" kak Erik!," Maya hambur memeluk sang Kaka.
"Kaka kapan pulang kenapa enggak memberitahukan Maya sih, Kaka dan Daddy sama aja, " Ucap Maya manja.
"hahahaha, Kaka hanya ingin memberikan kamu suprise apa enggak boleh ,!" balas Erik sambil mengusap kepala Maya.
" tapi bukannya Kaka bilang masih lama ya Kaka balik ke Indonesia! ,"
" kapan Kaka bilang begitu !,"Erika berpura-pura lupa.
"ih...! kak Erik! " Maya memukul lengan Erik.
saat sedang asik berbincang Maya dan Erik, trio gesrek Maya datang menghampiri kedua saudara itu.
"May, jadi gimana tadi gua dengar dari beberapa mahasiswa Lo mau di nikahin sama senior itu?," tanya Zahra membuat Erik menatap Maya untuk memberikan penjelasan.
"Di nikahkan maksudnya,?" tanya Erik pada Maya.
"ya ampun gua bingung banget sama mulut usil mahasiswa di sini kaya jaringan 5G aja tuh mulut cepat banget gosipnya menyebar!," ucap Maya.
"gua aja baru dengar dari Zahra nih beritanya," timpal Sintia.
"jadi beneran Lo mau dinikahkan sama kaum Nabi Luth itu?," tanya Rere.
"maksud nya apa sih?, siapa yang mau nikahin siapa dan maksud kaum Nabi Luth?, " tanya Erik menatap keempat wanita di hadapannya.
" gini kak Erik jadi kan kami nih, aku, Sintia dan Zahra membuat kesepakatan kalau Maya bisa menaklukkan hati senior yang tenar di kampus ini maka kami bertiga akan meneraktir Maya, tapi malah terjadi kesalahpahaman membuat Maya dan senior kampus ini harus menikahi! " jelas Rere dengan gaya santai. Namun ia malah mendapatkan tatapan dari ketiga sahabatnya.
"Maya siapa senior yang di bilang Rere ? mengapa kamu harus menikah sama dia? kesalahpahaman apa yang membuat mu harus menikah dengannya?," tanya Erik pada Maya membuat Maya memegang pelipisnya untuk menjawab pertanyaan Erik yang seakan tak akan habisnya.
"gini kak...! Maya gak sengaja masuk ke dalam toilet cowok Maya pikir enggak ada orang di dalam eh taunya pas masuk ke dalam bilik toilet Maya malah melihat senior itu sedang Booker dan secara otomatis pun Maya-" belum selesai Maya berbicara Erik sudah memotongnya.
"astagfirullah Maya...! " pekik Erik menatap adiknya dengan tajam.
"Maya enggak sengaja dan lagian Maya juga gak ngapa-ngapain senior itu! " ujar Maya.
"kami percaya lo enggak ada apa-apa sama senior itu! tapi mahasiswa di kampus ini mulut mereka sangat usil untuk membahas kejelekan orang ! Lo mau tau juga gak rumor yang sedang menyebar di kampus ini tentang Lo?," ucap sintia.
"apa ?," tanya Maya.
" katanya Lo sudah hamil dan meminta pertanggung jawaban ke senior itu namun senior itu enggak mau bertanggung jawab atas anak Lo! " jelas Sintia ampuh membuat Maya menggertak giginya.
" what! Gua hamil apa yang bawa bicara itu punya otak enggak! Jangan melakukan ea ea, ciuman aja aku belum pernah rasain itu gimana?," pekik Maya, walau Maya selama berpacaran dengan Boy, ia tidak pernah melakukan hal lebih selain berpegangan tangan dan pelukan.
Bukan karena Maya kampungan atau apa ya hanya saja Maya mengingat pesan Erik. Tidak aman melakukan hal lebih saat pacaran.
"serius Lo belum pernah ciuman dengan Boy?," tanya Rere polos membuat Sintia langsung memukul lengan Rere
"Lo kalau ngomong filter dikit napa, tuh ada kak Erik!" bisik Sintia pada Rere membuat Rere langsung menutup mulutnya.
"oh, ya ampun gua lupa sorry!" bisik Rere dan membentuk tanda pis kearah Maya.
"Maya kamu masih berhubungan dengan Boy?, " tanya Erik menatap lekat wajah Maya.
"anu-kak-" ucap Maya terbata-bata saat melihat tatapan Erik.
"Maya Putri Dirgantara ikut Kaka sekarang !" pinta Erik dengan tegas.
"huf...! iya kak, " balas Maya lemas langsung menatap ke arah Rere dengan tajam.
"sorry May, gua enggak sengaja! " Rere menaikan dua jarinya kepada Maya.
Maya segera mengikuti langkah Erika yang entah ingin membawa sang adik ke mana.
"loh sih Re, ngomong main lost aja enggak ada remnya sama sekali! " ucap Sintia.
"yah maaf gua lupa kalau ada kak Erik tadi!, " balas Rere.
"jadi gimana nasib Maya?, " tanya Zahra menatap kedua sahabatnya itu.
" kita bantu untuk meredupkan gosip yang sudah terlanjur menyebar di kampus ini dan jika kita mendengar ada mulut usil dari mahasiswa yang ngomongin Maya ikat aja tuh mahasiswa di pohon! " jelas Sintia.
"gua setuju! " balas Zahra.
" ayo kita melakukan misi membantu Maya! " ujar Rere konyol, membuat Zahra dan Sintia langsung tertawa dan Rere ikut tertawa dengan tingkahnya sendiri.
...****************...
Langkah Erik yang begitu cepat dan besar membuat Maya susah untuk mengikutinya sesampainya di parkiran Maya yang tak melihat jalan langsung menabrak punggung kakaknya sendiri.
"aduh," pekik memegang jidatnya.
"kak kalau mau berhenti bilang dong, kan sakit nih! " Maya mengelus keinginannya.
Namun tak ada jawaban dari sang Kaka membuat Maya mendongak wajahnya melihat orang yang berada di hadapan sang Kaka.
"Daddy!" ucap Maya menatap papa Edwan dan melihat di samping papa Edwan ada Dimas
"ngapain sih mahluk astral ada di samping Daddy." batin Maya
"Daddy ingin berbicara perihal pernikahan Maya dan Dimas!" terang Daddy menatap Maya.
"jadi lelaki ini yang akan di nikahkan dengan Maya! " ucap Erik dingin menatap Dimas.
"hajar kak ," batin Maya
Erik berjalan mendekat ke arah Dimas namun ampuh membuat Maya membulatkan matanya saat kakaknya Erik memeluk Dimas.
" Aku senang jika kamu yang akan menjadi suami Maya! " ucap Erik.
"what! apa yang terjadi sekarang! " Maya menatap ketiga lelaki di hadapannya dengan penuh tanda tanya
bersambung....
next lagi yuk..😁😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments