Ardi masih begitu lemas di dalam pesawat. Hanya diam dengan tatapan kosong. Resah, gelisah ia rasakan.
Bagaimana abang menjelaskannya padamu nanti. Abang tidak tau kata kata apa yang bisa menenangkan hatimu.
***
Ardi berlari ke arah ruang rawat Adinda, di lihatnya istri cantiknya masih tidur.
"Kenapa belum sadar juga?" tanya Ardi pada perawat yang sedang mengecek kondisi Adinda.
"Sebelum tindakan tadi, ibu sangat ketakutan pak jadi dokter menambah sedikit obat biusnya" jawab perawat sambil pamit untuk pergi
Ardi mengusap pipi dan beralih menatap perut Adinda dengan pilu. Kini tidak ada lagi calon anak yang akan mengisi sepinya dalam rumah mereka. Buah hati yang ia tunggu kehadirannya.
Tak lama Adinda mulai bangun. Hal yang pertama di lihatnya adalah wajah Ardi.
"Bang.. anak kita" Suara serak Adinda berusaha bicara dengan susah payah karena baru saja sadar dari pengaruh obat bius.
"Hhsstt.. Iya sayang.. Abang sudah tau" Ardi menghibur Adinda. Di lihatnya Adinda berusaha keras menahan tangisnya. Adinda menggenggam erat tangan Ardi. Ardi membungkuk memeluk Adinda.
"Kalau tidak sanggup menahannya lepaskan saja, ada Abang disini"
Adinda menangis sesenggukan di pelukan Ardi. Adinda begitu sedih harus kehilangan calon anaknya, begitu pun dengan Ardi.. tapi Ardi sudah lebih mampu menguasai dirinya. Ardi tidak ingin menunjukan dirinya yang juga merasakan sakit dengan kejadian ini.
-_-_-_-
"Dinda mau pulang bang, Dinda tidak mau disini" Adinda mulai bosan dan selalu mengingat kehamilannya.
"Iya.. sabar ya sayang. Kondisi mu belum terlalu pulih" Ardi mengusap punggung Adinda.
***
"Lettu Ardi dan Lettu Danu mendapatkan tugas di daerah perbatasan. Lettu Ardi menjadi Komandan Kompi C dengan di dampingi Lettu Danu" Ucap Danyon
"Siap laksanakan" Jawab Ardi dan Danu
-----
"Persiapan kita hanya 2 minggu Ar.. semoga istri kita betah ya? Istriku sudah hamil 4 bulan nich" ucap Danu
"Iya Dan.. semoga tempat yang baru bisa membuatku mengulang kembali cerita indah dengan Adinda" ucap Ardi penuh harap.
"Aamiin"
"Di kebut lah Ar.. kasian bini elu kepikiran terus"
"Jangan tanya kalau ngebut. Pasti lah" jawab Ardi.
***
"Dek, disana abang akan bertugas. Adek siap nggak mendampingi Abang disana? tanya Ardi
"Dinda selalu siap bang, dimana ada abang.. Dinda akan ikut" jawab Dinda mantap.
"Terima kasih sayang.. Banyak tantangan yang akan kita hadapi di sana. Mudah mudahan adek kuat hidup bersama Abang dan tidak menyesal memilih Abang"
"Dalam hati Dinda hanya ada Abang, tidak ada yang lain.. dan Dinda tidak pernah menyesal memilih Abang"
Ardi memeluk Dinda dengan hati tenang.
***
Hari ini Adinda dan Ardi menata barang mereka untuk dibawa ke tempat tugas yang baru. Sesekali Ardi melihat wajah istrinya. Ardi sungguh tidak ingin istrinya lelah. Dalam hati kecilnya Ardi tetap mengharapkan seorang anak lagi
"Maukah suatu saat nanti kamu mengandung anakku lagi Dinda?"
----
Adinda sudah merasa cukup lelah dan duduk di lantai. Adinda juga mencuri pandang pada Ardi. Wajah tampan Ardi membuatnya selalu menjadi gelisah.
"Sebenarnya aku ingin merasakan hamil lagi, tapi aku terlalu takut mengatakannya padamu bang"
"Hmm..sudah dek. tinggal di bawa" Ardi tersenyum menggenggam tangan Adinda.
"Istri abang kenapa murung begini?" tanya Ardi yang melihat Adinda hanya memandangnya
"Siapa yang murung bang, Dinda hanya memandang wajah abang"
"Memandang abang? Ada apa di wajah abang?" tanya Ardi mengeryit dengan senyum menggodanya
Adinda menyadari ada yang salah dari ucapannya, tanpa sadar ia telah mengatakan kalau ia sedang memandang Ardi sejak tadi. Adinda pun menjadi salah tingkah.
"Dinda rindu Abang" Akhirnya kata itu terlepas dari mulut Adinda. Ardi tersenyum melihat adinda menunduk dengan pipi memerah.
"Abang juga rindu. Sudah lama menahannya" Ardi mendekat pada Adinda lalu mengecup bibirnya. Tak lama Ardi menggendong Adinda masuk ke dalam kamar.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
Happyy
🤗🤗
2021-12-15
0
amalia gati subagio
... lugas, tegas, roman... hm..hanya aku kamu di dimensi waktu..berdenyut tanpa suara, bicara tanpa kata.. untuk kamu, kemaren, hari ini, selamanya..😣 love you more thor ❤💖💚💛💙💜💪💪💪💪
2021-07-26
3
Amrih Ledjaringtyas
dab cecak" di dinding pun bernyanyi....
2021-06-18
0