"Pulang dari kontrakanmu kenapa kamu melamun saja? Bukannya kamu harusnya senang ya, Janda khan berpengalaman" ledek Danu pada Ardi
Ardi hanya tersenyum getir mendengar ledekan sahabatnya.
"Huusstt..gimana sich rasanya, bagi pengalaman donk!!" Danu penasaran karena dia sendiri akan menikah akhir minggu ini.
"Pengalaman apa sich. semua itu naluri.. jalani saja"
"Lagaknya.. keluar masuk club masa nggak pengalaman? Aku kaget malah istrimu berjilbab begitu" ledek Danu
"Kamu ini ada ada saja Dan, aku juga belum mengeceknya" ucap Ardi pada Danu
"Haahh.. payah" Danu heran pada Ardi, dalam hal wanita dia begitu pandai dan sekarang saat sudah mendapatkannya malah tidak di sentuhnya sama sekali
----
Meskipun Ardi hanya bisa datang satu minggu sekali ke kontrakan tapi komunikasi mereka selalu lancar. Sesekali Ardi melihat keadaan istrinya.
Ardi : Assalamualaikum Dinda, apa ada masalah disana? Bagaimana kabarmu?
Dinda : Waalaikumsalam mas, disini tidak ada masalah. Kabarku baik mas.
Ardi : Kalau ada masalah cepat hubungi aku
Dinda : Iya mas
Ardi : Minggu ini aku tidak pulang Din..Danu mau menikah dengan Lisa. Aku membantu pada acaranya.
Dinda : Iya mas, hati hati ya!
***
Acara resepsi Danu di mulai dan ramai dengan para tamu undangan. Orang tua Lisa mengadakan orkes dangdut kecil, para warga antusias melihat penyanyi dangdut yang berlenggak lenggok diatas panggung. Tampak Ines juga menjadi tamu undangan Ardi.
Jam sudah tengah malam tapi acara masih berlangsung. Danu melempar bir pada Ardi dan meledeknya sambil tertawa
"Udara dingin sekali. itu saja yang menghangatkanmu"
Ardi mengambilnya lalu menenggaknya hingga habis, Ines mendekati Ardi dan memeluknya. Banyak teman Ardi yang mengira dirinya masih ada hubungan dengan Ines. Mereka pun mengabadikannya.
"Mau minum lagi mas?" Ines menawarkan lagi bir pada Ardi
"Tidak..pergi kamu dari sini" Ardi berjalan ke arah Danu dan meminum lagi satu botol bir.
Ardi melihat penyanyi dangdut itu begitu mengusik nalurinya. Setengah dari alkohol itu membuyarkan pikirannya.
Seorang penyanyi dangdut itu turun dan mengajak Ardi berjoged. gadis itu berlenggok mengibaskan rambut mengenai wajah Ardi. Semerbak parfum khas wanita menggugah hasrat.
Hhkkkk
Ardi merasa sangat mual karena perutnya terlalu banyak minum. Kepalanya menjadi pusing. Pikiran Ardi melayang layang memikirkan Adinda.
"Ar..kamu mabuk?" Tanya Danu yang melihat Ardi menahan mual.
"Iya, tapi aku sadar kok. aku pulang aja ya Dan?" pamit Ardi
"Mau ke barak?" tanya Danu lagi
"Nggak lah, yang ada aku di gampar bang Pandu. Aku pulang ke Adinda aja" Jawab Ardi sambil memijat kepalanya yang sakit, ia ingin muntah tapi semua itu hanya tertahan di kerongkongan.
"Mau di antar siapa? bahaya kamu pulang sendiri?" Danu cemas melihat Ardi yang mabuk parah
"Santai aja, dulu juga sering khan.. ya sudah, aku pamit Dan" Ardi berjalan ke arah motornya.
"Hati - hati, jangan mengagetkan Adinda karena kelakuanmu, dia belum paham pekerjaanmul" Danu berteriak dan hanya di acungi jempol oleh Ardi
***
"Maaas... ini kenapa mas?" Pekik Adinda panik melihat suaminya tumbang saat pintu kontrakannya terbuka. Adinda segera menutup pintu itu dan berusaha sekuat tenaga membantu Ardi bangun.
"Din... aku mau muntah" Ardi menahan mualnya. Adinda segera membawa Ardi ke kamar mandi. Ardi memuntahkan isi perutnya. Adinda menyiram closet hingga bersih.
"Tolong siram aku, kepalaku sangat sakit" pinta Ardi pada Adinda. Adinda bingung harus bagaimana, akhirnya Adinda melepas pakaian Ardi dan menyiram tubuhnya hingga sebagian pakaiannya pun basah. Adinda menangis melihat suaminya pulang dalam keadaan mabuk seperti itu.
-----
"Mas bisa pakai baju sendiri?" tanya Adinda
"Bisa Dinda, aku masih sadar.. hanya pusing saja" jawab Ardi sambil memijat pangkal hidungnya
Aroma alkohol terasa lekat di hidung Adinda, dia sangat tidak menyukai baunya. Adinda berlari ke kamar mandi dan ikut muntah seperti Ardi. Ardi menyusul Adinda dan memijat tengkuknya. Setelah sudah lebih baik Adinda pergi meninggalkan Ardi. Adinda sangat kecewa dengan suaminya yang pulang dengan keadaan mabuk.
Ardi mengerti kekecewaan istrinya yang jelas terpancar dari raut Adinda. Ardi menghentikan langkah adinda dengan memegang tangannya.
"Maaf Dinda.. aku mengecewakanmu"
"Sebenarnya apa yang mas lakukan disana? apa mas biasa seperti ini?"
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
Hasian Marbun Ian ayurafanisa
kalo tidak salah danu juga ada kisahnya ya thor
2023-05-28
0
Nonengsupartika
ko tentara suka mabuk ke club segala, aku ngeri jdnya
2022-05-11
0
Mamaqilla
Tentara jg manusia biasa punya ke inginan dan kdang khilaf jd ga mungkiri klo bisa mabuk tp harus diluar kedinasan klo pas keadaan dinas mabuk hancur dah karir 😌
2022-03-08
1