Mata tajam Verrel menghunjam siapapun yang berdiri menyambutnya dirumah. Mood nya masih sangat buruk dan pikirannya kacau. Deretan pelayan yang ada di mansionnya menundukkan kepala tanda hormat. Langkahnya terhenti saat mencium aroma yang mengganggu penciumannya. “Siapa namamu?” Tanya Verrel saat berdiri didepan pelayan muda yang menarik perhatiannya.
“Sa...saya Maya, Tuan.”
Rahangnya mengeras, gairah dalam dirinya berkobar kembali. Sial!
“Jangan pakai parfum aroma menyengat saat bekerja!” peringatnya tajam.
“Ba...baik Tuan.” Pelayan muda itu menundukkan kepala. Verrel merasa pusing akibat gairah yang tak tertahankan. Rasa itu makin membelenggunya, ia butuh wanita. Dua wanita akan bisa memuaskan gairahnya kali ini, pikirnya.
“Yuna!”
Seorang pelayan wanita berusia empat puluh lima tahun melangkah ke kamar Verrel. “Ya, tuan. Ada yang bisa saya lakukan?”
“Carikan aku wanita sekarang.”
“Baik, tuan?”
“Dua. Bawakan dua wanita sekarang!” perintahnya.
Yuna keluar dari kamar, lalu Verrel mengambil botol sampanye dan menyesapnya perlahan. Menunggu wanita sewaannya datang, Verrel meminum sisa sampanye sambil memejamkan mata. Bayangan wajah Deandra muncul, tatapan mata, tangisan dan rintihannya muncul silih berganti.
Ia mengingat setiap detail tubuh dan semua yang dialaminya bersama gadis itu. Gairahnya makin tak terkendali. “Hanya wanita bodoh itu yang berani menolakku.” Tak berapa lama, Yuna datang membawa dua wanita berbalut pakaian super ketat memperlihatkan lekuk tubuhnya, melangkah masuk ke dalam kamar dengan menyunggingkan senyum.
“Silahkan, tuan.” Yuna melangkah keluar dan menutup pintu kamar. Tak menunggu lama kedua wanita itu mendekati Verrel dengan senyum manja, menyentuh dan membelai lengan Verrel. Mencoba untuk menggodanya.
"Berani sekali kau menyentuhku!” bentak Verrel. Tak mengerti maksud Verrel, wanita itu malah berusaha ingin memeluk tubuh kekar pria itu. “Apa kau sudah pernah datang kesini?”
“Ini pertama kali, tuan.” serempak menjawab ketakutan setelah mendengar suara sang tuan muda membentaknya.
“Pergi! Enyah kalian”
Wanita itu kaget mendengar terikan Verrel. “Ma...maksud tuan?”
Verrel menatap wanita itu dengan tatapan membara siap mencabik-cabik. “Keluar kau!” telunjuknya mengarah ke pintu. Kedua wanita itupun tersentak kaget. “Tapi kami belum melayani, tuan. Kami akan membuat tuan senang.”jawab nya. Ia berusaha menggoda Verrel karena ia tahu akan mendapatkan bayaran mahal dan juga bisa merasakan kehangatan pria itu.
Pasti kedua wanita ini pernah kupakai sebelumnya pikir Verrel. Kalau tidak, bagaimana mungkin mereka seberani ini. Dengan mata elangnya menatap tajam kearah kedua wanita itu secara bergantian. Kedua tangan kekarnya memegang rahang kedua wanita itu, menekannya dengan keras, terlihat wajah keduanya meringis kesakitan akibat tekanan dari tangan kekar milik pria itu.
Melepaskan tangannya secara kasar sambil mendorong wajah keduanya, membuat kedua wanita itu terdorong kebelakang, tubuh keduanya terbentur ujung ranjang membuat mereka jatuh terduduk dilantai.
Plak! Plak! Plak! Plak!
Verrel menampar kedua wanita itu. Amarahnya memuncak. Jika wanita ini begitu berani menyentuh tanpa rasa takut, berarti dia sudah pernah ku pakai, pikir Verrel. Verrel tidak pernah memakai wanita manapun untuk kedua kali. Ia pun tak pernah memakai wanita yang sama. Mendapat tamparan keras dari Verrel, kedua wanita itu kaget sambil meringis kesakitan. Pipi mereka memerah. “Apa kau masih ingin menyentuhku!” bentak Verrel.
“Kau ingin merasakan kesakitan? Mungkin suka kalau aku menyiksamu?”tangan Verrel menarik dagu keduanya dengan kasar. Salah satu wanita itu masih mencoba keberuntungannya, berdiri dan menyinggungkan senyum “Lakukan apapun yang tuan mau, jika itu bisa menyenangkanmu, Tuan,”
Tiba-tiba Verrel mengambil ikat pinggang, membuat wajah wanita itu pias melihat Verrel memegang ikat pinggang ditangannya. “Kau mau merasakan ini!"
“Begitu besar keinginanmu untuk melayaniku ha!” bentaknya lagi. “Kalau kau kusiksa, apa kau yakin untuk melayaniku?” matanya menatap tajam penuh amarah. Sebelah tangan Verrel terangkat ingin menampar kedua wanita itu lagi, keduanya langsung merapatkan tangan didada memohon “Ampun, tuan. Maafkan kami.”
“Pergi! Atau kalian berdua akan merasakan hukumanku.” teriak Verrel sambil menarik rambut kedua wanita itu, menyeretnya kepintu. “Arggh….argghhh.” rintih mereka bersamaan.
Mereka pikir bisa mendapat kesempatan bersenang-senang, bersama Verrel akan menjadi suatu kemenangan, namun mereka salah. Verrel mendorong keduanya keluar dari kamar. “Yuna!”
“Ya, tuan.” sahut Yuna sambil menatap kedua wanita yang tersungkur dilantai luar kamar. “Singkirkan mereka!” Verrel membanting pintu kuat. Prak!
Didalam kamar, Verrel mengacak-acak rambutnya. Untuk kesekian kalinya wajah Deandra melintas seakan mengejeknya. Matanya terpejam, membayangkan bibir, wajah, tubuh gadis itu yang entah kenapa selalu menganggunya. Sial! Bagaimana bisa seorang penguasa ranjang terbayang wajah gadis bodoh itu yang tidak pengalaman sama sekali?
Hanya wajah gadis itu yang kini ada dipikirannya. Deru napasnya menggebu-gebu. Ada rasa aneh menggelitiknya sesuatu yang tak pernah dirasakan oleh seorang casanova sepertinya sebelumnya. Sejak bertemu Deandra, gairahnya memuncak bahkan ia tak merasakan kepuasan lagi bersama wanita lain.
‘Aku harus mendapatkan gadis itu kembali. Dia milikku.’ Gumamnya. Aku tak mau tersiksa begini, wajahnya selalu mengacaukan pikiranku, setiap mengingatnya gairahku memuncak malah saat bersama wanita lain justru wajah gadis itu bermain-main dipikirannya. Gila…..sungguh gila. Gadis itu membuatku gila!
Mungkin benar ya kata Arion waktu itu, kalau Deandra pawangnya Verrel.
Apakah seorang Verrel telah jatuh cinta? Atau hanya ego belaka? Ego yang besar karena sikap seorang wanita. Wanita yang sudah berani membangkang, yang selalu membangkitkan gairahnya meski hanya dengan membayangkan wajahnya. Dia memang merasakan sensasi berbeda saat bersama gadis itu. Bukan hanya itu, ada rasa yang berbeda berkecamuk dihatinya saat memeluknya.
Saat airmata mengalir diwajah Deandra justru Verrel merasa sedih seakan ingin menghapus luka dan beban gadis itu. Dia tahu gadis itu sangat membencinya, tapi Verrel tak peduli karena menurutnya apa yang dilakukannya demi kebaikan Deandra, meskipun dengan cara memaksakan kehendaknya pada gadis itu.
Dia menginginkan gadis itu ada diatas ranjangnya. Ini aneh! Verrel tak pernah menginginkan wanita manapun untuk kedua kalinya. Dia selalu berganti wanita, tapi kini tubuhnya bereaksi lain. Bahkan ia ingat setiap detail tentang gadis itu.
"Sial! Sial! Kenapa kau selalu mengangguku gadis bodoh?"
Argggg.....teriaknya sambil mengacak-acak rambutnya.
Gairah dan amarah Verrel berkobar. “Sial! Bagaimana mungkin ini terjadi?” umpatnya kasar. Rahangnya mengeras memperlihatkan urat leher. Verrel merasa tersiksa jika puncak hasrat belum terselesaikan. Dalam keadaan seperti itu, dia bisa menerjang siapa saja. Tapi kini berbeda, perempuan malam pun tak ada yang menarik perhatiannya.
Tiba-tiba dia teringat sesuatu. Ia meraih ponsel dari atas nakas dan menghubungi bodyguardnya.
"Halo, Tuan."
"Bagaimana keadaan wanita itu?" bertanya pada bodyguardnya.
"Ma--maksud Tuan?" bertanya bigung tak mengerti wanita mana yang dimaksud.
"Apakah wanita itu masih dikamar?"
"Maaf, Tuan. Kami tidak tahu karena tuan tidak memberi perintah apapun pada kami," jawab bodyguard itu.
"Apa? Jadi kalian meninggalkan wanita itu dikamar? Tanpa pengawasan?" teriak Verrel. Dia lupa menyuruh bodyguard untuk berjaga-jaga.
"Cek ke hotel! Cek juga ke apartemen. Segera laporkan padaku."
Pria itu pun langsung pergi menuju hotel, namun mereka tidak melihat Deandra ada disana. Kamar hotel pun masih berantakan karena belum dirapikan.
Selanjutnya mereka pergi ke apartemen milik Verrel namun tetap tak menemukan gadis itu disana. Secepatnya mereka melapor pada sang tuan besar yang langsung memaki dan marah besar atas kelalaiannya hari ini.
Arggggg!!! Kemana gadis itu pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 296 Episodes
Comments
Aisyah Muhammad
wadidaw dua wanita🤦, knp ga lima aja sekalian biar Lo puas🤪
2022-11-13
2
Indri Ani40
has😏😏rasain lucu verrel bucin....bucin
2022-08-04
2
Meili Mekel
rasain verrel
2022-08-02
1