Hari ini Rafael sangat tidak sabar menantikan pertemuannya dengan sang kekasih, menjalani hubungan jarak jauh pastinya ada rasa rindu yang begitu melanda. Sedikit-sedikit dia memandangi foto Ghisel yang terpampang di Galeri Ponsel.
Setelah selesai meeting, Rafael memutuskan untuk pulang lebih cepat, bahkan dia menyempatkan dulu untuk membeli bunga kesukaan Ghisell.
Saat tengah sibuk memilih bunga, ponselnya berdering, rupanya Chika menelponnya.
"Ada apa, Ka?"
"Raf, kayaknya sakit aku makin parah. Kepala aku pusing banget." Terdengar suara Chika yang sangat parau disebrang sana.
Tentu saja Rafael sebagai sahabatnya sangat mengkhawatirkan keadaannya, dia tidak sempat membeli bunga itu, dia terburu-buru pergi ke rumah Chika, karena dia tau tidak ada yang menjaga Chika, tidak mungkin mengandalkan ARTnya.
Setelah sampai di rumah Chika, Rafael segera menemui Chika yang sedang menggigil di balik selimut, di kamar sana. "Ka, badan kamu panas banget. Lebih baik ke rumah sakit aja ya." ucap Rafael setelah menempelkan tangannya ke kening Chika.
Chika hanya pasrah saja, dia memang membutuhkan Rafael disisinya, sikap Rafael sedikit berubah setelah berpacaran dengan Ghisell. Dulu dia merasa hanya dia wanita yang paling diperhatikan oleh Rafael, tapi semenjak Rafael berpacaran dengan Ghisell, perhatiannya seakan terbagi dua. Mereka bersahabat kurang lebih 15 tahun, berbagi suka maupun duka. Bahkan mereka berjanji bahwa persahabatan mereka akan langgeng sampai kapanpun.
Rafael orangnya tidak mudah jatuh cinta, hanya Ghisell yang membuat hatinya berdetak, disanalah kebimbangan Rafael antara cinta dan sahabat, dia tidak ingin kehilangan keduanya. Chika yang bersahabatan lama dengannya, selalu menemaninya dari mereka sama-sama masih kecil. Dan Ghisell yang sudah membuatnya jatuh cinta.
Bahkan setelah tiba di rumah sakitpun Rafael tidak tinggal diam, dia harus mengurus segala hal disana karena Chika harus menjalani rawat inap.
Rafael meronggoh ponselnya untuk menghubungi Ghisell, namun ponselnya lobet. Jadi dia terpaksa mencharger dulu ponselnya.
"Chika, aku hubungi tante Hani aja ya. Harus ada yang menjaga kamu disini." ucap Rafael dengan serius.
"Jangan Raf, mama lagi acara penting disana. Aku gak mau membuat mama khawatir." Tapi Chika tidak ingin sang mama mengkhawatirkan dirinya.
"Ya terus siapa yang mau jaga kamu coba?"
"Apa gak bisa kamu nunggu aku disini, Raf? Disini ada Bik Lina, tapi Bik Lina kurang tau juga dalam mengurus segala hal di rumah sakit."
Rafeal menghela nafas, dia terpaksa mengangguk, dia baru ingat ponselnya sudah dicharger selama tiga jam, dia lupa belum mengubungi Ghisell.
Baru juga memegang handphone, handphonenya sudah berdering. Rafael segera mengangkat telepon begitu tau siapa yang menelponnya.
"Kak, kamu dimana?" Tanya Ghisell saat Rafael mengangkat panggilan telepon darinya.
"Maaf sayang, maaf belum sempat ngabarin. Aku lagi di rumah sakit."
Ghisell sangat terkejut mendengarnya, "Kakak sakit?"
"Bukan, Chika sakit, demamnya malah makin parah. Gak apa-apa ya kita batal ketemuan hari ini? Biar nanti kakak datang ke rumah kamu atau nanti saja kakak hubungi kamu lagi."
Klik!
Rafael terburu-buru karena namanya sudah dipanggil, dia harus membayar biaya perawatan Chika.
Wanita mana yang tidak kesal dan sakit hati jika ada diposisi Ghisell? Pastinya Ghisell sangat kesal dan kecewa, dia sudah menunggu tiga jam di Cafe, sebuah penantian yang sia-sia, dan rasanya sangat sakit karena orang yang dinanti sedang sibuk mengurus wanita lain, walaupun beberapa kali Rafael mengatakan mereka hanya sahabatan tapi tetap saja Chika seorang wanita di mata Ghisell.
Dengan kesal Ghisell meninggalkan Cafe itu, untuk apa juga dia masih disana toh orang yang dinantinya tidak akan datang.
Berpacaran 4 tahun bukan hal yang mudah untuk mengakhiri semuanya apalagi di hati masih ada cinta, bukan hanya itu, mereka sudah mengantongi restu dari kedua orang tua mereka, bahkan kedua orang tua mereka memutuskan bekerjasama juga dalam perusahaan dan sudah saling mengakrabkan diri, tidak mudah jika harus mengakhirinya begitu saja, mengingat sebentar lagi akan menikah.
"Kenapa dia malah pergi? Apa pacarnya tidak jadi datang?" gumam Haikal, dia segera mengikuti Ghisell yang tengah berjalan meninggalkan Cafe itu.
...****************...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalian....
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
TriAileen
aku paling alergi kl punya pasangan disuruh pengertian trs..
2025-02-09
0
SeVi
ish.., klw aku pasti dongkol banget. mendingan putus dah. susah klw pacar terlalu akrab Ama sahabat cewek mah hehee
2023-12-16
3
Eros Hariyadi
😝😄💪👍👍
2023-06-29
0