Lima Belas

Haikal tersenyum lebar memperhatikan Ghisell yang tidak kelihatan sedih lagi, bahkan tidak malu dia mengajak Ghisell mengobrol sambil sebentar-sebentar mencubit harum manis milik Ghisell, satu untuk berdua memang rasanya lebih enak.

Bahkan Ghisell sedikit terlupakan dengan rasa sedihnya, termasuk rasa bencinya pada Haikal, dia malah saat ini tengah asik memperhatikan atraksi badut disana, beberapa kali Ghisell tertawa kecil melihat kelucuan saat badut itu beratraksi, beberapa kali juga Haikal terpesona olehnya, matanya tak bisa lepas terus memandangi kecantikan Ghisell.

"Ada game yang ingin kamu mainkan?" tanya Haikal kepada Ghisell.

Ghisell memperhatikan sebuah boneka panda kecil berwarna biru di dalam game capit boneka, "Aku ingin boneka itu!"

"Kalau begitu kamu harus bisa menangkapnya." Haikal membawa Ghisell tempat capit boneka itu.

Haikal sudah memasukan beberapa koin tapi Ghisell selalu gagal.

"Nah itu sudah ke capit tuh!" seru Haikal saat melihat Ghisell berhasil mencapit boneka yang lain.

"Gak, aku ingin boneka yang berwarna biru itu." Tanpa disadari Ghisell mengatakannya dengan nada manja, ya wanita berusia 21 tahun itu aslinya memang selalu bersikap manja, dia hanya bersikap ketus pada satu orang, yaitu Haikal.

Jadi begini sikap aslimu? Oh Tuhan menggemaskan sekali. seru hati Haikal, rasanya dia ingin membawa pulang wanita itu.

Ghisell bersikap dingin lagi, dia tidak boleh terlihat ceria di depan Haikal. Namun dia berseru saat dia berhasil mencapit boneka yang dia inginkan. "Ow...ow... kecapit juga." serunya.

Haikal semakin mengembangkan senyumnya. Rupanya dia telah berhasil menghibur Ghisell, begitu bahagianya dia hari ini, tidak sia-sia membawa Ghisell ke Festival.

Namun.... tuiiingg...

Boneka itu terlepas dari capitannya, Ghisell mengumpat karena boneka panda berwarna biru itu seperti sedang meledeknya.

"Ah aku malas bermain lagi." Ghisell segera melangkahkan kaki untuk meninggalkan permainan itu.

"Mas, saya beli boneka panda berwarna biru itu." pinta Haikal dengan nada memohon kepada pemilik game capit boneka disana.

"Aduh gak bisa mas, rugi saya!" Tapi pemilik game tersebut malah menolak permintaan Haikal.

"Hmm... ya udah aku beli game ini, berapa harganya?" Haikal keukeuh ingin membawa boneka yang diinginkan Ghisell sambil terus memperhatikan Ghisell yang semakin melangkah jauh darinya.

"Aduh Mas, kalau gamenya di beli, saya usaha apa?"

"Maksud saya, saya beli game ini dan tolong ambil boneka panda biru itu. Setelah itu gamenya buat mas aja, saya cuma mau boneka itu."

Tentu saja sebuah keuntungan yang sangat menggiurkan, dengan mudahnya si pemilik game itu membawa boneka yang diinginkan Ghisell dan memberikan boneka itu pada Haikal, "Ini Mas."

"Sudah aku transfer ya, cek aja." Haikal membawa boneka itu dengan terburu-buru, lalu mengejar Ghisell yang semakin jauh jaraknya dengannya.

"Oh iya Mas, terimakasih banyak."

"Hei ini bonekanya!" teriak Haikal sambil memperlihatkan boneka panda berwarna biru itu.

Ghisell menghentikan langkahnya, dia pikir Haikal tidak mengikutinya. Ghisell terperangah saat dia melihat Haikal memperlihatkan boneka panda berwarna biru itu.

"Kamu berhasil membawanya?"

"Tentu saja, padahal gampang sekali membawanya. Kamunya aja yang gak sabaran." Haikal terpaksa berbohong, dia memberikan boneka itu kepada Ghisell.

Ghisell menerimanya dengan malu-malu.

"Ada satu game lagi yang harus kita ikuti." ucap Haikal sambil menarik tangan Ghisell.

Ghisell terkejut saat membaca tempat yang terlihat menyeramkan itu dengan dinamai RUMAH ZOMBIE. Bulu kunduknya langsung merinding saat membaca nama tempat game itu.

"Aku gak mau main game ini." Ghisell menolak main game yang satu ini.

"Coba dulu lah satu kali." bujuk Haikal.

"Aku akan membunuhmu jika kamu membawa aku masuk ke dalam sana." ancam Ghisell saking takutnya.

Haikal malah terkekeh "Iya nanti bunuh aku setelah ini." Dia menarik tangan Ghisell membawanya masuk ke dalam sana.

"Aku beneran akan membunuhmu ya." Ghisell benar-benar takut memasuki tempat yang horor itu. Dia sudah berontak tapi pegangan Haikal begitu sangat kuat. Dan dia sudah terlanjur masuk ke dalam bersama Haikal.

Suasananya begitu menegangkan dan mencengkam, di tambah kondisi cahaya yang agak gelap, beberapa kali Ghisell telah mengumpat kepada pria pemaksa itu.

Mereka hanya diberi pistol mainan oleh penjaga disana, "Begitu ada zombie muncul, kamu tembak langsung ya." bisik Haikal sambil memperhatikan ruangan yang besar itu, melirik ke kanan ke kiri siapa tau zombie itu tiba-tiba muncul.

"Ishhh... kalau ini pistol beneran aku sudah tembak mati kamu." gerutu Ghisell.

Haikal malah nyengir mendapat umpatan dari Ghisell.

Ah wanita ini sungguh menggemaskan.

Ggrrrr....

Mereka merinding saat mendengar suara raungan zombie tersebut. Haikal langsung mengarahkan pistol mainannya untuk menembak zombie tersebut.

"Aaaa..." Bukannya menembak, Ghisell malah menjerit ketakutan memeluk Haikal dari belakang, dia tidak sanggup saat melihat ada segerombolan zombie datang dengan wajah yang menyeramkan, rasanya sepertinya nyata.

Haikal sangat kerepotan karena harus menembak para zomvbie itu sendirian, zombie yang terkena pistol mainan yang berisi cat merah itu artinya dia akan KO.

Sementara Ghisell masih ketakutan, dia tidak sanggup melihatnya, seolah sedang berada di film resident evil. Dia masih sibuk bersembunyi memeluk punggung Haikal.

Haikal semakin bersemangat untuk memusnahkan para zombie disana. Padahal dia sudah menang, dan tidak ada lagi zombie yang menyerang, tapi karena Ghisell masih terus saja memeluk punggungnya, dia memilih diam saja membiarkan Ghisell terus memeluknya, agar dia nyaman padanya.

Haikal tersenyum penuh rasa bahagia, dia sangat senang Ghisell memeluk dirinya. Hatinya seperti sedang ditaburi jutaan kupu-kupu.

(Sebenarnya othor pertama kali mau bikin novel itu tentang zombie yang dibumbui percintaan juga, tapi masih ragu buatnya sampai sekarang. Makanya di spill aja disini 😅)

"Apa zombienya masih ada?" tanya Ghisell dengan ketakutan. Dia masih memeluk erat punggung Haikal.

"Mereka sudah KO." jawab Haikal dengan jujur.

Ghisell baru menyadari bahwa dirinya kini sedang memeluk punggung Haikal.

Oh Astaga, apa yang aku lakukan? Mengapa aku memeluknya.

Ghisell langsung melepaskan pelukan, dia begitu canggung sekali. Dan hatinya terasa tidak karuan.

Setelah sampai di luar, mereka menerima hadiah kembali, sebuah cincin couple karena mereka datang dengan berpasangan.

"Apa kamu mau memakainya?" tanya Haikal.

"Hmm untuk apa?" Ghisell malah nanya balik.

Haikal memegang kedua pundak Ghisell, dia menatap Ghisell dengan begitu dalam "Besok mari kita bertemu lagi disini!"

Ghisell mengerutkan dahinya, "Tapi aku..."

"Aku tau kamu membenciku, dan awal pertemuan kita begitu sangat tidak wajar. Tapi aku ingin kita bisa saling memperkenalkan diri kita besok, itupun kalau kamu siap. Yang pasti aku akan datang kesini besok malam."

...****************...

...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...

...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...

...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalian....

...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya!...

Terpopuler

Comments

Alifah Azzahra💙💙

Alifah Azzahra💙💙

Semangat berjuang yah Haikal💪 untuk meluluhkan hati wanita pujaan hatimu itu🥰

2024-04-04

0

Titi Sumanti

Titi Sumanti

Haikal dgn sabar menunggu Gisel, tapi yg di tunggu pasti gak mau datng.. 😃😀🤣😥

2023-10-17

0

epifania rendo

epifania rendo

Haikal aku padamu

2023-06-30

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delepan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua Puluh Tiga
24 Dua Puluh Empat + Visual
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga Puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam Puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat
75 Bonchap 1
76 Bonchap 2
77 Bonchap 3
78 Bonchap 4
79 Bonchap 5
80 Bonchap 6
81 Bonchap 7
82 Bonchap 8
83 Bonchap 9
84 Bonchap 10
85 Bonchap 11
86 Bonchap 12
87 Bonchap 13
88 Bonchap 14
89 Bonchap 15
90 Bonchap 16
91 Bonchap 17
92 Bonchap 18
93 Bonchap 19
94 Bonchap 20
95 Bonchap 21
96 Bonchap 22
97 Bonchap 23
98 Bonchap 24
99 Bonchap 25
100 Bonchap 26
101 Bonchap 27
102 End
103 Semalam Dengan Istrimu
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Awal
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delepan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua Puluh Tiga
24
Dua Puluh Empat + Visual
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga Puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam Puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat
75
Bonchap 1
76
Bonchap 2
77
Bonchap 3
78
Bonchap 4
79
Bonchap 5
80
Bonchap 6
81
Bonchap 7
82
Bonchap 8
83
Bonchap 9
84
Bonchap 10
85
Bonchap 11
86
Bonchap 12
87
Bonchap 13
88
Bonchap 14
89
Bonchap 15
90
Bonchap 16
91
Bonchap 17
92
Bonchap 18
93
Bonchap 19
94
Bonchap 20
95
Bonchap 21
96
Bonchap 22
97
Bonchap 23
98
Bonchap 24
99
Bonchap 25
100
Bonchap 26
101
Bonchap 27
102
End
103
Semalam Dengan Istrimu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!