#Magma di jual di shopee

Setelah mengantar Yura pulang dari Rumah Sakit. Ia kembali ke rumah Benjamin, Magma langsung merebahkan dirinya di ranjang setalah membuka pakaiannya. Ia hanya memakai celana pendek saja sekarang.

Magma memejamkan mata, bukan untuk tidur tapi untuk perasaan yang lega karena ternyata leukimia adiknya tidak kambuh lagi.

Masalah Yura hamil itu bukan urusan dia.

Ponselnya berdering panjang. Magma terdiam, ini belum jam 12 malam, tidak mungkin nomor asing yang menanyakan soal undian lagi seperti kemarin.

Tapi bisa jadi Laura mengubah jam untuk orang-orang menelpon Magma.

Pria itu berdecak lalu mengambil ponsel di nakas dan ketika ia melihat layar ponselnya. Ternyata yang menelpon itu Laura. Magma langsung mengangkatnya.

"Apa?"

"Aku akan packing besok."

"Packing apa?"

"Kau ..." sahut Laura membuat dahi Magma mengkerut.

"Jangan buat ulah lagi Laura apa maksudmu!" geram Magma.

Laura tertawa kecut. "Aku menjualmu di shopee. Sudah ada yang check out, banyak sekali malah. Tapi ada satu yang membeli dengan harga tinggi, padahal aku hanya menjualmu sepuluh ribu saja. Siap-siap besok masuk kotak ya ..."

"La--"

Tut.

Panggilan berakhir, Magma mendesis kesal dengan memandangi ponselnya. Ketika ia hendak melempar ponselnya tiba-tiba ponselnya bergetar kembali, sebuah pesan masuk dari Laura.

Magma tidak jadi melempar ponselnya. Ia menghela nafas panjang mengatur amarahnya lalu membuka pesan tersebut, Laura mengirimkan sebuah link.

Magma menekan link tersebut yang kemudian terhubung ke shoppe. Magma yang tadi mengatur nafasnya agar tidak marah, sekarang justru nafasnya seakan berhenti beberapa detik ketika melihat foto dirinya di shopee, ia menggeser foto tersebut ke slide kedua dimana ada tulisan.

Bibit berkualitas, asli dari pabrik premium. Silahkan di order, bonus tampan dan bergerak liar ketika di ranjang. Hasil di jamin memuaskan sampai membuat tulang-tulang anda serasa remuk di pagi hari. Bibit berkualitas ini di jamin menghasilkan manusia tampan dan cantik. Hanya sepuluh ribu untuk satu malam setelah bibit berhasil berenang ke rahim anda.

Magma bersusah payah menelan saliva nya yang terasa kelu, tangan nya yang mencengkram kuat ponsel gemetar saking amarah menjalar di tubuhnya. Bagaimana tidak, dirinya di jual di shopee dengan harga murah oleh Laura.

Perempuan virg*n saja menjual harga dirinya kepada Magma di bayar dengan bayaran tinggi.

Nafasnya naik turun dengan menggebu-gebu, ia menggertakan giginya dengan wajah merah padam, amarah ini harus segera di keluarkan.

Magma mencari kontak Laura dan segera menelponnya. Ia menarik tubuh nya untuk duduk, marah sambil tiduran terasa begitu sesak ternyata.

"Hahahaha ... Bagaimana?" tawa puas dari Laura terdengar menusuk di telinga Magma.

"LAURA ..." Teriak Magma sampai suaranya serak dengan tangan yang di cengkram kuat di telinga.

"Astaga tawkut ... uuuu Lala tawkut ..." Laura mengubah suaranya seperti anak kecil yang sedang meledek sambil memanyun-manyun kan bibirnya.

"Kau benar-benar dalam bahaya Laura!!" ucap Magma penuh penekanan.

"Sayangnya, ini bahaya yang aku suka ..." Laura berkata dengan suara lembut seakan menggoda Magma.

Kemudian suaranya kembali normal. "Sudahlah, aku mau tidur dulu. Jangan lupa besok masuk kotak ya, pengirimannya ke luar kota, satu malam satu wanita. Seperti yang biasa kau lakukan hehe ..."

Panggilan pun berakhir. Magma mengusap wajahnya kasar dengan mata tajam nya ia berusaha terus mengatur nafas untuk menetralisir amarahnya.

*

Keesokan harinya Magma pergi ke kantor untuk menemui Lail. Lail sudah berada di ruang kerjanya.

Ketika Magma masuk, Lail membungkukan badan sopan lalu Magma berjalan melewati sekretaris nya itu dan duduk di kursi kerja nya.

"Aku ingin ganti model," kata Magma tanpa basa-basi lagi.

"Kenapa Tuan?"

Magma pun menjelaskan semuanya, kejadian semalam yang membuatnya marah besar. Dan tentang tulisan di shopee, Laura yang mengetik soal bibit berkualitas darinya.

Hal itu tidak membuat Lail ikutan marah, justru dia malah menunduk sambil menggosok hidungnya agar Magma tidak melihat dirinya juga tertawa diam-diam.

"Kau tertawa Lail?" tanya Magma dingin.

Lail mendongak lalu menggelengkan kepala. "Tidak tuan ..."

Magma berdecak kemudian menengadah menatap langit-langit ruangan.

"Hukuman apa yang cocok untuk dia, Lail? membunuhnya tidak mungkin, memperk*sa nya juga tidak mungkin. Ada Yura yang masuk keluarga De Willson ..." tanya Magma tanpa menatap Lail.

"Jangan memperk*sa nya Tuan." Lail tidak setuju karena tidak tega jika ada perempuan yang di perk*sa, berbeda dengan perempuan yang menjual harga dirinya langsung.

"Lalu?" Magma kembali menatap Lail.

"Permainkan dia sama seperti dia mempermainkan anda Tuan ..."

"Lail, apa aku harus membalas dia dengan cara anak kecil seperti dia? menyebarkan nomor dan menjual dia di shopee. Kalau aku mau, sudah aku jual dia di Tokopedia."

Lail menggelengkan kepala dengan tersenyum.

"Anda bisa menjahili dia, terkesan seperti anak kecil memang, tapi itu sepadan dengan perbuatannya, bukan? dia ada catwalk minggu depan Tuan ... anda bisa memikirkan apa yang harus anda lakukan kepada Laura, tapi jangan melampaui batas. Ingat Nona Yura ..."

Tiba-tiba seringai tajam terlukis di wajah Magma. Ia tersenyum menyeramkan dengan mengelus dagunya dengan Ibu jari dan jari telunjuk.

Seseorang menggedor pintu ruangan, sontak Magma dan Lail menoleh.

"Masuk ..." teriak Lail.

Dua orang pria mendorong kotak yang sangat besar dan tinggi.

Sontak Magma berdiri karena terkejut dan Lail pun menautkan kedua alisnya.

"Apa-apaan ini!!" ucap Lail.

Dari belakang kotak tersebut muncul seorang perempuan yang tersenyum kecut memandang wajah Magma. Dia Laura.

Laura berdiri di samping kotak tersebut dengan satu tangan di pinggang seperti sedang berpose di depan camera.

"Ayo sayang masuk ... bibitmu harus segera di kirim."

"Laura kau ---"

Ucapan Magma terhenti ketika pria di depannya memberikan lakban kepada Laura. Laura menarik lakban tersebut sampai mengeluarkan suara.

Srrrettt ...

"Yuk, biar aku packing sekarang!" Laura tersenyum miring dengan tatapan meledek kepada Magma.

Magma mengepalkan tangannya kuat, ia menatap Laura dengan tatapannya yang mematikan. Lail hanya menatap mereka bergantian tanpa berani mengatakan apapun.

Apalagi Magma terlihat sangat marah dengan apa yang di lakukan Laura.

"Keluar kalian semua! kecuali kau!!" titah Magma tanpa berhenti menatap Laura.

Lail pun berjalan keluar diikuti dua pria tadi. Dan ketika menutup pintu ruangan Lail bertemu dengan Jeni yang sedang berdiri sambil menyenderkan punggungnya di dinding.

Lail menatap Jeni dari ujung rambut sampai ujung kaki. Penampilan ladyboy yang satu ini selalu s*xy.

"Aku juga tidak ikut-ikutan dengan permainan ini," ucap Jeni sambil mengangkat kedua tangannya. Yang artinya Jeni tidak ikut campur masalah Magma di jual di shopee.

Setelah mereka semua keluar, Magma berjalan dengan kedua tangan di saku celana. Jujur, dia hanya sedang menahan amarahnya agar tidak melukai Laura.

Ia berhenti tepat di depan Laura kemudian wajahnya merunduk agar lebih dekat dengan wajah Laura.

"Apa jangan-jangan, perempuan yang membeli ku adalah kau ... model cantik yang haus b*laian." Magma tersenyum kecut berharap ucapannya melukai hati Laura.

Tapi yang Laura jawab malah.

"Iya."

#Bersambung

Terpopuler

Comments

Upin Ipin

Upin Ipin

Laura ternyata liar juga ya..

2024-04-19

0

Eka Warnelly

Eka Warnelly

lbvbplblplbllbplb lb

2022-07-24

0

Ursula Ursula

Ursula Ursula

jelek sekali tidak jelas

2022-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 Nomor asing
2 #Ganti nomor
3 #Anak curut
4 #Bertemu Magma
5 # Nona L sebenarnya ...
6 #Kekesalan Magma terhadap Laura
7 #Magma di jual di shopee
8 #Perdebatan magma dan Laura
9 #Tes darah
10 #Dinner
11 #Mengikuti Magma
12 #Menabrak perempuan itu
13 #Catwalk
14 #Bertengkar dengan Miwa
15 #Endorse
16 #Orderan yang membeludak
17 #First kiss
18 #Kemarahan Magma
19 #Laura di pecat
20 #Pergi ke Spanyol
21 #Tidur bersama
22 #Jeni membuat ulah
23 #Ingin menikah dengannya
24 #Benjamin tidak merestui?
25 #Masuk ke kamarnya
26 #Merindukannya
27 #Berniat meminta izin (1)
28 #Berniat meminta Izin (2)
29 #Maxime akan membantu
30 #Kenzo dan Laura
31 #Merestui
32 #Kemarahan Magma
33 #Menikah
34 #Mencari Jeni
35 #Kembali ke Spanyol
36 #Perjanjian baru
37 #Memasak
38 #Jeni kesal dengan Laura
39 #Sibuk di pagi hari
40 #Mengantar pakaian
41 #Menonton bersama
42 #Sarapan bersama Byanca
43 #Kegalauan Kenzo
44 #Kesal dengan Magma
45 #Menelpon Arsen
46 #Kembali ke mansion
47 #Dinner yang gagal
48 #Bertemu Kenzo
49 #Makan bersama Kenzo
50 #Laura sakit
51 #Merawatnya
52 #Pikiran kotor Magma
53 #Jeni panik
54 #Pulang ke mansion
55 #Laura kecewa
56 #Rencana gila Laura
57 #Mencari Laura
58 #Kepanikan keluarga
59 #Max berjanji membunuh Magma
60 #Kemarahan Arsen
61 #Ayah Byanca meninggal
62 #Mereka yakin Laura masih hidup
63 #Lala kau dimana
64 #Merindukanku Tuan
65 #Mengikuti Jeni
66 #Melihat Laura
67 #Memberi waktu sendirian untuk Laura
68 #Magma tahu Laura masih hidup
69 #Karier Byanca hancur & bertemunya Magma dengan Laura
70 #Sikap Masam Laura kepada Magma
71 #Membawa Laura pulang
72 #Sampai di Spanyol
73 #Mengajakmu ke kamar, boleh?
74 #Shopping bersama
75 #Menjodohkan Lalita dan Kenzo
76 #Kedatangan Lalita ke Spanyol
77 #Hendak melecehkan Laura
78 #Pertama kali memanggilnya 'Dad'
79 #Byanca di penjara
80 #Kenzo dan Lalita
81 #Mengunjungi mertua
82 #Bayinya menendang
83 #Akhirnya ...
84 #Mengunjungi rumah Benjamin
85 #Hmmm ...
86 #First kiss Lalita & Kenzo
87 #Magma cemburu kepada Jeni
88 #Pertengkaran Kenzo dan Lalita
89 #Cemburunya Magma
90 #Bertengkar
91 #Memperhatikan istrinya shopping
92 #Tidak suka melihat wajahnya
93 Laura hamil?
94 #Garis dua
95 Sabar, sabar dan sabar
96 Camping
97 Kedatangan Jeni
98 Lalita dan Kenzo
99 Mangga muda
100 Ngidam lagi?
101 Tidak mau kalah saing
102 Makan malam
103 Sembilan bulan
104 Akan melahirkan
105 Marvel, Marsel, Melvin
106 Pulang ke mansion
107 Terjaga
108 Ingin kembali ke Spanyol
109 Lalita membantu merawat Tripel M
110 Magma kembali
111 Tiga tahun kemudian
112 Frustasinya Lita
113 Marsel jatuh
114 Melvin juga jatuh
115 Ada yang mengintip
116 bertengkar di sekolah
117 Tamat
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Nomor asing
2
#Ganti nomor
3
#Anak curut
4
#Bertemu Magma
5
# Nona L sebenarnya ...
6
#Kekesalan Magma terhadap Laura
7
#Magma di jual di shopee
8
#Perdebatan magma dan Laura
9
#Tes darah
10
#Dinner
11
#Mengikuti Magma
12
#Menabrak perempuan itu
13
#Catwalk
14
#Bertengkar dengan Miwa
15
#Endorse
16
#Orderan yang membeludak
17
#First kiss
18
#Kemarahan Magma
19
#Laura di pecat
20
#Pergi ke Spanyol
21
#Tidur bersama
22
#Jeni membuat ulah
23
#Ingin menikah dengannya
24
#Benjamin tidak merestui?
25
#Masuk ke kamarnya
26
#Merindukannya
27
#Berniat meminta izin (1)
28
#Berniat meminta Izin (2)
29
#Maxime akan membantu
30
#Kenzo dan Laura
31
#Merestui
32
#Kemarahan Magma
33
#Menikah
34
#Mencari Jeni
35
#Kembali ke Spanyol
36
#Perjanjian baru
37
#Memasak
38
#Jeni kesal dengan Laura
39
#Sibuk di pagi hari
40
#Mengantar pakaian
41
#Menonton bersama
42
#Sarapan bersama Byanca
43
#Kegalauan Kenzo
44
#Kesal dengan Magma
45
#Menelpon Arsen
46
#Kembali ke mansion
47
#Dinner yang gagal
48
#Bertemu Kenzo
49
#Makan bersama Kenzo
50
#Laura sakit
51
#Merawatnya
52
#Pikiran kotor Magma
53
#Jeni panik
54
#Pulang ke mansion
55
#Laura kecewa
56
#Rencana gila Laura
57
#Mencari Laura
58
#Kepanikan keluarga
59
#Max berjanji membunuh Magma
60
#Kemarahan Arsen
61
#Ayah Byanca meninggal
62
#Mereka yakin Laura masih hidup
63
#Lala kau dimana
64
#Merindukanku Tuan
65
#Mengikuti Jeni
66
#Melihat Laura
67
#Memberi waktu sendirian untuk Laura
68
#Magma tahu Laura masih hidup
69
#Karier Byanca hancur & bertemunya Magma dengan Laura
70
#Sikap Masam Laura kepada Magma
71
#Membawa Laura pulang
72
#Sampai di Spanyol
73
#Mengajakmu ke kamar, boleh?
74
#Shopping bersama
75
#Menjodohkan Lalita dan Kenzo
76
#Kedatangan Lalita ke Spanyol
77
#Hendak melecehkan Laura
78
#Pertama kali memanggilnya 'Dad'
79
#Byanca di penjara
80
#Kenzo dan Lalita
81
#Mengunjungi mertua
82
#Bayinya menendang
83
#Akhirnya ...
84
#Mengunjungi rumah Benjamin
85
#Hmmm ...
86
#First kiss Lalita & Kenzo
87
#Magma cemburu kepada Jeni
88
#Pertengkaran Kenzo dan Lalita
89
#Cemburunya Magma
90
#Bertengkar
91
#Memperhatikan istrinya shopping
92
#Tidak suka melihat wajahnya
93
Laura hamil?
94
#Garis dua
95
Sabar, sabar dan sabar
96
Camping
97
Kedatangan Jeni
98
Lalita dan Kenzo
99
Mangga muda
100
Ngidam lagi?
101
Tidak mau kalah saing
102
Makan malam
103
Sembilan bulan
104
Akan melahirkan
105
Marvel, Marsel, Melvin
106
Pulang ke mansion
107
Terjaga
108
Ingin kembali ke Spanyol
109
Lalita membantu merawat Tripel M
110
Magma kembali
111
Tiga tahun kemudian
112
Frustasinya Lita
113
Marsel jatuh
114
Melvin juga jatuh
115
Ada yang mengintip
116
bertengkar di sekolah
117
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!