part 6 " WC rusak "

"oh jadi begini cara mainnya May ..!" Maya mendengar suara yang sangat tak asing di telinganya langsung berbalik mengarah ke sumber suara itu.

"Sintia, Zahra, Rere ngapain kalian ke sini apa kalian mendengar semuanya?" tanya Maya dengan perasaan dag....dig..dug..

"semuanya May, kami mendengar semuanya! " terang Sintia.

saat kepergian Dimas menarik Maya para sahabat gesrek nya mengikuti Maya dari belakang tanpa sepengetahuan Maya dan Dimas, mereka mendengar semua percakapan yang terjadi antara Dimas dan Maya benar-benar mereka tidak menyangka Maya akan melakukan hal ini merendahkan dirinya sendiri untuk bisa memenangkan taruhan mereka.

"apa Lo Maya yang gua kenal...? setau gue Maya gak akan lakuin hal yang merendahkan harga dirinya sendiri," ucap Sintia.

"Gu- gue...! bisa jelasin semuanya," ucap Maya terbata.

Sintia mendekati Maya memeluknya dengan erat membuat Maya begitu kaget saat Sintia melakukan hal itu di pikiran Maya Sintia benar-benar akan marah padanya.

"dasar gadis bodoh jangan pernah merendahkan dirimu di hadapan cowok lain, kau adalah Maya Putri Dirgantara tidak pantas untuk mu mengemis padanya, " Sintia menambah pelukannya dengan erat.

Zahra dan Rere yang melihat hal itu langsung ikutan berpelukan persahabatan mereka memang begitu erat ibarat tokek dan dinding tidak ada pembatas di antara mereka.

"sorry...! gua hanya malu karena baru kali ini gua di tolak sama cowok, " Maya mengusap air matanya yang tadi berhasil lolos dengan indah.

"yaelah! May Lo cantik hanya cowok bodoh yang nolak lo dan lagian nih gua curiga sama si titisan nabi Yusuf itu mungkin sakit kali dia," ucap Zahra.

"sakit maksud Lo? " tanya Sintia.

"kalian enggak ngerti juga ya, sini nih Tante jelasin! " balas Zahra

"Tante..! Lo enggak kawin sama om gua, " ujar Maya langsung mendapatkan tawa dari ketiga sahabatnya.

"hahahaha...! emang beneran ya Za Lo kawin sama om nya Maya,?" pertanyaan yang lolos dari mulut Rere membuat ketiga sahabatnya langsung terdiam menatap Rere.

"apa...! pertanyaan gua salah ya ?," tanya Rere dengan wajah polosnya.

"Za kali ini beneran gua mau gantung nih anak! " ucap Sintia.

"gua bantuin tapi bagusnya gantung di mana, pohon atau kayaknya menara Eiffel lebih bagus tuh! " timpal Maya.

"emang siapa yang kalian mau gantung, si senior tadi, gua ikutan ya sekalian kita liburan di kota menara Eiffel! " seru Rere senang tanpa mengetahui bahwa dia yang di maksud oleh Zahra dan Maya.

"astagfirullah Re bisa diam dulu enggak jangan nimbruk kalau arah pembicaraan Lo kemana-mana! " geram Zahra ingin rasanya melemparkan sahabat nya ini ke planet mars.

"gua lanjut ya, maksud gua sakit apa kalian enggak curiga si senior itu menolak semua cewek dan termaksud Maya juga di tolak berarti ada kelainan pada diri si senior itu ," ucap Zahra langsung menadapat kan tatapan dari ketiga sahabatnya.

"OMG.... ! maksud Lo dia homo,?" kata Sintia dengan keras membuat Zahra langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan Zahra.

"Stt...! jangan teriak dong nanti anak lain atau fans babar senior itu dengar bisa mati berdiri kita di sini! " ucap Zahra.

"OMG...! kok ganteng-ganteng sakit ya,"timpal Rere.

"sepertinya begitu soalnya waktu gua bicara sama dia berdua aja, dia biasa-biasa aja dengan gua malah gua hanya mendapatkan tatapan dingin dari dia! " jelas Maya.

"wah, May untungkan Lo enggak jadian sama dia, Roh Kudus Tuhan masih menyertai mu, " ucap Sintia memukul pundak Maya dengan pelan.

" amit-amit deh kalau Lo bisa jadian sama kaum Nabi Luth seperti dia !" sambung Zahra langsung mendapatkan tawa dari Maya dan Sintia.

" Za kaum Nabi lut maksudnya?," tanya Rere.

"maksudnya itu penyuka sesama jenis Re!" ucap Zahra menjelaskan pada Rere.

"oh gitu! " balas Rere.

"nih salah satu contoh kaum Nabi Luth " tunjuk Sintia pada Rere.

"ih apaan sih sin...! gua masih normal kali, " ucap Rere kesel.

Sintia, Maya dan Zahra tertawa melihat Rere yang kesel.

"sudah yuk sebentar lagi kelas di mulai kalian gak mau kan mendengar ocehan pak Arya si dosen killer kita," ajak Sintia.

" gua mah ogah, " balas Maya.

dan akhirnya mereka pun masuk kedalam kelas melanjutkan pembelajaran mereka namun saat pembelajaran di mulai anehnya pandangan pak Arya tak lepas dari Zahra dan hal itu di sadari oleh Maya, Maya pun menyenggol Zahra.

"Za Lo lihat kan tatapan dosen itu pada Lo sepertinya ada something deh! " bisik Maya pada Zahra

"gak ada Lo salah lihat kali, " balas Zahra.

"enggak sumpah dari tadi pak Arya perhatiin Lo terus," ucap Maya yang penasaran dengan tatapan pak Arya pada Zahra.

namun saat Maya dan Zahra sedang mengobrol kecil satu lemparan spidol melayang seperti pesawat dan mendarat dengan indah di kepala Maya.

"aw ...!" pekik Maya

"Maya Putri Dirgantara coba ulang pengertian komunikasi menurut para ahli seperti yang saya jelaskan tadi! " seru pak Arya sambil duduk di bibir meja.

"komunikasi ya pak ?," tanya Maya.

"iya komunikasi Maya apa saya kurang jelas tadi berbicara! " ucap pak Arya tegas.

"komunikasi...? komunikasi," ucap Maya terbata.

Maya menyenggol Zahra untuk membantunya namun Zahra tunduk kerena ia juga takut melihat pak Arya jangankan hanya melihat menatap wajah pak Arya saja sudah susah.

"keluar sekarang dari kelas saya dan kamu yang di samping nya Maya juga silahkan keluar," pinta pak Arya tegas.

"tapi pak-" ucap Zahra belum menyelesaikan kalimatnya sudah mendapatkan tatapan tajam dari pak Arya.

"saya sudah pernah bilang berlaku untuk semuanya tanpa terkecuali saat saya sedang mengajar saya tidak suka ada yang tidak memerhatikan penjelasan saya !" ucap pak Arya.

"jadi silahkan keluar dari kelas saya! "

"yah tapi pak ," ucap Maya namun Zahra langsung menarik sahabatnya itu dari pada membantah dan kena omel dari dosen killer mereka bisa mati berdiri.

"Dasar dosen killer bisa anjlok nilai gue kalau dosen seperti ini !" ucap Maya kesel.

"udah sabar aja, mau gimana lagi " Zahra benar-benar pasrah.

namun saat sedang mengobrol Maya merasa ingin buang air dan meminta Zahra untuk memegang tasnya sebentar.

"gua kebelet nih tolongin pegang tas gue ya " Maya pun berlari dengan kencang menuju WC benar-benar ia sudah tidak tahan lagi.

namun saat menuju toilet wanita Maya malah di sambut dengan tulisan " WC ini rusak dalam tahap perbaikan" membuat Maya makin kesal, memang sih masih ada WC di lantai atas tapi apa dia harus berlari sementara si perut sudah tidak bisa di ajak untuk bernego.

jalan alternatif yang Maya punya hanya WC yang ada di depan toilet perempuan, yaps Maya dengan berani mengintip kedalam namun tak menemukan mahasiswa cowok di dalam sana dengan cepat Maya masuk kedalam dan masuk ke dalam bilik WC namun saat Maya berbalik betapa sialnya ia melihat orang sedang Booker dengan tatapan dingin menatap Maya.

Maya spontan dong berteriak dengan histeris apalagi baru pertama kali dia melihat Turbo lelaki dalam keadaan pasrah.

"Aaaaaaa...!" Maya memekik nyaring hingga mampu membuat mahasiswa yang berada di lantai bawah berhamburan keluar begitu pula Zahra langsung berlari kearah toilet.

cowok tadi langsung menutup mulut Maya namun Maya terkejut mendorong tubuh lelaki itu dan berlari keluar dari toilet.

semua mahasiswa menatap Maya dengan heran kenapa bisa ia keluar dari toilet pria apa yang Maya lakukan di sana.

tidak berapa lama cowok tadi pun keluar dari toilet semua orang terkejut termaksud Zahra ia membulatkan matanya dengan sempurna, membuat semua mahasiswa itu berasumsi bahwa mereka habis melakukan ea...eaa...eaa..di dalam sana.

"sial ngapain sih gua bisa lihat barang tak senonoh itu apalagi punya orang seperti Dimas aduh mata gua benar-benar ternodai " batin Maya

bersambung....

Episodes
1 Part 1 " Maya Putri Dirgantara"
2 part 2 " Dimas Pratama"
3 part 3 " memalukan"
4 Part 4 " Kesepakatan"
5 part 5 " Titisan nabi Yusuf "
6 part 6 " WC rusak "
7 part 7 " keputusan Daddy"
8 part 8 " mahkluk astral"
9 part 9 "khayalan Maya"
10 part 10 " Kebenaran "
11 part 11 " Ketulusan Hati"
12 part 12 " Tidak mencintai"
13 part 13 " satu tahun "
14 part 14 " Hari H "
15 part 15 " kehidupan setelah menikah"
16 part 16 " terlambat"
17 part 17 " penasaran"
18 part 18 " ujian iman "
19 part 19 " hamil "
20 part 20 " Zahra dan pak Arya "
21 part 21 " Hadiah "
22 part 22 " demam "
23 part 23 " ciuman "
24 part 24 " teraktir"
25 part 25 " kekayaan Dimas "
26 part 26 " pakaian minim "
27 Bab 27 " mabuk "
28 Part 28 " I want You "
29 part 29 " perasaan yang membingungkan"
30 Part 30 " Rasa Takut "
31 part 31 " Berbuka"
32 part 32 " Tetaplah Bersama Ku"
33 Part 33 " pemakaman"
34 part 34 " Wisuda"
35 Part 35 " pulang kampung"
36 part 36 " membasuh kaki "
37 part 37 " Kambewe"
38 Part 38 " Saingan Baru "
39 Part 39 " Mas suka sama dia?"
40 part 40 " Mencari perhatian"
41 Part 41 " Pamitan"
42 part 42 " Eyang "
43 part 43 " Minuman Mematikan"
44 part 44 " Cinta Yang begitu dalam"
45 part 45 " Cemburu"
46 part 46 " Istri impian "
47 part 47 " Cari mati "
48 part 48 " Bogeman mentah"
49 part 49 " Weekend"
50 part 50 " Seorang bayi "
51 part 51 " Berita baik "
52 Part 52 " Masa lalu "
53 part 53 " Apakah Aku Bisa Hamil"
54 part 54 " pola makan "
55 part 55 " Izin"
56 part 56 " Adiba siapa ?"
57 part 57 " Cinta Dimas "
58 part 58 "Poligami"
59 Part 59 " Belajar Masak "
60 Part 60 " Baju Dinas";
61 part 61 " Santapan Ikan "
62 part 62 " Anak "
63 Part 63 " Kue Tetangga"
64 Part 64 " Rasanya Begitu Sakit"
65 Part 65 " Liburan Usai"
66 Part 66 " Kabar Baik"
67 Part 67 " Kehebohan Papa Darwin"
68 Part 68 " Bu Franca!"
69 Part 69 " Best Friend Forever"
70 Part 70 " Mau Ke Hotel"
71 Part 71 " Perjuangan Tian"
72 Part 72 " Tidak Tergiur"
73 Part 73 " Stay With Me"
74 Part 74 " Keluar Kota "
75 Part 75 " Apakah Aku Bisa Disisi Maya?"
76 Part 76 " Mimpi Buruk "
77 Part 77 " Dimas Pulang "
78 Part 78 " Berduka"
79 Part 79 " Kebenaran Dimas "
80 Part 80 " Perubahan Dimas "
81 Part 81 " Make A Wish"
82 Part 82 "Dinner"
83 Part 83 " Rasa Sakit"
84 Part 84 " Kenyataan Yang Pahit"
85 Part 85 " Semakin Parah"
86 Part 86 " Di Keliling Orang Baik"
87 Part 87 " Rasa Gelisah"
88 Part 88 " Rindu"
89 Part 89 " Selamat Datang Mas !"
90 Part 90 " Alea "
91 Part 91 " Milikku"
92 Part 92 " Wanita Jalang"
93 Part 93 " Kunjungan Dokter"
94 Bab 94 " Bayi Besar Maya"
95 Part 95 " Salah Paham "
96 Part 96 " Dimas Suamiku "
97 Part 97 " Memaafkan"
98 Part 98 " Malam di Kota Indah"
99 Part 99 " Jatuh Cinta "
100 Part 100 " Maaf Tidak Di Sisi Mu "
101 Part 101 " Sahabat somplak"
102 Part 102 " Felly "
103 Part 103 " Persiapan Hadiah Rere "
104 104 " Permasalah Selesai "
105 Part 105 " Penyakit Dimas "
106 Part 106 " Cinta Dimas untuk Maya "
107 Part 107 " Aku Juga Mencintai Mas "
108 Part 108 " Pesan Terakhir Untuk Maya "
109 Part 109 " Kecelakaan "
110 Part 110 " Hanya Sebuah Mimpi "
111 Part 111 " Akhir Sebuah Kisah "
112 Part 112 " TAMAT "
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Part 1 " Maya Putri Dirgantara"
2
part 2 " Dimas Pratama"
3
part 3 " memalukan"
4
Part 4 " Kesepakatan"
5
part 5 " Titisan nabi Yusuf "
6
part 6 " WC rusak "
7
part 7 " keputusan Daddy"
8
part 8 " mahkluk astral"
9
part 9 "khayalan Maya"
10
part 10 " Kebenaran "
11
part 11 " Ketulusan Hati"
12
part 12 " Tidak mencintai"
13
part 13 " satu tahun "
14
part 14 " Hari H "
15
part 15 " kehidupan setelah menikah"
16
part 16 " terlambat"
17
part 17 " penasaran"
18
part 18 " ujian iman "
19
part 19 " hamil "
20
part 20 " Zahra dan pak Arya "
21
part 21 " Hadiah "
22
part 22 " demam "
23
part 23 " ciuman "
24
part 24 " teraktir"
25
part 25 " kekayaan Dimas "
26
part 26 " pakaian minim "
27
Bab 27 " mabuk "
28
Part 28 " I want You "
29
part 29 " perasaan yang membingungkan"
30
Part 30 " Rasa Takut "
31
part 31 " Berbuka"
32
part 32 " Tetaplah Bersama Ku"
33
Part 33 " pemakaman"
34
part 34 " Wisuda"
35
Part 35 " pulang kampung"
36
part 36 " membasuh kaki "
37
part 37 " Kambewe"
38
Part 38 " Saingan Baru "
39
Part 39 " Mas suka sama dia?"
40
part 40 " Mencari perhatian"
41
Part 41 " Pamitan"
42
part 42 " Eyang "
43
part 43 " Minuman Mematikan"
44
part 44 " Cinta Yang begitu dalam"
45
part 45 " Cemburu"
46
part 46 " Istri impian "
47
part 47 " Cari mati "
48
part 48 " Bogeman mentah"
49
part 49 " Weekend"
50
part 50 " Seorang bayi "
51
part 51 " Berita baik "
52
Part 52 " Masa lalu "
53
part 53 " Apakah Aku Bisa Hamil"
54
part 54 " pola makan "
55
part 55 " Izin"
56
part 56 " Adiba siapa ?"
57
part 57 " Cinta Dimas "
58
part 58 "Poligami"
59
Part 59 " Belajar Masak "
60
Part 60 " Baju Dinas";
61
part 61 " Santapan Ikan "
62
part 62 " Anak "
63
Part 63 " Kue Tetangga"
64
Part 64 " Rasanya Begitu Sakit"
65
Part 65 " Liburan Usai"
66
Part 66 " Kabar Baik"
67
Part 67 " Kehebohan Papa Darwin"
68
Part 68 " Bu Franca!"
69
Part 69 " Best Friend Forever"
70
Part 70 " Mau Ke Hotel"
71
Part 71 " Perjuangan Tian"
72
Part 72 " Tidak Tergiur"
73
Part 73 " Stay With Me"
74
Part 74 " Keluar Kota "
75
Part 75 " Apakah Aku Bisa Disisi Maya?"
76
Part 76 " Mimpi Buruk "
77
Part 77 " Dimas Pulang "
78
Part 78 " Berduka"
79
Part 79 " Kebenaran Dimas "
80
Part 80 " Perubahan Dimas "
81
Part 81 " Make A Wish"
82
Part 82 "Dinner"
83
Part 83 " Rasa Sakit"
84
Part 84 " Kenyataan Yang Pahit"
85
Part 85 " Semakin Parah"
86
Part 86 " Di Keliling Orang Baik"
87
Part 87 " Rasa Gelisah"
88
Part 88 " Rindu"
89
Part 89 " Selamat Datang Mas !"
90
Part 90 " Alea "
91
Part 91 " Milikku"
92
Part 92 " Wanita Jalang"
93
Part 93 " Kunjungan Dokter"
94
Bab 94 " Bayi Besar Maya"
95
Part 95 " Salah Paham "
96
Part 96 " Dimas Suamiku "
97
Part 97 " Memaafkan"
98
Part 98 " Malam di Kota Indah"
99
Part 99 " Jatuh Cinta "
100
Part 100 " Maaf Tidak Di Sisi Mu "
101
Part 101 " Sahabat somplak"
102
Part 102 " Felly "
103
Part 103 " Persiapan Hadiah Rere "
104
104 " Permasalah Selesai "
105
Part 105 " Penyakit Dimas "
106
Part 106 " Cinta Dimas untuk Maya "
107
Part 107 " Aku Juga Mencintai Mas "
108
Part 108 " Pesan Terakhir Untuk Maya "
109
Part 109 " Kecelakaan "
110
Part 110 " Hanya Sebuah Mimpi "
111
Part 111 " Akhir Sebuah Kisah "
112
Part 112 " TAMAT "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!