"Kamu lapar, Sell?" tanya Bella saat mempehatikan Ghisell yag biasanya susah makan kini bisa kuat makan pizza lebih dari tiga potong.
"Gak tau lah, tiba-tiba aku lapar banget." Ghisell begitu sangat menikmati pizza kesukaannya.
"Hmm... bagus lah biar kamu gendut, pasti tambah imut." Bella terkekeh.
"Ishh... jangan lah!" sewot Ghisell.
"Kenapa gak mencoba saling mengenal dengan baik aja dengan cowok itu, Sell?" Bella malah membahas soal Haikal lagi.
Ghisell menghela nafas "Aku baru aja putus dengan Kak Rafael, gak mungkin semudah itu melupakan dia."
"Iya aku tau, tapi aku rasa kayaknya cowok itu beneran tulus sama kamu. Mengapa tidak coba saling mengenal dulu? Aku rasa dia cowok yang bertanggung jawab. Kalau cowok lain pasti dia pasti akan masa bodoh toh kamunya juga gak minta pertanggungjawaban ini, lah dia malah ngejar-ngejar kamu."
Ghisell menghela nafas, dia terdiam sejenak , "Tetap saja aku merasa kesal setiap mengingat kejadian itu. Gak semudah itu aku bisa memaafkan dia."
Setelah selesai menghabiskan waktu jalan bersama Bella, berbagi cerita suka duka, belanja dan makan bareng juga, malam itu Ghisell pulang ke rumah.
Tempat yang pertama dia tuju adalah kamar mandi, dia merendam dirinya di dalam bathup memainkan busa sabun yang menutupi tubuh mulusnya.
Setelah selesai mandi, dia keluar memakai bathrobe , dan meraih ponselnya, mengaktifkan ponselnya kembali. ada beberapa pesan yang belum dia baca, dari Rafael dan Haikal.
My Love
[Sayang, aku minta maaf, aku salah. Aku sangat mencintai kamu.]
[Kamu dimana sekarang? Aku ingin bertemu dengan kamu, sayang]
[Ayo kita percepat rencana pernikahan kita, sebagai bukti aku serius sama kamu]
Cowok Nyebelin
[Bagaimana masih sedih gak? Aku siap menghibur kamu]
[Aku sudah sampai di festival. Aku tunggu kamu, aku harap kamu akan datang.]
Ghisell tidak membalas pesan mereka. Yang satu adalah pria yang ingin dia lupakan, yang satu lagi datang ke kehidupannya di dalam waktu yang tidak tepat tapi malah berakibat fatal pada dirinya.
Ghisell berpikir sejenak, dia tidak sengaja melirik boneka panda biru pemberian Haikal.
Bagaimana kalau dia masih menungguku? Tapi untuk apa juga peduli padanya.
Ghisell menghela nafas, Aishh... kenapa juga peduli padanya?
Dia segera mengenakan pakaian, dan meraih ponselnya.
Ceklek!
Ghisell membuka pintu, keluar dari kamarnya. Kebetulan ada sang mama di depan itu yang berniat mau mengetuk pintu kamar tapi Ghisell keburu keluar dari sana.
"Mama? Ada apa?"
Sang mama mengembangkan senyumnya, "Ada keluarga Rafael datang kesini. Ayo temui mereka!"
Ghisell terkejut mendengarnya, perasannya menjadi tidak karuan, dia tidak tau menyikapinya harus bagaimana. Sampai dia tidak sadar kini telah sampai ke ruang tamu yang berjalan digandeng sang mama. Dia melihat Rafael yang tersenyum manis padanya.
Karin beranjak dari duduknya, dia memeluk calon menantunya itu "Ya ampun Ghisell sayang, kamu makin cantik sekali. Rafael pasti makin jatuh cinta sama kamu. Tumben belum mampir juga ke rumah?"
"Emm... kebetulan Ghisell sibuk, tante." jawab Ghisell dengan nada rendah.
"Kebetulan Ghisell lagi aku ajarkan tentang perusahaan sedikit demi sedikit." Ghea menambahkan perkataan anaknya.
"Oh gitu ya, bagus dong. Tau ini kan aku gak punya anak cewek, makanya aku sayang banget sama Ghisell." Karin berkata dengan begitu tulus.
Ghisell memperhatikan keluarganya yang begitu bahagia menyambut kedatangan keluarga Rafael, bahkan sang papa dan Om Bara juga begitu sangat akrab, membicarakan apa saja yang mereka bicarakan asal nyambung terus mau itu tentang sepak bola, bisnis, atau juga mengenai anak-anaknya.
Kalau sang mama, tidak diragukan lagi. Dia memang sudah begitu akrab dengan calon mertuanya itu.
Bagaimana kalau tiba-tiba dia bilang ingin membatalkan rencana pernikahan? Bukan hanya dia dan Rafael yang terluka, tapi kedua orang tuanya dan kedua calon mertuanya juga. Mungkin senyuman kebahagiaan yang mengukir dibibir mereka akan sirna.
Sementara itu di Festival, Haikal sedang berdiri mengamati setiap orang yang berlalu lalang disana, dia berharap Ghisell bisa datang malam ini, bahkan dia membawa sebaket bunga untuk Ghisell.
Pria itu begitu bersemangat menunggu sang pujaan hati, walaupun rasanya seperti mimpi jika Ghisell datang kesana. Sebentar-sebentar dia melirik jam tangan, rupanya dia sudah dua jam menunggu kedatangan Ghisell.
...****************...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalian....
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Hafifah Hafifah
kasihan ya si haikal
2025-01-20
1
nobita
posisinya Ghisell sangat sulit... makin terjepit... dilema
2024-08-26
1
epifania rendo
kasian haikal
2023-06-30
1