Bab 17.MENUNGGU

Di dalam kamar mandi Eva bersungut-sungut kesal dengan sikap suaminya yang main dorong dan lebih parahnya terkesan buru-buru ingin segera pergi dari hotel tempat mereka menginap selama ini.

Tidak menunggu lama akhirnya ritual mandi pun selesai, hanya dengan mengenakan handuk yang dililitkan sampai di atas dada dan dengan paha putih yang terekspos sempurna serta Rambut terurai basah, Eva berjalan mendekati suaminya yang sudah terlihat rapi dan siap untuk berangkat.

Melihat kehadiran Eva yang belum mengenakan baju bahkan berjalan mendekat, Rendra mengeryitkan dahinya.

"Kenapa justru jalan ke sini cepat ganti baju dan keringkan rambut mu."

"Mas ..! biasanya seorang Suami itu kalau melihat istrinya hanya memakai handuk dan dengan rambut basah mereka bersikap romantis bahkan ingin....

"Eva, stop...!sudah deh ngomong ngelantur nya cepat lah aku baru saja menelpon dan minta jadwal penerbangan ku ke Jakarta di percepat aku di ijinkan ikut penerbangan pertama jadi aku tidak memiliki banyak waktu cepat lah."

"Mas, kenapa kamu terlihat tidak sabaran begitu apa sebegitu rindunya Mas Rendra sama Mbak Nesa, sampai sampai minta jadwal pindah penerbangan yang lebih cepat."

"Deg..!"

Sungguh pertanyaan yang sempurna terlihat biasa dan ringan akan tetapi sangat menusuk ke dalam jantung.

"Benarkah aku sangat merindukan Vanessa, sampai sampai tidak sadar minta jadwal penerbangan yang lebih cepat," Rendra mengusap wajahnya dengan kasar hatinya sibuk bermonolog sendiri, sementara Eva masih berdiri terpaku menunggu jawaban dari Suaminya.

Melihat Eva masih berdiri terpaku Lagi-lagi Rendra mengeryitkan dahinya.

"Kok masih berdiri di sini, apa lagi! sudah sana ganti baju."

"Mas Rendra, belum menjawab pertanyaan ku."ucap Eva dengan nada yang sedih sambil mengkrucutkan bibirnya. Rendra yang melihat sikap kekanakan Eva menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Astaga, ini anak bikin pusing saja."geram Rendra dalam hati tapi bibirnya mengulas senyum kemudian bangkit dan mengecup lembut pucuk kepala Eva.

"Apa yang kamu katakan itu salah, Mas banyak pekerjaan, jadi Mas harus secepatnya tiba di Jakarta ku harap kamu mengerti dan aku sudah mengirimkan uang ke rekening kamu kurasa untuk kebutuhan satu bulan ke depan keuangan kamu aman, jika kurang kamu bisa menelpon ku.,"

"Jadi, Mas Rendra sudah transfer uang ke rekening ku."

Dengan senyum tetap tersungging di bibir Rendra mengagguk. Melihat anggukan sang suami dengan cepat Eva mendarat kan ciumman nya di bibir Rendra membuat Rendra mendelik seketika.

"Trimakasih," seru Eva seketika sambil pergi Menganti bajunya, sementara Rendra menarik nafas panjang dan menghembuskan nya dengan kasar.

Merasa semua sudah siap Rendra dan Eva akhirnya keluar dari dalam hotel, mereka duduk dalam satu taxi hanya satu jam perjalanan akhirnya Rendra dan Eva tiba di bandara.

"VA...! aku berangkat dulu ya, kamu jaga diri baik-baik kalau butuh apa-apa kamu bisa menghubungi ku."

"Mas, aku ikut Mas Rendra aja gak apalah bolos satu Minggu."rengek Eva yang merasa dunia nya akan runtuh jika berpisah dari suami yang baru menikahinya.

"Hei...! tidak bisa seperti itu lagi pula aku cuma pesan satu tiket ke Jakarta, bersabarlah nanti kita juga akan berkumpul lagi."Rendra bicara dengan sangat tenang dan santai seolah olah berpisah dari Eva bukanlah sesuatu yang menyedihkan.

Dengan terpaksa akhirnya Eva melepaskan kepergian Suaminya dengan mata berkaca-kaca, terlebih melihat sang suami sudah masuk dengan melambaikan tangannya.

"Duh, gini amat ya, berpisah dari suami itu, bener bener bikin hatiku remuk, setelah sekian waktu bersama akan kah aku mampu jika harus terpisah jauh dari suamiku, tapi mengapa aku lihat Mas Rendra tidak begitu sedih, bahkan terkesan bahagia saat penerbangan sudah mulai berangkat, tidak mungkin itu hanya pemikiran ku saja, ngak mungkin Mas Rendra rindu dengan Mbak Nesa, kalau Mas Rendra mencintai Mbak Nesa sudah pasti dia tidak akan mengkhianatinya, tapi ini buktinya Mas Rendra tidur dengan ku, bukankah itu satu pertanda jika Hubungan Cinta Mas Rendra dan Mbak Nesa tidak baik-baik saja, Mungkin mas Rendra benar aku memang harus menyelesaikan studyku setelah itu aku akan datang dan menjadi Nyonya Rendra seutuhnya dan mungkin pada saat itu, Mas Rendra sudah bercerai dari mbak Nesa dan akulah satu-satunya istri Mas Rendra." gumam Eva dalam hati sambil senyum senyum

******

Sementara Vanessa membantu pasien no 107 untuk berkemas, setelah hampir satu Minggu di rawat di dalam rumah sakit, pasien itu sudah banyak kemajuan, sebenarnya jika di lihat secara seksama pasien no 107 tidak terlalu parah tapi entah mengapa bersikap seolah olah sakitnya begitu parah dan Sialnya pasien itu rela bayar mahal asal di rawat sama Suster Vanesa.

Tidak bisa menolak ketika tugas itu di limpahkan padanya, terlebih sang Suami yang pada dasarnya Seorang Dokter sekaligus pemilik dari Rumah sakit itu juga memberikan ijin padanya, tentulah sebagai seorang Perawat biasa hanya bisa menggikuti perintah.

"Mbak, serius kamu tidak mau menerima kartu namaku ini."tanya seorang pasien yang duduk di depannya.

"Kartu nama buat apa, ngak penting lagi, sudah cepat kamu keluar dari Rumah sakit ini aku sudah capek dan bosen Melihat mu terus." sungut Vanesa kesal dia merasa pasien nya ini sangat menjengkelkan terlalu manja dan terkesan Vanesa bak pelayan pribadi nya.

"Mbak bisa datang ke sini untuk bekerja, lagi pula kerja di sini Mbak kan sering makan hati tuh sama Suami galakmu,"ucap pemuda yang ada di depannya dengan enteng.

Mendengar perkataan laki-laki yang ada di depannya dengan segera Vanesa melotot.

"Bara...! kalau ngomong tuh di atur ya jangan sembarangan saja."Sungut Vanesa kesal Ingin rasanya dia mennonjok pasien yang ada di depannya, terlalu ikut campur urusan rumah tangga orang, meskipun sebenarnya hatinya juga bertanya tanya bagaimana mana cowok preman ini tau kalau suaminya sering memperlakukan nya dengan tidak baik, bahkan terkadang sering merasa malu seluruh orang yang ada di Rumah sakit ini tau kalau dirinya dan Dokter Rendra itu sepasang suami istri akan tetapi sikap yang di tunjukkan Rendra pada semua orang yang ada di Rumah sakit ini sangat mengecewakan. Bayangkan saja pernah di bentak di depan banyak orang, bahkan harus memanggil nama Suaminya dengan sopan karena dia atasan di sini, tidak punya hak komplin dan mengeluh alasannya harus profesional. Ah separah itukah sehingga orang luar sampai memahami posisinya.

Vanesa menarik nafas panjang dan menghembuskan nya dengan kasar, melihat kilatan cahaya kemarahan dari wajah Vanesa Bara hanya menyungingkan senyum tipis.

"Terus saja membela, kenapa sih, tidak jujur saja jika sebenarnya Mbak juga ngak suka dengan sikap kasar dan dingin suami mbak nya dan lagi apa Mbak tau jika di Bali suami Mbaknya setia bisa juga dia sudah ada gebetan baru dan.....

"Bara....! diam kau, jika masih ngomong trus aku pergi kau bersiap Sendiri aku tidak mau bantu apapun," bentak Vanesa pada pasien yang ada di depannya, wajahnya cantik nya terlihat memerah, mungkin karena kesal dan tersinggung.

Bara menarik nafas panjang dan menghembuskan nya dengan perlahan, tidak ingin membuat Wajah perawat cantik di depannya marah lagi Bara berusaha menggalihkan pembicaraan.

"Mbak, jangan lupa masukkan juga tas hitam ku, aku khawatir Nanti tertinggal."

Tanpa menjawab Vanesa langsung mengambilkannya dan menaruh di dekat pasiennya.

Melihat suster perawat nya diam saja tak lagi mau bicara, hati Bara seakan tercabik cabik entah mengapa rasanya sakit jika di diamkan, perasaan yang sejak lama ada dan tersimpan diam-diam membuatnya jadi lepas kendali sehingga terlihat selalu ikut campur dalam urusan rumah tangga orang, jujur hatinya tidak terima jika melihat Wanita yang ada di depannya disakiti.

Bara mulai menjaga ucapannya agar Wanita yang ada di depannya tidak lagi mendiamkan nya.

"Kartu nama ini tolong di ambil ya, meskipun tidak penting, tidak apa-apa jika hanya sebagai pajangan koleksi kartu kartu penting Suster Nesa dan Aku minta maaf jika ucapanku tadi sudah membuat Suster Vanesa marah."

"Sudah, ngomong nya atau masih ada lagi."

Bara langsung nyengir sambil menyungingkan sebuah senyuman mendengar Wanita di depannya sudah mau bicara lagi.

"Syukurlah dia tidak ngambek, duh gini amat kalau di diamin orang yang kita cintai, dosa kah aku jika mengharapkan dia segera menjadi janda."ucap Bara dalam hati.

"Mbak ini untuk mu, trima juga ya."

"Apa ini?"

"Cuma perhiasan kecil sebagai tanda trimakasih Mbak Nesa sudah menjaga dan merawat ku selama ini."

"Simpan saja, tidak perlu itu."

"Tapi... Mbak?

"Aku bilang tidak usah kasih saja pada calon istri kamu."

Melihat raut wajah kesal di depannya buru-buru Bara menyimpan nya Kembali sambil tersenyum.

"Baiklah, hari ini aku tidak bisa memakaikan kalung ini di lehermu tapi aku berjanji kelak kalung ini akan menjadi milikmu dan kau Rendra admaja berhati-hatilah karena kali ini aku tidak akan mengalah dan membiarkan perasaan ku hancur seperti dua tahun lalu, yang rela menerima kenyataan jika Vanesa lebih mencintaimu, tapi melihat sikap mu padanya aku tidak akan melepaskan nya lagi, bersiap lah untuk kehilangan."gumam Bara dalam hati sambil tersenyum miring.

"Hei...! kenapa senyum cepatlah ini sudah mau sore aku harus pulang lama amat sih kamu ini."

"Iya-iya..!"duh Mbak galak amat.

hmm gagal deh ngulur ngulur waktu biar bisa Deket dia terus."ucap Bara bermonolog sendiri dalam hati.

"Ini pasien aneh banget, ngak tau apa aku tuh banyak kerjaan lain bener bener ini pasien seharusnya di masukkan ke dalam rumah sakit jiwa." keluh Vanesa dalam hati.

Terpopuler

Comments

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

Ah ada pebinornya jg, sukaa

2022-07-05

0

VLav

VLav

boleh ga sihh si rendra ini diiket trus digantung kebalik! gemes aq tuhh 🤣🤣

2022-07-05

0

Senajudifa

Senajudifa

bodphnya kau rendra

2022-07-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab .1.BERUBAH
2 Bab.2.SALAH TINGKAH
3 Bab 3.EMOSI
4 Bab PUSING
5 Bab 5.KECEWA
6 Bab.6.TERKESIMA
7 Bab.7.TERLUKA
8 Bab.8.MASUK BAR
9 Bab.9.AKU MENCINTAI MU
10 Bab.10.MARAH
11 Bab.11.MENERIMA
12 Bab.12.MENIKAH
13 Bab.13.TIDAK ADA MALAM HOT
14 Bab. 14.SALAH SANGKA
15 Bab.15 MEMINTA
16 Bab.16.KESAL
17 Bab 17.MENUNGGU
18 Bab.18.BERBOHONG
19 Bab.19.HOTEL
20 Bab 20.MURKA
21 Bab.21.KEKUATAN SOTO
22 Bab.22.DIAM
23 Bab.23.KESAL.
24 Bab.24.KECEWA
25 Bab.25.RESAH
26 Bab.26.CEMBURU
27 Bab.27.BERHARAP
28 Bab.28 TERKEJUT
29 Bab 29. KESAL
30 Bab.30.TERHARU
31 Bab.31 APES
32 Bab.32.JOMBLO BERKARAT
33 Bab.34 RASA SENANG
34 Bab.34.BAHAGIA
35 Bab.35. TAKUT
36 Bab.36.WAS WAS
37 Bab.37.GERAM
38 Bab.38.KACAU
39 Bab.39 PERJANJIAN
40 Bab 40.MARAH
41 Bab.41 RESAH
42 Bab.42. KESAL
43 Bab.43.SENANG
44 Bab 44. CURIGA
45 Bab 45.ISTRI MUDA
46 Bab.46.SEDIH
47 Bab.47.KESAL
48 Bab.48.SEKALI TEPUK DUA LALAT KENA
49 Bab.49.MARAH
50 Bab.50.MALAS
51 Bab.51.KECEWA
52 Bab.52.GERAM
53 Bab.53.BOHONG
54 Bab.54.RESAH
55 Bab.55.GERAM
56 Bab. 56.GELISAH
57 Bab. 57.LURUHNYA GENGSI
58 Bab. 58.EMOSI
59 Bab. 59.KECEWA
60 Bab. 60.RESAH
61 Bab.61Bingung
62 Bab. 62.Emosi
63 Bab. 63.RENCANA
64 Bab. 64.DINGIN
65 Bab 65.KECEWA
66 Bab.66.ANCAMAN
67 Bab.67.MENANGIS
68 Bab.68.KALUT
69 Bab. 69.HANCUR
70 Bab. 70.KACAU
71 Bab. 71.HARU
72 Bab. 72.MARAH
73 Bab. 73.MINTA BUKTI
74 Bab. 74.TERKEJUT SEKALI
75 Bab. 75.SEDIH
76 Bab. 76.PERGI
77 Bab. 77.MENCARI
78 Bab. 78.TERKEJUT
79 Bab. 79.BINGUNG
80 Baby. 80.GAGAL BERTEMU
81 Baby. 81.KESAL
82 Bab. 82.CURIGA
83 Bab. 83.PENASARAN
84 Bab. 84.TERKEJUT
85 Bab. 85.MARAH
86 Bab. 86.EMOSI
87 Baby. 87.TERKEJUT
88 Baby. 88.MENGIKUTI
89 Bab.89.KECEWA
90 Bab. 90.TERKEJUT
91 Bab. 91.Diam
92 Bab. 92.KESAL
93 Bab. 93.HARAPAN
94 Baby. 94.GERAM
95 Bab. 95 Terkejut
96 Baby. 96.PANIK
97 Bsb. 97.PERJANJIAN
98 Baby. 98.TIDAK AKAN MUDAH
99 Bab. 99.TERPAKSA
100 Baby. 100.KADO KEMENANGAN
101 Bab. 101.KESAL
102 Bab. 102. MARAH
103 Bab. 103.MENERIMA
104 Bab. 104.MERASA DI ATAS ANGIN.
105 Bab. 105.KHAWATIR
106 Bab. 106.MENANGIS
107 Bab. 107.RENCANA
108 Baby. 108.SENYUM KEMENANGAN
109 Baby. 109.KABUR
110 Bab. 110.PINGSAN
111 Bab. 111.TERLUKA
112 Bab. 112.KECEWA
113 Bab. 113.GELISAH
114 Bab. 114.PERGI
115 Bab. 115.AKHIR KISAH
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Bab .1.BERUBAH
2
Bab.2.SALAH TINGKAH
3
Bab 3.EMOSI
4
Bab PUSING
5
Bab 5.KECEWA
6
Bab.6.TERKESIMA
7
Bab.7.TERLUKA
8
Bab.8.MASUK BAR
9
Bab.9.AKU MENCINTAI MU
10
Bab.10.MARAH
11
Bab.11.MENERIMA
12
Bab.12.MENIKAH
13
Bab.13.TIDAK ADA MALAM HOT
14
Bab. 14.SALAH SANGKA
15
Bab.15 MEMINTA
16
Bab.16.KESAL
17
Bab 17.MENUNGGU
18
Bab.18.BERBOHONG
19
Bab.19.HOTEL
20
Bab 20.MURKA
21
Bab.21.KEKUATAN SOTO
22
Bab.22.DIAM
23
Bab.23.KESAL.
24
Bab.24.KECEWA
25
Bab.25.RESAH
26
Bab.26.CEMBURU
27
Bab.27.BERHARAP
28
Bab.28 TERKEJUT
29
Bab 29. KESAL
30
Bab.30.TERHARU
31
Bab.31 APES
32
Bab.32.JOMBLO BERKARAT
33
Bab.34 RASA SENANG
34
Bab.34.BAHAGIA
35
Bab.35. TAKUT
36
Bab.36.WAS WAS
37
Bab.37.GERAM
38
Bab.38.KACAU
39
Bab.39 PERJANJIAN
40
Bab 40.MARAH
41
Bab.41 RESAH
42
Bab.42. KESAL
43
Bab.43.SENANG
44
Bab 44. CURIGA
45
Bab 45.ISTRI MUDA
46
Bab.46.SEDIH
47
Bab.47.KESAL
48
Bab.48.SEKALI TEPUK DUA LALAT KENA
49
Bab.49.MARAH
50
Bab.50.MALAS
51
Bab.51.KECEWA
52
Bab.52.GERAM
53
Bab.53.BOHONG
54
Bab.54.RESAH
55
Bab.55.GERAM
56
Bab. 56.GELISAH
57
Bab. 57.LURUHNYA GENGSI
58
Bab. 58.EMOSI
59
Bab. 59.KECEWA
60
Bab. 60.RESAH
61
Bab.61Bingung
62
Bab. 62.Emosi
63
Bab. 63.RENCANA
64
Bab. 64.DINGIN
65
Bab 65.KECEWA
66
Bab.66.ANCAMAN
67
Bab.67.MENANGIS
68
Bab.68.KALUT
69
Bab. 69.HANCUR
70
Bab. 70.KACAU
71
Bab. 71.HARU
72
Bab. 72.MARAH
73
Bab. 73.MINTA BUKTI
74
Bab. 74.TERKEJUT SEKALI
75
Bab. 75.SEDIH
76
Bab. 76.PERGI
77
Bab. 77.MENCARI
78
Bab. 78.TERKEJUT
79
Bab. 79.BINGUNG
80
Baby. 80.GAGAL BERTEMU
81
Baby. 81.KESAL
82
Bab. 82.CURIGA
83
Bab. 83.PENASARAN
84
Bab. 84.TERKEJUT
85
Bab. 85.MARAH
86
Bab. 86.EMOSI
87
Baby. 87.TERKEJUT
88
Baby. 88.MENGIKUTI
89
Bab.89.KECEWA
90
Bab. 90.TERKEJUT
91
Bab. 91.Diam
92
Bab. 92.KESAL
93
Bab. 93.HARAPAN
94
Baby. 94.GERAM
95
Bab. 95 Terkejut
96
Baby. 96.PANIK
97
Bsb. 97.PERJANJIAN
98
Baby. 98.TIDAK AKAN MUDAH
99
Bab. 99.TERPAKSA
100
Baby. 100.KADO KEMENANGAN
101
Bab. 101.KESAL
102
Bab. 102. MARAH
103
Bab. 103.MENERIMA
104
Bab. 104.MERASA DI ATAS ANGIN.
105
Bab. 105.KHAWATIR
106
Bab. 106.MENANGIS
107
Bab. 107.RENCANA
108
Baby. 108.SENYUM KEMENANGAN
109
Baby. 109.KABUR
110
Bab. 110.PINGSAN
111
Bab. 111.TERLUKA
112
Bab. 112.KECEWA
113
Bab. 113.GELISAH
114
Bab. 114.PERGI
115
Bab. 115.AKHIR KISAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!