Siang itu tepat saat jam makan siang. Saat semua orang sedang menyantap makan siang mereka, beristirahat sebentar dari penatnya pekerjaan. Hujan rintik-rintik yang turun siang itu, mengurangi pengapnya udara di ibukota.
Sementara siang itu, disuatu tempat terlihat seorang pria yang sedang berada disebuah kamar bersama seorang wanita. Kesibukan mengurus perusahaan membuatnya penat, membutuhkan penyegaran.
Pria itu adalah Verrel Aditya Ceyhan, sang CEO kejam dan sadis. Terlihat dia sedang mencumbu seorang wanita, ******* mengalun kencang di bawah kendali pria, di salah satu kamar hotel bintang lima, di ibukota. “Ahhh….” Wanita dengan penampilan berantakan itu menikmati setiap cumbuan Verrel. Bahkan saat pria itu berkali-kali membolak balikkan tubuhnya, ia tampak mendesah tanpa malu. Riasan wajahnya luntur karena keringat, maskara meleleh.
“Arghhh! Sial!” umpat Verrel berteriak karena tak kunjung mendapat pelepasan. Sudah satu jam tapi tak ada tanda-tanda rasa itu datang. Kenapa? Apa yang salah? Padahal semua ini sudah jadi kebiasaannya yang ia lakukan selama bertahun-tahun.
“Tuan?” wanita itu melirih. Kecewa karena Verrel menghentikan pergerakannya. “Pergi! Jangan pernah tunjukkan wajahmu lagi dihadapanku!” perintah Verrel. Sepasang mata elang Verrel menatap tajam. Ia mendekat, mencengkeram tangan wanita itu dan menarik turun ke lantai.
“Pergi!”bentaknya
“Ba….baik, Tuan.” Wanita itu mengumpulkan sisa tenaga berusaha bangkit mengenakan pakaian dan berjalan keluar. Tertatih ketika akan menuju pintu kamar hotel VVIP. Namun, belum sempati buka pintu, ehhhh wanita itu lemas melorot terjatuh dan pingsan.
Verrel tak peduli, itulah sifatnya yang tidak pernah peduli pada perempuan yang disewanya. Ia memanggil pengawal di depan pintu agar segera menyingkirkan wanita itu. Tak ingin tersiksa dalam hasrat yang belum terpuaskan, pria itu menghubungi seseorang.
“Siapkan satu gadis sekarang juga! Aku akan membayar dua kali lipat” Perintah Verrel langsung di sambut baik seorang wanita yang biasa dipanggil Mami Tika.
Wanita cantik usia 40 tahun “Baik, Tuan. Saya akan segera mendapatkan dan mengirimkannya.” Seraya menunggu, Verrel meraih botol sampanye untuk ia teguk. Dengan mata terpejam ia menikmati setiap cairan yang mengalir ke tenggorokannya.
Hari ini entah kenapa hasratnya menggila sangat. Setelah mencumbu wanita pilihannya namun tak membuatnya puas. “Sial! Sial!” geram Verrel dengan napas memburu. Gigi menggeletuk seolah ingin mencabik-cabik mangsa. Gejolak hasrat di dalam dirinya membuat kepalanya pusing tujuh keliling. Ia bangkit setelah melemparkan botol sampanye ke lantai,menuju kamar mandi untuk mendinginkan diri.
Dibawah guyuran air dingin Verrel memejamkan matanya. Menikmati setiap tetes air membasahi seluruh tubuhnya. Ia pikir setelah selesai mandi hasrat itu akan mereda. Paling tidak untuk sementara bisa ditahan. Namun, nyatanya mandi tidak meredam keinginannya.
Sementara ditempat lain,dirumah Mami Tika yang mendapat perintah dari Tuan Verrel pun berusaha menghubungi Surya, karena saat ini ditempatnya memang lagi kosong stok, Tika pun menghubungi Surya yang bermuka pas-pasan tapi sok ganteng ‘Tuan Besar minta seorang gadis sekarang, bayarannya dua kali lipat” kata Tika melalui telepon.
“Sayang, gimana menurutmu, kira-kira kamu ada gadis yang bisa dikirim sekarang? Tanya Surya pada Diah yang berada disampingnya. Senyum licik terpancar dari wajahnya “Mau berapa? Ada dua di salon baru masuk kerja kemaren.”sahutnya. “Tika, ada 2. Apa keduanya mau dikirim ke Tuan Besar?” tanya Surya dengan mata berbinar membayangkan jumlah uang yang akan diterimanya. “Bawa saja satu sekarang.” jawab Tika dari seberang seraya menutup sambungan telepon. Mami Tika khusus menyediakan wanita penghibur untuk kalangan tertentu saja.
“Ayo mas, kita jemput gadis itu kesalon.” ajak Diah pada suaminya. Mereka harus segera membawa gadis itu ke hotel. “ha ha ha ha ha…..kita akan dapat uang banyak malam ini.” kedua manusia itu tertawa bahagia. “Ada gunanya juga gadis itu mau ikut kita, bisa menghasilkan uang banyak.” ujar Surya membayangkan tumpukan uang yang akan dia terima dari Tuan Besar.
Dalam mobil, Diah meraih ponsel dalam tas menelepon seorang staff salon “Suruh gadis baru berambut sebahu itu bersiap-siap. Saya jemput sekarang.”katanya. Sementara di salon milik Diah, ada dua orang gadis muda. Kedua gadis itu berasal dari desa yang berbeda. Keluarganya terlilit hutang saat Surya dan Diah datang menawarkan uang dalam jumlah besar, membayar hutang mereka dan menjanjikan pekerjaan, keluarga kedua gadis itupun mengijinkan anaknya ikut ke kota. Kenyataan hidup yang pahit!
Seorang staff salon membantu memilih pakaian dan merias wajahnya. Gadis itu tidak sadar jika mereka akan dijual. Tak lama kemudian modil yang dikendarai Surya dan Diah tiba didepan salon. Gadis yang sudah didandani cantik itu naik keatas mobil. “Saya mau dibawa kemana bu?”tanya gadis yang memakai mini dress warna biru. “Ada orderan merias wajah dari langganan saya. Kita akan bertemu mereka di hotel X.”ujar Diah.
“Tapi kenapa harus pakai baju ini?”tanya gadis itu lagi. Diah yang mulai kesal menjawab ketus “Kamu harus tampil cantik dan menarik! Kamu kan kerja salon.”
“Iya. Maaf bu.” jawab gadis itu seraya menundukkan wajah mendengar nada suara Diah yang marah.
Dua puluh menit kemudian,mereka sampai didepan hotel bintang lima tersebut. Surya dan Diah mengajak gadis itu masuk menuju lift. Dua pengawal dan seorang wanita sudah menunggu di lobi dan melihat kedatangan mereka langsung mengarahkan mereka menuju lift khusus Tuan Besar. Terlihat wanita itu menyerahkan selembar cek dengan nominal tinggi pada Surya. Laki-laki paruh baya itu tersenyum melihat nominal di cek tersebut, lantas Diah berkata “Kamu ikut mbak itu ya."
Nanti kami jemput kalau sudah selesai.” sambil melangkah pergi meninggalkan hotel. Ketiga orang tadi membawa kedua gadis masuk kedalam lift menuju lantai teratas. Si wanita membawa gadis itu masuk kedalam sebuah kamar. Disana terlihat sudah ada makanan terhidang diatas meja. “Kamu makan dulu. Setelah itu saya akan bawa kamu ketemu majikan saya.”katanya. “Baik mbak. Terima Kasih.” sahutnya. Melihat hidangan yang menggiurkan, gadis yang berasal dari desa itupun menyantap makanan dengan lahap. Senyum menyeringai terlihat di wajah si wanita yang tak lain adalah kaki tangan Mami Tika.
Sebelumnya kedua pengawal sudah memasukkan obat perangsang kedalam minuman. Sementara di kamar sebelah, kamar VVIP milik Tuan Besar, dia gelisah menunggu. Kepalanya berdenyut akibat hasratnya belum terpuaskan hari ini. Selesai makan, gadis itu merasa tubuhnya terasa panas. Merasakan sesuatu yang aneh, gejolak gairah yang tidak ia pahami.
Maklum saja gadis desa yang belum berpengalaman. Gadis itu terlihat menggeliatkan tubuh, ada rangsangan mendambakan sesuatu, sentuhan….belaian. ******* mulai terdengar keluar dari bibirnya. “Mbak….koq badan saya begini.” bertanya pada wanita yang berdiri dekat pintu. Tak lama si wanita memanggil kedua pengawal yang menunggu diluar, menarik gadis itu yang sudah hilang kendali.
Pintu kamar VVIP diketuk oleh dua pengawal yang membawa tubuh gadis muda yang sudah tak terkontrol lagi. Seorang pria hanya memakai handuk dipinggang dengan rambut basah membuka pintu dan memberi isyarat pada pengawalnya untuk membawa gadis itu masuk.
Verrel langsung mendekati gadis yang terbaring diatas ranjang. Melempar asal handuk yang terlilit di pinggangnya. Dia menyentuh wajah gadis itu “Masih polos.”ujarnya. Si gadis yang sudah dibawah kendali obat perangsang, bereaksi begitu mendapat sentuhan dari pria itu. tak mau menunggu lama, melepas paksa pakaian gadis itu membuatnya terkejut atas tindakan pria bertubuh tinggi didepannya. Bibirnya dilumat sementara si pria menyentuh tubuhnya.
Tanpa menunggu lama, dia menghunjam dan merenggut kesucian gadis itu. Ahhkkkk…..teriak kesakitan terdengar dari mulutnya sambil meneteskan airmata. Dia tak menyangka apa yang terjadi. Hunjaman disertai rintihan kesakitan tak dihiraukan pria itu. Ia hanya ingin mendapatkan pelepasan yang sudah ditunggunya sejak tadi. Gadis bertubuh mungil itu pingsan seketika. Si pria bertubuh tinggi dan berotot itu mendapatkan pelepasan tanpa kenikmatan sedikitpun.
Kecewa karena tidak mendapatkan apa yang diinginkannya, Verrel berjalan ke kamar mandi membersihkan tubuh. Verrel menutupi tubuh gadis itu dengan selimut, memanggil pengawalnya dan menyuruh mereka membawa gadis itu.
“Gadis itu pingsan tuan. Apa perlu dibawa ke dokter dulu.”tanya seorang pengawal.
“Lakukan yang menurutmu baik. Setelah gadis itu sadar, berikan dia uang.”jawab pria itu lagi.
“Baik, tuan.” kedua pengawal langsung membawanya pergi.
Hari ini, Verrel benar-benar kecewa, kesal dan marah. Entah apa yang sudah terjadi pada dirinya. Dia dikenal sebagai seorang pebisnis sukses dan handal tak terkalahkan, kejam dan sadis, suka main perempuan.
Di usianya yang sudah tiga puluh tahun, dia belum menikah. Tepatnya, dia tidak berniat untuk menikah. Baginya semua perempuan itu sama saja, hanya mengincar harta, status sosial.
Sikap Verrel yang suka main perempuan bukan tanpa alasan. Dia kecewa pada ayahnya yang punya wanita simpanan dan punya anak haram. Perbuatan sang ayah, membuatnya sangat marah karena sudah menyakiti ibunya. Belum lagi wanita simpanan ayahnya sering menganggu kehidupan ibunya, sehingga sang ibu sempat mengalami depresi dan menjalani perawatan. Sejak itu, Verrel membenci perempuan penggoda, semua wanita yang menggodanya akan mendapatkan hukuman.
Semua wanita tergila-gila pada Verrel, punya wajah tampan diatas rata-rata, tubuh tinggi kekar berotot, menjadi kekasih Verrel adalah idaman para wanita karena itu berarti dapat menikmati kekayaan keluarga Ceyhan, menaikkan status sosial mereka. Verrel tahu itu, sehingga membuatnya jijik memandang para wanita diluar sana yang berusaha mencari perhatiannya, bahkan rela menyerahkan tubuh mereka.
Meskipun mereka tahu Verrel sangat kejam, namun meeeka tak ada yang peduli. Bagi para wanita itu bisa bersama Verrel dan menjadi kekasihnya adalah suatu kebanggaan.
Terlihat Verrel berjalan keluar dari hotel, masuk kedalam mobil sport miliknya. Mengendarai mobilnya menuju ke kantornya. Disana sudah ada Frans,sang asisten menunggu. Memasuki ruang kerjanya yang berinterior mewah, Frans duduk di sofa dihadapan Verrel. Menyerahkan dokumen dari Arion, jam sudah menunjukkan pukul 6 sore.
“Selesaikan semua tugasmu. Besok pagi kita berangkat ke Singapura.” katanya pada Frans.
“Baik, tuan.” sambil mengangguk. “Apa kita akan menginap semalam disana?”tanyanya lagi. “Mengingat Tuan William mengundang kita makan malam besok.”
“Tidak perlu. Sampaikan padanya kita sudah ada janji.” Frans sangat mengenal sifat Verrel yang enggan memenuhi undangan Tuan William. Dia tahu maksud undangan Tuan William pasti ingin menyodorkankan putrinya. Verrel mengenal putri dari Tuan William, gadis penggoda yang sama sekali bukan tipenya.
“Ingatkan Arion soal pertemuan dengan para investor. Minta dia persiapkan presentasi terbaik dari divisinya.”
“Baiklah. Apa tuan mau pulang sekarang?”tanya Frans. “Ya, kamu antar saya pulang sekarang. Saya mau istirahat. Kita akan sangat sibuk beberapa hari kedepan mengecek kantor cabang di luar negri.” jawabnya dengan suara dingin. Frans bukan tak tahu suasana hati bos nya hari ini. Dia merasa senang ‘pulang awal berarti dia bebas malam ini’.
Beberapa hari ke depan Verrel dan Frans akan sibuk mengurus perusahaannya di luar negri, waktunya habis untuk bekerja mengurus perusahaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 296 Episodes
Comments
Rosmini Karimun
ceritanya untuk 21 THN ke atas
2022-08-19
2
❤⃟ˢ ͪ◦•●◉✿ REMBULAN ✿◉●•◦
hmm kekejaman itu karena kekecewaan terhadap ayahnya & selingkuhannya 😪
2022-08-07
1
Indri Ani40
was kau verrel
2022-08-04
1