Tiga Belas

Karena melihat raut wajah Ghisell yang kelihatan sedih, Haikal tidak ingin menganggu Ghisell, dia lebih memilih berjalan di belakangnya yang terpaut jarak 6 meter, dia tidak tau Ghisell akan pergi kemana, tapi Haikal memilih terus mengikuti wanita itu.

Ada apa dengan dia? Apa pacarnya telah membuat dia sedih?

Ghisell sama sekali tidak menyadari Haikal mengikutinya untuk menjaganya.

Sampai akhirnya Ghisell menghentikan langkahnya di depan sebuah Klub Malam, entah mengapa dia jadi membenci minuman berakhol itu, seandainya dia tidak mabuk hari itu mungkin Ghisell tidak akan kehilangan kehormatannya. Dia tidak butuh pertanggung jawaban karena di hatinya masih ada Rafael, yang dia inginkan bisa memutar waktu agar dia terbangun dari mimpi buruknya itu.

Sial sekali hidupku. Sekalinya mencintai seseorang, tapi orang itu tidak bisa sepenuh hati memberikan perasaannya. Dan bahkan kehormatanku telah direnggut cowok menyebalkan itu.

Apakah Ghisell pernah memutuskan Rafael? Tentu saja pernah, mereka pernah mengalami putus nyambung, hubungan selama 4 tahun itu tidak berjalan dengan mulus. Yang namanya sama-sama cinta tetap saja pada akhirnya kembali lagi, apalagi sekarang mereka telah melibatkan kedua orang tua mereka untuk menjalani hubungan ke jenjang yang lebih serius. Yang pasti agak sulit jika harus berpisah, belum lagi perusahaan kedua orang tua mereka kini telah terikat kontrak kerja.

Ghisell berjalan kembali, dia tidak ingin minum lagi, cukup hanya satu kali dia kecolongan seperti itu. Dan Haikal masih setia mengikutinya.

Namun langkah Ghisell terhenti saat ada seorang pria yang baru keluar dari Klub, pria itu kelihatannya sangat garang apalagi di lengannya dipenuhi tatto.

"Hai cantik, mau kemana nih? Mending ikut sama abang yuk." Pria gagah itu menghalangi jalan Ghisell. Sepertinya pria itu setengah teler.

Ghisell berontak, dia berusaha menarik tangannya dari pegangan si pria bertubuh kekar itu, tapi pegangannya begitu kuat.

"Udah jangan sok munafik, ayo ikut abang ke hotel. Cantik sekali kamu babby, pasti bikin nagih."

Haikal sangat emosi melihatnya, tanpa ba bi bu, dia berjalan setengah berlari dan melayangkan tinju ke muka si pria bertubuh kekar itu.

Bugh...

Ghisell membulatkan mata saat menyadari pria yang menolongnya itu Haikal, padahal dia tadi meninggalkan Hailkal di Cafe.

"Brengsek!" Tentu saja si pria bertubuh kekar itu tidak terima, dia membalas pukulan Haikal, bahkan menghajarnya ke bagian tubuh lain bberapa kali.

Bughh...

Bughh...

Haikal tidak diam saja, dia melawan pukulan pria itu.

Ghisell ingin menolongnya tapi pria itu bukan tandingannya. Akhirnya dia meminta bantuan kepada security untuk memisahkan mereka berdua.

Ghisell terpaksa membawa Haikal untuk menjauh dari pria itu, dia mencubit baju Haikal bagian lengannya karena tidak ingin bersentuhan langsung dengan pria yang menurut Ghisell paling menyebalkan itu.

"Kamu duduk disini!" ketus Ghisell, dia menyuruh Haikal duduk di kursi yang terletak di taman kota, Ghisell ingin membeli dulu salep luka ke aportek.

Haikal hanya menurut saja, malah dia tersenyum bahagia karena Ghisell memperhatikannya. Lagian apotek tidak jauh dari sana, dia bisa melihat dengan jelas Ghisell yang sedang berada di apotek itu.

Luka di wajahnya sama sekali tidak terasa sakit, jika diizinkan Haikal memilih setiap hari berkelahi demi Ghisell agar Ghisell mau memperhatikannya, senyumannya mengembang saat Ghisell kembali lagi sambil membawa salep luka.

Untuk apa aku tersentuh olehnya? Aku malah membelikan dia salep, padahal kesalahan dia begitu besar padaku. Dia telah merampas masa depannku. gumam hati Ghisell begitu dia telah sampai di tempat Haikal berada.

Ghisell sudah terlanjur membelinya, dia memberikan salep itu pada Haikal. "Ambil ini!" ketusnya.

Tapi Haikal tidak ingin membawanya, "Kamu yang harus mengobatinya. Aku terluka karena menolong kamu."

Ghisell tersenyum sinis, "Apa kamu bisa mengobatiku juga? Mengembalikan apa yang sudah kamu rampas dari hidupku."

Haikal menghela nafas berat, "Aku sudah bilang, aku melakukannya di luar kesadaranku. Karena itu aku ingin bertanggung jawab. Bahkan jika kamu bersedia besok pun aku akan menikahimu."

"Aku tidak ingin menikah dengan pria sepeti kamu. Aku ingin menikah dengan pria yang aku cintai."

Haikal tidak ingin berdebat dengan Ghisell, jadi dia terpaksa menanggapinya dengan santai, "Ya sudah ayo kita saling mencintai, aku cukup tampan , kamu pasti bisa cepat mencintaiku." Haikal mengatakannya dengan senyuman menggoda.

Ghisell memilih pergi meninggalkannya, dia tidak ingin dekat dengan pria yang sangat dia benci itu. Tapi Haikal menarik tangan Ghisell, dia tidak ingin Ghisell pergi begitu saja. Membuat jarak mereka begitu dekat, bahkan jarak hidung mereka hanya berjarak 6 centi meter saja.

"Kamu tidak bisa terus menghindariku, aku harus memastikan disini..." Haikal menunjuk perut Ghisell "akan ada anak kita atau tidak, ini baru beberapa hari mungkin belum terasa."

"Kamu mengharapkan aku hamil? Kita hanya melakukannya sekali!"

Haikal malah tersenyum smirk, salah mengartikan ucapan Ghisell, "Kamu mau lagi?"

"Ishhh..." Hampir saja Ghisell menghajarnya lagi tapi melihat wajah tampan Haikal yang babak belur, dia tidak tega menambah lukanya.

"Mau di ambil gak salepnya?" Ghisell menyodorkan kembali salep luka itu pada Haikal dengan ketus.

Tapi Haikal ingin mengulur waktu, "Aku akan membawanya dengan satu syarat,"

Ghisell siap-siap untuk melayangkan tinjunya jika persayaratan dari Haikal itu memintanya tidur dengannya lagi.

"Ayo makan makan bersama denganku."

"Aku tidak mau." Ghisell langsung menolak.

Haikal lebih mendekatkan jaraknya pada Ghisell sampai bibir mereka begitu sangat dekat, "Kamu pasti belum makan karena sibuk menunggu pacar kamu itu, aku mendengar perutmu berbunyi."

"Kapan berbunyi? Jangan ngarang!" Ghisell malu untuk mengakuinya kalau sebenarnya dia sangat lapar.

"Lalu bunyi apa itu? Apa bunyi anak kita?" Haikal langsung berjongkok, dia menempelkan telinganya ke perut Ghisell.

Ghisell sangat malu karena disana orang-orang pada memperhatikan mereka, mungkin mereka pikir Haikal dan Ghisell adalah sepasang suami istri yang menantikan kehamilan anak mereka.

Ghisell menjauhkan diri dari Haikal, "Hei kamu apa-apaan sih? Orang-orang pada lihatin kita."

Haikal langsung berdiri kembali, dia tersenyum lebar "Hm... ya sudah, ayo kita makan." Haikal menarik tangan Ghisell, Ghisell ingin berontak, tapi pegangan tangan Haikal begitu sangat kuat.

"Kamu pilih mau makan bersama denganku atau kamu aku makan?"

Seketika Ghisell langsung diam saat Haikal mengatakan itu. Dia tidak mengerti mengapa dia pasrah saja saat pria itu menarik tangannya.

...****************...

...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...

...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...

...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalian....

...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya!...

Terpopuler

Comments

Alifah Azzahra💙💙

Alifah Azzahra💙💙

Mending kmu sama Haikal sja Gisel🥰 Daripada SMA si cunguk itu

2024-04-04

0

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

😝😄🤣

2023-06-29

0

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

😝😄😫💪👍

2023-06-29

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delepan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua Puluh Tiga
24 Dua Puluh Empat + Visual
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga Puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam Puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat
75 Bonchap 1
76 Bonchap 2
77 Bonchap 3
78 Bonchap 4
79 Bonchap 5
80 Bonchap 6
81 Bonchap 7
82 Bonchap 8
83 Bonchap 9
84 Bonchap 10
85 Bonchap 11
86 Bonchap 12
87 Bonchap 13
88 Bonchap 14
89 Bonchap 15
90 Bonchap 16
91 Bonchap 17
92 Bonchap 18
93 Bonchap 19
94 Bonchap 20
95 Bonchap 21
96 Bonchap 22
97 Bonchap 23
98 Bonchap 24
99 Bonchap 25
100 Bonchap 26
101 Bonchap 27
102 End
103 Semalam Dengan Istrimu
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Awal
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delepan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua Puluh Tiga
24
Dua Puluh Empat + Visual
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga Puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam Puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat
75
Bonchap 1
76
Bonchap 2
77
Bonchap 3
78
Bonchap 4
79
Bonchap 5
80
Bonchap 6
81
Bonchap 7
82
Bonchap 8
83
Bonchap 9
84
Bonchap 10
85
Bonchap 11
86
Bonchap 12
87
Bonchap 13
88
Bonchap 14
89
Bonchap 15
90
Bonchap 16
91
Bonchap 17
92
Bonchap 18
93
Bonchap 19
94
Bonchap 20
95
Bonchap 21
96
Bonchap 22
97
Bonchap 23
98
Bonchap 24
99
Bonchap 25
100
Bonchap 26
101
Bonchap 27
102
End
103
Semalam Dengan Istrimu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!