Kegiatan volly sudah di laksanakan. Usia kandungan Adinda sudah 3 bulan dan perutnya sudah sedikit terlihat. Adinda dan para istri perwira lain juga istri anggota sudah berada di lapangan. Suara riuh para suporter membahana mengiringi pertandingan volly para ibu kompi dan anggota kompi. Ardi melihat Adinda ada di tengah riuhnya yang menjadi suporter
Ardi masuk di kerumunan itu, dan para anggota memberi jalan pada atasannya. Ardi tersenyum membalasnya
"Dek, kenapa ada disini. Ini terlalu dekat nanti terkena bola" Ardi menggandeng tangan Adinda menjauh dari kerumunan.
"Dinda khan bisa sembunyi di balik badan anggota yang tegap itu bang" Adinda menunjuk dengan lugu kerumunan anggota yang sedang bersorak menyemangati jalannya pertandingan
Ardi melepas tangannya dan melipat tangannya di depan dada
"Memang bisa secepat itu menghindar kalau ada bola yang melayang ke wajahmu dek?" Ardi sungguh heran dengan wanita lugu dari desa yang sudah menjadi istrinya itu.
Adinda hanya menunduk menyadari omongannya yang salah.
Wajah Adinda yang selalu takut dan tunduk di hadapannya selalu melemahkan Ardi. Sekeras apapun Ardi, hanya bisa luluh pada istri tercintanya
"Ya sudah, boleh lihat tapi harus di belakang lengan abang ya! Satu lagi.. kalau abang bertanding. Adek harus duduk disana. ngerti?" tunjuk Ardi pada kursi yang sudah banyak ibu pengurus istri anggota Batalyon
"### Iya bang" Senyum manja Adinda mengembang sambil menggamit lengan Ardi.
Bola melambung dan smash keras berkali kali terjadi. Bola juga sering mengarah pada Adinda jika Ardi tidak memukul balik bola tersebut.
Pertandingan team pertama sudah selesai. Adinda sudah terlihat lelah berdiri. Ardi mengajak Adinda duduk pada sebuah kursi yang di siapkan panitia.
"### Duduk disini, abang bertanding dulu" Sebelum pergi, Ardi masih sempat mengambilkan air minum untuk Adinda
Pertandingan lumayan sengit dan kuat, team Ardi melawan team Danu. Sahabat dari masa kecil itu memang selalu mencuri perhatian karena wajah tampan mereka. Terlebih Ardi yang memang manis dan tampan.
Ardi melakukan block dan Danu melempar lagi hingga Ardi melakukan smash keras.. namun sayang pukulan bola yang kuat itu melayang menghantam Adinda yang tidak sempat menghindar seperti istri Danu. Adinda hampir terpental dari kursi, beruntung seorang anggota sempat menangkap Adinda.
Ardi sangat terkejut dan berlari menghampiri Adinda. Riuh penonton melihat istri perwiranya terkena bola karena suaminya sendiri.
"Ya Allah dek, apa yang sakit? gimana anak Abang" berondong Ardi dengan nada khawatir.
"Terima kasih ya" ucap Ardi menoleh pada anggota yang menolong istrinya.
"Siap" Jawab anggota tersebut
"Nggak ada yang sakit bang, hanya kaget saja" Adinda menjawab suaminya yang menyentuhnya disana sini memastikan dirinya yang mungkin terjadi sesuatu.
"Maaf dek.. maaf sayang.. Abang nggak sengaja"
Raut wajah Adinda menjadi menegang dan pucat.
"Ayo kita pulang, pulang sekarang juga" tegas Ardi sambil membantu Adinda berdiri dan mengajaknya pulang saja karena Ardi terlalu ngeri jika terjadi sesuatu di lapangan.
Adinda mengikuti langkah Ardi untuk pulang. Ardi menggandeng Adinda dan berjalan perlahan
"Bang, saya ijin mendahului" pamit Ardi pada bang Zakaria
"Iya..bawa istrimu istirahat"
Ardi melihat istrinya yang terus meringis kesakitan dengan memegang perut bawahnya
"Yakin gapapa dek? Abang cemas betul ini!!" Ardi menghentikan langkahnya dan memegangi bahu Adinda
Sampai di bawah pohon mangga Adinda duduk diam sambil menata napas. Ardi duduk di belakang Adinda dengan membuka kaki agar Adinda bisa bersandar di bahunya. Adinda ternyata memang sangat membutuhkan sandaran, dia menyandarkan punggungnya dan memejamkan mata. Ardi melingkarkan lengan pada perut Adinda dan mengusapnya.
Dari kejauhan tampak ada anggota yang sedang berlarian menuju ke arah Ardi
"Ijin pak, mungkin ada yang bisa saya bantu?" tanya anggota tersebut
"Ah..iya, tolong ambilkan tas kecil saya di ruangan dan tolong seseorang bawa mobil untuk antar saya pulang ya dan kamu bawa motor saya" pinta Ardi yang melihat istrinya sulit berjalan walau jarak rumah mereka tidah jauh dari kantor.
"Siap" anggota itu melaksanakan perintah Ardi.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
Happyy
😰😰
2021-12-15
0
Iis Cah Solo
ardi sayang dinda... 😍😍😍
2021-05-09
0
꧁🎋ᴊãs🐾꧂
ya Allah sikap ardy luar biasa ,aku meleleh bang....
2021-04-19
0