Memulai Kisah Baru

Daniel tersenyum sambil turun dari tempat tidur, ia berjalan mendekati Bianca dan memegang kedua pundak wanita itu.

"Ayo istirahat," ajak Daniel sambil sedikit mendorong tubuh Bianca agar mau berjalan maju.

Daniel mendudukkan Bianca di tepi kasur, lalu memintanya berbaring. Sementara, Daniel berbaring di sisi kasur yang lain.

Ada perasaan takut, gugup, cemas, serta berbagai rasa aneh yang membuat Bianca tidak nyaman. Wanita itu tidur terlentang sambil menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Ia hanya menyisakan kepalanya saja untuk bisa dilihat oleh Daniel.

"Kak," ujar Daniel. Ia pun turut tidur terlentang dan menjaga jarak. Berusaha agar kulit mereka tidak saling bersentuhan untuk menjaga kenyamanan Bianca.

"Hmm." Bianca hanya berdehem.

"Bukankah aneh rasanya jika aku suamimu, lalu aku memanggilmu kakak?" tanya Daniel.

Bianca nampak berpikir sesaat, lalu ia pun mengangguk, menandakan ia sependapat dengan pemikiran Daniel.

"Umurku memang lebih muda darimu, tapi bagaimanapun, aku ini suamimu," lanjut Daniel. Lagi-lagi Bianca hanya mengangguk.

"Apa kau masih menganggap bahwa aku ini anak-anak, atau bahkan kau menganggap aku masih seperti dulu, sebagai adikmu?" tanya Daniel lagi.

Bianca terdiam. Ia masih dengan posisi tidak bergerak. Berada di atas ranjang yang sama bersama Daniel benar-benar membuatnya gelisah dan tidak nyaman, hal itu membuatnya tidak bisa berpikir dengan jernih.

Karena Bianca hanya diam dan tidak menjawab pertanyaannya, Daniel pun berinisiatif untuk memiringkan tubuh menghadap wanita yang sudah satu bulan ini menjadi istrinya.

Daniel tersenyum kecil menatap Bianca yang tengah gugup.

"Bolehkan mulai saat ini aku berhenti memanggilmu kakak? Aku merasa aneh," ujar Daniel. Bianca tidak menoleh bocah laki-laki yang kini menatap wajahnya lekat, namun wanita itu mengangguk tanda setuju.

"Dan bisakah kau berhenti bersikap canggung padaku? Berhentilah berpikir seolah-olah aku ini adikmu. Aku ingin kau melihatku sebagai seorang laki-laki dewasa, terlepas berapa usiaku, aku ini suamimu," lanjut Daniel.

Bianca menelan ludah sambil mengedipkan mata cepat menatap langit-langit kamarnya. Apa yang sedang bocah itu bicarakan? Kenapa tiba-tiba pembahasan mereka sangat dalam? Bianca kesulitan memberi jawaban.

"Ayolah, aku mohon," pinta Daniel. Tangannya tiba-tiba menyusup ke bawah selimut Bianca dan bertengger di atas perut wanita itu.

Bianca tidak lagi bisa menyembunyikan rasa terkejutnya, refleks ia berjengit kaget saat tangan hangat Daniel menyentuh kulitnya.

"Lihat, seperti ini saja kau ketakutan. Apa kau benar-benar tidak menyukaiku?" tanya Daniel sambil memanyunkan bibirnya. Ia menarik tangan yang ia letakkan di atas perut Bianca karena sadar bahwa wanita itu merasa tidak nyaman.

"Bu-bukan seperti itu," sanggah Bianca. Ia memang terkejut dan gelisah, namun ia juga tidak mau menyakiti perasaan Daniel.

"Lalu apa? Bukankah ini hal yang wajar dilakukan oleh pasangan suami istri?" tanya Daniel lagi. Ia merasa senang menggoda Bianca dan melihat ekspresi tidak biasa wanita di depannya.

Bianca menarik napas panjang sekali. Ia harus berpikir dengan cepat untuk mengatasi berbagai ungkapan tak terduga Daniel.

"Aku akan berusaha," jawab Bianca singkat.

"Berusaha apa? Katakan lebih jelas," pinta Daniel.

"Ya Tuhan, kenapa dia menjadi sangat cerewet," batin Bianca mengeluh.

"Ayolah, katakan." Daniel merengek, membuat Bianca meringis bingung.

"Aku akan berusaha untuk tidak bersikap canggung!" seru Bianca.

"Artinya, kau harus bersikap manis padaku." Daniel tersenyum senang. Lagi-lagi perkataan bocah itu membuat Bianca menggigit jari. "Lalu apa lagi?" lanjut Daniel, seolah jawaban itu masih belum membuatnya puas.

"Aku akan melihatmu sebagai laki-laki dewasa, mengabaikan usiamu, dan meyakinkan hatiku bahwa kita adalah sepasang suami istri," ucap Bianca. Wanita itu tidak yakin dengan apa yang ia katakan, namun ia berusaha mati-matian mengungkapkan kesungguhannya meski terdengar aneh dan menggelikan.

"Oke, deal!" seru Daniel sambil tersenyum lebar. Ia menggeser tubuhnya mendekati Bianca lalu memeluk wanita itu.

Daniel menarik Bianca mendekati tubuhnya, ia dengan sengaja mendekap Bianca dan meletakkan kepala wanita itu di depan dadanya.

"Aku menyayangimu," lirih Daniel.

***

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

😘😘😘😘

2024-04-26

0

sari

sari

so sweet

2024-01-31

0

sari

sari

Pepet terus

2024-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 Kejutan Dan Pengakuan
2 Seolah Kuat
3 Hancur Berkeping-keping
4 Penawaran Adik Ipar
5 Bukan Gurauan Semata
6 Satu Dukungan
7 Penawaran Ulang
8 Haruskah Untuk Setuju?
9 Membuktikan Diri
10 Pilihan Sulit
11 Pesta Dan Air Mata
12 Tolak Ukur Kedewasaan
13 Apakah Disengaja?
14 Bercerai?
15 Hari Pertama Kuliah
16 Cinta Terlarang
17 Mencoba Hal Baru
18 Memulai Kisah Baru
19 Berusaha Keras
20 Pemandangan Terbaik
21 Kejahilan Tiada Akhir
22 Kejutan Mantan Sahabat
23 Seiring Berjalannya Waktu
24 Rayuan Mematikan
25 Inikah Sebabnya?
26 Anniversary
27 Dunia Bagai Terbalik
28 Ekstra Cinta
29 Cinta Pertama
30 Saatnya Telah Tiba
31 Rasa Bersalah Itu
32 Banyak Hati Tersakiti
33 Tamu Tak Diundang
34 Permohonan Maaf
35 Wanita Seperti Apa?
36 Pergi Untuk Yang Kedua Kalinya
37 Kedatangan Seseorang
38 Penawaran Mengejutkan
39 Penolakan Daniel
40 Membalas Rasa Sakit Hati
41 Permainan Panas
42 Bukan Urusanku!
43 Tidak Sedikitpun Menyesal
44 Kabar Mengejutkan
45 Sikap Aneh Bianca
46 Sariawan Atau PMS?
47 Persiapan Kejutan
48 Tips Membangunkannya
49 Pejantan Tangguh
50 Rumah Sakit
51 Masih Ada Hati Nurani
52 Bukan Sebuah Kelemahan
53 Kemanakah?
54 Saudara Tetaplah Saudara
55 Sebuah Hukuman
56 Pertengkaran
57 Darah Daging
58 Kabar Bahagia
59 Datang Ke Rumah Sakit
60 Sebuah Pengakuan
61 Makna Sebuah Hubungan
62 Cara Yang Buruk
63 Kenapa?
64 Sumber Kesalahan
65 Hanya Sebuah Alat
66 Tidak Ada Yang Peduli
67 Hati Yang Luas
68 Tiada Kata Maaf
69 Kabar Mengejutkan
70 Jalan Hidupnya
71 Surat Terakhir
72 Malang Nasibmu
73 Hikmah Dan Musibah
74 Segalanya Telah Usai
75 Biarlah Berlalu
76 Menjelang Kelahiran
77 ENDING
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Kejutan Dan Pengakuan
2
Seolah Kuat
3
Hancur Berkeping-keping
4
Penawaran Adik Ipar
5
Bukan Gurauan Semata
6
Satu Dukungan
7
Penawaran Ulang
8
Haruskah Untuk Setuju?
9
Membuktikan Diri
10
Pilihan Sulit
11
Pesta Dan Air Mata
12
Tolak Ukur Kedewasaan
13
Apakah Disengaja?
14
Bercerai?
15
Hari Pertama Kuliah
16
Cinta Terlarang
17
Mencoba Hal Baru
18
Memulai Kisah Baru
19
Berusaha Keras
20
Pemandangan Terbaik
21
Kejahilan Tiada Akhir
22
Kejutan Mantan Sahabat
23
Seiring Berjalannya Waktu
24
Rayuan Mematikan
25
Inikah Sebabnya?
26
Anniversary
27
Dunia Bagai Terbalik
28
Ekstra Cinta
29
Cinta Pertama
30
Saatnya Telah Tiba
31
Rasa Bersalah Itu
32
Banyak Hati Tersakiti
33
Tamu Tak Diundang
34
Permohonan Maaf
35
Wanita Seperti Apa?
36
Pergi Untuk Yang Kedua Kalinya
37
Kedatangan Seseorang
38
Penawaran Mengejutkan
39
Penolakan Daniel
40
Membalas Rasa Sakit Hati
41
Permainan Panas
42
Bukan Urusanku!
43
Tidak Sedikitpun Menyesal
44
Kabar Mengejutkan
45
Sikap Aneh Bianca
46
Sariawan Atau PMS?
47
Persiapan Kejutan
48
Tips Membangunkannya
49
Pejantan Tangguh
50
Rumah Sakit
51
Masih Ada Hati Nurani
52
Bukan Sebuah Kelemahan
53
Kemanakah?
54
Saudara Tetaplah Saudara
55
Sebuah Hukuman
56
Pertengkaran
57
Darah Daging
58
Kabar Bahagia
59
Datang Ke Rumah Sakit
60
Sebuah Pengakuan
61
Makna Sebuah Hubungan
62
Cara Yang Buruk
63
Kenapa?
64
Sumber Kesalahan
65
Hanya Sebuah Alat
66
Tidak Ada Yang Peduli
67
Hati Yang Luas
68
Tiada Kata Maaf
69
Kabar Mengejutkan
70
Jalan Hidupnya
71
Surat Terakhir
72
Malang Nasibmu
73
Hikmah Dan Musibah
74
Segalanya Telah Usai
75
Biarlah Berlalu
76
Menjelang Kelahiran
77
ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!