Tak terasa sudah hampir dua minggu Deandra bekerja. Rosa sahabatnya mengunjunginya pada hari sabtu dan menginap disana. Sejak mereka mulai bekerja, jarang bertemu karena kesibukan masing-masing, tapi hampir tiap hari mereka bicara di telepon dan saling chat.
Hari ini, Jumat pagi. Deandra tiba di kantor lebih awal karena harus siap-siap untuk presentasi. Penampilan hari ini berbeda, lebih profesional karena akan berhadapan dengan calon investor baru. Dia harus bisa menarik minat para investor dengan presentasi menarik, penampilan menarik tentunya.
Dia mengenakan kemeja sutra putih dipadukan dengan blazer dan rok sebatas pendek warna abu-abu muda memperlihatkan kaki jenjang mulus miliknya. Memakai riasan warna natural, bibir dipoles warna natural, blush on merah muda membuat wajah mulusnya tampak makin menawan, rambutnya dibiarkan tergerai dan di curly di bagian bawah rambut. Penampilan berbeda hari ini bak seorang profesional. Selama seminggu dia mempersiapkan diri, belajar presentasi dan menghapal detail produk yang akan dipresentasikan.
Ceyhan Group berencana membangun apartemen desain modern terbaru, dengan konsep sky garden dan sky pool. Menggunakan sistem keamanan high tech untuk kenyamanan penghuni belum lagi akses underway (jalan bawah tanah) khusus yang diperuntukkan hanya bagi penghuni apartemen, memudahkan akses jalan bebas hambatan. Juga berbagai fasilitas modern lainnya yang belum mampu disaingi oleh perusahaan lain.
Deandra yang hobi melukis, punya ide untuk membuat sendiri desain sky garden untuk setiap unit apartemen. Dia ingin menunjukkan kemampuannya. Semua perlengkapan untuk presentasi sudah siap. Memasuki gedung kantor, hatinya sedikit cemas karena ini pertama kalinya dia ikut presentasi. Meskipun pernah bekerja paruh waktu sebagai marketing, namun dia tak ingin mengecewakan, apalagi kali ini yang dihadapi adalah investor.
Sesuai arahan Tuan Arion, gadis itu langsung menuju ruangan meeting khusus yang sudah dipersiapkan untuk presentasi pada pukul 9 pagi. Terlihat Tuan Arion beserta asisten dan sekretarisnya juga ada manajer pemasaran dan beberapa tamu dari perusahaan lain sudah hadir disana.
“Selamat pagi, .”
“Apa kamu nervous?” tanya Arion pada Deandra yang wajahnya kelihatan sedikit pucat.
“Iya, pak.” Deandra meremas ujung bajunya. Menarik napas dalam-dalam, membaca doa agar semuanya berjalan lancaar.
Tepat pukul sembilan, ruangan sudah dipenuhi oleh tamu undangan. Ada beberapa investor dari luar negri yang tertarik untuk bekerjasama. Verrel dan Frans yang berada didalam ruangan khusus dibagian belakang, ruangan itu berlapis kaca. Dia selalu duduk diruangan itu setiap ada meeting dengan investor, memudahkannya memantau keadaan.
Meeting dibuka oleh asisten Arion dengan memperkenalkan tamu-tamu yang hadir. Juga memberikan penjelasan singkat mengenai Ceyhan Group. Setelah pembukaan selesai, dilanjutkan dengan presentasi, Arion memulai presentasi awal, menjelaskan garis besar tentang produk dan proyek terbaru,
Kini giliran Deandra untuk melanjutkan presentasi, menjelaskan semua detail. Keberhasilan meeting hari ini ada di tangannya. ‘Mampus aku kalau aku sampai gagal’ Mengedarkan pandangan sekeliling sambil melemparkan senyum untuk menghilangkan rasa canggung, diapun memulai presentasi, mengawali dengan memperkenalkan diri menggunakan bahasa Inggris.
Meskipun semua tamu asing yang hadir sudah menggunakan earphone untuk menerjemahkan, namun Deandra ingin tampil memukau dengan kemampuannya berbahasa asing.
“Good morning, Ladies and Gentleman. Welcome to the Ceyhan Corporation. First, let me introduce myself. I am Deandra Ailsie from Ceyhan Group. Let me start by giving you some background information. As you’re aware of our concept for the new project…..bla...bla...bla…..” semua kalimat keluar lancar dari mulutnya. Tak sedikitpun dia terlihat canggung. Deandra melanjutkan presentasinya secara jelas dan gamblang. Terlihat wajah semua yang hadir berbinar melihat kepiawaiannya berbicara terlebih senyum manis diwajahnya.
Ada yang berbeda pada presentasi kali ini. Deandra yang pandai melukis, tak menyiakan kesempatan kali ini. Dia melukis desain dari Eco Friendly Sky Garden. Diluar ekspektasi semua yang hadir disana. Terlihat satu persatu gambar desain proyek apartemen mewah Eco Friendly muncul dilayar proyektor. Verrel dan Frans, kaget pastinya melihat lukisan Deandra yang nampak hidup, lukisan desain taman diatas awan sangat indah bak sebuah karya seorang maestro. Saat presentasi selesai terdengar semua orang diruangan itu saling membicarakan presentasi. KAGUM! Extraordinary itulah kesan para investor yang hadir.
“She is awesome. Very interesting!” terdengar bisik-bisik dari tamu asing yang kagum dengan presentasinya. Hampir satu jam dia presentasi berlangsung, diikuti tanya jawab dari beberapa investor. Deandra memang ahli dalam bicara, senyum manis tak pernah lepas dari wajahnya. Dia paham betul itulah “key point” nya untuk menarik perhatian.
...*******...
Diruangan kaca, Verrel mendengarkan Deandra dari awal presentasi sampai selesai. Tiba-tiba dia merasakan getaran aneh disekujur tubuhnya saat mendengar suara gadis itu. Karena jarak yang cukup jauh, dia tidak bisa melihat jelas wajah Deandra, namun dia bisa melihat bentuk tubuh gadis itu. Detak jantungnya semakin kencang, dia gelisah. Frans melirik kearah Verrel, mengeryitkan keningnya melihat perubahan raut wajah bos nya itu. ‘Apa dia tertarik pada gadis itu? Kenapa dia gelisah dan tangannya mengepal? Pikiran Frans berputar menebak-nebak.
*visual Deandra Ailsie....gimana menurut kalian?
‘Kenapa suara gadis itu membuat tubuhku bereaksi seperti ini? Suara Deandra masih terdengar memberikan presentasi. Verrel semakin gelisah seperti pesakitan. Keringat dingin membasahi wajahnya. Mengeluarkan sapu tangan dan menyeka wajahnya, padahal ac ruangan terasa dingin.
“Frans!”
“Ya, tuan.” jawabnya
“Siapa gadis itu?”
“Sepertinya karyawan baru di kantor cabang.”Frans mengalihkan pandangan kedepan, pada saat yang bersamaan Deandra sedang memandang kearah Frans dan Verrel. Karena tangan Verrel menopang dagu, gadis itu tidak bisa melihat jelas wajahnya.
“Presentasinya sangat bagus, tuan.”Frans memuji Deandra. Verrel menatap tajam kearah Frans “Jangan Memuji! Berani sekali dia melukis desain sky garden!” menatap tajam Frans. “Awas saja kalau sampai semua kacau, aku pastikan gadis itu akan merasakan akibatnya!” Merasa kesal, menurutnya Deandra sudah sangat berani memperlihatkan lukisan desain sky garden karyanya.
‘Dia pikir dia siapa? Berani-beraninya melukis! Kalau para investor itu lari, akan kuhukum dia! Napasnya memburu, mata elangnya menatap tajam. Dia tidak mau jika ulah gadis itu menghancurkan proyek barunya.
Keduanya memandang kedepan, melihat para tamu bersalaman dengan Deandra, terdengar kalimat pujian dari mereka. Ada beberapa yang menatap gadis itu dengan tatapan liar. Gadis itu terlihat sangat cantik dan profesional hari ini. Semua orang pasti terpesona oleh penampilannya hari ini.
“Bawa gadis itu kesini! Katakan pada investor, aku akan menemui mereka sebentar lagi.”.
“Baik, tuan.” jawab Frans. Mengeluarkan ponsel dan menghubungi Arion untuk menyuruh gadis itu menemui mereka diruangan khusus. Terlihat, Arion berbicara pada Deandra dan tak lama kemudian Deandra melangkah menuju ruangan dimana Verrel dan Frans berada.
...********...
Ketukan dipintu kaca. “Masuk.” Nampak seorang gadis melangkah masuk dan menutup pintu. Verrel menggerakkan tangan sebagai isyarat pada Frans. Frans pergi keluar ruangan meninggalkan kedua orang itu disana.
Melihat wajah pria didepannya merah penuh amarah. Deandra menundukkan kepala tak berani memandang. Dia tidak tahu siapa Verrel. Deandra berdiri tepat dihadapan Verrel yang duduk sambil menyandar dikursi , menatap gadis itu tajam seperti ingin mencabik-cabiknya. Belum ada yang seberani Deandra selama ini, melakukan sesuatu yang sangat beresiko. Apalagi dia belum lama bekerja di perusahaan itu. Bukan Deandra namanya, jika tidak berani mengambil resiko, sepanjang dia yakin akan apa yang dilakukannya.
“Bodoh! Berani sekali kau menunjukkan lukisanmu!”…..tubuh Deandra bergetar mendengar suara Verrel meninggi dan sangat dingin. “Siapa yang memberimu ijin? Lantang sekali kau!” bentaknya. “Kau tahu, siapa yang hadir disana?”.
Deandra terpaku, tubuhnya bergetar tak berani menjawab. Seketika keberanian dan rasa percaya diri yang tinggi, lenyap. Dia tak mengenal siapa pria didepannya. Tapi dia yakin, siapapun pria ini pasti dia seorang yang sangat berpengaruh di Ceyhan Group. ‘Ya, Tuhan mohon selamatkan aku’ berdoa menenangkan diri.
“Kenapa diam? Apa kau bisu?” napas Verrel menderu. Dia tak suka sikap diam gadis itu.
“Ma...maaf tuan. Bukan maksud sa..” Deandra belum selesai bicara, ponsel Verrel berdering. Mendengarkan apa yang disampaikan orang diseberang telepon. Verrel menganggukkan kepalanya. “Bagus. Saya akan temui mereka.”
“Kali ini kau beruntung. Jika lain kali kau mengacau, kupastikan kau akan menyesal.” melangkah keluar dari ruangan itu, saat berada tepat disamping Deandra, tak sengaja dia mencium aroma dari tubuh gadis itu yang berjarak hanya beberapa inci. Deandra masih menunduk tak berani bergerak dari posisinya. Verrel memejamkan mata, menghirup wangi parfum yang dipakai Deandra. ‘Hmmmm…..’ Tersadar dan membuka matanya dan keluar untuk menemui para investor.
Frans yang menghubungi Verrel, menyampaikan bahwa para investor tertarik untuk bekerjasama dan siap menandatangani kontrak. Investor berlomba-lomba ingin mengambil bagian di proyek baru Ceyhan Group. Presentasi Deandra berhasil! Terlihat Verrel berbicara dengan para investor dan berjabat tangan. Mereka akan menandatangani kontrak kerjasama dalam waktu dekat.
Verrel tak menyangka, ulah gadis itu ternyata mampu menarik minat investor. Total investasi berjumlah besar pastinya. Deandra keluar dari ruangan khusus, terlihat hendak keluar dari ruang meeting sebelum langkah terhenti mendengar namanya dipanggil. Arion tersenyum padanya menjulurkan tangan yang disambut oleh Deandra “Selamat Deandra. Kamu berhasil.”
“Terimakasih pak. Tanpa bimbingan bapak, saya tidak akan bisa mencapai semua ini.” jawab Deandra merendah. “Apa yang terjadi? Kenapa tadi Verrel memanggilmu?” tanya Arion heran.
“Tidak ada apa-apa, pak. Semua baik-baik saja.”
“Benarkah? Saya khawatir ada hal buruk terjadi.” ujar Arion. Tadi dia merasa khawatir saat tahu Verrel ingin gadis itu menemuinya. Dia takut ada sesuatu yang buruk terjadi. Dia menghela napas lega, apa yang ditakutkannya tidak terjadi.
“Verrel adalah CEO perusahaan ini,” jelas Arion.
“Apa? Jadi dia pemilik perusahaan?” Deandra kaget, jadi pria yang membentaknya tadi adalah CEO? Berarti pemilik perusahaan? Sudah kuduga pasti dia orang berpengaruh, kalau tidak—dia takkan membentakku seperti tadi’ pikir Deandra.
“Maaf, pak. Saya tidak tahu,”
“Tidak apa. Kamu masih baru dan ini pertama kalinya bertemu beliau.” “Dia baru kembali dari perjalanan bisnis di luar negri, saya juga belum memberitahunya bahwa kamu yang akan presentasi hari ini.” Arion menjelaskan.
“Tapi benar tidak ada yang terjadi? Wajahmu terlihat pucat setelah bertemu Verrel,” Arion masih penasaran, ingin tahu apa yang dikatakan Verrel pada gadis itu. Wajahnya terlihat pucat saat keluar dari ruangan khusus tadi.
“Wajahnya sih tampan pak, tapi galak seperti macan,” canda Deandra.
“Ha...ha...ha….ha. Bisa saja kamu. Dia memang galak” Arion tertawa terbahak-bahak.
“CEO galak, pasti belum menikah,”menebak-nebak.
“Darimana kamu bisa tahu dia belum menikah?”
“Kalau sudah menikah tidak akan mengerikan seperti itu. Belum nemu pawangnya ya pak?” Deandra senyum sambil melirik memastikan tidak ada orang lain yang mendengar ucapannya.
“Ha..ha...ha...ha” tawa Arion semain kencang, baru kali ini ada gadis yang berani mengatai Verrel. “Mungkin kamu pawangnya.”melirik Deandra namun sepertinya gadis itu tidak mendengar ucapannya.
Seorang pria yang mendengar tawa Arion, melirik sambil mengerutkan dahi ‘Apa yang membuat Arion tertawa lepas seperti itu? Dasar gadis penggoda’ melihat Deandra yang ikut tertawa. Pria itu menatap tajam kearah Deandra. Hari sudah menjelang sore, semua orang kembali pada kesibukan masing-masing.
Setidaknya kini Deandra bisa bernapas lega. Dia tidak mengacau dan berhasil membuktikan diri pada semua orang. Kepercayaan yang diberikan Arion pada Deandra digunakannya dengan baik. Sementara Verrel banyak mendengar pujian tentang gadis yang memberi presentasi hari ini.
Tak terasa hari itu berjalan baik. Malam hari sambil berbaring diranjang, Deandra menghubungi Rosa dan menceritakan semua yang terjadi. Keduanya bertukar cerita, sesekali terdengar tawa. Hari semakin larut, Deandra membaringkan tubuh diatas ranjang. Karena letih diapun langsung terlelap terbawa kealam mimpi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 296 Episodes
Comments
Mum Yati
cantik
2023-06-27
2
Rosmini Karimun
lanjut
2022-08-20
1
❤⃟ˢ ͪ◦•●◉✿ REMBULAN ✿◉●•◦
semua wanita di bilang wanita penggoda 🤧😒
2022-08-07
1