20. Kulakukan apapun

Adinda sedang membersihkan kamar mandi belakang. Ia merasa lelah tapi tidak berani menolak keinginan ibu mertuanya.

Vania dan Bu Nuri sedari tadi hanya bercanda menyuruh Adinda melakukan ini dan itu, sedangkan Ardi ikut bapaknya mengambil ikan di empang.

"Dinda, jangan lambat kamu. Jangan mentang-mentang Ardi suka padamu terus kamu mau seenaknya" kata Bu Nuri memberi tumpukan pakaian kotor di hadapan Dinda.

"Iya ibu" Dinda mengerjakan seluruh pekerjaan itu tanpa mengeluh. Hingga saat ia menjemur pakaian. Kepalanya terasa sangat pusing, mual yang sempat ia tahan akhirnya pun tak bisa ia tahan.

Ardi pulang melihat istrinya sedang muntah di wastafel dekat tempat ia menjemur pakaian. Ibu dan Vania hanya cuek saja tanpa ada rasa belas kasihan dan perhatian sama sekali.

Ardi meletakan ember berisi ikan yang ia bawa. Lalu segera menolong istrinya, di pijatnya dengan lembut tengkuk Dinda, betapa kasihan ia melihat istrinya itu merasa tidak nyaman.

"Maafkan Abang ya. Abang mengajakmu jalan-jalan biar bisa menghiburmu, malah sekarang Abang jadi menyusahkan mu"

Adinda hanya menutup bibir Ardi dengan tangannya agar suaminya tidak bicara apapun lagi.

"Heh, buatkan aku minuman. Aku haus sekali!" perintah Vania dari dalam rumah.

Ardi geram sekali mendengar istrinya di perlakukan layaknya pembantu seperti itu.

"Kalau tanganmu tidak bermasalah, lebih baik kamu buat sendiri" tegur Ardi.

"Mas Ardi" senyum Vania terkembang, ia langsung bangkit dan memeluk Ardi tanpa memperhatikan perasaan Adinda.

"Lepas!!" perintah Ardi.

"Nggak mau" tolak Vania.

"Tolong hargai istri saya" ucapnya tegas. Vania terpaksa melepaskan pelukannya.

Adinda yang sudah tidak bisa menahan rasa lelahnya langsung pingsan.

"Dek.. sayang" Ardi panik langsung mengangkat Adinda ke dalam kamar.

"Dasar lemah, pemalas, pintar drama" kesal Bu Nuri.

"Iya, baru juga membersihkan kamar mandi, mencuci, menjemur dan memasak, sudah langsung tepar" gerutu Vania yang sebenarnya mencari pembenaran ucapannya.

"Apa????? Kalian menyuruhnya bekerja seperti itu??? Sebanyak itu????" kesal Ardi.

"Iya, itu khan sudah biasa. Dia lambat dan susah mengerjakan pekerjaan ringan itu. Kamu tinggalkan saja dia. Dinda tidak pantas untuk kamu" kata ibu Nuri dengan sombong.

"Keterlaluan" kesal Ardi

"Vania yang pantas untuk kamu, Dinda tidak pantas sama sekali. Tinggalkan dia sekarang juga" perintah ibu Nuri.

"Tidak bisa Bu" kata Ardi.

"Kamu pilih Dinda atau ibu???" tegas Ardi.

"Tolong lah Bu, anak ibu ini mencintai wanita yang ibu benci ini. Aku nggak akan bisa memilih ibu ataupun Dinda. Kalau ibu memaksa untuk memilih, Aku nggak akan sanggup, ibu dan Dinda sama-sama wanita yang aku sayang. Dinda nggak punya siapa-siapa lagi dan dia nggak lagi drama Bu. Dinda pasti lelah dan banyak pikiran"

"Wanita sekarang pandai akting mas, jangan percaya" ketus Vania.

"Diam kamu Vania!!!!! Jangan sok tau tentang apapun yang terjadi dalam rumah tangga ku juga istriku" bentak Ardi kuat. Ibunya pun sampai kaget mendengar ketegasan putranya.

"Jangan sekeras itu dengan Vania nak. Dia gadis yang baik" tegur ibu Nuri.

"Apa ibu mau bilang Adinda ini bukan gadis yang baik?? Dia pilihanku Bu, Istriku, menantu ibu. Kalau ibu memaksaku berpisah dengan Adinda.. lebih baik aku mati saja. Nyawaku sekarang bukan hanya Dinda, tapi juga anak ku yang ada dalam rahim Dinda Bu dan ibu sudah memperlakukan Dinda seperti itu" jengkel sekali rasa hati Ardi saat ini namun tidak mungkin Ardi akan meluapkan amarahnya pada ibu yang melahirkannya.

"Ayah.. Ardi pamit mau membawa Dinda pergi. Dinda tidak akan tenang kalau lebih lama tinggal disini" Ardi membereskan cepat pakaiannya juga Dinda lalu memapah pelan tubuh Dinda keluar dari rumah orang tuanya.

"Kalau kamu keluar, ibu tidak akan memaafkanmu" kata Bu Nuri.

"Silahkan Bu, seorang suami juga akan di laknat jika menyia-nyiakan istri nya terlebih istrinya sedang hamil" ucap Ardi lalu menutup pintu mobilnya

-_-_-_-

"Bang..ayo kembali ke rumah ibu!!"

"Abang tau sifat ibu. Biarkan ibu berpikir dulu. Kamu juga harus rileks, jangan banyak pikiran" senyum Ardi menenangkan Adinda.

"Sekarang kita mau kemana bang?"

"Abang ada dua tempat yang bisa kamu pilih. Pertama.. hotel di daerah pegunungan yang dingin, Kedua di tempat si mbah di kaki gunung. Nah.. kamu mau yang mana?" tanya Ardi.

"Hotel boleh bang?"

"Boleh donk sayang..yuk kita kesana" senyum Ardi menenangkan Adinda.

-_-_-_-_-

Ardi dan Dinda sudah masuk ke dalam kamar. Saat itu juga Dinda merebahkan badan dan langsung tidur.

Ardi menghela napas. Ia melepas sepatu Dinda, lalu menaikan kakinya di ranjang, melepas jilbab istrinya.

"Maafin Abang ya, kamu pasti lelah sekali disana" Ardi memijat istrinya, sesekali tangannya mengusap rata perut istrinya.

"Yang ini sakit bang" Dinda mengigau manja menunjukan punggungnya yang mengkin terasa pegal. Ardi tersenyum melihat tingkah istrinya.

"Maaf Bu, Dinda salah Bu" katanya kembali mengigau.

"Abang tidak akan sia-siakan kamu. Abang sayang kamu. Sayang anak kita" gumamnya sendu.

.

.

Terpopuler

Comments

Kaira Caem

Kaira Caem

mertua laknat ke laut aja lu.😠😠😠

2022-02-09

0

karisya putri

karisya putri

❤️❤️❤️❤️❤️❤️

2022-01-20

0

n_utami

n_utami

netes air tuban ku bang.. eh air mataku maksud nya, 😅 sungguh sejati kamu ardi 😍

2022-01-05

0

lihat semua
Episodes
1 1. Adinda
2 2. Ikut Denganku
3 3. Wanitaku
4 4. Gelisah
5 5. Mabuk
6 6. Status
7 7. Ooh Jandaku
8 8. Sibuk
9 9. Lega
10 10. Latihan Gabungan
11 11. Abang Pulang
12 12. Junior
13 13. Bola
14 14. My baby
15 15. Mengulang Kembali
16 16. Lokasi Baru
17 17. Prank Masalah
18 18. Kegiatan Kantor
19 19. Pulang kampung
20 20. Kulakukan apapun
21 21. Membahagiakan istriku.
22 22. Keributan.
23 23. Merebut hati Dinda.
24 24. Kampung kakek.
25 25. Abang ada untukmu.
26 26. Apa salah jika aku cinta???
27 27. Mencintaimu.. pilihanku
28 28. Arti seorang ibu.
29 29. Berkorban
30 30. Hancur lebur
31 31. Semua terasa dalam hati
32 32. Kecewa
33 33. Keputusan.
34 34. Dalam tangis Bonus up
35 35. Pertemuan.
36 36. Terbongkarnya salah paham.
37 37. Dunia runtuh.
38 38. Karena aku mencintaimu.
39 39. Kekacauan.
40 40. Cinta tak harus memiliki??
41 41. Luka dalam.
42 42. Tegar.
43 43. Mendahului.
44 44. Sayang
45 45. Hari bahagia
46 46. Pelajaran berharga.
47 47. Bayangan.
48 48. Kau selalu dihatiku.
49 49. Rama vs Ardi
50 50. Cinta Rama dan Adinda.
51 51. Tentang cinta.
52 52. Satu hati untukmu.
53 53. Bertengkar.
54 54. Bertengkar ( 2 ).
55 55. Dindaku sayang.
56 56. Suami siaga.
57 57. Menuju empat bulanan.
58 58. Berhadapan dengan Lettu Rama.
59 59. Berhadapan dengan Lettu Rama ( 2 ).
60 60. Si Cantik nya Lettu Rama.
61 61. Jangan ada nafas terakhir.
62 62. Harapan tertuang.
63 63. My Angel
64 64. Persiapan.
65 65. Keributan.
66 66. Mendebarkan.
67 67. Jadi tiga serangkai bertanduk.
68 68. Tegang.
69 69. Persiapan ( 2 )
70 70. Kacau.
71 71. Cemas.
72 72. Panas.
73 73. Bertengkar hebat.
74 74. Tidak ada damai lagi.
75 75. Kurayu dirimu.
76 76. Kurayu dirimu ( 2 )
77 77. Nggak beres.
78 78. Salah paham
79 79. Menyerah
80 80. Rama stress
81 81. Lupa diri.
82 82. Kapok
83 83. Menguatkan
84 84. Sebelum berpisah.
85 85. Menunggu Abang kembali.
86 86. Batin yang tersiksa.
87 87. Putus urat nadi
88 88. Putus urat nadi ( 2 )
89 89. Kesayangan Abang Rama.
90 90. Pengaruh masa lalu.
91 91. Percaya kamu seutuhnya.
92 92. Tamparan keras.
93 93. Pesona sang kembang desa.
94 94. Sebuah harga diri.
95 95. Perjuangan
96 96. Tahan Emosi.
97 97. Pertengkaran lagi.
98 98. Yang tertunda.
99 99. Terserah katamu
100 100. Kalap
101 101. Berdamai dengan kenyataan.
102 102. Bingung tentang kehamilan.
103 103. Gangguan teknis.
104 104. Seorang ibu.
105 105. Awas kalau nggak nurut!
106 106. Berusaha kuat.
107 107. Tahaaann... tahaaann!!!!!
108 108. Godaan yang lain.
109 109. Sebuah keputusan.
110 110. Tak sepaham denganmu.
111 111. Panas.
112 112. Tak sanggup menerima.
113 113. Menular.
114 114. Kekurangan ku.
115 115. Mengalah.
116 116. Sebuah rasa
117 117. Istri
118 118. Antara sesal dan galau.
119 119. Bisikan hati.
120 120. Ujian mental.
121 121. Setengah hati.
122 122. Lelenya Danki Rama.
123 123. Adilkah?
124 124. Maju mundur salah.
125 125. Siap Terjun.
126 126. Akibat mempermainkan hati.
127 127. Kejantanan yang hilang.
128 128. Pamit pergi.
129 129. Mengemban tugas
130 130. Hadapi dulu suaminya.
131 131. Suami tangguh.
132 132. Pertemuan
133 133. Drama bumil.
134 134. Barbie kesayangan ( 1 )
135 135. Barbie kesayangan ( 2 ).
136 136. Barbie kesayangan ( 3 ).
137 137. Barbie kesayangan ( 4 ).
138 138. Bu Danki kesayangan.
139 139. Hidup yang baru.
140 140. Tak memilih, tak menolak.
141 141. Berbagi kasih.
142 142. Uji ketegasan.
143 143. Singkirkan pengganggu.
144 144. Bini cari perkara
145 145. Marah besar.
146 146. Peringatan keras.
147 147. Karma King of the jahil.
148 148. Yang dinanti.
149 149. Bersitegang
150 150. Akhirnya harus begini.
151 151. Suami pasti begini.
152 152. Jangan cari perkara.
153 153. Serangan dadakan.
154 154. Lettu Rama Satria dalam kenangan.
155 155. Manja.
156 156. Akibat godaan.
157 157. berjuang donk..!!
158 158. Salah siapa?
159 159. Hati yang teruji.
160 160. Hati yang teruji ( 2 )
161 161. Hati yang teruji ( 3 )
162 162. Hati yang teruji ( 4 )
163 163. Setulus jiwa.
164 164. Ini permintaan hati.
165 165. Sensitif.
166 166. Mencemaskan istri
167 167. Butuh pelukan hangat.
168 168. Pak Danki minta perhatian.
169 Judul baru.
170 169. Anak dan bapak
171 170. Dinda yang usil
172 171. Terbongkarnya rahasia Rama.
173 172. Mesra??
174 173. Gara-gara game sial.
175 174. Selamat tinggal kenangan.
176 175. Secuil tentang rumah tangga
177 176. Ungkapan sayang.
178 177. Semua demi anak.
179 178. Lepas landas.
180 179. Hangat.
181 180. Kisruh rumah tangga.
182 181. Penyiksaan
183 182. Anak buah baru.
184 183. Penyelesaian perkara.
185 184. Kapok Lombok.
186 185. Senioritas
187 186. Cerita hidup.
188 187. Aku yang tak muda lagi.
189 Pengumuman..
190 Pengumuman 2
191 ExP 1. Keberanian tingkat tinggi.
192 ExP 2. Calon istriku.
193 Pengumuman.
194 Cek judul baru.
195 Nara kecewa.
196 Dari Nara.
197 Nara punya cerita.
198 Akun baru Nara.
Episodes

Updated 198 Episodes

1
1. Adinda
2
2. Ikut Denganku
3
3. Wanitaku
4
4. Gelisah
5
5. Mabuk
6
6. Status
7
7. Ooh Jandaku
8
8. Sibuk
9
9. Lega
10
10. Latihan Gabungan
11
11. Abang Pulang
12
12. Junior
13
13. Bola
14
14. My baby
15
15. Mengulang Kembali
16
16. Lokasi Baru
17
17. Prank Masalah
18
18. Kegiatan Kantor
19
19. Pulang kampung
20
20. Kulakukan apapun
21
21. Membahagiakan istriku.
22
22. Keributan.
23
23. Merebut hati Dinda.
24
24. Kampung kakek.
25
25. Abang ada untukmu.
26
26. Apa salah jika aku cinta???
27
27. Mencintaimu.. pilihanku
28
28. Arti seorang ibu.
29
29. Berkorban
30
30. Hancur lebur
31
31. Semua terasa dalam hati
32
32. Kecewa
33
33. Keputusan.
34
34. Dalam tangis Bonus up
35
35. Pertemuan.
36
36. Terbongkarnya salah paham.
37
37. Dunia runtuh.
38
38. Karena aku mencintaimu.
39
39. Kekacauan.
40
40. Cinta tak harus memiliki??
41
41. Luka dalam.
42
42. Tegar.
43
43. Mendahului.
44
44. Sayang
45
45. Hari bahagia
46
46. Pelajaran berharga.
47
47. Bayangan.
48
48. Kau selalu dihatiku.
49
49. Rama vs Ardi
50
50. Cinta Rama dan Adinda.
51
51. Tentang cinta.
52
52. Satu hati untukmu.
53
53. Bertengkar.
54
54. Bertengkar ( 2 ).
55
55. Dindaku sayang.
56
56. Suami siaga.
57
57. Menuju empat bulanan.
58
58. Berhadapan dengan Lettu Rama.
59
59. Berhadapan dengan Lettu Rama ( 2 ).
60
60. Si Cantik nya Lettu Rama.
61
61. Jangan ada nafas terakhir.
62
62. Harapan tertuang.
63
63. My Angel
64
64. Persiapan.
65
65. Keributan.
66
66. Mendebarkan.
67
67. Jadi tiga serangkai bertanduk.
68
68. Tegang.
69
69. Persiapan ( 2 )
70
70. Kacau.
71
71. Cemas.
72
72. Panas.
73
73. Bertengkar hebat.
74
74. Tidak ada damai lagi.
75
75. Kurayu dirimu.
76
76. Kurayu dirimu ( 2 )
77
77. Nggak beres.
78
78. Salah paham
79
79. Menyerah
80
80. Rama stress
81
81. Lupa diri.
82
82. Kapok
83
83. Menguatkan
84
84. Sebelum berpisah.
85
85. Menunggu Abang kembali.
86
86. Batin yang tersiksa.
87
87. Putus urat nadi
88
88. Putus urat nadi ( 2 )
89
89. Kesayangan Abang Rama.
90
90. Pengaruh masa lalu.
91
91. Percaya kamu seutuhnya.
92
92. Tamparan keras.
93
93. Pesona sang kembang desa.
94
94. Sebuah harga diri.
95
95. Perjuangan
96
96. Tahan Emosi.
97
97. Pertengkaran lagi.
98
98. Yang tertunda.
99
99. Terserah katamu
100
100. Kalap
101
101. Berdamai dengan kenyataan.
102
102. Bingung tentang kehamilan.
103
103. Gangguan teknis.
104
104. Seorang ibu.
105
105. Awas kalau nggak nurut!
106
106. Berusaha kuat.
107
107. Tahaaann... tahaaann!!!!!
108
108. Godaan yang lain.
109
109. Sebuah keputusan.
110
110. Tak sepaham denganmu.
111
111. Panas.
112
112. Tak sanggup menerima.
113
113. Menular.
114
114. Kekurangan ku.
115
115. Mengalah.
116
116. Sebuah rasa
117
117. Istri
118
118. Antara sesal dan galau.
119
119. Bisikan hati.
120
120. Ujian mental.
121
121. Setengah hati.
122
122. Lelenya Danki Rama.
123
123. Adilkah?
124
124. Maju mundur salah.
125
125. Siap Terjun.
126
126. Akibat mempermainkan hati.
127
127. Kejantanan yang hilang.
128
128. Pamit pergi.
129
129. Mengemban tugas
130
130. Hadapi dulu suaminya.
131
131. Suami tangguh.
132
132. Pertemuan
133
133. Drama bumil.
134
134. Barbie kesayangan ( 1 )
135
135. Barbie kesayangan ( 2 ).
136
136. Barbie kesayangan ( 3 ).
137
137. Barbie kesayangan ( 4 ).
138
138. Bu Danki kesayangan.
139
139. Hidup yang baru.
140
140. Tak memilih, tak menolak.
141
141. Berbagi kasih.
142
142. Uji ketegasan.
143
143. Singkirkan pengganggu.
144
144. Bini cari perkara
145
145. Marah besar.
146
146. Peringatan keras.
147
147. Karma King of the jahil.
148
148. Yang dinanti.
149
149. Bersitegang
150
150. Akhirnya harus begini.
151
151. Suami pasti begini.
152
152. Jangan cari perkara.
153
153. Serangan dadakan.
154
154. Lettu Rama Satria dalam kenangan.
155
155. Manja.
156
156. Akibat godaan.
157
157. berjuang donk..!!
158
158. Salah siapa?
159
159. Hati yang teruji.
160
160. Hati yang teruji ( 2 )
161
161. Hati yang teruji ( 3 )
162
162. Hati yang teruji ( 4 )
163
163. Setulus jiwa.
164
164. Ini permintaan hati.
165
165. Sensitif.
166
166. Mencemaskan istri
167
167. Butuh pelukan hangat.
168
168. Pak Danki minta perhatian.
169
Judul baru.
170
169. Anak dan bapak
171
170. Dinda yang usil
172
171. Terbongkarnya rahasia Rama.
173
172. Mesra??
174
173. Gara-gara game sial.
175
174. Selamat tinggal kenangan.
176
175. Secuil tentang rumah tangga
177
176. Ungkapan sayang.
178
177. Semua demi anak.
179
178. Lepas landas.
180
179. Hangat.
181
180. Kisruh rumah tangga.
182
181. Penyiksaan
183
182. Anak buah baru.
184
183. Penyelesaian perkara.
185
184. Kapok Lombok.
186
185. Senioritas
187
186. Cerita hidup.
188
187. Aku yang tak muda lagi.
189
Pengumuman..
190
Pengumuman 2
191
ExP 1. Keberanian tingkat tinggi.
192
ExP 2. Calon istriku.
193
Pengumuman.
194
Cek judul baru.
195
Nara kecewa.
196
Dari Nara.
197
Nara punya cerita.
198
Akun baru Nara.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!