Kemarin sore Verrel dan Frans berangkat ke Singapura untuk acara peresmian gedung apartemen disana. Deandra merasa senang dan lega karena dia bisa menguasai seluruh apartemen sendirian.
Saking gembiranya, dia menari-nari disekeliling ruangan dan melompat-lompat diatas tempat tidur seperti anak kecil. Menyanyi sepuasnya diruang karaoke yang tersedia di apartemen mewah milik sang tuan besar. Semua fasilitas lengkap disana dipakai Deandra sepuasnya. Bodoh amat! Mumpung si empunya tidak ada, pikirnya.
Tingkahnya tak lepas dari pengawasan Verrel yang melihat dari cctv yang tersambung ke ponselnya. Pria itu tersenyum melihat tingkah laku dan kekonyolan Deandra. Baru kali ini dia melihat seorang perempuan pembangkang yang unik sepertinya. 'Dasar gadis bodoh! Apa dia senang kalau aku tidak ada?
Frans yang melihat sang tuan besar sesekali tersenyum, kaget bukan kepalang. 'Kesambet apa Tuan Besar? Bertahun-tahun bekerja sebagai asisten pribadinya, baru kali ini dia melihat sang tuan besar tersenyum. 'Apa sih yang dilihatnya diponselnya? Frans mulai penasaran namun tak berani mengintip kearah ponsel itu.
...**...
Sesuai perintah Verrel, pagi ini Deandra ditugaskan di acara pameran produk terbaru dari Ceyhan Group yang berlangsung disalah satu convention center. Kemarin, Verrel sudah memberikan intruksi, apa yang harus dikerjakannya di acara pameran itu. Dia bahkan menyuruh bodyguardnya untuk mengambil baju pesanannya di butik untuk dipakai Deandra.
Deandra memakai terusan pendek diatas lutut berwarna abu-abu kombinasi brokat hitam, sepatu high heel hitam dan clutch branded dengan warna sama. Belum pernah ia memakai barang-barang mahal seperti ini sebelumnya. Rambutnya digulung keatas, memakai anting mutiara putih, wajahnya dirias warna natural, dengan smoky eyes dan lipstik warna nude. Penampilannya sungguh berbeda, ia terlihat layaknya seorang wanita karir sukses. Tak lupa ia menyemprotkan parfum pemberian Verrel. Sempurna!
Tak lupa mengambil selfie dan mengirimkan foto selfie nya pada Verrel. 'Tuan, ini foto selfie yang Tuan minta. Terimakasih buat bajunya, ya. Cup cup' isi pesan singkatnya pada sang tuan besar.
Ya, Verrel memintanya untuk melakukan itu. Aneh.
*visual model baju yang dipakai Deandra
Dengan langkah tegas penuh percaya diri dia memasuki gedung convention center. Sudah ramai yang datang, hampir semua tidak dikenalnya. Namun, kehadirannya justru mengundang perhatian orang-orang yang hadir disana. Bisik-bisik pun terdengar, 'Siapa wanita cantik itu? Dari perusahaan mana?
Ada banyak pujian dan sudah pasti ada tatapan iri dari beberapa wanita yang hadir disana. "Selamat pagi, Nona." Sapa Arion yang tak mengenalinya. Deandra membalikkan badan melihat seorang pria yang dikenalnya berdiri tepat didepannya.
"Selamat pagi, Pak Arion, ini saya Deandra," jawabnya sambil tersenyum.
"Deandra? Apa kabar? Kamu terlihat beda, saya sampai tidak kenal." ucap Arion terkejut dan menatap kagum Deandra yang terlihat sangat cantik. Biasanya dia berpenampilan biasa saja tanpa riasan.
"Saya baik, pak."
"Oh iya, kamu sudah tahu tugasmu, bukan?"
"Sudah, pak."
"Baiklah. Acara akan segera dimulai. Kamu perhatikan potential buyer kita ya. Saya yakin pada kemampuanmu." kata Arion sambil menjabat tangan Deandra. Dia pun berjalan kearah podium untuk acara pembukaan pameran. Arion hadir untuk menggantikan Verrel yang sedang berada diluar negri.
Tak lama berselang, dia melihat Katarina dan langsung menyapanya. "Hai, mbak."
Sejenak wanita itu mengamatinya, matanya berbinar mengenali gadis cantik didepannya.
"Ya, ampun Deandra, kamu cantik banget." keduanya berpelukan. "Gimana pekerjaanmu?"
"Semua berjalan lancar, mbak. Aku kangen banget lho."
"Sama, dea. Mbak juga kangen. Kapan rencananya kamu balik ke kantor cabang?"
"Nah, itu masalahnya mbak. Aku juga tidak tahu. Padahal aku lebih suka di kantor cabang," kata Deandra lagi. Ya, tidak ada si tuan galak disana.
"Mbak harap kamu balik lagi ya. Senang bekerja denganmu, kamu rajin dan pintar." puji Katarina.
"Makasih mbak, semoga kita bisa kerja bareng lagi ya." keduanya saling bertukar cerita tentang pekerjaan. Deandra juga menanyakan tentang beberapa hal berhubungan dengan produk yang sedang dipamerkan.
Setelah acara pembukaan, terlihat Arion dan Katarina sedang berbincang dengan beberapa buyer. Hari ini adalah pameran otomotif smart car dan smart robotic chef terbaru keluaran Ceyhan Group. Smart car atau mobil pintar keluaran perusahaan itu adalah model terbaik saat ini. Dengan berbagai model, dilengkapi smart sensor, sistem robotic yang menunjang keamanan dan kenyamanan penggunanya. Tim marketing terlihat sibuk melayani para tamu yang hadir.
Smart robotic adalah sebuah robot yang berfungsi untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah maupun kantor termasuk memasak. Deandra berjalan mendekati dua orang pria yang ditemuinya saat presentasi, dua investor asing itu terlihat begitu cermat dan serius melihat-lihat produk yang dipamerkan.
"Good morning, sir."
"Good morning." balas kedua pria itu bersamaan.
"I am Deandra. I believe that we had meet before."
"Yes, I do remember you. Robert." sambil mengulurkan tangan yang disambut Deandra dengan ramah.
"And, I am Mark Stevenson. You can call me Mark." ucap pria yang terlihat lebih muda dari mr. robert.
"It's a pleasure to meet you again." ucap Deandra tersenyum manis. Mereka pun terlibat perbincangan seputar produk. Deandra berusaha agar kedua orang itu tertarik untuk bekerjasama. 'Semoga mereka memesan produk dalam jumlah besar' gumamnya dalam hati.
Dengan kemampuan marketingnya, Deandra terlihat lincah dalam berbicara. Orang-orang terlihat mulai berkerumun dan mendengarkan penjelasan gadis itu seputar produk. Paras cantik dan keterampilannya berbicara, menarik perhatian para pengunjung pameran.
"I plan to say a few words about our product. I'll describe the development of the idea of smart car. First the background.....the present situation.....and then the prospect for the future."
Deandra dengan lancar memberikan penjelasan pada klien tentang produk. Terlihat anggukan dari mereka, saling berdiskusi dan melihat katalog yang ada ditangan mereka. Arion dan Katarina yang memperhatikan dari jauh pun tersenyum.
Deandra menjadi idola hari ini. Banyak yang memberikan kartu nama mereka padanya. Jam 11.30 adalah waktu istirahat. Diruang sebelah diperuntukkan khusus untuk menjamu para klien yang hadir. Deandra berjalan ke arah ruangan itu untuk makan siang, dia merasa letih dan lapar. Saat dia hendak masuk, sebuah tangan menyentuh bahunya.
"Deandra?" suara seorang pria yang dikenalnya. Pria yang dekat dengannya sejak dia magang, pria yang selama ini mengisi hatinya.
"Rico?" wajah deandra berbinar melihat pria didepannya. "Kamu sedang apa disini? Kapan kamu balik ke Indonesia?"
"Aku baru balik kemarin karena mami sakit. Tadi aku tak sengaja melihatmu dari luar. Makanya aku langsung menemuimu."
"Kamu terlihat sangat cantik, sayang," ucapnya sambil tersenyum dan memeluk Deandra yang buru-buru melepas pelukan Rico. "Kenapa kamu susah dihubungi sekarang? Ponselmu tidak pernah aktif." kata Rico.
"Ehmm...ponselku rusak. Aku belum sempat beli yang baru." jawabnya. Tak mungkin dia cerita yang sesungguhnya.
"Bagaimana kalau kita makan diluar?" pria bernama Rico itu bertanya sambil memegang tangan gadis itu.
Aduh gimana ini? batinnya.
"Jam berapa?" tanya deandra.
"Bagaimana kalau aku jemput kamu setelah urusanmu disini selesai."
"Baiklah. Jam 4 aku sudah selesai."
Setelah berbincang sejenak, Rico pergi meninggalkan tempat itu. Terlihat dia berjalan tergesa-gesa sembari melihat sekeliling. Seolah-olah dia sedang menghindari sesuatu.
Dua orang bodyguard yang ditugaskan oleh Verrel untuk mengawasi Deandra memperhatikan setiap gerak-geriknya. Mereka bahkan sempat merekam saat Deandra dan Rico bertemu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 296 Episodes
Comments
❤⃟ˢ ͪ◦•●◉✿ REMBULAN ✿◉●•◦
wah ternyata dea punya seseorang 😅😅
2022-08-08
2
Meili Mekel
waduh bisa berabeh
2022-08-02
1
❤•༆🆈🆄🅻🅸🆈🅰˚₊· ͟͟͞͞➳❥
ada Saingan ini kyk nya 🤣🤣
2022-07-26
1