BERBAGI RANJANG DENGAN ADIKKU
senyum terukir di wajah cantik Vanesa, ketika semua teman temannya memuji kecantikan dirinya dan selalu mengatakan dirinya dan Rendra adalah pasangan yang serasi di mana kedua duanya berprofesi sama sama sebagai seorang Dokter meskipun Vanesa tergolong Dokter baru.
Pernikahan yang meriah dan sangat mewah berlangsung di kediaman Bapak Tulus Subagio yang mana beliau hanya memiliki dua putri, kebahagiaan jelas terpancar dari raut wajah sang mertua di mana mereka tidak malu malu .mengungkapkan keinginan nya yaitu ingin segera memiliki cucu.
yang mana keinginan dari mertua Vanesa selalu ditanggapi dengan senyuman, jujur Vanessa dan Rendra berencana untuk menunda kehamilannya karena Rendra belum siap untuk menjadi seorang Ayah dan hal itu mereka sepakati bersama, selain itu kesibukan keduanya yang sama sama menyita waktu, Rendra yang seorang Dokter ternama dimana karena keahlian nya yang cukup bagus di tambah dengan pewaris tunggal satu perusahaan yang mana tentu saja membuat Dokter muda Rendra memiliki kekayaan yang cukup bagus sehingga bisa dengan muda mendirikan satu Rumah sakit yang mana Langsung di bawah pimpinannya.
Pernikahan Vanesa dan Rendra yang sangat meriah, bagaikan Ratu dan Raja semalam Vanesa dan Rendra sangat di manjakan, Rendra juga hanya memiliki satu saudara laki-laki yang bernama shian.
Meskipun mereka berdua berbeda Ayah akan tetapi Rendra sangat menghormati kakaknya yang notabe berdarah campuran cina.
Dikisahkan sebelum Ibunda Rendra menikah dia sedang mengandung yang mana ayah dari bayi yang di kandung nya telah tiada akibat penyakit yang di deritanya, Ayah Rendra yang kala itu sedang bertugas di negara Tanpa sengaja bertemu dengan Ibu Maya singkat kata sang Ayah jatuh cinta meskipun keadaan dari ibu Maya kala itu sedang mengandung.
Karena ketulusan dari sang Ayah hingga mampu meluluhkan hati ibu Maya dan menerima lamaran dari sang Ayah. Kejadian pahit masih saja di terima ibu Maya dimana mertua ibu dan Ayah dari Almarhum suami tidak terima dan tidak mengijinkan shian di rawat bapak tiri karena tidak mau terjadi perselisihan dan pertengkaran dengan berat hati ibu maya merelakan bayinya di ambil ibu mertua, Ibu Maya boleh menjenguk dan melihat ataupun bermain dengan shian tapi dengan syarat datang sendiri dan tidak boleh membawa pergi shian.
Shian Tumbuh menjadi remaja yang sangat manja karena segala sesuatu yang dia inginkan selalu dapat terpenuhi kecuali kasih sayang seorang Ayah dan IBu.
Untuk itu di pesta pernikahan Rendra sang Adik Shian tidak datang, bukan karena tidak boleh tapi shian yang tidak terlalu menyukai Rendra merasa pernikahan Rendra tidak penting untuk dihadiri.
Begitu juga dengan Vanesa yang memiliki seorang adik perempuan, sang adik tidak bisa datang di acara pernikahan nya semua karena sang adik sibuk dengan kuliah dan study yang dijalaninya hanya ucapan selamat lewat telepon yang di berikan sang Adik.
Satu bulan sudah usia pernikahan Vanesa dan Rendra, mereka memilih tinggal di rumah yang di beli Rendra dari hasil kerja nya sendiri dengan satu pembantu yang selalu membatu Vanesa dalam mengerjakan pekerjaan rumah nya.
Pada awalnya Rendra mengizinkan Vanesa meniti karirnya yang juga sebagai seorang Dokter meskipun kala itu Vanesa masih bisa di bilang Dokter baru, tapi entah apa membuat Rendra mengambil keputusan sang Istri harus melepaskan karir barunya dan menggikuti dirinya bekerja di sebuah Rumah sakit milik nya yang baru di bangun dan meminta Vanesa untuk menjadi perawat di Rumah sakit pribadi nya, Vanesa tidak di ijinkan untuk menolak atau komplin dengan semua yang suaminya minta, karena itu adalah satu bentuk hukuman yang mana ketika Vanesa resmi menjadi Dokter pulang tidak tentu di tambah satu foto mesra Vanesa dengan para Dokter lain hal itu membuat darah Rendra mendidih dan marah ketika Vanesa menolak maka dia dihadapkan dengan dua pilihan berpisah atau mau menjadi
perawat di Rumah sakit nya dengan imbalan gaji yang setara dengan gaji dirinya sebagai seorang Dokter baru.
Bagi Rendra yang tidak hanya memiliki profesi sebagai Dokter tapi juga seorang pimpinan perusahaan yang baru di limpahkan kepada nya memberikan gaji yang setara dengan gaji Dokter baru tidak lah sulit, Rendra berlimpah uang, karena pada dasarnya Rendra putra satu-satunya meskipun dia memiliki saudara tiri, akan tetapi untuk hal gono gini harta kakak tiri Rendra tidak di beri hak untuk mendapatkan nya dan hal itu tidak bermasalah karena Kakak tiri Rendra juga orang yang tidak kekurangan uang bahkan kelayakan dari Rendra bisa di bilang hanya sepertiganya.
Demi cinta dan keutuhan Rumah Tangga akhinya Vanesa menerima semua yang di perintahkan Suaminya, bagi Vanesa tidak masalah asal uangnya tidak berubah karena Vanesa harus membiayai sekolah adiknya meskipun itu bukan tugasnya dan meskipun orang tua nya tidak meminta karena bagi Vanesa bisa membantu sedikit beban orang tua itu menyenangkan.
Sikap Rendra mulai terlihat membingungkan ketika pernikahan mereka sudah mulai memasuki bulan ke tiga dan selanjutnya indah dan manis hanya terasa dua bulan awal pernikahan saja.
"Mbok yem...apa semua sudah siap?"
"Sudah Bu...! semua peralatan yang dibutuhkan Pak Rendra sudah siap."
"Baiklah, trimakasih!
"Mas mbok Yem bilang semua sudah siap,"
"Iya, sayang! ini mas juga sudah mau berangkat."
Vanessa mengantar kepergian suaminya dari pintu setelah mobil suaminya pergi Vanessa kembali masuk kedalam dengan mempersiapkan diri untuk berangkat kerja akan tetapi tiba-tiba telepon rumah berbunyi.
Kring..... kring.. kring..!
bergegas Vanessa pergi keruang tamu dan mengangkat telepon.
"Halo...!"
"Hallo mbak Assalamualaikum."
"Walaikumsalam, ini Eva ya..!
"iya dong mbak, masak sama adik sendiri ngak kenal."
"Tumben telpon mbak ada apa?"
"Hehehe...itu mbak mau minta di kirimin uang jajan aku mau minta sama Ayah ngak enak hati karena Ayah baru kirim uang dua Minggu lalu sedangkan uang yang Ayah kirim sudah ludes, mbak tolong ya kirimin aku uang gini aja aku pinjem deh, soalnya aku butuh banget mbak coba minta sama siapa lagi kalau bukan sama mbak.
Vanesa menghela nafas panjang dan menghembuskan nya dengan kasar.
"Va...kamu harus bisa ngatur uang, jika begini terus berapapun yang kami kirim tidak akan pernah cukup.
"Mbak aku pinjem deh, masak tega lihat adik di perantauan gak pegang uang."
Vanesa mendenggus kesal, entah mengapa rasanya tidak ihklas jika harus ngurusin biaya adiknya, tiba-tiba pintu rumah di buka dan sang suami sudah berdiri di hadapannya.
"Mas kok balik lagi apa ada yang tertinggal?" tanya Vsnesa heran kenapa tiba-tiba suaminya datang.
"Siapa yang telpon sayang!"
"Bukan siapa siapa ini juga sudah selesai ngobrolnya," tanpa mengguncapkan apapun Vanesa langsung menutup telpon Eva yang menunggu, Dia semakin binggung karena tiba-tiba telpon di matikan.
"Tadi mas belum jawab ada apa kok balik lagi."
"Oh itu hp mas tertinggal."
"Oh kirain masih kangen dengan aku," goda Vanesa yang langsung membuat sang suami tersenyum dan menarik Vanesa masuk ke dalam kamar, tanpa menunggu Rendra langsung menyerbu bibir merah yang selalu menggoda nya.
Akiba dari pemanasan bibir Rendra mengeluh pada istrinya.
"Sayang kau menggodaku bagaimana ini, lihat adik kecilku jadi bangun," desis Rendra di sela sela cumbuannya.
"Trus bagaimana dong suruh bobo lagi deh adiknya, mas kan mau kerja."
"Ngak bisa sayang, kalau ngak di tidurkan lebih dulu."
"Maksud mas Rendra bagaimana?
"Begini ..!
Tanpa meminta persetujuan dari sang istri Rendra langsung menaikkan Rok sang Istri dan membuang sembarangan penutup segitiga yang menghalangi jalannya pertempuran.
Vanesa sedikit terkejut dengan ke brutalan sang suami yang tiba-tiba minta jatah tanpa tau waktu.
"Mas....jangan...!" Vanessa mencoba menutupi goa nya yang mulai terbuka.
"Aku sudah tidak tahan sayang."
"Mas.....mas... tunggu mas kan mau kerja jangan beginj nanti bisa terlambat.
"Lebih baik terlambat dari pada ngak dapat."ucap Rendra dengan senyum liciknya.
"tapi mas....Vsnesa belum selesai mengucapkan kata kata bibir nya sudah di bungkam dengan bibir Rendra dan kedua tangan Rendra sudah aktif bermain kesana kemari, Vanesa tak lagi bisa berkata apa apa selain mengeluarkan suara suara indah yang semakin mengoda.
Perlahan tapi pasti Rendra mulai menyuntik gerbang goa milik Vanesa tak berselang lama setelah seluruh jarum suntik itu masuk Rendra mulai melakukan gerakan senam naik turun dari ritme yang awalnya lambat ke tempo cepat dan semakin cepat yang menimbulkan suara gema indah dari bibir Vanesa, Rendra melakukan ritme cepat sedikit lama tapi kemudian dengan sedikit kasar Rendra menarik jarum suntik nya yang tadinya bersarang dalam goa.
Senyum licik Kembali terbit dari bibir Rendra, dia sangat suka mengoda dan membuat sang istri kelimpungan dengan hawa panas yang di berikan nya, sengaja Rendra melakukan itu entah mengapa apa kepuasan sendiri jika melihat istrinya tak bisa sampai mencapai puncak kenikmatan, Rendra yang seorang dokter selalu suka dengan kebersihan dan tidak suka jika ada kotor atau becek sehingga Rendra tak sekalipun membiarkan istrinya sampai keluar, karena hal itu menurutnya tidak enak untuk nya karena becek di tambah tidak ada niat untuk memiliki seorang anak untuk sementara waktu.
Ada sedikit kekecewaan yang terlihat dalam mata indah Vanesa ketiika jarum itu di tarik sebelum dia menikmati rasa yang indah.
"Apa sudah selesai mas! tanya Vanesa lesu antara masih belum merasa lega setelah di obrak abrik dan malu jika meminta di ulang lagi.
"Belum sayang sebentar ya..! Rendra turun dari Ranjang dan mengambil air minum sengaja Rendra menjeda waktu agar situasi panas dari sang istri redah dan benar setelah sepuluh menit Hawa panas sang istri yang mau ke titik puncak sudah redah dan di saat sudah reda dengan sangat egois Rendra kembali' menyuntik kan adik kecil nya ke goa Vanesa tak lupa Rendra menggunakan pengaman, Rendra mempercepat ritmenya dan sebelum sang istri ikut merasa akan ketitik puncak dan kekuar Rendra sudah mencapai puncak lebih dulu dan lagi lagi mrncabut suntiknya kemudian meninggalkan sang istri dengan kekecewaan.
Rendra tersenyum puas melihat kekecewaan di wajah sang istri, sebelum dia masuk ke dalam kamar mandi. Tiga puluh menit kemudian Rendra keluar.
"Sayang kau mandilah, biar segar trimakasih ya atas kenikmatan nya, kau juga puas kan sayang."
"Vanesa yang sebenarnya tidak puas terpaksa mengagguk dan mengiyakan jika dirinya juga sudah puas meskipun semua itu bohong.
Rendra mengecup lembut kening sang istri "Mandilah aku akan bersiap untuk berangkat."
"Baik, mas!"Vanesa masuk kedalam kamar mandi dengan kekecewaan yang terpendam.
Sementara Rendra yang bersiap untuk berangkat terganggu oleh suara telpon yang berasal dari ponsel istri nya, karena sang istri lagi mandi Rendra segera menggangkat telpon.
"Halo..!
"Ha-halo, mbak Vanesa apa ada?"tanya suara telpon yang tak lain adalah Eva sang adik, dia sangat terkejut ketika yang mengangkat telpon adalah suami kakaknya.
"Oh, Nesa lagi mandi ada apa ya?"
"Ngak ada apa apa kok mas, Nanti saya telpon lagi.'ucap Eva gugup.
"Hei .. Kenapa malu malu bicaralah nanti aku sampai kan,"
"A-aku butuh uang mas dan Aku..
Belum juga Eva melanjutkan ucapannya Rendra sudah memotong nya.
"Butuh uang berapa Nanti aku kirim."
"Yang benar mas!
"Tentu saja kamu kan adik dari istriku jadi kamu adikku juga katakan butuh berapa."
"Sepuluh juta mas!
"Ok, kirimkan alamat sama no rekening kamu Nanti aku kirim.
"Ini beneran kah mas!
"Iya."
"Trimakasih, ya mas!
"ya.'
Eva menutup telpon dengan hati berbunga-bunga sebentar lagi dia akan mendapatkan kiriman uang dari kakaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Minnie
kakak Minnie mampir, makasih dah mampir ya kakak😘
2023-01-30
0
😍syg lon 😍
seru kx,,semangat ya..
2022-12-31
0
😍syg lon 😍
seru kx,,semangat ya
2022-12-31
0