"Maya Putri Dirgantara seorang anak dari keluarga kaya yang terpandang dan Dimas Pratama mahasiswa S2 yang di banggakan oleh kampus karena kecerdasannya, namun kalian berdua mempermalukan diri kalian sendiri dengan melakukan hal yang tak senonoh di dalam kampus," jelas Rektor kampus, setelah mendengar teriakan Maya mereka langsung di amankan oleh dosen Arya di dalam ruangannya dan memanggil pak rektor untuk menyelesaikan Masalah yang sudah mulai membesar karena ulah para mahasiswa yang berasumsi kemana-mana.
"pak ini sebenarnya hanya salah paham saja, lagian juga pak saya sama dia tidak melakukan hal apapun di dalam sana ," Maya berusaha menjelaskan pada rektor.
"tidak melakukan hal apapun ya, jadi Maya Putri Dirgantara bisa jelaskan kepada saya kenapa kamu masuk ke dalam toilet pria bukan ke toilet wanita atau mungkin kamu tidak bisa membedakan ya antara toilet pria dan wanita," ucap rektor kampus yang membuat Maya diam.
memang benar ini semua salahnya jika saja Maya memilih berlari menuju lantai atas pasti hal ini tidak akan pernah terjadi padanya dan tidak membuat matanya ternodai melihat hal senonoh yang Maya sendiri tidak ingin mengingat nya kembali.
"singkirkan gambaran itu, sial otak gua benar-benar ternodai" batin Maya
"Maya kenapa kamu diam, apa kamu sedang berpikir alasan apalagi yang harus kamu lontarkan kepada saya ?" tanya pak rektor
"buk- bukan begitu pak, yah memang benar saya masuk ke dalam toilet pria karena saya sudah tidak tahan untuk buang air karena toilet di wanita sedang tahap perbaikan namun sebelum masuk saya sudah memastikan apa ada pria di dalam atau tidak, " jelas Maya jujur dengan wajah sendu namun pak rektor tidak mempercayai Maya.
"lalu"
"lalu saya masuk pak karena saya tidak melihat ada lelaki di dalam sana dan ternyata pas masuk ke bilik WC ternyata ada senior Dimas di dalam ," ucap Maya menundukkan kepalanya.
" apa betul Dimas kamu dan Maya tidak melakukan hal apapun?," tanya pak rektor pada Dimas.
"benar pak saya tidak melakukan hal apapun padanya tapi dia telah melecehkan saya karena melihat sesuatu yang tidak pantas untuk di lihat," terang Dimas dengan wajah datar namun ampuh membuat Maya malu dan rektor kampus menahan tawanya.
"apa dia benar-benar tidak tau malu, enggak harus jujur juga kali Dasar es kutub." batin Maya
"Saya sudah menelfon orang tua dari Maya dan kita akan mengambil keputusan setelah orang tua Maya datang ," ucap pak Arya yang sedari tadi mendengar dengan seksama cerita Maya.
hampir menunggu satu jam akhirnya Daddy Maya datang yah tentu sang putri langsung hambur memeluk tubuh Daddy seakan meminta perlindungan.
"Daddy aku benar-benar tidak melakukan hal apapun dengan pria itu," ucap Maya manja menunjuk ke arah Dimas.
"selamat datang tuan Edwan silahkan duduk ," pak rektor mempersilahkan pak Edwan untuk duduk dan menjelaskan permasalahan yang terjadi antara Maya dan Dimas.
"jadi seperti itu pak ceritanya..." ucap pak rektor menjelaskan secara detail kejadian antara Dimas dan Maya.
"baiklah saya meminta maaf terlebih dahulu kepada Dimas karena kecerobohan yang putri saya lakukan sehingga mengakibatkan fitnah yang sudah telanjur menyebar di seluruh kampus ," ucap pak Edwan
"apaan sih pa untuk apa meminta maaf sama pria itu, " bisik Maya langsung mendapatkan tatapan tajam dari sang Daddy.
"diam Maya...! Daddy sungguh malu karena ulah mu sejak SMP sampai Sekarang kamu sangat susah Daddy atur, sekarang sebagai hukuman dan pertanggung jawaban kamu terhadap Dimas papa akan menikahkan kamu dengannya agar fitnah yang sudah telanjur menyebar bisa redup jika kalian menikah ," ucap pak Edwan dengan tegas membuat Maya kaget dengan keputusan daddy-nya.
"apa menikah...! Daddy Maya gak salah dengarkan kenapa Maya harus bertanggung jawab emang Maya salah apa, Maya juga gak memperkosa dia masa Maya harus bertanggung jawab, "
"sudah Maya ini keputusan bulat dari Daddy...kamu sudah mempermalukan Daddy," bentak Edwan pada Maya, baru pertama kalinya Maya di bentak seperti itu oleh Daddy nya.
" Lo sudah puaskan! ini kan mau Lo ha, dari tadi Lo hanya diam seakan Lo korban dan gua sang pelaku ...! dasar cowok dingin menyebalkan, " ucap Maya menatap Dimas dengan tajam Dimas membalas tatapan Maya dengan wajah datarnya.
Maya yang sudah kesal dengan Daddy dan di tambah lagi harus melihat Dimas dalam satu ruangan membuat otaknya semakin pusing dan akhirnya Maya memilih untuk segera keluar dari ruangan itu.
" saya yang akan bertanggung jawab atas masalah ini pak, " ucap Edwan tegas dan langsung mendapatkan anggukan dari kak rektor.
"Tapi apa keputusan bapak sudah yakin ingin menikahi Dimas dan Maya, Secara Dimas bukan dari keluarga terpandang seperti anda, " ucap pak rektor.
"keputusan saya sudah bulat," ucap pak Edwan menatap kearah Dimas yang masih terdiam.
"maaf pak tapi saya tidak bisa menikahi Maya ," Dimas menatap pak Edwan dengan dingin.
"tapi keputusan yang diambil pak Edwan bagus dan akan meredupkan fitnah yang sudah terlanjur menyebar di kampus, tanpa saya menjelaskan pada mu pun kamu pasti paham dengan maksud saya ," terang pak Arya tak kalah dingin dan datar.
Dimas hanya diam mencerna dengan baik apa yang di katakan pak Arya padanya memang benar untuk meredupkan gosip dari kalangan mahasiswa yang suka usil melebihkan pembicaraan Dimas harus menikahi Maya agar pembicaraan tentang mereka terhenti dan kampus pun tidak akan terkena dampaknya.
...****************...
Maya yang keluar dari ruangan rektor menghentakkan kakinya dengan kuat sambil bejalan, wanita cantik itu benar-benar sedang di landa galau yang sangat besar membayangkan ia akan menikah dan akan seatap dengan lelaki semacam Dimas yang super dingin dan kaku di tambah dia seorang penyuka sesama jenis pikir Maya.
" Daddy benar-benar menyebalkan masa ia gua harus menikah dengan kaum Nabi Luth," gumam Maya namun saat bersamaan ponselnya berbunyi.
"siapa lagi sih yang telfon apa gak tau gua lagi gak mood, " Maya meraih ponselnya yang berada di dalam tas,namun senyumnya menerka saat melihat nama panggilan di layar ponsel miliknya.
"Boy," Maya langsung mengangkat telfonnya dengan cepat.
"hallo sayang ," ucap Maya manja.
"hallo baby, maaf aku baru menghubungi selama 1 Minggu ini ...📞," ucapnya di sebrang telfon sana.
"its' okay, kamu pasti sibuk juga dengan jadwal kuliah mu" balas Maya.
"yah lumayan sih, kabar kamu gimana di sana...📞?, " tanya boy.
"fine, I am fine, kalau kamu gimana kabarnya, jangan macam-macam ya di sana "
" I am fine, hahahaha aku gak akan macam-macam soalnya bidadari di Indonesia lebih cantik di bandingkan Amerika...📞" .
"Dasar gombal, " Maya tersipu malu saat Boy merayunya.
"tapi kamu suka kan...📞"
"enggak," ucap Maya cepat namun tentu membuat senyum Maya seakan tak pernah sirna
" oh iya bebs apa kamu belum tidur di sana sudah jam 12 malam loh, " ucap Maya melihat arloji di tangannya.
"aku masih kangen sama kamu..📞" ucap boy.
" gombal, aku matikan ya telfonnya kamu harus istirahat ok "
"ok, I love you nyonya Boy Mahavir...📞"
" apaan sih " ucap Maya tersipu malu.
" Haha balas dong beby...📞 "
"iya..., ya, I love you to my calon husband" panggilan telfon pun langsung di matikan Maya karena malu dengan perkataannya sendiri.
" siapa yang kamu telfon " ucap seseorang yang sedari tadi berdiri di belakang Maya.
Maya berbalik dan betapa kagetnya saat melihat seorang pria yang sudah sangat lama Maya menunggunya untuk pulang.
"Kak Erik!, " Maya langsung hambur memeluk sang Kaka.
bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments