Saatnya Kau Kembali!!

Aroma obat yang begitu khas dan menyengat tercium kuat di sebuah ruangan serba putih itu, di tengah ruangan nampak gadis berambut coklat panjang yang sedang terbaring lemah dengan wajah pucat pasi.

Mata Hazel nya yang cerah nampak tersembunyi manis dalam kelopak mata yang senantiasa tertutup. Tangan kirinya terhubung dengan selang kecil yang menghubungkannya dengan kantong infus.

Suasana hening yang tercipta nampak terusik dengan derak suara pintu terbuka yang terdengar nyaring namun tak mampu membangunkan si putri tidur. Nathan memasuki ruangan tempat adiknya yang merangkap sebagai calon istrinya dirawat.

Ruangan ini bukanlah bagian dari rumah sakit manapun, namun ruangan khusus yang terdapat di mansion Nero.

Nathan mendudukkan dirinya dikursi yang ada disamping tempat tidur Hanna, ia menatap gadis yang menemaninya sejak kecil melewati segala hal berat dalam hidupnya. Kenangan-kenangan manis saat mereka tumbuh bersama nampak berputar dalam ingatan Nathan.

Mulai dari kenangan indah sampai kenangan pahit, mungkin dia dan Hanna dibesarkan dengan cara yang sangat berbeda dengan anak kecil lainnya, namun untuk Nathan ia masih mempunyai hati yang tersisa dengan kenangan dan keberadaan Hanna di hidupnya.

Sekali lagi Nathan menatap wajah yang nampak semakin pucat dari biasanya, ia menggenggam tangan yang berhiaskan gelang pemberiannya.

"Kenapa malam itu kau bertindak sangat bodoh, Hanna?! Dan kenapa sampai sekarang kau tak bangun juga?" bisik Nathan pada kehampaan.

Sudah hampir satu bulan sejak kejadian malam itu. Hanna belum juga bangun sampai detik ini.

Nathan tidak tahu mengapa Hanna bisa jadi seperti ini. Padahal menurut dokter, Hanna harusnya sudah sadar karena luka tembak diperutnya sudah sembuh total namun nampaknya sesuatu membuat adiknya ini enggan untuk membuka matanya.

"Kenapa kau tak bangun juga? Aku sangat merindukanmu, Hanna. Jadi ku mohon bangunlah, Sayang." Ucap Nathan pelan, berharap Hanna akan mendengar permintaanya dan menampakkan mata Hazel yang selalu disukai Nathan.

Nathan menyandarkan kepalanya pada sisi ranjang Hanna yang kosong, beginilah hari-harinya sejak gadis ini dinyatakan koma oleh Dokter.

Setiap hari Nathan menghabiskan waktunya dengan menjaga dan memohon agar dia segera bangun, hingga ia tertidur dan bangun dengan mendapati Hanna yang masih memejamkan mata, namun kali ini ia berharap semoga besok ketika ia membuka mata ia dapat melihat senyum Hanna.

-

-

"Pa, apa yang sebenarnya terjadi pada, Hanna?! Ini sudah hampir 4 Minggu. Tapi kenapa dia belum bangun juga?" Tanya Alex meminta penjelasan.

Tuan Nero menggeleng lemah. "Papa, juga tidak tau apa yang sebenarnya terjadi padanya. Dokter mengatakan jika luka tembak di perutnya sudah sembuh. Tapi seperti ada sesuatu yang menahannya untuk bangun." Jawab Tuan Nero.

"Mungkinkah Hanna sedang bermimpi indah saat ini? Sampai-sampai dia tidak mau membuka matanya," celetuk Cris.

"Mungkin saja. Selama jantungnya masih berdetak dan nafas di hidungnya masih berhembus, setidaknya kita masih memiliki harapan untuk membuat Hanna bangun dari tidur panjangnya."

Jangankan Tuan Nero, bahkan Dokter sendiri pun bingung dan tidak mengerti sama sekali dengan fenomena yang dialami oleh Hanna saat ini. Mereka juga sering menemui pasien yang mengalami koma, tapi kasus seperti yang dialami oleh Hanna sangat jarang terjadi.

Tuan Nero melepas kaca matanya lalu menghapus cairan bening yang mengalir dari pelupuk matanya. "Ini sudah larut malam. Sebaiknya kalian segera tidur. Papa juga sudah lelah." Ucap Tuan Nero dan pergi begitu saja.

Alex dan Cris segera mengikuti jejak ayahnya dan pergi ke kamar masing-masing. Ini sudah pukul 23.00 malam. Pantas saja mereka sudah sangat mengantuk dan matanya tidak bisa diajak kompromi lagi.

-

-

Seorang gadis tengah duduk di bawah sebuah pohon besar yang meneduhkan. Mata Hazel-nya menatap hamparan bunga matahari yang terbentang luas di hadapannya.

Angin semilir meniup helaian rambut coklat panjangnya yang terurai memanjang sampai menyentuh pinggang rampingnya. Baju terusan berwarna putih yang begitu cantik sedikit kotor membalut kulit putih pucat nan mulusnya.

Di sekelilingnya, terpampang sebuah pemandangan indah. Pohon-pohon rimbun bewarna hijau dan burung-burung berkicau dengan merdunya.

Di depannya terdapat sebuah danau besar yang dikelilingi oleh hamparan bunga yang sangat indah. Terdapat pohon sakura yang besar. Satu-satunya pohon yang berada didalam hamparan bunga tersebut.

Bunga-bunga indah dengan berbagai bewarna, seperti melambangkan kesucian. Tempat yang begitu indah dan cantik. Tidak ada polusi, tidak ada kebisingan, yang ada hanya kedamaian.

"Bangunlah, Hanna. Aku mohon,"

Gadis itu lantas menutup matanya. Dia mendengar permohonan itu lagi. Dan dalam hatinya berbisik lirih.

"Penantiannya dalam menungguku pulang, adalah penantian yang berujung pada kenyataan pahit yang memilukan. Untuk pertama kalinya, aku melihat dia menitikkan air mata kehilangan."

"Aku dapat mendengar suara mereka, aku bisa merasakan kesedihan mereka. Aku merindukan semuanya, tapi ada sesuatu di sini yang membuatku tenang, seolah seperti aku tak ingin kembali. Aku tak tau ada dimana, hanya saja perasaan ini begitu tenang dan damai, seolah aku tak perlu membuka mata. Seolah aku tak perlu untuk kembali.

"Hanna..."

Gadis itu menoleh setelah mendengar seseorang yang memanggilnya. Terlihat seorang wanita cantik berambut hitam panjang, tubuh rampingnya dalam balutan gaun putih. Wanita itu menghampirinya sambil tersenyum lebar.

Hanna tidak tau dan tidak mengenal wanita itu. Tapi bagaimana dia bisa mengetahui siapa namanya?!

"Sudah saatnya kamu pulang. Tempat ini bukan seharusnya kau berada. Semua orang sudah menunggumu dengan cemas. Pulanglah, belum saatnya kau berada di sini. Pergilah kearah cahaya itu, maka kau akan menemukan jalan untuk pulang!!"

Hanna menoleh ke arah yang wanita itu tunjuk. Dia melihat sebuah pintu dengan sebuah cahaya terang. Tanpa berkata apa-apa. Hannya bangkit dari duduknya lalu berjalan kearah cahaya tersebut. Jalan yang membawanya pulang ke pelukan orang-orang yang sedang menunggunya.

-

-

"Kakak."

Sial. Nathan mendengar lagi suaranya, suara yang selalu menghiasi hari-harinya. Suara yang begitu dia rindukan dan tak pernah dia dengar lagi selama satu bulan terakhir ini.

"Kakak."

Lagi. Cih, sampai kapan dia akan tersiksa begini.

"NATHAN, BANGUN!"

"Eh?"

Nathan bangun dan mengerjapkan matanya beberapa kali, menyesuaikan cahaya yang sangat menyilaukan baginya, menatap sang ayah, dan kedua kakaknya yang memanggilnya keras.

"Dasar bocah ini!! Calon istrimu sudah sadar dan kau malah enak-enakan tertidur." Cibir tuan Nero pada Nathan.

Nathan menatapnya tak mengerti, namun masih tak bersuara. Segera dia layangkan pandangan untuk menatap Hanna. Dia lihat gadis itu yang sedang duduk bersandar di bantal dan tersenyum padanya.

"Selamat pagi, Kakak." Katanya sambil tersenyum manis pada Nathan.

"Ha..Hanna.." panggil Nathan parau dengan tatapan sendu dan rindu, Nathan kemudian mendekat pada Hanna yang masih terus menatapnya.

"Kakak, kenapa kau menangis?" tanya Hanna sambil menghapus air mata Nathan khawatir.

"Hanna, kau kembali?" Hanna mengangguk. Nathan memeluk Hanna erat. "Jangan pernah pergi lagi, aku bisa benar-benar gila." Kata Nathan sambil mengeratkan pelukannya dan Hanna dapat merasakan pundaknya basah.

"Kakak," Panggil Hanna khawatir. "Kakak, sebenarnya kau kenapa?" tanya Hanna khawatir pada Nathan.

Nathan menggeleng. "Aku tidak apa-apa Hanna, hanya bermimpi buruk. Syukurlah kau baik-baik saja." Kata Nathan lalu melepas pelukannya dan mengacak rambut Hanna.

"Hmm." Angguk Hanna senang. Semua orang di ruangan itu ikut tersenyum. Mereka tidak lagi terlihat redup, karena mataharinya telah kembali.

-

-

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Areum

Areum

siapakah wanita yg ada di dalam mimpi Hana ,apakah ibu Hana yg meninggal 🤔

2022-06-03

0

aqshal

aqshal

syukurlah....hanna sadar

2022-05-22

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!