Bab 5.KECEWA

Satu jam setelah kepergian Rendra Vanesa mengemasi barangnya, dia hendak pulang ke Rumah tapi ketika dia berada di luar, salah satu temannya yang di mintai untuk menjaga dan mengatikan dirinya di kamar nomor 107 berteriak memanggilnya, dengan terpaksa Vanesa menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.

"Suster, Nesa, Tunggu!

"Ada apa? Kenapa kau berteriak Teriak."tanya Vanesa dengan nada heran.

"Gawat....! gawat...!" pokoknya gawat."

"Suster Yuni! bicara dengan pelan apanya yang gawat."

"Pasien itu Nes, bener bener aku tidak sanggup kalau harus menjaga nya, seharian dia tidak mau makan, tidak mau juga minum obat yang kuberikan dia hanya mau kamu yang merawat dan lihat ini....!

Teman perawat Vanesa membuka krah yang menutupi leher nya dan terlihat lah bekas tangan melingkar di sana."

"Hei....?" kenapa dengan leher kamu Sus."

"Pasien itu mengamuk dan mencekikku."

"Apa? kok bisa !"

"Entahlah,apa mau nya itu pasien aku sudah melaporkan nya ke pihak Dokter, beruntung aku bisa lari dari sana seperti nya laki-laki itu mengalami kejiwaan dan seharusnya dia di rawat di Rumah sakit jiwa, dia benar-benar menakutkan."

"Sabar, nih minum kebetulan aku bawa air mineral lumayan buat nyegarin tenggorokan yang kering."

"Trimakasih,"

Perawat yang bernama Yuni langsung menyambar Air mineral yang di berikan Vanesa kepadanya."

"Gimana, sudah enakan belum?"

"Lumayan lah."

"Ya, sudah yuk kita pulang."

"Tidak, bisa!"tadi aku dapat pesan dari Dokter Hadi agar membawamu ke ruangannya katanya ada yang ingin dia bicarakan."

"Apa? ini kan sudah jam pulang."

"Cepatlah temui Dokter Hadi mungkin ada yang penting untuk di bicarakan."

"Baiklah,"

Dengan langkah malas dan penuh tanda tanya Vanesa pergi menemui Dokter Hadi di Ruangan nya.

"Tok ..Tok ..Tok .!"

"Masuk."

"Maaf, pak! apa Bapak memanggil saya."

"Oh, Sus Nesa! benar, duduklah, mari silahkan."

Dengan santun Vanesa mendudukkan bokongnya di kursi tepat di depan Pak Dokter Hadi.

"Begini, sus! pasien no 107 meminta dirawat suster Nesa dia tidak mau di rawat selain suster Nesa dan saya sudah minta ijin pada Dokter Rendra tentang hal ini, katanya Dokter Rendra mengijinkan Sus Nesa untuk lembur di kerja di Rumah sakit katanya dari pada Sus Nesa sendirian di Rumah karena Dokter Rendra pergi ke Bali dalam Acara undangan pernikahan."

"Apa? ke Bali untuk menghadiri Acara pernikahan?"

"Benar, dan katanya Sus Nesa tidak mau di ajak, jadinya Dokter Rendra pergi sendiri."

Vanesa menelan ludahnya dengan kasar kerongkongan nya tiba-tiba terasa kering tubunya lemas, dia tidak menyangka jika Suaminya tega berbohong demi tidak Ingin dirinya ikut, sakit dan sesak rasanya mendengar perkataan dari Dokter Hadi, sungguh menyakitkan itulah yang dirasakan Vanesa, sebagai Seorang istri dia merasa tidak di hargai, sedangkan selama ini dia selalu menuruti apapun yang suaminya inginkan, sakit yang ada di dalam raganya tidak sebanding dengan sakit yang ada di dalam hatinya kini.

Vanesa menarik nafas panjang dan menghembuskan nya dengan perlahan, mencoba menggeluarkan segala kesedihan dan kekecewaan yang ada di dalam hatinya, bibir tipis nya menyunggingkan sebuah senyuman menutupi luka yang ada di dalam hatinya.

"Iya, Dok! saya memang menolak untuk ikut."

"Baiklah, jadi bagaimana apa Suster Nesa mau bekerja lembur disini."

"Baiklah, saya mau tapi saya harus pulang dulu, Nanti saya akan kesini lagi."

"Trimakasih, Sus,"

Vanesa tersenyum kecut sebelum kemudian pamit undur diri.

Di Bali Rendra bersama ketiga Rekannya sudah sampai mereka menyewa hotel berbintang yang paling mahal disana, ketiga Rekannya berangkat bersama kekasihnya masing masing sedangkan Rendra hanya berangkat sendiri.

Di dalam kamar Rendra dengan menghubungi satu Nomor yang beberapa terakhir ini selalu menjadi candunya yang mana tanpa sepengetahuan sang Istri Rendra diam diam membuat janji.

"Derrrt.... Dreeeettt.... Dreeeeet....!

Satu pesan masuk di layar pipih berwarna hitam di atas narkas, dengan cepat Rendra membuka satu pesan yang masuk, bibirnya langsung menyunggingkan sebuah senyuman ketika mengetahui siapa yang sudah mengirimkan pesan, isi pesan yang tertera di benda pipih milik Rendra.

"Mas....!satu jam lagi aku sampai."

"Serius, kamu juga akan ada di sini!

"Serius, Mas! ini masih dalam perjalanan."

"Ok, aku tunggu."ucap Rendra seraya menutup percakapan hatinnya berbunga-bunga. Baru juga dua menit benda pipih itu di letakkan Kembali di atas Narkas terlihat benda pipih itu kini berbunyi, sebuah panggilan masuk dengan cepat Rendra mengambil dan tertera satu nama disana, EVa, Rendra Kembali tersenyum dan langsung menggangkat nya.

"Halo...!"

"Mas..!"

"Hmmm, kenapa telpon?"tanya Rendra pura-pura tidak tahu karena sesungguhnya Rendra sangat tau jika gadis yang sedang menghubungi nya ada perasaan padanya, Rendra sempat melihat EVa menggigit bibir Bawahnya ketika Rendra menunjukkan betuk tubunya kala telpon pertama kali yang mana ketiika itu Rendra hanya memakai kaos dalam.

"Tiga puluh menit lagi aku sampai!"

"Oh, iya "

"Mas..?"

"Ya, VA ada apa?

"A-apa mas Rendra di situ dengan mbak Nesa?"

"Kenapa, tanya begitu?"

"Ti-tidak, ada maaf pertanyaanku sangat bodoh pasti mas Rendra pergi dengan mbak Nesa."

Terdengar suara Renyah Rendra ketika EVa menyalahkan dirinya sendiri.

"Aku, sendiri, Nesa ada pekerjaan yang tidak bisa dia tinggalkan jadi dua tidak bisa ikut."

"Wah, sayang sekali sebenarnya kita bisa makan bareng seandainya mbak Nesa ada"keluh EVa pura pura sedih yang mana sesungguhnya hatinya lagi berbunga-bunga."Ya sudah mas aku tutup dulu telpon nya sampai ketemu Nanti."

"Ok,"

Rendea kembali meletakkan benda pipih itu di atas Narkas, tapi lagi-lagi telpon berdering, membuat Rendra senyum senyum.

"Dia, terpikat padaku Rupanya, ini bagus aku tidak perlu lagi untuk merayunya."gumam Rendra dalam hati, sambil menyunggingkan sebuah senyuman Rendra Kembali mengambil benda pipih miliknya, tanpa melihat Nama yang tertera di dalam benda pipih itu, Rendra langsung mengangkat nya.

"Hmmm, ada apa lagi VA?'

"Mas....!"

Mendengar suara yang berbeda Rendra yang kala itu memposisikan dirinya sambil rebahan langsung duduk dari tempat tidurnya.

"Kau, Nes! ada apa menelpon ku?" tanya Rendra tidak suka.

"Mas, sudah sampai kan?" jangan lupa makan dan jaga kesehatan."

"Mau bicara apa lagi?'

"Ngak, ada mas aku cuma...

Belum juga Vanesa selesai bicara Rendra sudah memotong pembicaraan.

"Kalau tidak penting itu lebih baik tidak usah telpon aku sibuk."

"Oh... ! Vanesa menelan ludahnya ada sesuatu yang sangat menusuk hatinya yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata." Baiklah aku tutup dulu telpon nya selamat beristirahat ya ?"ucap Vanesa kecewa.

"Lain, kali kalau tidak penting tidak perlu menelpon ku mengerti?"

"Oh, I-iya mas."

Dengan lemas Vanesa menutup telponnya, Sementara Rendra menyunggingkan sebuah senyuman, yaitu senyum penuh kemenangan, sangat puas dan senang jika mampu membuat sang istri tersakiti.

"Ini baru awal permulaan, karena sakit yang sesungguhnya sebentar lagi akan kau terima dan rasakan seperti sakitnya hatiku yang telah kau khianati."desis Rendra dalam hati.

Terpopuler

Comments

Q.Dleva.

Q.Dleva.

hai kak saya mampir Membawa Seberapa like Dan juga ditmbhkan Ke rak buku. Ditunggu kedatangannya 🥰

2022-10-04

0

meli meilia

meli meilia

smangat Dyah..

2022-07-19

0

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

good job 😍

2022-07-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab .1.BERUBAH
2 Bab.2.SALAH TINGKAH
3 Bab 3.EMOSI
4 Bab PUSING
5 Bab 5.KECEWA
6 Bab.6.TERKESIMA
7 Bab.7.TERLUKA
8 Bab.8.MASUK BAR
9 Bab.9.AKU MENCINTAI MU
10 Bab.10.MARAH
11 Bab.11.MENERIMA
12 Bab.12.MENIKAH
13 Bab.13.TIDAK ADA MALAM HOT
14 Bab. 14.SALAH SANGKA
15 Bab.15 MEMINTA
16 Bab.16.KESAL
17 Bab 17.MENUNGGU
18 Bab.18.BERBOHONG
19 Bab.19.HOTEL
20 Bab 20.MURKA
21 Bab.21.KEKUATAN SOTO
22 Bab.22.DIAM
23 Bab.23.KESAL.
24 Bab.24.KECEWA
25 Bab.25.RESAH
26 Bab.26.CEMBURU
27 Bab.27.BERHARAP
28 Bab.28 TERKEJUT
29 Bab 29. KESAL
30 Bab.30.TERHARU
31 Bab.31 APES
32 Bab.32.JOMBLO BERKARAT
33 Bab.34 RASA SENANG
34 Bab.34.BAHAGIA
35 Bab.35. TAKUT
36 Bab.36.WAS WAS
37 Bab.37.GERAM
38 Bab.38.KACAU
39 Bab.39 PERJANJIAN
40 Bab 40.MARAH
41 Bab.41 RESAH
42 Bab.42. KESAL
43 Bab.43.SENANG
44 Bab 44. CURIGA
45 Bab 45.ISTRI MUDA
46 Bab.46.SEDIH
47 Bab.47.KESAL
48 Bab.48.SEKALI TEPUK DUA LALAT KENA
49 Bab.49.MARAH
50 Bab.50.MALAS
51 Bab.51.KECEWA
52 Bab.52.GERAM
53 Bab.53.BOHONG
54 Bab.54.RESAH
55 Bab.55.GERAM
56 Bab. 56.GELISAH
57 Bab. 57.LURUHNYA GENGSI
58 Bab. 58.EMOSI
59 Bab. 59.KECEWA
60 Bab. 60.RESAH
61 Bab.61Bingung
62 Bab. 62.Emosi
63 Bab. 63.RENCANA
64 Bab. 64.DINGIN
65 Bab 65.KECEWA
66 Bab.66.ANCAMAN
67 Bab.67.MENANGIS
68 Bab.68.KALUT
69 Bab. 69.HANCUR
70 Bab. 70.KACAU
71 Bab. 71.HARU
72 Bab. 72.MARAH
73 Bab. 73.MINTA BUKTI
74 Bab. 74.TERKEJUT SEKALI
75 Bab. 75.SEDIH
76 Bab. 76.PERGI
77 Bab. 77.MENCARI
78 Bab. 78.TERKEJUT
79 Bab. 79.BINGUNG
80 Baby. 80.GAGAL BERTEMU
81 Baby. 81.KESAL
82 Bab. 82.CURIGA
83 Bab. 83.PENASARAN
84 Bab. 84.TERKEJUT
85 Bab. 85.MARAH
86 Bab. 86.EMOSI
87 Baby. 87.TERKEJUT
88 Baby. 88.MENGIKUTI
89 Bab.89.KECEWA
90 Bab. 90.TERKEJUT
91 Bab. 91.Diam
92 Bab. 92.KESAL
93 Bab. 93.HARAPAN
94 Baby. 94.GERAM
95 Bab. 95 Terkejut
96 Baby. 96.PANIK
97 Bsb. 97.PERJANJIAN
98 Baby. 98.TIDAK AKAN MUDAH
99 Bab. 99.TERPAKSA
100 Baby. 100.KADO KEMENANGAN
101 Bab. 101.KESAL
102 Bab. 102. MARAH
103 Bab. 103.MENERIMA
104 Bab. 104.MERASA DI ATAS ANGIN.
105 Bab. 105.KHAWATIR
106 Bab. 106.MENANGIS
107 Bab. 107.RENCANA
108 Baby. 108.SENYUM KEMENANGAN
109 Baby. 109.KABUR
110 Bab. 110.PINGSAN
111 Bab. 111.TERLUKA
112 Bab. 112.KECEWA
113 Bab. 113.GELISAH
114 Bab. 114.PERGI
115 Bab. 115.AKHIR KISAH
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Bab .1.BERUBAH
2
Bab.2.SALAH TINGKAH
3
Bab 3.EMOSI
4
Bab PUSING
5
Bab 5.KECEWA
6
Bab.6.TERKESIMA
7
Bab.7.TERLUKA
8
Bab.8.MASUK BAR
9
Bab.9.AKU MENCINTAI MU
10
Bab.10.MARAH
11
Bab.11.MENERIMA
12
Bab.12.MENIKAH
13
Bab.13.TIDAK ADA MALAM HOT
14
Bab. 14.SALAH SANGKA
15
Bab.15 MEMINTA
16
Bab.16.KESAL
17
Bab 17.MENUNGGU
18
Bab.18.BERBOHONG
19
Bab.19.HOTEL
20
Bab 20.MURKA
21
Bab.21.KEKUATAN SOTO
22
Bab.22.DIAM
23
Bab.23.KESAL.
24
Bab.24.KECEWA
25
Bab.25.RESAH
26
Bab.26.CEMBURU
27
Bab.27.BERHARAP
28
Bab.28 TERKEJUT
29
Bab 29. KESAL
30
Bab.30.TERHARU
31
Bab.31 APES
32
Bab.32.JOMBLO BERKARAT
33
Bab.34 RASA SENANG
34
Bab.34.BAHAGIA
35
Bab.35. TAKUT
36
Bab.36.WAS WAS
37
Bab.37.GERAM
38
Bab.38.KACAU
39
Bab.39 PERJANJIAN
40
Bab 40.MARAH
41
Bab.41 RESAH
42
Bab.42. KESAL
43
Bab.43.SENANG
44
Bab 44. CURIGA
45
Bab 45.ISTRI MUDA
46
Bab.46.SEDIH
47
Bab.47.KESAL
48
Bab.48.SEKALI TEPUK DUA LALAT KENA
49
Bab.49.MARAH
50
Bab.50.MALAS
51
Bab.51.KECEWA
52
Bab.52.GERAM
53
Bab.53.BOHONG
54
Bab.54.RESAH
55
Bab.55.GERAM
56
Bab. 56.GELISAH
57
Bab. 57.LURUHNYA GENGSI
58
Bab. 58.EMOSI
59
Bab. 59.KECEWA
60
Bab. 60.RESAH
61
Bab.61Bingung
62
Bab. 62.Emosi
63
Bab. 63.RENCANA
64
Bab. 64.DINGIN
65
Bab 65.KECEWA
66
Bab.66.ANCAMAN
67
Bab.67.MENANGIS
68
Bab.68.KALUT
69
Bab. 69.HANCUR
70
Bab. 70.KACAU
71
Bab. 71.HARU
72
Bab. 72.MARAH
73
Bab. 73.MINTA BUKTI
74
Bab. 74.TERKEJUT SEKALI
75
Bab. 75.SEDIH
76
Bab. 76.PERGI
77
Bab. 77.MENCARI
78
Bab. 78.TERKEJUT
79
Bab. 79.BINGUNG
80
Baby. 80.GAGAL BERTEMU
81
Baby. 81.KESAL
82
Bab. 82.CURIGA
83
Bab. 83.PENASARAN
84
Bab. 84.TERKEJUT
85
Bab. 85.MARAH
86
Bab. 86.EMOSI
87
Baby. 87.TERKEJUT
88
Baby. 88.MENGIKUTI
89
Bab.89.KECEWA
90
Bab. 90.TERKEJUT
91
Bab. 91.Diam
92
Bab. 92.KESAL
93
Bab. 93.HARAPAN
94
Baby. 94.GERAM
95
Bab. 95 Terkejut
96
Baby. 96.PANIK
97
Bsb. 97.PERJANJIAN
98
Baby. 98.TIDAK AKAN MUDAH
99
Bab. 99.TERPAKSA
100
Baby. 100.KADO KEMENANGAN
101
Bab. 101.KESAL
102
Bab. 102. MARAH
103
Bab. 103.MENERIMA
104
Bab. 104.MERASA DI ATAS ANGIN.
105
Bab. 105.KHAWATIR
106
Bab. 106.MENANGIS
107
Bab. 107.RENCANA
108
Baby. 108.SENYUM KEMENANGAN
109
Baby. 109.KABUR
110
Bab. 110.PINGSAN
111
Bab. 111.TERLUKA
112
Bab. 112.KECEWA
113
Bab. 113.GELISAH
114
Bab. 114.PERGI
115
Bab. 115.AKHIR KISAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!