part 11 " Ketulusan Hati"

"maafkan aku...!" ucap Erik tulus menatap wajah Dimas.

"kalian siapa?, " tanya Dimas menatap Erik.

Pak Edwan memanggil Dimas di taman rumah sakit untuk menjelaskan semuanya dan meminta maaf atas kejadian yang di buat Erik tanpa di sengaja. Pak Edwan juga akan mengganti rugi untuk menutupi semua masalah dan tidak melaporkan ke polisi.

Namun Dimas yang mendengar hal itu tidak menerima baik ia yang sejak tadi mendengar penjelasan Pak Edwan naik pitam. Satu bogem mentah kearah wajah Erik membuat Erik terduduk di tanah dengan sudut bibir mengeluarkan darah.

"Apa pikiran orang kaya seperti kalian dengan uang semuanya akan beres! Apa kalian pikir aku akan menerima baik saat nyawa kedua orang tua ku direnggut oleh putra mu!" pekik Dimas lantang dengan emosi yang mulai sudah tak tertahan.

"maafkan aku...! Aku benar-benar tidak sengaja melakukannya! aku mohon jangan melaporkan ku ke polisi ak-... aku takut sendirian dalam penjara! " Erik memegang kaki Dimas memohon untuk di maafkan.

" maafkan lah putra ku dan saya akan menjamin biaya kehidupan mu! Saya akan mengangkat mu sebagai putra ku dan bertanggung jawab atas kehidupan mu sekarang! " terang pak Edwan.

" aku tidak Sudi hidup dengan seorang pembunuh! " ucap Dimas dingin menatap pak Edwan dan Erik dan pergi meninggalkan mereka berdua.

"Daddy...!" lirih Erik menatap pak Edwan.

"tenanglah sayang Daddy akan berusaha membujuknya! " ucap kan Edwan memeluk Erik.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Keesokan harinya jenazah kedua orang tua Dimas segera di makamkan dengan layak oleh warga dan tetangga dekat rumah Dimas.

Erik dan pak Edwan pun ikut hadir dalam pemakaman kedua orang tua Dimas, saat pemakaman selesai dan semua warga sudah pulang ke rumah mereka sementara Dimas yang masih berada di pemakaman menangis pilu di atas makam orang tuanya.

"Abi...! umi...! Dimas sangat rindu dengan umi dan Abi! Dimas sudah tidak memiliki tempat pulang Dimas! Dimas harus kemana sekarang...? hiks ..hiks...hiks...'" Dimas memeluk nisan kedua orangtuanya menumpahkan tangisannya.

"Ada tempat mu untuk pulang nak...!" imbuh pak Edwan yang muncul tiba-tiba bersama Erik.

" kalian...! apa yang kalian lakukan di sini !" geram Dimas menatap Erik dan pak Edwan tajam.

Saat pak Edwan ingin berbicara Erik menahan pak Edwan, membuat kode kepada pak Edwan bahwa ia ingin berbicara empat mata bersama Dimas.

Pak Edwan mengangguk mengerti segera menjauh dari Dimas dan Erik.

Memberikan ruang untuk Erik mengatasi masalahnya. Erik juga sudah siap jika memang Dimas yang tidak mau menerima baik dan ingin mencoblos dirinya ke dalam jeruji besi.

Erik duduk di sejajar Dimas sambil memandang ke arah makam.

" Aku dengar dari warga bahwa kalian keluarga yang sangat harmonis," ujar Erik membuka pembicaraan menatap Dimas yang masih terdiam.

" Aku tau rasanya kehilangan bagaimana namun mungkin kasus mu lebih menyakitkan dari ku !" ucap Erik membuat Dimas sedikit tertarik membuat nya melirik ke arah Erik.

" Aku kehilangan sosok ibu yang sangat aku sayangi, saat hari itu wanita bak bidadari di mata ku harus pergi meninggalkan aku selamanya karena telah bertaruh nyawa mengeluarkan putri kecil yang dulu aku anggap sebagai pembunuh ," jelas Erik dengan wajah sendu mengingat kembali kematian Mommy nya.

"Saat dulu aku sangat membenci adik perempuan ku dan menganggap kehadirannya adalah sebuah kesialan bagi keluarga kami, karena dia aku dan Daddy harus kehilangan wanita yang sangat kami sayangi." ucap Erik melirik ke arah Dimas.

" namun setelah lama aku berpikir dan melihat tingkah lucu seorang anak yang begitu polos yang tidak mengetahui hak apapun itu, membuat aku sadar bahwa ini memang bukan kesalahannya namun itu semua keputusan Tuhan yang tak bisa aku tentang karena nyawa seseorang tidak ada yang bisa tau kapan sang pemilik akan mengambilnya," tutur Erik.

Dimas masih terdiam seribu bahasa mendengar cerita hidup Erik.

" memang benar aku salah menabrak kedua orang tua mu walau aku tidak sengaja atau tidak berniat untuk menabraknya dan seandainya malam itu aku tidak keluar dari rumah mungkin kejadian ini tidak akan menimpah orang tua mu, " ucap Erik pelan.

" Namun jika memang takdir orang tua ku harus meninggal maka orang lain yang akan menabraknya," sambung Dimas pelan ia mulai berpikir jernih saat mendengar cerita Erik.

" karena Takdir Tuhan tidak ada yang tau bukan begitu maksud mu," ucap Dimas melirik ke arah Erik.

" tapi aku siap jika memang kau ingin mencoblos kan ku ke dalam penjara dan tentang biaya hidup mu, Deddy ku akan tetap menjamin nya hingga kau menjadi orang yang sukses" ucap Erik tulus menatap Dimas.

" sekali lagi maafkan aku Dimas mau kan kau menjadi saudara ku, aku belum pernah merasakan bagaimana memiliki seorang adik laki-laki," ucap Erik mengulurkan tangannya dan Dimas membalas uluran tangan Erik, ia hanya mengikuti kata hatinya yang meronta untuk menerima Erik sebagai saudaranya.

"baiklah, ayo kita ke kantor polisi dan membuat laporan!" Erik bersemangat segera berdiri berjalan melangkah ke arah pak Edwan. Namun langkah Erik terhenti saat Dimas memanggilnya.

" Erik...! aku memaafkan mu! " ucap Dimas membuat Erik berbalik menghadap Dimas.

Hembusan angin yang menerpa ke permukaan wajah Dimas dan Erik. senyuman Dimas mengisyaratkan keikhlasan nya untuk memaafkan kesalahan Erik.

" Tuhan lah yang telah mentakdirkan kematian kedua orang tua ku. Jujur memang saat aku mengetahui orang tua ku mengalami kecelakaan karena ulah mu membuat ku benar-benar marah, namun satu sisi setelah mendengar cerita mu aku bersyukur bahwa kau masih mau bertanggung jawab dan menyesali perbuatan mu !" jelas Dimas menatap wajah Erik yang tak jauh dari pandangannya.

"seandainya orang lain yang menabrak kedua orang tua ku, apakah mungkin mereka masih melakukan hal yang sama dengan apa yang kau dan Daddy lakukan pada ku?," ucap Dimas menatap Erik.

beningan putih meleleh membasahi pipi Erik, ia tertunduk dan mengangkat wajahnya kembali menatap Dimas yang tersenyum padanya.

" terimakasih!" ucap Erik dengan tangisan berlari kecil memeluk Dimas.

" aku tidak akan membiarkan saudara ku menderita di dalam penjara!" ucap Dimas sambil mengusap punggung Erik.

"terimakasih Dimas, kau sangat memiliki hati yang baik dan tinggal lah bersama ku dan Daddy," tawar Erik sambil melepas pelukan mereka.

Namun Dimas terdiam saat Erik mengajaknya untuk ke rumah mereka, dalam hati Dimas ia tidak ingin meninggalkan rumah yang penuh kenangan manis bersama umi dan Abi nya.

" maafkan aku kak Erik tapi sepertinya aku lebih nyaman tinggal di rumah ku," ucap Dimas membuat Erik mengerti dengan hal itu.

"baiklah tapi aku bisa menginap di rumah mu, saat aku rindu dengan Adik lelaki ku?, " tanya Erik membuat Dimas menganggukkan kepalanya.

sementara pak Edwan yang berdiri tak jauh dari Dimas dan Erik bisa mendengar pembicaraan mereka terharu hingga sudut matanya mengeluarkan cairan putih.

Melihat kebesaran hati Dimas yang mau memaafkan Erik yang Nyata sudah bersalah membunuh kedua orang tuanya membuat pak Edwan sangat terkesan dengan Dimas.

pak Edwan sangat tidak menyangka Dimas akan melakukan hal ini. Padahal mereka sudah menyiapkan diri saat Dimas tidak ingin menerima baik dengan kejadian ini.

Flash back Off

bersambung.....

jangan lupa untuk:

👍 like

💬 komen

❤️ favorit

🎟️ vote

🥀 berikan hadiah jika kalian menyukai novel ini

Episodes
1 Part 1 " Maya Putri Dirgantara"
2 part 2 " Dimas Pratama"
3 part 3 " memalukan"
4 Part 4 " Kesepakatan"
5 part 5 " Titisan nabi Yusuf "
6 part 6 " WC rusak "
7 part 7 " keputusan Daddy"
8 part 8 " mahkluk astral"
9 part 9 "khayalan Maya"
10 part 10 " Kebenaran "
11 part 11 " Ketulusan Hati"
12 part 12 " Tidak mencintai"
13 part 13 " satu tahun "
14 part 14 " Hari H "
15 part 15 " kehidupan setelah menikah"
16 part 16 " terlambat"
17 part 17 " penasaran"
18 part 18 " ujian iman "
19 part 19 " hamil "
20 part 20 " Zahra dan pak Arya "
21 part 21 " Hadiah "
22 part 22 " demam "
23 part 23 " ciuman "
24 part 24 " teraktir"
25 part 25 " kekayaan Dimas "
26 part 26 " pakaian minim "
27 Bab 27 " mabuk "
28 Part 28 " I want You "
29 part 29 " perasaan yang membingungkan"
30 Part 30 " Rasa Takut "
31 part 31 " Berbuka"
32 part 32 " Tetaplah Bersama Ku"
33 Part 33 " pemakaman"
34 part 34 " Wisuda"
35 Part 35 " pulang kampung"
36 part 36 " membasuh kaki "
37 part 37 " Kambewe"
38 Part 38 " Saingan Baru "
39 Part 39 " Mas suka sama dia?"
40 part 40 " Mencari perhatian"
41 Part 41 " Pamitan"
42 part 42 " Eyang "
43 part 43 " Minuman Mematikan"
44 part 44 " Cinta Yang begitu dalam"
45 part 45 " Cemburu"
46 part 46 " Istri impian "
47 part 47 " Cari mati "
48 part 48 " Bogeman mentah"
49 part 49 " Weekend"
50 part 50 " Seorang bayi "
51 part 51 " Berita baik "
52 Part 52 " Masa lalu "
53 part 53 " Apakah Aku Bisa Hamil"
54 part 54 " pola makan "
55 part 55 " Izin"
56 part 56 " Adiba siapa ?"
57 part 57 " Cinta Dimas "
58 part 58 "Poligami"
59 Part 59 " Belajar Masak "
60 Part 60 " Baju Dinas";
61 part 61 " Santapan Ikan "
62 part 62 " Anak "
63 Part 63 " Kue Tetangga"
64 Part 64 " Rasanya Begitu Sakit"
65 Part 65 " Liburan Usai"
66 Part 66 " Kabar Baik"
67 Part 67 " Kehebohan Papa Darwin"
68 Part 68 " Bu Franca!"
69 Part 69 " Best Friend Forever"
70 Part 70 " Mau Ke Hotel"
71 Part 71 " Perjuangan Tian"
72 Part 72 " Tidak Tergiur"
73 Part 73 " Stay With Me"
74 Part 74 " Keluar Kota "
75 Part 75 " Apakah Aku Bisa Disisi Maya?"
76 Part 76 " Mimpi Buruk "
77 Part 77 " Dimas Pulang "
78 Part 78 " Berduka"
79 Part 79 " Kebenaran Dimas "
80 Part 80 " Perubahan Dimas "
81 Part 81 " Make A Wish"
82 Part 82 "Dinner"
83 Part 83 " Rasa Sakit"
84 Part 84 " Kenyataan Yang Pahit"
85 Part 85 " Semakin Parah"
86 Part 86 " Di Keliling Orang Baik"
87 Part 87 " Rasa Gelisah"
88 Part 88 " Rindu"
89 Part 89 " Selamat Datang Mas !"
90 Part 90 " Alea "
91 Part 91 " Milikku"
92 Part 92 " Wanita Jalang"
93 Part 93 " Kunjungan Dokter"
94 Bab 94 " Bayi Besar Maya"
95 Part 95 " Salah Paham "
96 Part 96 " Dimas Suamiku "
97 Part 97 " Memaafkan"
98 Part 98 " Malam di Kota Indah"
99 Part 99 " Jatuh Cinta "
100 Part 100 " Maaf Tidak Di Sisi Mu "
101 Part 101 " Sahabat somplak"
102 Part 102 " Felly "
103 Part 103 " Persiapan Hadiah Rere "
104 104 " Permasalah Selesai "
105 Part 105 " Penyakit Dimas "
106 Part 106 " Cinta Dimas untuk Maya "
107 Part 107 " Aku Juga Mencintai Mas "
108 Part 108 " Pesan Terakhir Untuk Maya "
109 Part 109 " Kecelakaan "
110 Part 110 " Hanya Sebuah Mimpi "
111 Part 111 " Akhir Sebuah Kisah "
112 Part 112 " TAMAT "
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Part 1 " Maya Putri Dirgantara"
2
part 2 " Dimas Pratama"
3
part 3 " memalukan"
4
Part 4 " Kesepakatan"
5
part 5 " Titisan nabi Yusuf "
6
part 6 " WC rusak "
7
part 7 " keputusan Daddy"
8
part 8 " mahkluk astral"
9
part 9 "khayalan Maya"
10
part 10 " Kebenaran "
11
part 11 " Ketulusan Hati"
12
part 12 " Tidak mencintai"
13
part 13 " satu tahun "
14
part 14 " Hari H "
15
part 15 " kehidupan setelah menikah"
16
part 16 " terlambat"
17
part 17 " penasaran"
18
part 18 " ujian iman "
19
part 19 " hamil "
20
part 20 " Zahra dan pak Arya "
21
part 21 " Hadiah "
22
part 22 " demam "
23
part 23 " ciuman "
24
part 24 " teraktir"
25
part 25 " kekayaan Dimas "
26
part 26 " pakaian minim "
27
Bab 27 " mabuk "
28
Part 28 " I want You "
29
part 29 " perasaan yang membingungkan"
30
Part 30 " Rasa Takut "
31
part 31 " Berbuka"
32
part 32 " Tetaplah Bersama Ku"
33
Part 33 " pemakaman"
34
part 34 " Wisuda"
35
Part 35 " pulang kampung"
36
part 36 " membasuh kaki "
37
part 37 " Kambewe"
38
Part 38 " Saingan Baru "
39
Part 39 " Mas suka sama dia?"
40
part 40 " Mencari perhatian"
41
Part 41 " Pamitan"
42
part 42 " Eyang "
43
part 43 " Minuman Mematikan"
44
part 44 " Cinta Yang begitu dalam"
45
part 45 " Cemburu"
46
part 46 " Istri impian "
47
part 47 " Cari mati "
48
part 48 " Bogeman mentah"
49
part 49 " Weekend"
50
part 50 " Seorang bayi "
51
part 51 " Berita baik "
52
Part 52 " Masa lalu "
53
part 53 " Apakah Aku Bisa Hamil"
54
part 54 " pola makan "
55
part 55 " Izin"
56
part 56 " Adiba siapa ?"
57
part 57 " Cinta Dimas "
58
part 58 "Poligami"
59
Part 59 " Belajar Masak "
60
Part 60 " Baju Dinas";
61
part 61 " Santapan Ikan "
62
part 62 " Anak "
63
Part 63 " Kue Tetangga"
64
Part 64 " Rasanya Begitu Sakit"
65
Part 65 " Liburan Usai"
66
Part 66 " Kabar Baik"
67
Part 67 " Kehebohan Papa Darwin"
68
Part 68 " Bu Franca!"
69
Part 69 " Best Friend Forever"
70
Part 70 " Mau Ke Hotel"
71
Part 71 " Perjuangan Tian"
72
Part 72 " Tidak Tergiur"
73
Part 73 " Stay With Me"
74
Part 74 " Keluar Kota "
75
Part 75 " Apakah Aku Bisa Disisi Maya?"
76
Part 76 " Mimpi Buruk "
77
Part 77 " Dimas Pulang "
78
Part 78 " Berduka"
79
Part 79 " Kebenaran Dimas "
80
Part 80 " Perubahan Dimas "
81
Part 81 " Make A Wish"
82
Part 82 "Dinner"
83
Part 83 " Rasa Sakit"
84
Part 84 " Kenyataan Yang Pahit"
85
Part 85 " Semakin Parah"
86
Part 86 " Di Keliling Orang Baik"
87
Part 87 " Rasa Gelisah"
88
Part 88 " Rindu"
89
Part 89 " Selamat Datang Mas !"
90
Part 90 " Alea "
91
Part 91 " Milikku"
92
Part 92 " Wanita Jalang"
93
Part 93 " Kunjungan Dokter"
94
Bab 94 " Bayi Besar Maya"
95
Part 95 " Salah Paham "
96
Part 96 " Dimas Suamiku "
97
Part 97 " Memaafkan"
98
Part 98 " Malam di Kota Indah"
99
Part 99 " Jatuh Cinta "
100
Part 100 " Maaf Tidak Di Sisi Mu "
101
Part 101 " Sahabat somplak"
102
Part 102 " Felly "
103
Part 103 " Persiapan Hadiah Rere "
104
104 " Permasalah Selesai "
105
Part 105 " Penyakit Dimas "
106
Part 106 " Cinta Dimas untuk Maya "
107
Part 107 " Aku Juga Mencintai Mas "
108
Part 108 " Pesan Terakhir Untuk Maya "
109
Part 109 " Kecelakaan "
110
Part 110 " Hanya Sebuah Mimpi "
111
Part 111 " Akhir Sebuah Kisah "
112
Part 112 " TAMAT "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!