Delapan

Ghisell terkejut saat Haikal terus menarik tangannya, membawanya ke kamar hotel tempat mereka tidur bersama dulu.

"Kenapa bawa aku kesini?" Ghisell mencoba melepaskan diri dari gengaman Haikal.

"Agar kamu mengingatnya." Haikal mengunci tubuh Ghisell di dinding kamar hotel itu, Ghisell sangat gugup saat badan mereka begitu sangat dekat, Haikal memandanginya dengan nafas terengah-engah seakan menahan sesuatu.

"Apa kamu sudah mengingat apa yang terjadi diantara kita disini?" Tanya Haikal, dia ingin Ghisell tidak berpura-pura lagi tidak mengingatnya.

Namun Ghisel masih terdiam, dia malah menatap tajam pada Haikal.

"Atau perlu kita mengulang lagi kisah panas kita agar kamu ingat?"

Glek!

Ghisell menelan saliva dengan kasar mendengarnya. Mengulangnya lagi?

Karena tidak ada jawaban dari Ghisell juga, Haikal mulai mencondongkan wajahnya untuk mencium Ghisell, namun tanpa di duga Ghisell menginjak kaki Haikal dengan high heelsnya, membuat Haikal meringis karena Ghisell menginjak kakinya dengan begitu keras.

"Arggght...." Haikal melepaskan Ghisell , dia mengusap-usap kakinya yang terluka.

Ghisell sangat puas melihat Haikal kesakitan seperti itu, "Salahkan kamu sendiri, aku sudah bilang tidak mengingatnya. Tapi kamu tetap saja memaksaku untuk mengingat pria bajingan seperti kamu."

"Bajingan?" Haikal tidak terima disebut bajingan.

"Kamu sengaja memanfaatkan aku yang sedang mabuk untuk meniduriku!"

Haikal malah menyeringai mendengar ucapan Ghisell, "Waktu itu aku juga mabuk, aku benar-benar gak ingat..."

Ghisell memotong pembicaraan Haikal, "Hhh... karena itu aku tidak ingin berurusan dengan kamu lagi, aku tidak mau bertemu kamu lagi."

Haikal tidak terima dengan permintaan Ghisell, "Gak bisa, kita gak bisa lepas begitu saja. Bahkan apa yang kita lakukan itu sangat int*m."

Ghisell menghela nafas berkali-kali "Disini yang merasa dirugikan itu aku, kamu gak akan rugi, gak akan ada bekasnya. Jadi untuk apa kamu mengejarku?"

"Karena aku ingin bertanggung jawab." jawab Haikal dengan mantap.

Ghisell tersenyum sinis, "Bertanggung jawab? Segitu gampangnya kamu bilang itu, bahkan kita tidak saling mengenal."

"Ya makanya aku aku ingin mengenalmu lebih jauh." Haikal mengatakannya dengan serius.

"Gak usah. Kamu gak perlu repot-repot untuk bertanggung jawab padaku. Aku..."

Haikal memotong pembicaraan Ghisell, "Kalau begitu kamu yang harus bertanggung jawab padaku. "

Hah? Ghisell tidak mengerti dengan jalan pemikiran pria ini.

"Kamu pikir aku gak rugi? Ini pertama kalinya untukku, aku tidak mungkin sembarangan menanamkan benih aku ke orang lain. Dan aku telah menanamkan benih aku di tubuh kamu, hanya ditubuhmu, itu artinya bisa saja nanti akan hadir calon anak kita."

Ghisell mengerutkan dahinya, dia sedikit menganga "A-anak kita?"

"Iya karena itu aku ingin kamu menjadi kekasihku. Kita harus saling mengenal satu sama lain dan secepatnya menikah."

Ghisell sangat keberatan dengan permintaan Haikal, "Nggak, aku gak mau. Aku sudah punya kekasih. Bahkan sebentar lagi kita mau menikah."

"Apa dia akan menerima kekurangan kamu?"

"Ten-tentu saja. Kami saling mencintai." Padahal Ghisell juga tidak yakin apa Rafael akan menerima kekurangannya.

Haikal tersenyum samar melihat keraguan di wajah Ghisell saat menjawab pertanyaannya, "Aku ingin menjadi kekasihmu juga."

"Kau gila ya?" Ghisell tidak mengerti dengan pria dihadapannya ini.

"Kita sudah saling menyatu, saling memiliki. Bahkan itu bisa dikatakan lebih dari seorang kekasih. Jadi mulai sekarang aku sudah putuskan kamu adalah milikku."

Milikku? Ghisell menatap Haikal dengan tatapan jengkel.

"Berikan nomor ponselmu!" Haikal menyodorkan ponselnya kepada Ghisell menyuruh Ghisell menulis nomornya di ponsel Haikal.

Ghisell terpaksa menulis nomor asal agar dia bisa secepatnya pergi dari kamar hotel itu. Dia pikir Haikal akan langsung melepaskannya tapi nyatanya dia malah mencoba menghubungi nomor yang ditulis Ghisell.

Ghisell sangat gusar saat melihat Haikal mencoba menghubungi nomor yang itu.

tuuttt...tuutttt...

Ternyata nyambung.

Mampus aku!

Ghisell padahal menulis nomor ngasal yang penting bukan nomor dia.

"Hallo, jeung saha ieu?" Malah suara pria dari daerah lain yang dia dengar.

Haikal menatap tajam pada Ghisell rupanya Ghisell sudah membohonginya, membuat Ghisell gugup ditatap seperti itu.

Klik!

Haikal segera menutup panggilan telepon itu, bukanya marah, Haikal malah tersenyum manis, dia menghimpit kembali tubuh Ghisell di dinding itu, "Ternyata kamu bisa bercanda juga."

"Bu-bukan be..."

Cup!

Ghisell membulatkan mata saat Haikal tiba-tiba mengecup bibirnya. Dia ingin menamparnya tapi tangannya di tahan Haikal.

"Tulis nomor kamu, harus benar. Kalau sekali lagi bohongiku, aku akan mengulang kisah panas kita seperti malam itu." Hembusan nafas Haikal membuat Ghisell bergetar, dia tidak percaya kalau yang mereka lakukan itu adalah yang pertama untuknya, dia cocok sekali menjadi seorang casanova yang meniduri banyak wanita.

Ghisell melepaskan tangan Haikal dengan kasar, "Cepat sebutkan nomor kamu!" Ghisell terpaksa mengalah, agar Haikal tak lama menahannya disini. Dia meronggoh saku roknya untuk membawa ponsel.

Haikal tersenyum lebar, dengan semangat dia menyebutkan nomot ponselnya "0813xxxxxx"

Ghisell memanggil nomor itu sehingga ponsel Haikal bergetar.

Drrttt....Drrrtt...

"Sekarang kamu percaya kan?" Ghisell mengatakannya dengan nada kesal, "Itu artinya aku boleh pulang." Ghisell merasa lega mengatakannya.

Ghisell segera melangkahkan kaki untuk pergi dari kamar hotel itu, tapi sungguh di luar dugaan, Haikal menarik lengannya dan membuat tubuhnya beradu dengan tubuh Haikal, dia langsung menyambar bibir Ghisell. Ghisell ingin berontak, tapi tenaganya lemah, bahkan Haikal menekan tengkuknya, dia menggigit bibir Ghisell agar terbuka dan menelusupkan lidahnya masuk ke dalam, dia menyesapnya dengan segala emosi yang dia miliki, rasanya begitu menggairahkan dan membuatnya candu, bahkan dia baru kali ini menjadi pria pemaksa.

Haikal melepaskan ciuman itu, dia membersihkan bibir Ghisell yang basah karena ulahnya.

"Kamu...." Ghisell ingin protes tapi Haikal malah menciumnya kembali.

"Setiap kamu protes aku akan menciummu." Haikal mengatakannya dengan tersenyum penuh rasa gemas. "Nama kamu siapa?"

Bukannya jawaban, tapi Ghisell malah menendang kakinya Haikal.

"Arggghhtt...." Kaki Haikal untuk kedua kalinya mendapatkan hadiah dari Ghisell.

Ghisell segera berlari meninggalkan tempat itu, dia berharap untuk tidak bertemu lagi dengan pria menyebalkan seperti Haikal.

"Akhirnya aku bisa lepas dari dia. " Ghisell sangat bernafas lega.

Drrrttt...Drrrttt....

Dia mendapatkan pesan dari nomor yang belum di save nomornya.

[Selamat malam calon istri, tolong jaga dengan baik calon anak kita.]

Calon anak kita? Ih najis kalau sampai mengandung anak dia.

...****************...

...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...

...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...

...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalian....

...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya!...

Terpopuler

Comments

Alifah Azzahra💙💙

Alifah Azzahra💙💙

Haikal lucu banget sih 🤣

2024-04-04

0

Yaya Gea

Yaya Gea

Haikal kocak

2024-03-30

0

Yaya Gea

Yaya Gea

kebolak ini 🤣🤣🤣

2024-03-30

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delepan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua Puluh Tiga
24 Dua Puluh Empat + Visual
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga Puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam Puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat
75 Bonchap 1
76 Bonchap 2
77 Bonchap 3
78 Bonchap 4
79 Bonchap 5
80 Bonchap 6
81 Bonchap 7
82 Bonchap 8
83 Bonchap 9
84 Bonchap 10
85 Bonchap 11
86 Bonchap 12
87 Bonchap 13
88 Bonchap 14
89 Bonchap 15
90 Bonchap 16
91 Bonchap 17
92 Bonchap 18
93 Bonchap 19
94 Bonchap 20
95 Bonchap 21
96 Bonchap 22
97 Bonchap 23
98 Bonchap 24
99 Bonchap 25
100 Bonchap 26
101 Bonchap 27
102 End
103 Semalam Dengan Istrimu
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Awal
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delepan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua Puluh Tiga
24
Dua Puluh Empat + Visual
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga Puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam Puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat
75
Bonchap 1
76
Bonchap 2
77
Bonchap 3
78
Bonchap 4
79
Bonchap 5
80
Bonchap 6
81
Bonchap 7
82
Bonchap 8
83
Bonchap 9
84
Bonchap 10
85
Bonchap 11
86
Bonchap 12
87
Bonchap 13
88
Bonchap 14
89
Bonchap 15
90
Bonchap 16
91
Bonchap 17
92
Bonchap 18
93
Bonchap 19
94
Bonchap 20
95
Bonchap 21
96
Bonchap 22
97
Bonchap 23
98
Bonchap 24
99
Bonchap 25
100
Bonchap 26
101
Bonchap 27
102
End
103
Semalam Dengan Istrimu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!