Ardi tidur di barak malam ini. Ardi tidak bisa pulang menemui Adinda karena status Ardi di kantor adalah bujangan. Ardi mondar mandir memikirkan keadaan istrinya
Bagaimana keadaanmu disana Dinda. Aku tidak bisa pulang menemuimu.
Wajah Adinda mengitari kepalanya hingga Ardi tidak tenang untuk melakukan hal apapun.
***
Adinda sedang berbelanja sayur pagi ini banyak orang berbisik tentang Adinda yang disangka warga adalah kekasih simpanan seorang tentara. Adinda tau hal itu, ia segera pulang dan menangis di dalam rumah.
Hari ini adalah hari jum'at.. Ardi pasti akan menemuinya. Setidaknya melihat wajah Ardi sedikit menenangkan hatinya
----
"Bagaimana kabarmu Din..?" Tanya Ardi sambil melepas sepatunya.
"Baik mas. mas mau makan? aku sudah masak" Adinda tersenyum manis, Dinda sengaja memasak. Sebagai seorang istri ia wajib melayani suaminya dengan baik.
Ardi berdiri tepat di hadapan Adinda. Wajah Ardi menjadi sangat dekat. Adinda pun menjadi gugup dan salah sangka. Ardi melangkah maju dan tangannya mengunci tubuh Adinda di tembok. Napas Ardi terdengar jelas mengiringi debaran jantung Adinda yang berdetak kencang
"Nanti saja, aku....mau mandi" Ardi meninggalkan Adinda yang masih berdiri mematung di tembok.
------
"Oowwhh.. Dinda, kalau setiap hari aku harus melihatmu aku tidak tahan Dinda. bagaimana pun aku ini pria normal" batin Ardi yang bersandar pada pintu kamar mandi
Ardi segera mandi dan menyegarkan tubuhnya agar tidak selalu mengingat Adinda.
Selesai mandi Ardi dan Adinda makan bersama. Masakan Adinda enak sekali. Ardi pun mulai merasa nyaman bersama dengan Adinda.
Malam pun tiba. Ardi dan Adinda merebahkan tubuh mereka di kasur sambil menonton televisi
tok..tok..tok..
"Siapa ya mas?" wajah Adinda berubah takut
"Kamu disini, biar aku lihat" Ardi berdiri dari kasur dan berjalan ke depan untuk membuka pintu
Ardi membuka pintu, betapa terkejutnya ia saat melihat sosok Ines di hadapannya
"Hai mas, apa kabar" Ines memeluk Ardi mencium pipinya
"Mau apa kamu kesini?" tanya Ardi ketus
"Aku mau melihat keadaanmu saja. kamu nggak ingin kembali padaku mas?" tanya Ines dengan gaya khas nya
"Siapa mas?" suara lembut berasal dari kamar Ardi
"Ada siapa di kamarmu mas? kamu bawa perempuan?" tanya Ines marah
Adinda melangkah keluar, ada wanita cantik dan sexy sedang setengah memeluk suaminya. Adinda menundukan wajahnya. Ardi pun melepaskan pelukan Ines
"Kamu dulu melarangku masuk ke kamarmu, sekarang wanita macam begini malah tidur di kamarmu, dasar wanita sial" Ines ingin menampar wajah Adinda tapi de cegah tangan Ardi
"Jangan sentuh dia sedikit pun. dia Adinda istriku" Tatapan Ardi menyiratkan luka dan kekecewaan atas sikap Ines dulu
"Bohong..kamu bohong mas. Aku akan buat perhitungan dengan wanita j****g ini" Ines beranjak pergi dari rumah itu. Ardi menutup pintu dengan rapat.
Adinda tersandar di tembok. Hatinya sakit sekali sejak pagi mendapat perlakuan buruk dari orang di sekitarnya. Malam ini di tambah lagi kehadiran mantan pacar suaminya.
Ardi membelai jilbab istrinya, lalu menggandengnya untuk di ajak tidur lagi.
"Dia Ines, mantan kekasihku Din. Sifatnya terkadang keterlaluan" Ardi menenangkan Adinda yang mulai gelisah. Adinda mengangguk tanpa suara
"Tidurlah Dinda!" Ardi tau Adinda masih tidak tenang. Sejak ia datang tadi wajahnya menyiratkan ketakutan
Adinda terbayang wajah suaminya, Banyak kenangan selama 3 tahun mengenalnya. Adinda menangis menutupi wajahnya dengan bantal agar tidak terdengar oleh Ardi.
Isakan tangis Adinda samar terdengar oleh Ardi, pria itu ingin sekali membelai Adinda sekedar ingin menenangkan hati wanita di sampingnya. Tapi di urungkan niatnya, di biarkannya Adinda hingga tenang dan tidur.
Ardi mengambil bantal yang menutup wajah Adinda, di tatapnya lekat wanita itu.
"Mas Ridho, jangan pergi mas" bulir air mata menetes di pipinya. Adinda memimpikan suaminya yang sudah tiada jika di hitung dari sekarang sudah 6 bulan yang lalu.
"Rindukah kamu pada mantan suamimu Dinda?" Ada rasa sakit di hati Ardi karena istrinya masih dan memikirkan pria lain. tapi dalam hal ini..pernikahan mereka yang tanpa hubungan apapun juga belum bisa menjawab hubungan di antara mereka selain sah sebagai suami istri.
------
Pagi hari Adinda terbangun dengan senyum. Ia memimpikan suaminya. Ridho membelai wajahnya, mencium pipi dan bibirnya. Adinda menikmati setiap sentuhan Ridho.. ia pasrah karena dalam hati kecilnya Ridho adalah suaminya.
Adinda terbangun melihat Ardi tidur di sampingnya dengan pulas, wajah Adinda yang tadi ceria berubah menjadi sedih.
Mas Ridho..bahagialah mas disana. Aku sudah menikah, Aku akan bahagia seperti keinginanmu.
----
Ardi membuka mata dan melihat jam dinding. sudah subuh, Adinda tidak di tempat. terdengar bunyi aktifitas memasak dari dapurnya. Wangi masakan lezat sudah hinggap di hidungnya. Ardi duduk bersandar pada tembok dan menarik napas dalam dalam, senyum tipis dipaksakan mengembang dari bibirnya
flashback on
Rindukah kamu pada mantan suamimu?
Aku suamimu yang sekarang Adinda, kuharap suatu saat nanti kamu bisa merasakan dia di hatimu yang paling dalam dan hanya melihatku saja.
Ardi mendekatkan dirinya pada Dinda, Ardi memeluk hangat tubuh istrinya.. di ciumnya kening hingga bibir. Jantung berdegup kencang mengantarkan tangan Ardi membelai tubuh istrinya dalam tidurnya. Biarpun istrinya menyebut nama pria lain dan sangat menikmatinya, di tepiskan dulu sakit dalam hatinya. Di hiburnya istrinya dengan cara yang Adinda tidak tau.
Adinda, tidak masalah hari ini kamu merindukannya. Suatu saat kamu hanya akan merindukanku
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
Al Fatih
pak Ardi....,, apakah akan seromantis pak Noven.....,,
2023-11-16
0
Nonengsupartika
aku kasian sm keduanya, 😭😭😭
2022-05-11
1
Happyy
💪🏼💪🏼💪🏼
2021-12-15
0