#Orderan yang membeludak

Magma dan Lail dari kemarin sibuk mencari bahan untuk dress jacquemus yang tiba-tiba orderan meledak sangat banyak.

Entah harus berterimakasih atau justru kesal kepada Laura. Setelah dress tersebut d bawa kan oleh Laura banyak sekali orang yang memesan dress tersebut, Magma yakin kebanyakan pasti dari fans bar-bar Laura.

Seperti rencana awal, Mahavir group saat itu masih bimbang untuk mengeluarkan secara resmi dress tersebut dan baru akan di demokan oleh desainer nya untuk memastikan akan di pasarkan secara resmi atau tidak.

Sebab itu lah Mahavir group belum mempersiapkan bahan yang banyak untuk pembuatan dress jacquemus walaupun sudah mempunyai pabrik besar khusus untuk membuat bahan pakaian.

Dan kemarin, Lail mengatakan kepada Laura jika Mahavir group libur. Padahal sebenarnya itu bohong, Mahavir group tidak libur, hanya saja mereka saling bekerja sama mencari bahan untuk pembuatan dress jacquemues.

Pintu ruangan terbuka, Lail berlari cepat dengan nafas terengah-engah menghampiri Magma yang duduk di kursi kerja nya.

"Orderan bertambah Tuan ..." ucap Lail dengan nafas memburu memperlihatkan ponsel di tangan nya.

Sontak Magma melebarkan matanya. Baru saja kemarin dia selesai mencari bahan pakaian untuk dress itu, apa sekarang harus mencari lagi.

"Cek, apa bahan untuk dress itu sudah ada di perusahaan kita, Lail."

"Maaf Tuan, masih dalam proses pembuatan. Terpaksa kita harus membeli dari orang lain, bahan pakaian dari Spanyol akan segera sampai hari ini tapi itu pun tidak banyak, Tuan. Kita masih kekurangan karena orderan sudah mencapai lima ribu," sahut Lail.

Tiba-tiba wajah Magma berubah menjadi lesu. "Kita cari lagi sekarang, suruh yang lain juga ikut mencari ..."

Magma beranjak dari duduknya ketika hendak keluar dari ruangan itu, tiba-tiba pintu terbuka. Laura, perempuan itu tersenyum miring dengan tangan bersedekap dada.

Magma berdecak. "Mau apa?"

"Mau apa?" ulang Laura dengan satu alis terangkat naik. "Tidak mau berterimakasih kepadaku Tuan M? berkat aku, kau jadi lebih kaya raya ..." Laura berjalan dengan elegan selangkah demi selangkah mendekati Magma.

"Terimakasih ..." Magma berkata sangat pelan lalu melengos begitu saja di ikuti Lail.

Laura memejamkan mata menahan kesal. Kata terimakasih itu keluar tidak tulus menurut Laura.

"Kalau kau membutuhkan bahan pakaian maka bekerja samalah dengan De Willson group ..." ucap Laura tanpa membalikkan tubuhnya membuat langkah Magma dan Lail berhenti seketika.

"Tidak, terimakasih!" sahut Magma lalu kembali berjalan bersama Lail.

Bekerja sama dengan De Willson, itu hanyalah mimpi untuk Magma. Tidak akan pernah Magma bekerja sama dengan mereka, sudah tidak mempunyai dendam bukan berarti bisa akrab.

Laura berbalik menatap kepergian Magma dan Lail. "Cih, dasar gengsi!"

Menurut Laura tidak ada salahnya Mahavir dan De Willson bekerja sama. Toh, Yura yang menjadi penghubung antara mereka, seharusnya mereka bisa saling menguntungkan sekarang.

Di sisi lain, Laura berharap adanya kerja sama antara dua perusahaan itu yang bisa membuat Magma bertemu dengan sang Ayah, Arsen. Mereka bisa mengobrol dan akhirnya menjadi dekat lalu Arsen akan dengan mudah merestui dirinya dan Magma. Itu bayangan Laura yang mungkin tidak akan terjadi dengan mudah.

Arsen sendiri masih bekerja dengan De Willson group, terkadang Arsen juga pergi ke kantor walaupun sudah tidak menjadi sekretaris utama lagi di perusahaan itu karena sekarang Winter pemimpin nya bukan Maxime.

*

Siang hari Laura sudah memesan banyak sekali makanan untuk karyawan Mahavir group. Laura tahu, mereka sekarang di buat sibuk soal dress jacquemus, mereka semua terlihat sangat fokus bekerja.

Laura sempat kesal, karena kemarin di bohongi oleh Lail. Ternyata kemarin Mahavir group tidak libur sama sekali.

Beberapa pengantar makanan sibuk mondar-mandir membawa kantung makanan dan menyimpannya di setiap meja karena jam istirahat sepuluh menit lagi.

"Terimakasih ..." kata itu keluar dari para karyawan ketika pengantar makanan menyimpan makanan tersebut di meja.

Laura berdiri di depan perusahaan memperhatikan mereka yang sibuk mondar-mandir membawa makanan dari mobil ke meja karyawan.

Setelah selesai, satu pengantar makanan tersebut menghampiri Laura. "Sudah, Nona ..."

Laura mengangguk, mengambil amplop coklat dan memberikannya sebagai bayaran.

"Nona, ini kebanyakan ..." kata si pengantar makanan setelah melihat nominal di dalam amplop.

"Ambil saja," sahut Laura lalu berjalan masuk ke perusahaan.

Ketika dia masuk kembali ke ruangan Magma. Terlihat Magma sibuk berjibaku dengan laptop di atas meja setelah mencari bahan untuk dress nya.

Laura melihat kantung makanan yang belum di buka sama sekali.

"Makan dulu ..." ucap Laura setelah duduk di hadapan Magma.

Hening, tidak ada jawaban dari Magma.

Laura menghela nafas, ia akhirnya membuka kantung makanan tersebut tapi tiba-tiba tangan Magma menahan tangan Laura. Dengan tatapan tajam Magma menatap Laura.

"Pergilah ... jangan menggangguku karena tidak ada pemotretan hari ini!!"

Laura tersenyum kecut, menarik tangan nya dan kini tangan perempuan itulah yang memegang tangan Magma.

"Sibukmu karena aku, Tuan ... bersikap sopan lah dengan orang yang menguntungkan perusahaanmu!!"

Laura merasa begitu percaya diri, karena ucapan nya barusan memang benar. Yang membuat semua orang sibuk di mahavir group sekarang adalah dirinya.

"Aku tidak memintamu melakukan itu Laura!! kau bekerja atas perintahku, bukan semaumu seperti ini!!" Magma menarik tangan nya, lalu duduk menyenderkan punggungnya di kursi dengan menghela nafas, ia harus kerja lembur dari kemarin karena hal ini.

"Aku hanya ingin membantu calon suami ... apa salahnya?" tanya Laura membuat Magma berdecak menatapnya lalu kembali memalingkan wajahnya.

Laura beranjak dari duduknya tanpa menghilangkan senyum di wajahnya, kemudian ia berjalan mendekati Magma. Lalu duduk di atas meja tepat di dekat Magma.

Paha mulus perempuan itu berada tepat di wajah Magma, membuat Magma kembali memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Jangan membuatku marah!!" peringat Magma.

"Bagaimana kerja lemburmu, kelelahan Tuan M? kemarin pasti kau tidak ada waktu pergi ke klab kan?"

Itu benar, Magma kemarin tidak pergi ke klab sama sekali. Biasanya pria itu tidak pernah absen untuk pergi ke klab, walaupun hanya untuk minum-minum saja. Tapi kemarin dia malah sibuk dengan bahan pakaian.

Laura membungkukan badan nya sedikit untuk memberi pijatan di bahu lebar Magma, perlahan dengan lembut membuat Magma memejamkan matanya keenakan.

Tapi sedetik kemudian ia menepis tangan Laura ketika kesadarannya kembali.

"Pergi!" cicitnya dengan mata tajam menatap perempuan itu.

"Bilang saja kalau keenakan," sahut Laura.

"Pergi Laura!!" Magma setengah membentak membuat Laura menekuk wajahnya lalu turun dari meja, mengambil tasnya lalu keluar dari ruangan itu dengan kesal.

Magma merasa dirinya hanya kelelahan sampai membiarkan Laura menyentuh tubuhnya. Walaupun pijitannya lumayan enak.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Hary

Hary

"totongnya" g di pijat...?
ha.. ha.. ha..

2025-02-27

1

lid

lid

disini yg tokoh utama laura sama magma ya thor jdi bukan keturunan dar javier lagi tp dri arsen sma sapa lupa bapaknya magmah🤣🤣🤣🤣

2022-06-28

0

Mr.VANO

Mr.VANO

yaah di pijit bahu ke enakan tp di pijit spisial jual mahal,maqma sok suci 😜😜

2022-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 Nomor asing
2 #Ganti nomor
3 #Anak curut
4 #Bertemu Magma
5 # Nona L sebenarnya ...
6 #Kekesalan Magma terhadap Laura
7 #Magma di jual di shopee
8 #Perdebatan magma dan Laura
9 #Tes darah
10 #Dinner
11 #Mengikuti Magma
12 #Menabrak perempuan itu
13 #Catwalk
14 #Bertengkar dengan Miwa
15 #Endorse
16 #Orderan yang membeludak
17 #First kiss
18 #Kemarahan Magma
19 #Laura di pecat
20 #Pergi ke Spanyol
21 #Tidur bersama
22 #Jeni membuat ulah
23 #Ingin menikah dengannya
24 #Benjamin tidak merestui?
25 #Masuk ke kamarnya
26 #Merindukannya
27 #Berniat meminta izin (1)
28 #Berniat meminta Izin (2)
29 #Maxime akan membantu
30 #Kenzo dan Laura
31 #Merestui
32 #Kemarahan Magma
33 #Menikah
34 #Mencari Jeni
35 #Kembali ke Spanyol
36 #Perjanjian baru
37 #Memasak
38 #Jeni kesal dengan Laura
39 #Sibuk di pagi hari
40 #Mengantar pakaian
41 #Menonton bersama
42 #Sarapan bersama Byanca
43 #Kegalauan Kenzo
44 #Kesal dengan Magma
45 #Menelpon Arsen
46 #Kembali ke mansion
47 #Dinner yang gagal
48 #Bertemu Kenzo
49 #Makan bersama Kenzo
50 #Laura sakit
51 #Merawatnya
52 #Pikiran kotor Magma
53 #Jeni panik
54 #Pulang ke mansion
55 #Laura kecewa
56 #Rencana gila Laura
57 #Mencari Laura
58 #Kepanikan keluarga
59 #Max berjanji membunuh Magma
60 #Kemarahan Arsen
61 #Ayah Byanca meninggal
62 #Mereka yakin Laura masih hidup
63 #Lala kau dimana
64 #Merindukanku Tuan
65 #Mengikuti Jeni
66 #Melihat Laura
67 #Memberi waktu sendirian untuk Laura
68 #Magma tahu Laura masih hidup
69 #Karier Byanca hancur & bertemunya Magma dengan Laura
70 #Sikap Masam Laura kepada Magma
71 #Membawa Laura pulang
72 #Sampai di Spanyol
73 #Mengajakmu ke kamar, boleh?
74 #Shopping bersama
75 #Menjodohkan Lalita dan Kenzo
76 #Kedatangan Lalita ke Spanyol
77 #Hendak melecehkan Laura
78 #Pertama kali memanggilnya 'Dad'
79 #Byanca di penjara
80 #Kenzo dan Lalita
81 #Mengunjungi mertua
82 #Bayinya menendang
83 #Akhirnya ...
84 #Mengunjungi rumah Benjamin
85 #Hmmm ...
86 #First kiss Lalita & Kenzo
87 #Magma cemburu kepada Jeni
88 #Pertengkaran Kenzo dan Lalita
89 #Cemburunya Magma
90 #Bertengkar
91 #Memperhatikan istrinya shopping
92 #Tidak suka melihat wajahnya
93 Laura hamil?
94 #Garis dua
95 Sabar, sabar dan sabar
96 Camping
97 Kedatangan Jeni
98 Lalita dan Kenzo
99 Mangga muda
100 Ngidam lagi?
101 Tidak mau kalah saing
102 Makan malam
103 Sembilan bulan
104 Akan melahirkan
105 Marvel, Marsel, Melvin
106 Pulang ke mansion
107 Terjaga
108 Ingin kembali ke Spanyol
109 Lalita membantu merawat Tripel M
110 Magma kembali
111 Tiga tahun kemudian
112 Frustasinya Lita
113 Marsel jatuh
114 Melvin juga jatuh
115 Ada yang mengintip
116 bertengkar di sekolah
117 Tamat
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Nomor asing
2
#Ganti nomor
3
#Anak curut
4
#Bertemu Magma
5
# Nona L sebenarnya ...
6
#Kekesalan Magma terhadap Laura
7
#Magma di jual di shopee
8
#Perdebatan magma dan Laura
9
#Tes darah
10
#Dinner
11
#Mengikuti Magma
12
#Menabrak perempuan itu
13
#Catwalk
14
#Bertengkar dengan Miwa
15
#Endorse
16
#Orderan yang membeludak
17
#First kiss
18
#Kemarahan Magma
19
#Laura di pecat
20
#Pergi ke Spanyol
21
#Tidur bersama
22
#Jeni membuat ulah
23
#Ingin menikah dengannya
24
#Benjamin tidak merestui?
25
#Masuk ke kamarnya
26
#Merindukannya
27
#Berniat meminta izin (1)
28
#Berniat meminta Izin (2)
29
#Maxime akan membantu
30
#Kenzo dan Laura
31
#Merestui
32
#Kemarahan Magma
33
#Menikah
34
#Mencari Jeni
35
#Kembali ke Spanyol
36
#Perjanjian baru
37
#Memasak
38
#Jeni kesal dengan Laura
39
#Sibuk di pagi hari
40
#Mengantar pakaian
41
#Menonton bersama
42
#Sarapan bersama Byanca
43
#Kegalauan Kenzo
44
#Kesal dengan Magma
45
#Menelpon Arsen
46
#Kembali ke mansion
47
#Dinner yang gagal
48
#Bertemu Kenzo
49
#Makan bersama Kenzo
50
#Laura sakit
51
#Merawatnya
52
#Pikiran kotor Magma
53
#Jeni panik
54
#Pulang ke mansion
55
#Laura kecewa
56
#Rencana gila Laura
57
#Mencari Laura
58
#Kepanikan keluarga
59
#Max berjanji membunuh Magma
60
#Kemarahan Arsen
61
#Ayah Byanca meninggal
62
#Mereka yakin Laura masih hidup
63
#Lala kau dimana
64
#Merindukanku Tuan
65
#Mengikuti Jeni
66
#Melihat Laura
67
#Memberi waktu sendirian untuk Laura
68
#Magma tahu Laura masih hidup
69
#Karier Byanca hancur & bertemunya Magma dengan Laura
70
#Sikap Masam Laura kepada Magma
71
#Membawa Laura pulang
72
#Sampai di Spanyol
73
#Mengajakmu ke kamar, boleh?
74
#Shopping bersama
75
#Menjodohkan Lalita dan Kenzo
76
#Kedatangan Lalita ke Spanyol
77
#Hendak melecehkan Laura
78
#Pertama kali memanggilnya 'Dad'
79
#Byanca di penjara
80
#Kenzo dan Lalita
81
#Mengunjungi mertua
82
#Bayinya menendang
83
#Akhirnya ...
84
#Mengunjungi rumah Benjamin
85
#Hmmm ...
86
#First kiss Lalita & Kenzo
87
#Magma cemburu kepada Jeni
88
#Pertengkaran Kenzo dan Lalita
89
#Cemburunya Magma
90
#Bertengkar
91
#Memperhatikan istrinya shopping
92
#Tidak suka melihat wajahnya
93
Laura hamil?
94
#Garis dua
95
Sabar, sabar dan sabar
96
Camping
97
Kedatangan Jeni
98
Lalita dan Kenzo
99
Mangga muda
100
Ngidam lagi?
101
Tidak mau kalah saing
102
Makan malam
103
Sembilan bulan
104
Akan melahirkan
105
Marvel, Marsel, Melvin
106
Pulang ke mansion
107
Terjaga
108
Ingin kembali ke Spanyol
109
Lalita membantu merawat Tripel M
110
Magma kembali
111
Tiga tahun kemudian
112
Frustasinya Lita
113
Marsel jatuh
114
Melvin juga jatuh
115
Ada yang mengintip
116
bertengkar di sekolah
117
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!