17. Prank Masalah

Satu bulan sudah terlewati. Danu mengadakan acara syukuran makan di kantornya. Kehamilan istrinya sudah 7 bulan. Seluruh anggota juga ikut bahagia dengan kebahagiaan Lettu Danu beserta istri

Adinda duduk di sebuah meja hanya mengaduk makanannya. Ardi mengambilkan makan karena Adinda tidak enak makan beberapa hari ini. Ardi tau belakangan ini Adinda juga sibuk mengerjakan laporan untuk di kirimkan ke pusat. Begitulah tugas istri seorang prajurit.

"Tuh khan nggak di makan lagi, sini Abang suapin" Ardi mengambil sendok dan mulai menyuapi Adinda

"Jangan bang, banyak orang" Adinda sangat malu Ardi memanjakannya di depan banyak orang.

"Abang menyuapi istri sendiri, bukan istri orang lain" akhirnya Adinda menurut setelah melihat ekspresi datar suaminya.

Anggota yang melihat hanya tersenyum melihat perlakuan Ardi pada istrinya. Adinda dengan susah payah menghabiskan makannya karena Ardi selalu menyuapinya.

"Setelah ini abang antar pulang" Adinda berhasil menelan suapan terakhir dari Ardi.

"Iya bang" Ardi selalu senang karena Adinda memang seorang istri yang penurut. Membuat hatinya selalu adem hanya melihat senyumnya.

***

"Dinda sudah pulang Ar?" tanya Danu yang tidak melihat lagi Adinda di sekitar kantor

"Sudah ku antar pulang, sepertinya Dinda lelah dengan pekerjaannya" Ardi membubuhkan tanda tangan sambil melihat tanggalan bulan ini

"Hmmm Dan.. istri anggota akan mengadakan pertemuan rutin di tanggal 10 saat ada kunjungan kerja dan uji perorangan. Itu hari ulang tahun Dinda. bantu aku donk" Ardi tersenyum licik.

Danu mengkoordinir di sana sini melaksanakan permintaan sahabatnya. Ardi juga meminta ijin kepada atasan untuk melakukan kejutannya.

***

Adinda keluar dari kamar mandi dengan tersenyum tipis, yang di ingat hanya wajah suaminya, tiba tiba senyumnya pudar Adinda melihat suaminya sangat lelah hari ini. Ardi terlihat pusing dan merebahkan tubuhnya di tempat tidur

"Abang sakit?" Adinda menyentuh kening Ardi, tapi suaminya tidak demam.

"Hanya pusing saja, banyak pekerjaan. Abang lelah sekali sayang" Ardi tidak membuka matanya.

"Abang makan ya, nanti minum obat" Wajah Adinda sudah tidak tega melihat Ardi.

"Aduuh dek.. dada abang sakit sekali, abang mau muntah ini" Ardi menampakkan wajah yang kesakitan membuat Adinda semakin panik

Adinda panik mencari obat sampai kotak obat itu jatuh berantakan. Tanpa di sadari Ardi mengedipkan mata ke arah kamera yang sedang di sembunyikannya

Hari ini sampai tidur, ada saja ulah Ardi yang membuat istrinya sibuk, takut dan panik. Mulai dari mengejang, hampir tidak sadar. Adinda menghubungi sana sini tapi semua panggilannya tidak di jawab. hingga Ardi mulai tenang dan tidur, Adinda pun mengikutinya tidur juga.

***

2 hari keadaan Ardi yang "tidak biasa" membuat Adinda semakin khawatir

"Abang tidak usah ikut kegiatan ya! Abang belum sehat" bujuk Ardi yang sudah memakai seragam lengkap di tanggal 10 itu

"Ini khan tugas Abang, mana mungkin abang tidak ikut dek" jawab Ardi

"Tapi bang.." Ardi mengecup bibir Adinda menyelesaikan ucapan Adinda

-----

Adinda bersama ibu yang lain selesai melaksanakan kegiatan pertemuan rutin. Adinda melihat para anggota sedang latihan turun tebing. Di sebelah Adinda ada seorang anggota yang berlari sambil berbicara melalui Handy talky

"Jangan meluncur dulu, pengaman untuk Lettu Ardi belum siap. ganti.." kata anggota berpangkat Serda itu

"Tapi ini bersiap meluncur.. pak Ardi.. tahan dulu" Terdengar kericuhan di pembicaraan mereka.

Adinda begitu terkejut sementara matanya juga melihat ke arah tower dari jarak yang cukup jauh bahwa suaminya sudah meluncur deras dari arah atas

"Abaaanng" Adinda berlari menghampiri Ardi. Derai tangis Adinda mengiringi langkahnya berlari.

Anggota lain dengan sigap mempersiapkan prank untuk istri pimpinannya.

Adinda menangis terisak melihat banyak darah di wajah Ardi, badannya juga berdarah. Di peluknya Ardi tanpa bisa berkata apapun. Hanya kesedihan yang terasa sesak mendera hati. Wajah Adinda begitu pucat seketika tubuhnya lemas sambil memeluk tubuh Ardi.

Anggota lain sengaja menambah panik keadaan. Lisa yang baru tiba disana sangat terkejut melihat pemandangan itu

"Mas, gimana ini.. apa persiapan uji perorangan ini tidak matang. ayo tolong mas Ardi.. aku takut kalau mbak Adinda sekarang sedang hamil mas. setelah kegiatan beberapa waktu yang lalu aku dan mbak Adinda ke apotik, mbak Dinda membeli testpack" ucap Lisa sedih. ia pun lemas memegang perutnya melihat keadaan ini

"Astagfirullah.. serius kamu dek?" tanya Danu mengguncang bahu Lisa pelan. Lisa hanya mengangguk. Danu menepuk dahinya tidak tau harus berbuat apa.

Danu melangkah pelan mencoba menenangkan Adinda

"Dinda.. tenang ya, Ardi nggak apa-apa" Ardi merasa Danu berucap tidak sesuai rencana. bukannya membuat Adinda panik malah semakin menenangkan Adinda. Danu menghentikan tandu yang berjalan ke arahnya.

"Mas Danu, tolong bantu suamiku. selamatkan dia.. kumohon mas" Suara lirih Adinda sangat terdengar sedih dan tidak bertenaga. Wajah pucatnya juga membuat anggota lain ikut cemas

"Kenapa harus begini bang.. Dinda tidak sanggup hidup tanpa Abang. Dinda takut bang" Adinda terisak kuat, tidak sanggup melihat kondisi Ardi, Adinda pingsan seketika.

Ardi terperanjat kaget dengan cepat menangkap punggung Adinda yang akan jatuh ke tanah, dia juga menjadi cemas dengan reaksi Adinda

"Sudah jadi begini terus harus bagaimana??? Prank mu ini bikin masalah Ar. Kalau Adinda hamil gimana itu. Itu juga kata istriku" Tegur Danu

"Ya Allah sayang.. Abang minta maaf" Ardi mengangkat Adinda dan di bawa ke ruangan kesehatan. Adinda menjadi demam, air mata tak hentinya mengalir dari sudut mata Adinda. Ardi menghapus air matanya.

-----

"Dek..sayang, apa yang tidak enak??" tanya Ardi dengan cemas

Adinda bingung dengan situasi di sekitarnya, di lihatnya suaminya baik baik saja.

"Abang tidak luka?"

"Maaf sayang, sebenarnya abang ingin memberimu kejutan ulang tahun. tapi kacau begini" Ardi merasa sangat bersalah

"Dinda sungguh takut Abang terluka, kenapa Abang mempermainkan Dinda? taukah seberapa takutnya Dinda melihat abang seperti tadi? Adinda menangis memukul kuat dada Ardi dengan sisa tenaganya. Ardi diam dan menerimanya karena dia memang salah.

Ardi memeluk erat istrinya yang belum berhenti memukulnya

"Abang tau abang salah. Abang minta maaf. Abang keterlaluan. Abang tidak mengukur seberapa kuatnya perasaan Dinda" Kecupan sayang dari Ardi membuat Adinda luluh dan tenang di pelukan Ardi.

.

.

Terpopuler

Comments

Dwi Hartati

Dwi Hartati

udah deh degan aku

2022-04-10

0

amalia gati subagio

amalia gati subagio

aduch ah..jahilnya si om kacang ijo royo2 itu kaya copy paste kamu sich... gw bapper thor... momen jahil ultahku dulu..banget...uh uh...dpt kado gulungan kertas manila merah muda bertuliskan ABANG KANGEN CINTAKU segede gaban pake lipensetip merah merona 😈 diteriakannya ditengah anggotanya yg berbaris rapi diatas KRI yg membawanya kembali pdku setelah penugasan yg lama diujung negeri, OMG..semoga engkau damai di sisinya, do'a terbaik utkmu... jodoh, rezeki, pertemuan, perpisahan..Kau taqdir manis yg taktergantikan...mafkan thor..aku bapperan 😣 love you more ❤💖💚💛💙💜💪💪💪💪

2021-07-26

3

Amrih Ledjaringtyas

Amrih Ledjaringtyas

prank kena prank

2021-06-18

0

lihat semua
Episodes
1 1. Adinda
2 2. Ikut Denganku
3 3. Wanitaku
4 4. Gelisah
5 5. Mabuk
6 6. Status
7 7. Ooh Jandaku
8 8. Sibuk
9 9. Lega
10 10. Latihan Gabungan
11 11. Abang Pulang
12 12. Junior
13 13. Bola
14 14. My baby
15 15. Mengulang Kembali
16 16. Lokasi Baru
17 17. Prank Masalah
18 18. Kegiatan Kantor
19 19. Pulang kampung
20 20. Kulakukan apapun
21 21. Membahagiakan istriku.
22 22. Keributan.
23 23. Merebut hati Dinda.
24 24. Kampung kakek.
25 25. Abang ada untukmu.
26 26. Apa salah jika aku cinta???
27 27. Mencintaimu.. pilihanku
28 28. Arti seorang ibu.
29 29. Berkorban
30 30. Hancur lebur
31 31. Semua terasa dalam hati
32 32. Kecewa
33 33. Keputusan.
34 34. Dalam tangis Bonus up
35 35. Pertemuan.
36 36. Terbongkarnya salah paham.
37 37. Dunia runtuh.
38 38. Karena aku mencintaimu.
39 39. Kekacauan.
40 40. Cinta tak harus memiliki??
41 41. Luka dalam.
42 42. Tegar.
43 43. Mendahului.
44 44. Sayang
45 45. Hari bahagia
46 46. Pelajaran berharga.
47 47. Bayangan.
48 48. Kau selalu dihatiku.
49 49. Rama vs Ardi
50 50. Cinta Rama dan Adinda.
51 51. Tentang cinta.
52 52. Satu hati untukmu.
53 53. Bertengkar.
54 54. Bertengkar ( 2 ).
55 55. Dindaku sayang.
56 56. Suami siaga.
57 57. Menuju empat bulanan.
58 58. Berhadapan dengan Lettu Rama.
59 59. Berhadapan dengan Lettu Rama ( 2 ).
60 60. Si Cantik nya Lettu Rama.
61 61. Jangan ada nafas terakhir.
62 62. Harapan tertuang.
63 63. My Angel
64 64. Persiapan.
65 65. Keributan.
66 66. Mendebarkan.
67 67. Jadi tiga serangkai bertanduk.
68 68. Tegang.
69 69. Persiapan ( 2 )
70 70. Kacau.
71 71. Cemas.
72 72. Panas.
73 73. Bertengkar hebat.
74 74. Tidak ada damai lagi.
75 75. Kurayu dirimu.
76 76. Kurayu dirimu ( 2 )
77 77. Nggak beres.
78 78. Salah paham
79 79. Menyerah
80 80. Rama stress
81 81. Lupa diri.
82 82. Kapok
83 83. Menguatkan
84 84. Sebelum berpisah.
85 85. Menunggu Abang kembali.
86 86. Batin yang tersiksa.
87 87. Putus urat nadi
88 88. Putus urat nadi ( 2 )
89 89. Kesayangan Abang Rama.
90 90. Pengaruh masa lalu.
91 91. Percaya kamu seutuhnya.
92 92. Tamparan keras.
93 93. Pesona sang kembang desa.
94 94. Sebuah harga diri.
95 95. Perjuangan
96 96. Tahan Emosi.
97 97. Pertengkaran lagi.
98 98. Yang tertunda.
99 99. Terserah katamu
100 100. Kalap
101 101. Berdamai dengan kenyataan.
102 102. Bingung tentang kehamilan.
103 103. Gangguan teknis.
104 104. Seorang ibu.
105 105. Awas kalau nggak nurut!
106 106. Berusaha kuat.
107 107. Tahaaann... tahaaann!!!!!
108 108. Godaan yang lain.
109 109. Sebuah keputusan.
110 110. Tak sepaham denganmu.
111 111. Panas.
112 112. Tak sanggup menerima.
113 113. Menular.
114 114. Kekurangan ku.
115 115. Mengalah.
116 116. Sebuah rasa
117 117. Istri
118 118. Antara sesal dan galau.
119 119. Bisikan hati.
120 120. Ujian mental.
121 121. Setengah hati.
122 122. Lelenya Danki Rama.
123 123. Adilkah?
124 124. Maju mundur salah.
125 125. Siap Terjun.
126 126. Akibat mempermainkan hati.
127 127. Kejantanan yang hilang.
128 128. Pamit pergi.
129 129. Mengemban tugas
130 130. Hadapi dulu suaminya.
131 131. Suami tangguh.
132 132. Pertemuan
133 133. Drama bumil.
134 134. Barbie kesayangan ( 1 )
135 135. Barbie kesayangan ( 2 ).
136 136. Barbie kesayangan ( 3 ).
137 137. Barbie kesayangan ( 4 ).
138 138. Bu Danki kesayangan.
139 139. Hidup yang baru.
140 140. Tak memilih, tak menolak.
141 141. Berbagi kasih.
142 142. Uji ketegasan.
143 143. Singkirkan pengganggu.
144 144. Bini cari perkara
145 145. Marah besar.
146 146. Peringatan keras.
147 147. Karma King of the jahil.
148 148. Yang dinanti.
149 149. Bersitegang
150 150. Akhirnya harus begini.
151 151. Suami pasti begini.
152 152. Jangan cari perkara.
153 153. Serangan dadakan.
154 154. Lettu Rama Satria dalam kenangan.
155 155. Manja.
156 156. Akibat godaan.
157 157. berjuang donk..!!
158 158. Salah siapa?
159 159. Hati yang teruji.
160 160. Hati yang teruji ( 2 )
161 161. Hati yang teruji ( 3 )
162 162. Hati yang teruji ( 4 )
163 163. Setulus jiwa.
164 164. Ini permintaan hati.
165 165. Sensitif.
166 166. Mencemaskan istri
167 167. Butuh pelukan hangat.
168 168. Pak Danki minta perhatian.
169 Judul baru.
170 169. Anak dan bapak
171 170. Dinda yang usil
172 171. Terbongkarnya rahasia Rama.
173 172. Mesra??
174 173. Gara-gara game sial.
175 174. Selamat tinggal kenangan.
176 175. Secuil tentang rumah tangga
177 176. Ungkapan sayang.
178 177. Semua demi anak.
179 178. Lepas landas.
180 179. Hangat.
181 180. Kisruh rumah tangga.
182 181. Penyiksaan
183 182. Anak buah baru.
184 183. Penyelesaian perkara.
185 184. Kapok Lombok.
186 185. Senioritas
187 186. Cerita hidup.
188 187. Aku yang tak muda lagi.
189 Pengumuman..
190 Pengumuman 2
191 ExP 1. Keberanian tingkat tinggi.
192 ExP 2. Calon istriku.
193 Pengumuman.
194 Cek judul baru.
195 Nara kecewa.
196 Dari Nara.
197 Nara punya cerita.
198 Akun baru Nara.
Episodes

Updated 198 Episodes

1
1. Adinda
2
2. Ikut Denganku
3
3. Wanitaku
4
4. Gelisah
5
5. Mabuk
6
6. Status
7
7. Ooh Jandaku
8
8. Sibuk
9
9. Lega
10
10. Latihan Gabungan
11
11. Abang Pulang
12
12. Junior
13
13. Bola
14
14. My baby
15
15. Mengulang Kembali
16
16. Lokasi Baru
17
17. Prank Masalah
18
18. Kegiatan Kantor
19
19. Pulang kampung
20
20. Kulakukan apapun
21
21. Membahagiakan istriku.
22
22. Keributan.
23
23. Merebut hati Dinda.
24
24. Kampung kakek.
25
25. Abang ada untukmu.
26
26. Apa salah jika aku cinta???
27
27. Mencintaimu.. pilihanku
28
28. Arti seorang ibu.
29
29. Berkorban
30
30. Hancur lebur
31
31. Semua terasa dalam hati
32
32. Kecewa
33
33. Keputusan.
34
34. Dalam tangis Bonus up
35
35. Pertemuan.
36
36. Terbongkarnya salah paham.
37
37. Dunia runtuh.
38
38. Karena aku mencintaimu.
39
39. Kekacauan.
40
40. Cinta tak harus memiliki??
41
41. Luka dalam.
42
42. Tegar.
43
43. Mendahului.
44
44. Sayang
45
45. Hari bahagia
46
46. Pelajaran berharga.
47
47. Bayangan.
48
48. Kau selalu dihatiku.
49
49. Rama vs Ardi
50
50. Cinta Rama dan Adinda.
51
51. Tentang cinta.
52
52. Satu hati untukmu.
53
53. Bertengkar.
54
54. Bertengkar ( 2 ).
55
55. Dindaku sayang.
56
56. Suami siaga.
57
57. Menuju empat bulanan.
58
58. Berhadapan dengan Lettu Rama.
59
59. Berhadapan dengan Lettu Rama ( 2 ).
60
60. Si Cantik nya Lettu Rama.
61
61. Jangan ada nafas terakhir.
62
62. Harapan tertuang.
63
63. My Angel
64
64. Persiapan.
65
65. Keributan.
66
66. Mendebarkan.
67
67. Jadi tiga serangkai bertanduk.
68
68. Tegang.
69
69. Persiapan ( 2 )
70
70. Kacau.
71
71. Cemas.
72
72. Panas.
73
73. Bertengkar hebat.
74
74. Tidak ada damai lagi.
75
75. Kurayu dirimu.
76
76. Kurayu dirimu ( 2 )
77
77. Nggak beres.
78
78. Salah paham
79
79. Menyerah
80
80. Rama stress
81
81. Lupa diri.
82
82. Kapok
83
83. Menguatkan
84
84. Sebelum berpisah.
85
85. Menunggu Abang kembali.
86
86. Batin yang tersiksa.
87
87. Putus urat nadi
88
88. Putus urat nadi ( 2 )
89
89. Kesayangan Abang Rama.
90
90. Pengaruh masa lalu.
91
91. Percaya kamu seutuhnya.
92
92. Tamparan keras.
93
93. Pesona sang kembang desa.
94
94. Sebuah harga diri.
95
95. Perjuangan
96
96. Tahan Emosi.
97
97. Pertengkaran lagi.
98
98. Yang tertunda.
99
99. Terserah katamu
100
100. Kalap
101
101. Berdamai dengan kenyataan.
102
102. Bingung tentang kehamilan.
103
103. Gangguan teknis.
104
104. Seorang ibu.
105
105. Awas kalau nggak nurut!
106
106. Berusaha kuat.
107
107. Tahaaann... tahaaann!!!!!
108
108. Godaan yang lain.
109
109. Sebuah keputusan.
110
110. Tak sepaham denganmu.
111
111. Panas.
112
112. Tak sanggup menerima.
113
113. Menular.
114
114. Kekurangan ku.
115
115. Mengalah.
116
116. Sebuah rasa
117
117. Istri
118
118. Antara sesal dan galau.
119
119. Bisikan hati.
120
120. Ujian mental.
121
121. Setengah hati.
122
122. Lelenya Danki Rama.
123
123. Adilkah?
124
124. Maju mundur salah.
125
125. Siap Terjun.
126
126. Akibat mempermainkan hati.
127
127. Kejantanan yang hilang.
128
128. Pamit pergi.
129
129. Mengemban tugas
130
130. Hadapi dulu suaminya.
131
131. Suami tangguh.
132
132. Pertemuan
133
133. Drama bumil.
134
134. Barbie kesayangan ( 1 )
135
135. Barbie kesayangan ( 2 ).
136
136. Barbie kesayangan ( 3 ).
137
137. Barbie kesayangan ( 4 ).
138
138. Bu Danki kesayangan.
139
139. Hidup yang baru.
140
140. Tak memilih, tak menolak.
141
141. Berbagi kasih.
142
142. Uji ketegasan.
143
143. Singkirkan pengganggu.
144
144. Bini cari perkara
145
145. Marah besar.
146
146. Peringatan keras.
147
147. Karma King of the jahil.
148
148. Yang dinanti.
149
149. Bersitegang
150
150. Akhirnya harus begini.
151
151. Suami pasti begini.
152
152. Jangan cari perkara.
153
153. Serangan dadakan.
154
154. Lettu Rama Satria dalam kenangan.
155
155. Manja.
156
156. Akibat godaan.
157
157. berjuang donk..!!
158
158. Salah siapa?
159
159. Hati yang teruji.
160
160. Hati yang teruji ( 2 )
161
161. Hati yang teruji ( 3 )
162
162. Hati yang teruji ( 4 )
163
163. Setulus jiwa.
164
164. Ini permintaan hati.
165
165. Sensitif.
166
166. Mencemaskan istri
167
167. Butuh pelukan hangat.
168
168. Pak Danki minta perhatian.
169
Judul baru.
170
169. Anak dan bapak
171
170. Dinda yang usil
172
171. Terbongkarnya rahasia Rama.
173
172. Mesra??
174
173. Gara-gara game sial.
175
174. Selamat tinggal kenangan.
176
175. Secuil tentang rumah tangga
177
176. Ungkapan sayang.
178
177. Semua demi anak.
179
178. Lepas landas.
180
179. Hangat.
181
180. Kisruh rumah tangga.
182
181. Penyiksaan
183
182. Anak buah baru.
184
183. Penyelesaian perkara.
185
184. Kapok Lombok.
186
185. Senioritas
187
186. Cerita hidup.
188
187. Aku yang tak muda lagi.
189
Pengumuman..
190
Pengumuman 2
191
ExP 1. Keberanian tingkat tinggi.
192
ExP 2. Calon istriku.
193
Pengumuman.
194
Cek judul baru.
195
Nara kecewa.
196
Dari Nara.
197
Nara punya cerita.
198
Akun baru Nara.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!