Bab.8.MASUK BAR

Malam yang semakin merangkak Naik tampak seorang wanita cantik berbaju perawat sedang duduk di depan seorang pasien yang sedari sore tidak berhenti mengawasi semua pergerakannya.

"Hei...! kenapa kamu menatap ku seperti itu, cepat kau beristirahat, kau sangat menyusahkan ku tau."

Seorang pasien laki-laki tampan dengan infus di tangan justru Tersenyum melihat perilaku seorang wanita yang merawat nya sedang marah marah.

"Di bilangin bukannya mendengar kan justru senyum-senyum bikin stres orang saja." sungut sang perawat dengan kesal.

"Jangan marah-marah saja kau bisa cepat tua Nanti."jawab pemuda itu dengan santai yang mana tangan kekar nya mulai melepaskan slang infus yang berada di pergelangan tangan nya.

Vanesa, terkejut melihat pasien yang dirawat nya melepaskan slang infus yang ada di tangan nya.

"Hei..! kau mau apa?"jangan di lepas tidak boleh itu."seru Vanesa yang langsung berlari mendekati ranjang sang pemuda dan memegangi tangan laki-laki itu agar tidak melepaskan slang infus yang ada di pergelangan tangannya.

Melihat sang perawat panik dan memegang tangan nya laki-laki muda itu diam.

"Kau menghawatirkan ku." tanya pemuda itu lembut dengan tatapan mata sayu ke pada wanita yang ada di depannya yang mana wanita itu adalah perawat yang sedang bertugas merawat dirinya.

"Ti-tidak, untuk apa aku mengkhawatirkan mu aku cuma tidak mau mendapatkan marah dari Dokter disini tugasku menjagamu jadi tolong jangan bertingkah macam macam dan merepotkan ku."

"Hahaha... jangan khawatir ini sudah malam jadi tidak ada yang akan peduli semua itu lagi pula aku sudah merasa sehat."

Vanessa mendelik mendengar perkataan dari pasien nya.

"Jika kau sudah merasa sehat mengapa kau masih minta di temani, merepotkan saja,"Sungut Vanesa kesal dia merasa di permainkan laki-laki yang menjadi pasien nya.

"Mbak, jangan marah marah, aku melepas slang infus ini agar mbak Vanesa bisa tidur di ranjang ini."

"Apa? kau sudah gila menyuruhku tidur di ranjang pasien, keterlaluan jangan jangan benar dugaan dari Suster Yuni kamu itu sakit jiwa."

laki-laki pasien itu bukannya marah tapi dia justru tertawa lebar.

"Hahaha, mbak nya itu tidak tau trimakasih, aku mengorbankan tempat tidur ku agar aku bisa memberikan tempat yang layak untuk mbak Vanesa biar tidak tidur di sofa yang sempit itu."

"Tidak perlu, tugasku disini menjaga dan merawat mu, jadi aku tidak perlu tempat tidur,"

"Baiklah, kalau tidak mau aku akan menemani,"

"Apa? jangan kurang ajar kamu ya disini ada nyak kamera CCTV jika kau macan macam aku tidak akan segan segan melaporkan mu."

"Tenang, mbak ngak usah khawatir, oh ya namaku Bara," ucap pemuda itu sambil menggulurkan tangannya.

"Aku, sudah tau tuh, nama kamu jelas tertera di situ tuh jadi ngak perlu juga memperkenalkan diri,"

"Hmmmm! baiklah,"

Bara yang sudah melepaskan slang infus di tangan nya perlahan-lahan turun dari Ranjang nya, Vanesa yang kesal sudah tidak mau perduli lagi dengan apa yang dilakukan pasien bandel nya, ketika Vanesa hendak keluar tanpa sengaja kakinya menginjak kulit pisang tak Aya lagi Vanesa kehilangan keseimbangan dan terjatuh tapi pada saat yang bersamaan dan tepat sebuah tubuh kekar langsung menyambar dan menariknya sehingga Vanesa tidak jadi jatuh kelantai tapi jatuh dalam pelukan pemuda yang bernama Bara.

"Plaaak...!

Sebuah tamparan keras ketika Vanesa menyadari dirinya jatuh dalam pelukan pemuda yang bernama Bara.

"Kurang ajar, tidak sopan sekali sih, kau mau mengambil kesempatan ya."teriak Vanesa dengan nada yang penuh dengan emosi.

Bara mengusap pelan wajah nya yang baru saja mendapatkan tamparan dari Vanesa.

"Di tolong bukannya berterimakasih tapi justru marah marah."

"Menolong kamu bilang, lihat ini mengapa ada kulit pisang di sini hah...?"siapa yang membuangnya."

"Maaf, itu tadi siang saat perawat itu tidak mau ku suruh memanggilmu aku kesal lalu makan pisang dan kulit nya ku lempar sembarangan."

"Dasar kau!"

Melihat Vanesa melangkah ke arah pintu Bara berteriak.

"Mbak, kau mau kemana malam malam begini."

"Aku, mau tidur, ngatuk tauk."

"Tidur disini saja mbak."

"Tidak mau, kau bisa berbuat kurang ajar lagi." dengus Vanesa seraya pergi keluar kamar, Namun tak lama kemudian dia kembali masuk ke dalam kamar , melihat Vanesa Kembali masuk ke dalam kamar, pemuda itu tersenyum.

"Kok, balik lagi mbak kenapa?" tanya Bara yang sebenarnya dia tau jika Vanesa tidak akan berani meninggalkan tempat dimana dia dirawat karena kamarnya bersebelahan dengan kamar mayat.

"Bukan urusanmu, ingat jangan mengangguku," ancam Vanesa sebelum merebahkan tubuhnya di sofa panjang yang ada di kamar itu, Bara pemuda pasien no 107 termasuk laki-laki yang terbilang kaya dimana dirinya bisa meminta dan memilih ruang yang mewah untuk merawat dirinya sehingga kamar tempat nya di rawat bagaikan rumah pribadi yang mana cukup bagus dan besar meskipun tempatnya sejalan berdekatan dengan kamar mayat, di mana di situ hanya ada dua bangunan satu kamar mayat satu kamarnya meskipun tidak begitu dekat sekali tapi sangat menakutkan bagi yang takut karena tidak ada kamar dan ruangan lain di tempat itu.

Melihat Vanesa tertidur pemuda bernama Bara segera berjalan menghampiri. Di tatapnya Lekat lekat wanita yang ada di depannya.

"Apakah aku salah jika aku jatuh cinta padamu, aku tidak pernah menyangka jika lukisan haluku yang cuma hayalan ternyata menjadi kenyataan wajah yang kulukis sana dengan mu, sayangnya kau sudah bersuami tapi aku mengetahui jika sesungguhnya kau sangat menderita dalam kehidupan rumah tangga mu, pergilah bersamaku aku akan membahagiakan mu."lirih pemuda yang bernama Bara yang mana tak henti-hentinya menatap pada wanita yang sedang tertidur di kursi sofa.

*****

Di sisi lain Rendra sudah bersiap dengan janjinya, dia akan menemui adik iparnya, tapi sebelum itu Rendra membolak balikan benda pipih yang ada di tangan nya.

"Tumben Vanesa, tidak mengaggu dan menelpon ku hari ini, apa dia marah karena aku membentak dan menggabaikan nya atau jangan jangan sebenarnya dia senang aku tidak ada di dekatnya."

Rendra mengusap wajahnya dengan kasar hatinya begitu kalut disisi lain ada rindu yang tidak bisa hilang Namun disisi lain dirinya ssngat sakit' hati dan benci padanya.

Rendra menarik nafas panjang dan menghembuskan nya dengan kasar.

"Kau benar-benar membuat ku gila, tidak ada salahnya aku mencari tau kegiatan mu tanpa aku malam ini,"perlahan lahan Rendra menghubungi satu Nomor telpon betugas yang berada di dalam rumah sakit.

Tidak menunggu lama akhirnya telpon pun tersambung.

"Halo...!

"Halo, pak Mamat bisakah kau bantu aku melihat CCTV di kamar no 107.

"Oh, ini Dokter Rendra ya, cieeee.... lagi kangen Bu Vanesa ya, Pak, kok sampai minta laporan CCTV 107 segala, sebentar saya akan kirimkan langsung ke nomor Pak Rendra."

Dokter Rendra hanya tertawa kecil mendengar ledekan dari satpam Rumah' sakit.

Sekitar tiga puluh menit akhirnya Rendra mendapatkan kiriman pesan yang mana berisi Vidio dari CCTV kamar No 107. Awalnya Rendra melihat dengan wajah datar dan biasa saja melihat sikap istrinya pada sosok laki-laki yang ada di dalam kamar itu tapi pada saat terlintas adegan ketika sang istri berpelukan dengan pasiennya, benda pipih yang ada di dalam gengaman nya pun langsung di lempar ke atas Ranjang, darah Rendra langsung bergolak dan mendidih kedua tangan nya mengepal keras, wajahnya merah padam.

"Dasar wanita jaala...ng, kau benar-benar tidak bisa di maafkan, kenapa kau begitu murahan, lihat saja apa yang akan kulakukan padamu setelah pulang Nanti."

"Brakk....!" pinta kamar di buka dan di tutup dengan sangat kasar dan keras, tanpa ragu-ragu lagi Rendra masuk dalam sebuah Bar Yang ada di dalam hotel Rendra memesan minuman yang tidak pernah disentuh nya.

Benda pipih yang tadinya di lempar di atas Ranjang diambil kembali sebelum keluar kamar dengan membanting pintu dan kini telpon itu berkali-kali berdering tapi Rendra masih malas untuk mengangkat nya, Rendea masih sibuk dan asik menegak minuman yang ada di hadapannya.

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

keren banget 😍

2022-07-16

0

YouTrie

YouTrie

Rendra rupanya salah paham biar kapok dia semoga isteinya benar di ambil Bara

2022-07-08

0

VLav

VLav

ugh, dokter rendra, pikirannya sempit amat sihh

2022-07-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab .1.BERUBAH
2 Bab.2.SALAH TINGKAH
3 Bab 3.EMOSI
4 Bab PUSING
5 Bab 5.KECEWA
6 Bab.6.TERKESIMA
7 Bab.7.TERLUKA
8 Bab.8.MASUK BAR
9 Bab.9.AKU MENCINTAI MU
10 Bab.10.MARAH
11 Bab.11.MENERIMA
12 Bab.12.MENIKAH
13 Bab.13.TIDAK ADA MALAM HOT
14 Bab. 14.SALAH SANGKA
15 Bab.15 MEMINTA
16 Bab.16.KESAL
17 Bab 17.MENUNGGU
18 Bab.18.BERBOHONG
19 Bab.19.HOTEL
20 Bab 20.MURKA
21 Bab.21.KEKUATAN SOTO
22 Bab.22.DIAM
23 Bab.23.KESAL.
24 Bab.24.KECEWA
25 Bab.25.RESAH
26 Bab.26.CEMBURU
27 Bab.27.BERHARAP
28 Bab.28 TERKEJUT
29 Bab 29. KESAL
30 Bab.30.TERHARU
31 Bab.31 APES
32 Bab.32.JOMBLO BERKARAT
33 Bab.34 RASA SENANG
34 Bab.34.BAHAGIA
35 Bab.35. TAKUT
36 Bab.36.WAS WAS
37 Bab.37.GERAM
38 Bab.38.KACAU
39 Bab.39 PERJANJIAN
40 Bab 40.MARAH
41 Bab.41 RESAH
42 Bab.42. KESAL
43 Bab.43.SENANG
44 Bab 44. CURIGA
45 Bab 45.ISTRI MUDA
46 Bab.46.SEDIH
47 Bab.47.KESAL
48 Bab.48.SEKALI TEPUK DUA LALAT KENA
49 Bab.49.MARAH
50 Bab.50.MALAS
51 Bab.51.KECEWA
52 Bab.52.GERAM
53 Bab.53.BOHONG
54 Bab.54.RESAH
55 Bab.55.GERAM
56 Bab. 56.GELISAH
57 Bab. 57.LURUHNYA GENGSI
58 Bab. 58.EMOSI
59 Bab. 59.KECEWA
60 Bab. 60.RESAH
61 Bab.61Bingung
62 Bab. 62.Emosi
63 Bab. 63.RENCANA
64 Bab. 64.DINGIN
65 Bab 65.KECEWA
66 Bab.66.ANCAMAN
67 Bab.67.MENANGIS
68 Bab.68.KALUT
69 Bab. 69.HANCUR
70 Bab. 70.KACAU
71 Bab. 71.HARU
72 Bab. 72.MARAH
73 Bab. 73.MINTA BUKTI
74 Bab. 74.TERKEJUT SEKALI
75 Bab. 75.SEDIH
76 Bab. 76.PERGI
77 Bab. 77.MENCARI
78 Bab. 78.TERKEJUT
79 Bab. 79.BINGUNG
80 Baby. 80.GAGAL BERTEMU
81 Baby. 81.KESAL
82 Bab. 82.CURIGA
83 Bab. 83.PENASARAN
84 Bab. 84.TERKEJUT
85 Bab. 85.MARAH
86 Bab. 86.EMOSI
87 Baby. 87.TERKEJUT
88 Baby. 88.MENGIKUTI
89 Bab.89.KECEWA
90 Bab. 90.TERKEJUT
91 Bab. 91.Diam
92 Bab. 92.KESAL
93 Bab. 93.HARAPAN
94 Baby. 94.GERAM
95 Bab. 95 Terkejut
96 Baby. 96.PANIK
97 Bsb. 97.PERJANJIAN
98 Baby. 98.TIDAK AKAN MUDAH
99 Bab. 99.TERPAKSA
100 Baby. 100.KADO KEMENANGAN
101 Bab. 101.KESAL
102 Bab. 102. MARAH
103 Bab. 103.MENERIMA
104 Bab. 104.MERASA DI ATAS ANGIN.
105 Bab. 105.KHAWATIR
106 Bab. 106.MENANGIS
107 Bab. 107.RENCANA
108 Baby. 108.SENYUM KEMENANGAN
109 Baby. 109.KABUR
110 Bab. 110.PINGSAN
111 Bab. 111.TERLUKA
112 Bab. 112.KECEWA
113 Bab. 113.GELISAH
114 Bab. 114.PERGI
115 Bab. 115.AKHIR KISAH
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Bab .1.BERUBAH
2
Bab.2.SALAH TINGKAH
3
Bab 3.EMOSI
4
Bab PUSING
5
Bab 5.KECEWA
6
Bab.6.TERKESIMA
7
Bab.7.TERLUKA
8
Bab.8.MASUK BAR
9
Bab.9.AKU MENCINTAI MU
10
Bab.10.MARAH
11
Bab.11.MENERIMA
12
Bab.12.MENIKAH
13
Bab.13.TIDAK ADA MALAM HOT
14
Bab. 14.SALAH SANGKA
15
Bab.15 MEMINTA
16
Bab.16.KESAL
17
Bab 17.MENUNGGU
18
Bab.18.BERBOHONG
19
Bab.19.HOTEL
20
Bab 20.MURKA
21
Bab.21.KEKUATAN SOTO
22
Bab.22.DIAM
23
Bab.23.KESAL.
24
Bab.24.KECEWA
25
Bab.25.RESAH
26
Bab.26.CEMBURU
27
Bab.27.BERHARAP
28
Bab.28 TERKEJUT
29
Bab 29. KESAL
30
Bab.30.TERHARU
31
Bab.31 APES
32
Bab.32.JOMBLO BERKARAT
33
Bab.34 RASA SENANG
34
Bab.34.BAHAGIA
35
Bab.35. TAKUT
36
Bab.36.WAS WAS
37
Bab.37.GERAM
38
Bab.38.KACAU
39
Bab.39 PERJANJIAN
40
Bab 40.MARAH
41
Bab.41 RESAH
42
Bab.42. KESAL
43
Bab.43.SENANG
44
Bab 44. CURIGA
45
Bab 45.ISTRI MUDA
46
Bab.46.SEDIH
47
Bab.47.KESAL
48
Bab.48.SEKALI TEPUK DUA LALAT KENA
49
Bab.49.MARAH
50
Bab.50.MALAS
51
Bab.51.KECEWA
52
Bab.52.GERAM
53
Bab.53.BOHONG
54
Bab.54.RESAH
55
Bab.55.GERAM
56
Bab. 56.GELISAH
57
Bab. 57.LURUHNYA GENGSI
58
Bab. 58.EMOSI
59
Bab. 59.KECEWA
60
Bab. 60.RESAH
61
Bab.61Bingung
62
Bab. 62.Emosi
63
Bab. 63.RENCANA
64
Bab. 64.DINGIN
65
Bab 65.KECEWA
66
Bab.66.ANCAMAN
67
Bab.67.MENANGIS
68
Bab.68.KALUT
69
Bab. 69.HANCUR
70
Bab. 70.KACAU
71
Bab. 71.HARU
72
Bab. 72.MARAH
73
Bab. 73.MINTA BUKTI
74
Bab. 74.TERKEJUT SEKALI
75
Bab. 75.SEDIH
76
Bab. 76.PERGI
77
Bab. 77.MENCARI
78
Bab. 78.TERKEJUT
79
Bab. 79.BINGUNG
80
Baby. 80.GAGAL BERTEMU
81
Baby. 81.KESAL
82
Bab. 82.CURIGA
83
Bab. 83.PENASARAN
84
Bab. 84.TERKEJUT
85
Bab. 85.MARAH
86
Bab. 86.EMOSI
87
Baby. 87.TERKEJUT
88
Baby. 88.MENGIKUTI
89
Bab.89.KECEWA
90
Bab. 90.TERKEJUT
91
Bab. 91.Diam
92
Bab. 92.KESAL
93
Bab. 93.HARAPAN
94
Baby. 94.GERAM
95
Bab. 95 Terkejut
96
Baby. 96.PANIK
97
Bsb. 97.PERJANJIAN
98
Baby. 98.TIDAK AKAN MUDAH
99
Bab. 99.TERPAKSA
100
Baby. 100.KADO KEMENANGAN
101
Bab. 101.KESAL
102
Bab. 102. MARAH
103
Bab. 103.MENERIMA
104
Bab. 104.MERASA DI ATAS ANGIN.
105
Bab. 105.KHAWATIR
106
Bab. 106.MENANGIS
107
Bab. 107.RENCANA
108
Baby. 108.SENYUM KEMENANGAN
109
Baby. 109.KABUR
110
Bab. 110.PINGSAN
111
Bab. 111.TERLUKA
112
Bab. 112.KECEWA
113
Bab. 113.GELISAH
114
Bab. 114.PERGI
115
Bab. 115.AKHIR KISAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!