Haikal membawa Ghisell ke sebuah Festival, suasana disana sangat ramai sekali, bahkan banyak para sepasang kekasih yang saling bergandengan tangan dengan begitu mesra berlalu lalang disana.
"Kenapa bawa aku kesini? Katanya mau makan?" Ghisell melepaskan tangannya dari genggaman Haikal.
"Aku dengar makanan disini enak-enak ada food festival dari berbagai macam daerah. Bukan cuma makan, kita bisa main game juga." terang Haikal dengan santai. "Karena suasananya ramai, kita harus pegangan tangan biar gak terpisah."
Benar saja suarana begitu ramai bahkan hampir saling berdempetan. Ghisell memperhatikan seorang nenek yang sedang membeli harum manis disebelahnya, dia ingin sekali membeli itu tapi malu mengatakannya.
"Gak ah, aku gak mau jalan dengan kamu." Ghisell menolak ajakan Haikal.
"Wah disana ada makanan khas padang, sudah lama aku gak makan khas padang, kita kesana yuk." Haikal menunjuk sebuah tenda yang bertuliskan makanan khas padang.
Haikal berkata begitu sambil menarik tangan Ghisell tanpa melihat ke belakang. Dia berjalan dengan santai sambil meremas tangan Ghisell, rasanya berbeda??
"???"
Sementara Ghisell tak bisa menahan tawa, dia ingin berniat kabur, tapi perutnya terasa sakit menahan tawa saat melihat Haikal yang sedang menarik tangan seorang nenek. Ya begitulah mungkin karma menarik tangan orang sembarangan tanpa menoleh dulu tangan siapa yang dia raih.
"Eh itu nenek kita mau dibawa kemana?" kata kedua cucu mereka. Mereka segera berlari mengejar Haikal yang sedang menarik tangan sang nenek yang tengah berdiri di sebelah Ghisell tadi.
Seketika Haikal langsung menoleh, dia merasakan tangan Ghisell tidak selembut yang dia pegang dari tadi. Dia terkejut saat melihat si nenek ngos-ngosan gara-gara tangannya ditarik Haikal dengan berjalan cepat.
"Oh ya ampun, nenek. Ma-maaf." Haikal sangat gelagapan.
"Oh... oh ... gak apa-apa kok." Nenek itu yang tadinya akan marah langsung luluh saat melihat wajah Haikal. "Wah... Kebetulan nenek punya dua cucu, namanya Gita sama Gina."
Nenek itu malah memperkenalkan kedua cucunya, mereka tersenyum manis kepada kepada Haikal. Wajah Haikal memang tidak bisa membuat mereka marah.
"Oh kebetulan aku sudah punya calon istri." tolak Haikal dengan lembut, dia memandangi Ghisell dari kejauhan yang tidak berhenti mentertawakannya.
Haikal berjalan dengan santai, kembali menghampiri Ghisell. "Bagaimana? Puas tertawanya?" Tanya Haikal dengan wajah memerah, menahan malu.
"Hhh... makanya jangan menarik tangan anak orang sembarangan." Ghisell masih tak bisa menahan tawanya.
Rasa malu itu berubah menjadi rasa bahagia, rupanya dia bisa membuat Ghisell tertawa, padahal caranya begitu sangat sederhana.
Haikal memegag tangan Ghisell dengan menatapnya lebih dulu, "Ayo ikut aku."
Ghisell yang sebenarnya butuh hiburan pasrah saja saat Haikal kembali menarik tangannya, dia membawa Ghisell ke tempat makan, walaupun tidak terkesan mewah dan begitu sederhana, Ghisell sangat menyukainya, tapi dia malu mengatakannya, dia berpura-pura biasa saja dengan makan malamnya.
"Bagaimana? Enak gak?" Tanya Haikal memperhatikan Ghisell yang tengah makan.
"Biasa aja." jawab Ghisell dengan sedikit ketus.
Haikal menambahkan ayam pop dan udang pedas manis ke dalam piring milik Ghisell. "Makan yang banyak!" Haikal mengatakannya sambil tersenyum manis.
Ghisell nampak keberetan, "Ini kebanyakan!" protesnya.
"Itu untuk anak kita," canda Haikal.
Ghisell menatapnya dengan tajam, Haikal malah makin melebarkan senyuman saat Ghisell menatap tajam padanya. Ghisell baru sadar, dia tidak boleh luluh dengan rayuan Haikal.
"Aku rasa lebih baik aku pulang." pamit Ghisell dengan datar.
"Belum saatnya." Tapi Haikal tidak mengizinkannya pergi begitu saja.
Haikal membawa Ghisell ke tempat penjual harum manis, "Bukannya kamu dari tadi memperhatikan ini? Kamu mau?" Haikal menunjuk harum manis yang bergelantungan di atas.
"Emm... tidak."
"Jangan malu-malu, ambil aja." Haikal memberikan harum manis pada Ghisell, Ghisell sudah lama tidak memakan harum manis itu, terakhir saat masih kecil datang ke festival bersama kedua orang tuanya beserta saurdara kembarnya.
Dengan bersikap sok cuek Ghisell membawa harum manis itu, memang benar, saat makan tadi Ghisell masih kebayang ingin harum manis yang tadi dibeli sang nenek yang ditarik tangannya oleh Haikal itu.
...****************...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalian....
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Hafifah Hafifah
perhatian seperti ini yg diharapkan si ghisel dari rafael tapi sayang dia mendapatkan perhatian itu dari orang lain
2025-01-20
1
Alexandra Juliana
Haikal selalu bilang anak kita...Dan nanti sama Otor diijabah tuh ucapannya, Ghisell hamil wkwkwk
2025-02-21
0
epifania rendo
Haikalnya baik bangat
2023-06-30
2