Verrel dan Frans sedang berada dikantor cabang. Ruangan itu berada dilantai teratas. Hari ini mereka mengunjungi beberapa kantor cabang untuk memeriksa keadaan disana. Terlihat Verrel dan Frans duduk di sofa dalam ruang kerja Arion. Tampak sang asisten Tuan Besar sedang memeriksa beberapa laporan yang diserahkan Arion. Beberapa hari lagi akan ada rapat besar perusahaan. Ketiga pria itu terlihat berdiskusi dengan wajah serius.
Sebentar lagi perusahaan akan merayakan anniversary. Verrel dan Arion berbincang-bincang tentang persiapan acara nanti, orang kepercayaan Verrel sudah mengurus semua yang diperlukan untuk acara yang akan berlangsung disalah satu hotel mewah milik keluarga Ceyhan. Yahya Magani Ceyhan sang pendiri perusahaan yang saat ini sedang berada diluar negri akan kembali ke Indonesia sebelum acara perayaan anniversary itu.
“Opa akan kembali beberapa hari lagi, dia mau kita makan malam bersama” kata Arion menatap Verrel datar.
“Aku tahu. Opa sudah memberitahuku.”
“Opa selalu bertanya tentangmu padaku. Kenapa kamu jarang mengunjunginya akhir-akhir ini?”tanya Arion lagi,
“Kamu tahu kan kesibukanku mengurus perusahaan? Jangan khawatir, saat Opa kembali nanti aku akan mengunjunginya.”
Kedua pria itu adalah cucu dari Yahya Magani Ceyhan. Dia memiliki 2 orang anak, seorang putra dan seorang putri. Arion adalah putra dari anak perempuannya, sedangkan Verrel adalah putra dari anak laki-lakinya, membuat Verrel menjadi pewaris Ceyhan Group.
“Apa kau akan membawa seseorang di acara nanti?” tanya Arion sembari tersenyum, meskipun dia tahu jika Verrel tidak pernah terlihat menjalin hubungan dengan wanita manapun, dia hanya ingin melihat reaksinya.
“Ya, sudah pasti.”
“Wah berarti sebentar lagi ada menantu baru dikeluarga Ceyhan,” canda Arion.
“Frans akan menemaniku diacara itu, memangnya kau pikir siapa lagi yang kubawa?”
“Hmmm...aku tahu asistenmu selalu ada disampingmu, maksudku apa kau akan membawa calon iparku untuk diperkenalkan?” Arion ingin memenuhi janjinya pada sang kakek tempo hari.
“Kau sudah gila ya? Aku tidak tertarik untuk menikah. Jangan coba-coba menghasut opa” katanya. “Sudahlah. Aku mau berkeliling kantormu dulu. Kalian berdua lanjutkan mengurus persiapan untuk acara nanti.”
Keduanya pria cucu keluarga Ceyhan itu sangat dekat karena mereka tumbuh bersama. Verrel dan Arion mengurus perusahaan bersama-sama meskipun Verrel sebagai direktur utama dan Arion hanya sebagai kepala cabang. Arion mengurusi beberapa kantor cabang, tidak pernah ada perselisihan diantara mereka. Arion tidak terlalu berambisi akan perusahaan, dia senang bisa membantu Verrel di perusahaan. Arion lebih ingin punya banyak waktu untuk keluarganya apalagi kedua anaknya yang masih kecil dan sedang lucu-lucunya.
Verrel melangkah keluar dari ruangan itu dan berjalan melihat-lihat sekeliling, kemudian menuju lift. Beberapa karyawan yang melihatnya menundukkan kepala sebagai penghormatan pada sang CEO. Dilantai 5 terlihat seorang gadis berdiri didepan lift, tak lama pintu lift terbuka dan ia masuk. Lift bergerak naik keatas “Lho….kenapa lift ini malah naik keatas?” kata gadis itu.
Lift tiba dilantai 8 gedung itu, pintu lift terbuka seorang pria bertubuh tinggi, kekar bersetelan jas melangkah masuk, tak peduli ada seorang wanita didalam lift. Tak lama setelah pintu lift tertutup dia mencium aroma khas. Menarik napas dalam-dalam menghirup aroma wangi yang berasal dari tubuh seorang gadis dibelakangnya. Dia mengenali wangi itu, dia pernah mencium aroma itu sebelumnya. Gairahnya tiba-tiba muncul, aroma itu menenangkan dan membangkitkan gairahnya. Saat dia ingin menoleh kebelakang ingin melihat siapa yang sedang berdiri dibelakangnya.
Tiba-tiba lampu didalam lift padam, blar! Ahhh...teriakan seorang perempuan karena kaget. GELAP. Pria itu tiba-tiba membalikkan badan dan mencium gadis itu. Menekan tubuh gadis itu ke dinding dan ******* bibirnya dengan buas. Sang gadis yang terkejut karena tiba-tiba tubuhnya ditekan merapat ke dinding dan ada yang menciumnya. Dia mencoba mendorong tubuh pria itu yang sudah lancang menciumnya, namun tenaganya tak cukup kuat. Tangannya pria itu malah menahan kedua tangannya.
Gadis itu terpaku tak bisa bergerak, pria itu mengunci pergerakannya. Pria itu menciumnya dengan penuh nafsu, aroma wangi tubuh gadis itu telah membangkitkan sesuatu didalam dirinya. Tak lama lampu lift menyala pria itu melepaskan ciumannya. “Kau!” ucap keduanya serempak. Wajah gadis itu mendadak pucat menatap pria didepannya. “Ya, Tuhan! Manusia galak ini mencuri ciuman pertamaku,”
Terlihat seringai dibibir Verrel sambil berkata “Kau beruntung dapat ciuman dariku,”
“Apa? Berani sekali tuan menciumku!” teriaknya marah dan pipi merona menahan malu“Tuan sudah mencuri ciuman pertamaku dan tanpa ijin.”
“Ha...ha….ha...ha apa kau bilang? Ciuman pertama? Jangan bilang kalau kau juga masih perawan.” tawanya menyeramkan mengejek gadis itu.
Gadis itu yang tak lain adalah Deandra bergidik mendengar tawa sang CEO yang memandangnya dengan tatapan tajam mencabik-cabik. Aku benci pria ini, sejak pertama bertemu dia selalu memarahiku, batinnya. ‘Sial banget sih, harus ketemu dia. Tidak tahu malu seenaknya menciumku’
“Kau tahu! Semua wanita diluar sana akan senang kucium.”
“Tapi aku bukan me...” kalimatnya terpotong, Verrel membungkam mulut gadis itu dengan ciumannya. Kini dia mencium bibir gadis itu dengan lembut. Gadis itu meronta, tak terima Verrel menciumnya seenaknya. Apa-apaan ini? Seenaknya dia menciumku lagi?
Pintu lift terbuka ternyata lift sudah berada di lantai dasar, Frans berdiri terpaku disana menatap pemandangan didepannya. ‘Ada apa ini? Kenapa Tuan Verrel berciuman didalam lift? Ini kejadian langka’ pikirnya. Tuan Verrel yang selalu menjaga wibawanya dilingkungan perusahaan, kini malah tertangkap basah sedang berciuman.
Sang Tuan Besar melepaskan gadis itu dan terlihat kaget melihat sang asisten berdiri didepan pintu lift. Sejak kapan frans sudah ada disana? Pikirnya. Deandra berjalan cepat keluar dari lift dengan menundukkan kepala setengah membungkuk karena malu, takut orang lain melihatnya. Untung tak ada orang lain disana selain Frans yang melihat kejadian tadi. Ya, dia sangat malu ketahuan sedang ciuman didalam lift, dan yang menciumnya adalah pemilik perusahaan. Entah ini suatu keberuntungan atau kesialan baginya.
Gadis itu sudah tak terlihat lagi, entah pergi kemana dia. Verrel berjalan keluar lift dengan sikap tenang. “Darimana kamu?” bertanya pada Frans. “Tadi saya mencari tuan.” sambil menyerahkan ponsel Verrel yang tertinggal diruang kerja Arion. “Jangan tatap aku seperti itu!”
“Maaf, tuan. Apa saya tidak salah lihat tadi?” ujar Frans yang masih bigung atas kejadian tadi.
“Ya, gadis bodoh itu sudah berani menciumku! Aku akan menghukumnya nanti.” sambil melangkah menuju pintu utama. Frans yang tak habis pikir ‘Mana mungkin gadis itu berani mencium Tuan Besar? Jelas-jelas tadi matku melihat dia memeluk gadis itu. Aku sudah bekerja bertahun-tahun dengannya belum pernah ada karyawan yang berani menatap langsung matanya? Ini katanya malah berani menciumnya? Siapa gadis itu?
Sementara didalam kamar mandi, Deandra mencuci muka dan bibirnya yang dilumat habis oleh Verrel. Sial! Sial! Sial! Kenapa aku ketemu iblis itu sih? Umpatnya. Memandang cermin didepannya, dia melihat bibirnya yang tadi dicium oleh Verrel. Deandra…...bibirmu sudah tak perawan lagi. Memejamkan matanya sesaat, masih dirasakannya lembut bibir Verrel. Ya, ampun. Kenapa aku jadi membayangkannya?
Sepanjang hari, Deandra tak fokus pada pekerjaannya. Beberapa kali Katarina bertanya jika Deandra sakit karena melihat wajah gadis itu yang memerah. Namun saat punggung tangannya menyentuh dahi Deandra, tidak demam. Ya, dia masih merasa malu atas kejadian pagi tadi. Dia gelisah jika ada yang melihat kejadian itu, bisa-bisa dia kehilangan muka dan kehilangan pekerjaannya. Pikirannya kacau, marah, malu dan rasa takut berkecamuk dalam dirinya.
Verrel dan Frans sudah kembali ke kantor pusat, dia terlihat duduk di menja kerjanya menekuni dokumen yang ada dihadapannya. Beberapa minggu ini dia sangat sibuk mengurus perusahaan, sudah beberapa minggu ini dia tidak melakukan aktivitas panas diranjang. Belum lagi perjalanan keluar negeri menyita waktunya. Kelelahan mulai dirasakannya, menyadarkan tubuh dikursi kebesaraanya, sambil memejamkan mata.
Bayangan gadis itu, tiba-tiba berkelebat. Bibirnya bergerak seakan masih merasakan rasa bibir yang diciumnya tadi pagi. ‘Gadis itu berani marah karena aku mencuri ciuman pertamanya? Yang benar saja. Hari gini, gadis seusianya belum pernah pacaran? Gadis bodoh! Gumamnya.
Sore harinya, terlihat Deandra sudah siap-siap mau pulang. Ada dua kali paman dan bibinya datang kerumahnya marah-marah minta uang. Sejak itu, Deandra tinggal dirumah Rosa sementara untuk menghindari paman dan bibinya yang terus mengancam. Sungguh dia lelah dengan kedua pasangan suami istri itu. Karena kantor Deandra dan Rosa berada di wilayah yang sama dan jaraknya pun tidak jauh, setiap pulang kerja Rosa menjemput Deandra dikantornya untuk pulang bareng.
Jarak tempuh dari kantor kerumah Rosa tidak terlalu jauh, hanya memakan waktu setengah jam jika jalanan tidak macet. Namun sore ini, jalanan macet, Rosa mengendarai sepeda motornya perlahan menyelip diantara mobil-mobil. Tiba-tiba motornya oleng saat menyelip diantara deretan mobil didepan, tak sengaja tangan Deandra menyentuh kaca mobil sebuah mobil mewah warna hitam yang berada disebelah kanan. Tangan Deandra masih tertahan agar mereka tidak jatuh, bisa-bisa mobil mewah itu tergores kalau sampai motor Rosa jatuh kesamping kanan. Bakalan masalah besar!
Pria bersetelan jas, memakai kacamata hitam yang duduk didalam mobil menoleh, dia duduk pas disebelah kanan di jok belakang. Melihat ada tangan dikaca sampingnya, dia menatap keluar dan senyum tipis disudut bibirnya. Gadis bodoh itu! Berani sekali meletakkan tangan kotornya dimobilku?
Perlahan dia menekan tombol, perlahan kaca jendela bergerak turun seiring dengan menolehnya Deandra kesamping karena kaget, merasakan kaca jendela mobil terbuka. Dia menjauhkan tangannya dan mulutnya ternganga. Kesambet apa aku hari ini? Apes banget sih? Kenapa dia lagi….dia lagi? Dua kali aku bertemu manusia galak ini, dua kalinya aku sial’ gumamnya dalam hati. “Hei, gadis bodoh! Berani sekali kau! Apa yang kau lakukan?” bentak Verrel. Sang asisten yang duduk didepan terkejut mendengar terikan Verrel dan menoleh kearah mana tatapan atasannya itu. Tapi dia tidak bisa melihat wajah gadis yang dibentak Verrel. ‘Gadis bodoh? Siapa yang dimaksud Tuan Verrel? Pikirnya.
“Maaf, tuan.” kedua gadis itu menjawab begitu mendengar suara teriakan dari dalam mobil. Keduanya terlihat ketakutan, Rosa mengira jika motornya menyenggol mobil mewah itu. Begitu dia melihat celah didepannya, diapun melajukan sepeda motornya kabur dari tempat itu. “Puffff…..untung lolos dari kemacetan, kalau tidak bisa kena masalah besar kita,”gumam Rosa. Sementara Deandra yang duduk diboncengan, merasa makin gelisah. ‘Mampus aku. Bisa-bisa manusia galak itu memecatku’ Aduh gimana ini? Ketakutannya menjadi-jadi.
Tiba dirumah sederhana milik orangtua Rosa, berjalan masuk kedalam rumah. Biasanya ada ibu Rosa disana tapi dua hari lalu ibunya pergi keluar kota. Ibunya akan tinggal bersama sang paman sementara menjalani terapi pengobatan tradisional. Kini hanya kedua gadis itu yang ada dirumah itu. Untung paman dan bibi deandra tidak tahu alamat rumah Rosa.
Deandra yang masih gemetar ketakutan membayangkan apa yang akan terjadi besok. Rosa yang melirik kearahnya “Loe, kenapa koq gemetaran gitu? Apa gara-gara tadi dibentak ya?’
“Rosa, mampus gue! Gue sial banget tau,” menjawab.
“Yaelah, baru dibentak segitu loe udah kayak mayat hidup gini, loe sih pake pegang-pegang mobilnya,” sahut Rosa. “Untung tadi kita bisa kabur, kalau tidak. Bisa-bisa kita disuruh ganti rugi.”
“Untung apanya? Loe tau gak pria tadi siapa?”
“Yah, mana gue tahu. Kita juga belum sempat kenalan,”cerocos Rosa.
Deandra memukul bahu Rosa “Itu tadi bos gue! Pemilik perusahaan tempat gue kerja!”
HAH? Mulut gadis menganga “Waduh kalau itu sih kiamat sudah dekat,”
“Udah deh, jangan becanda. Gue apes banget hari ini. Dua kali kena sial sama Tuan Verrel,” suaranya bergetar. Entah apa terjadi besok, pikirnya.
“Tunggu….tunggu. Tunggu. Maksud loe, Verrel Aditya Ceyhan? Pria yang terkenal itu?” tanya Rosa tak percaya.
“Iya! Itu dia.”
“Jadi, loe kerja diperusahaan dia? Ini mah betul-betul gawat tingkat dewa,” menepok jidatnya. “Trus apes dua kali maksudnya?”
Ada keraguan menceritakan kejadian pagi tadi pada Rosa, namun mengingat kesialannya hari ini maka dia pun menceritakan semuanya. Tiba-tiba Rosa tertawa sambil memeluknya “ha ha ha ha ha…..Congrats! Loe beruntung dicium sama Tuan Verrel Aditya Ceyhan. Gimana rasanya?” sembari tertawa. “Wah beruntung banget sih.”
“Beruntung apanya? Manusia galak itu sudah mencuri ciuman pertamaku, dilift kantor.” wajahnya cemberut membayangkan kejadian itu. “Mungkin besok gue bakal dipecat deh.”
“Manusia galak?”
“Ya, itu sebutan yang cocok buatnya.”
“Ha...ha….ha. Dea...dea….loe tau gak sih, diluar sana semua wanita berusaha mendekati pria itu. Nah, loe malah dapat ciumannya tanpa susah payah.” kata Rosa menggoda sahabatnya. “Loe tau? Dari gosip yang gue dengar dari cewek-cewek dikantor, kalau tuan Verrel itu terkenal akan keperkasaannya diatas ranjang. Tak ada wanita yang nolak. Bahkan katanya, semua wanita rela naik keatas ranjang hanya untuk itu.” menatap kearah deandra.
“Idih...amit amit deh. Jijik gue dengarnya” sahut Deandra
“Awas kualat loe. Bilang jijik...tapi loe sudah ngerasain bibirnya toh,” terkekeh sambil berlari menjauh masuk kekamarnya karena Deandra mau memukulnya.
“Udah deh, rose. Gue lagi pusing mikirin besok dikantor gimana,”
“Tenang aja. Banyak doa, entar gue bantu doa deh biar besok loe aman di kantor.”teriaknya.
Huh….bukannya ngasih solusi malah ngeledekin, gumam Deandra melangkah masuk kekamar dan menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang. ‘Mending aku tidur, semoga mimpi indah. Sudah cukup kesialanku hari ini, apapun yang terjadi besok akan kuhadapi.’
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 296 Episodes
Comments
Manis Hartatik
buat Verrel bucin
2023-03-31
2
❤⃟ˢ ͪ◦•●◉✿ REMBULAN ✿◉●•◦
apes nya ke panjangan entar 🤣🤣
2022-08-07
1
Indri Ani40
visual verrel dong🥰
2022-08-04
1