Beberapa hari kemudian tibalah saatnya Rendra menghadiri pesta pernikahan dari sahabatnya, sengaja Rendra tidak mengajak Eva karena dia tidak mau reputasinya hancur di mata sahabat-sahabatnya, meskipun Eva merajuk dan menangis, bahkan mengatakan jika dirinya tidak berarti bagi Rendra karena Rendra tidak mau mengajaknya ke pesta pernikahan temannya.
Rendra kekeh dengan pendiriannya tidak mengizinkan Eva untuk ikut. sambil berderai air mata dengan suara serak Karena berbenturan dengan Isak tangis nya yang pecah, Eva pun memutuskan untuk tidak melanjutkan studinya, Eva merasa sekolah sudah tidak penting baginya karena dia telah memiliki suami, lagi-lagi Rendra tidak setuju dengan pandangan dan keputusan Eva.
Dengan tegas Rendra meminta Eva untuk kembali sekolah melanjutkan studinya, bukan apa-apa cuma apa kata dunia jika tiba-tiba setelah jauh dari istrinya selama sepekan dirinya sudah pulang dengan membawa madu untuk istri pertama nya bukan kah itu akan jadi lucu dan sangat memalukan terlebih profesi nya sebagai Dokter pasti akan di pertanyakan.
Eva dan Vanesa kini memang sama sama sudah menjadi tanggung jawab nya, kebencian yang tumbuh dengan subur pada istri pertama nya tidak bisa dia lampiaskan dengan mengorbankan masa depan Gadis tak berdosa yang sesungguhnya tidak tau jika Rendra hanya ingin menyakiti hati kakak nya dan terpaksa menidurinya.
Gadis yang terperangkap dalam lautan cinta nya, Rendra yakin apa yang dilakukan nya akan bisa menghancurkan dan membuat wanita yang dicintainya itu menangis darah dan hancur seketika, sama seperti dirinya yang hancur karena kebohongan dan penghianatan sang istri yang tak pernah diakuinya.
Sebenarnya bukan salah istri pertamanya jika dia tidak menggakui penghianatan dan kebohongan yang di lakukan nya, hal itu karena Rendra memilih diam dan tidak mempertanyakan Karena dia ingin istrinya sendiri yang datang menggakui perbuatan terkutuk nya dengan laki-laki lain.
Tapi ternyata istri pertama nya menguji kesabaran Rendra sampai detik ini tidak sekalipun Vanesa bicara jujur bahkan seolah olah menunjukkan sebagai istri yang baik dan berbakti pada suami, Rendra muak dan lelah harus menahan gejolak amarahnya yang tidak bisa dia lampiaskan selain hanya penyiksaan badan di atas Ranjang.
Sangat benci menyentuh tubuh indah istrinya tapi juga sangat mengginginkan kehangatan dari tubuh itu. pusing setiap kali bersama di atas Ranjang ada gejolak cinta yang masih membara yang ingin dia luapkan tapi ada juga benci yang tidak bisa di tahan setiap menggingat Kepahitan itu, hingga yang terjadi terkadang sesuatu yang tidak bisa terkontrol dan terkendali penyiksaan malam malam panas bersama sang istri.
Meskipun setelah semua itu terjadi Rendra sering kali menyesali tapi apalah dayanya hatinya benar-benar terluka, Rendra berharap dengan menikahi adiknya Istrinya akan hancur dan sakit hati tidak akan ada lagi senyuman palsu nya, juga kebahagiaan nya akan runtuh dan hal itu pasti akan memberikan kepuasan batin dari seorang yang tersakiti seperti dirinya yang pasti nya tidak akan melakukan penyiksaan malam panas lagi, Rendra bisa melakukan dengan tenang tanpa terbawa arus kekecewaan.
Membawa Eva masuk dalam biduk Rumah tangganya dan menempatkan satu Rumah dengan istri pertama nya ibu akan sangat menyenangkan baginya tapi Rendra tidak boleh egois, Gadis yang di nikahi nya secara siri masihlah anak anak untuk itu Rendra memilih menahan hasrat nya menempatkan Eva dan Vsnesa dalam satu Rumah, Rendra meminta Eva untuk menyelesaikan sekolah nya terlebih dulu baru, boleh tinggal bersama.
Berkali-kali Rendra mengusap wajahnya dengan kasar, hatinya begitu resah dan galau terlebih setelah menunggu hampir satu malam, tidak ada telpon balasan dari sang istri hal itu kembali membuat darah Rendra Kembali naik dan meradang, hingga tak perduli Eva yang masih dengan sesenggukan menata semua baju bajunya untuk di masukkan ke dalam koper hingga selesai.
"Mas, aku mau selalu di dekatmu, jika aku melanjutkan studyku bagaimana aku bisa selalu dekat dengan suamiku aku tidak mau itu."rengek Eva manja.
"Jika aku ada waktu luang aku akan menemuimu."ucap Rendra santai.
Rendra benar-benar merasa sangat pusing dengan pikiran nya yang terus mengembara membayangkan istri nya yang bisa saja waktu sepekan ini dia habiskan dengan banyak laki-laki di luar sana terbukti tidak membalas telpon maupun menelpon nya.
"Mas...!
"Hemm!
"Kok,malah ngelamun sih apa Mas Rendra lagi memikirkan Mbak Nesa?" tuding Eva yang mana pertanyaan nya sangat tepat buktinya Rendra jadi gelagapan.
Eva bertanya dengan bibir mrngkrucut menunjukkan hatinya lagi cemburu. Rendra yang pikirannya dah kalut justru masuk ke dalam kamar mengambil dan menyiapkan bajunya untuk di bawa pulang ke Jakarta sore ini juga yang sebenarnya menghindari pertanyaan Eva.
Merasa tidak di gubris dan di abaikan dengan langkah panjang dan buru-buru Eva menggikuti suaminya masuk ke dalam kamar.
"Mas aku bicara padamu mengapa diam saja."
"Va, jangan ganggu aku sibuk sore ini aku juga sudah harus kembali ke Jakarta bukankah penerbangan mu juga sore ini,"
"Iya, Mas, aku masih rindu dan rasanya ngak lucu masak pengantin baru tinggalnya jauhan aku tidak masuk sekolah saja ya?"
"Apa? tidak masuk..! trus kamu mau tinggal di mana?"
"Di Rumah Mas Rendra lah, masak harus tinggal di kolong jembatan."Sungut Eva rasanya dia ingin menonjok Suaminya tega tegangan bertanya tinggal di mana tentunya kan du Rumah Suami, ini malah di tanya jadinya kan tambah kesel.
"Bukan begitu Va dan kalau tinggal di Rumah ku, maaf Va Aku belum siap..!
Wajah cantik Eva langsung mengkilat menunjukkan kilatan cahaya kemarahan pada Pak Dokter tampan yang ada di hadapannya.
"Bersabarlah, sedikit ya Nanti Jika waktu nya telah tiba juta akan tinggal bersama."bujuk Rendra sambil membelai lembut pucuk kepala Eva.
Mendapatkan perlakuan sedikit saja hati Eva pastilah sudah klepek klepek, terbukti cuma begitu kemarahan nya sudah nyungsep hilang di telan bumi, Alih-alih marah dan ngambek kini Eva justru melingkar kan tangannya pada leher Rendra sambil menatap Wajah Tampan Suaminya dengan tatapan sayu.
Sebenarnya Rendra bukanlah tipe cowok yang kurang peka pada kode kode yang biasa di lancarkan seorang wanita yang mendamba kan kelembutan seorang pria, tapi situasi buruk yang ada di dalam hatinya yang membuat Rendra tak bergeming dan mengabaikan nya, semua terjadi karena ulah istri pertama nya yang tak kunjung menghubungi nya membuat hatinya begitu gundah dan gelisah kepala nya pusing sibuk berfikir sedang apa dan dengan siapa istrinya itu sekarang.
Perlahan-lahan Rendra melepaskan tangan Eva yang melingkar Manja padanya.
"Mas.... kenapa kau mengabaikan ku."
"Bukan mengabaikan, aku lagi sibuk mau bersiap, jadi kau bersiap siap juga agar penerbangan mu tidak terlambat.
Eva yang sudah di selimuti kabut gairah tak memperdulikan ucapan suaminya dengan manja kembali menangkup wajah Dokter Tampan yang ada di depannya tanpa ragu langsung melu mat bibir Suaminya, gerakan Eva yang super Hero tiba-tiba menyerangnya membuat Rendra mendelik seketika tanpa berniat membalas apa yang Eva berikan padanya.
Hanya beberapa Detik Eva menguasai permainan setelah melepaskan pagutan nya Eva berbisik dengan manja.
"Mas, sebelum kita terpisah aku mau melakukan tugasku sebagai seorang istri aku mau memberikan mu kepuasan."
Dengan gugup Rendra sedikit menjauhkan wajahnya dari Eva.
"Waktu kita sedikit lain kali saja aku tidak masalah kamu tidak melakukan nya."
"Mas..!tentu saja kamu tidak masalah karena setelah ini kau bisa minta selalu pada Mbak Nesa yang selalu ada di sampingmu kau selalu mendapat kan kepuasan dan Mbak Nesa juga selalu kau puaskan lalu aku Bagaimana..? harus menunggu berapa lama...?"ketus Eva yang air mata nya mulai menggalir dengan deras bak air hujan.
Bibir Rendra terasa tercekat Mendengar perkataan Eva bagaimana pun Eva sudah menjadi istri nya dan tidak seharusnya gadis malang itu bersedih karena egonya, karena secara batin Rendra tidak memiliki Naf su untuk saat ini, kepalanya sudah sangat pening dan pusing memikirkan istri pertama nya dan berfikir hukuman dan perilakuan yang bagaimana yang akan dia berikan pada istri pertama nya karena telah berani menggabaikan panggilan telepon nya bahkan tidak berusaha menghubungi nya lagi, bukankah itu sangat menyakitkan bayangkan menunggu yang di tunggu tak kunjung datang.
"Tapi, Waktu kita sangat sempit sayang."
Bayangkan Rendra bersusah payah memberikan panggilan yang Romantis agar istri kedua nya tidak marah.
"Sekarang masih pukul sepuluh dan penerbangan ku pukul lima masih bisa beberapa Ronde dan aku yakin masih bisa membuat Mas Rendra puas."
Lagi-lagi ucapan Eva membuat Rendra menelan ludahnya dengan kasar entah mengapa kerongkongan nya serasa kering sambil menarik nafas panjang.
"Baiklah, ayo!
Dasar masih Remaja suka Nekad dan gak peduli keadaan, aku itu lagi hilang mood tapi dari pada terus merengek tidak ada salahnya memuaskannya." gumam Rendra dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Mamaperri
gak tau mau komen apa, saking serunya .. 😅 next Thor 💪
2022-07-06
0
VLav
apapun alasannya, apa yg dilakukan renda itu ga bener ya. cuma gara2 salah liat, ga ditanya dlu knp, langsung menghakimi. akhirnya dia jadi sakit sendiri 🤭
2022-07-04
1
Lee
Jdi yg brengs*k dsini tuh Rendra, Eva jg tdk bsa mnjga martabatnya sbg seorang gdis suami kakak sndri diembat, bnar2 adik durhaka..
2022-07-04
0