Penawaran Adik Ipar

Cinta dan kasih yang telah dirajut bersama oleh Bianca dan Darren memanglah sebuah mimpi, mimpi yang akan mereka wujudkan dalam dua hari lagi.

Namun nyatanya, mimpi itu akan selalu menjadi mimpi. Semua harapan dan angan itu sirna bagai debu. Bahkan cinta yang tengah menggebu-gebu kini telah hilang begitu saja, berubah menjadi kebencian yang amat menyakitkan.

Saat Bianca menangis seorang diri, Daniel datang dan membantu wanita itu bangkit.

"Aku akan mengantarmu pulang, Kak," ucap Daniel. Ia membantu Bianca berdiri, menopang tubuhnya dan membawa wanita itu masuk ke dalam mobil.

Tanpa banyak bicara, Daniel duduk di kursi pengemudi dan melajukan mobil milik Bianca meninggalkan rumah.

Bianca tidak tahu harus ke mana. Besok pagi orang tuanya akan datang, lalu disusul oleh seluruh keluarga dan sanak saudara. Bagaimana cara Bianca menjelaskan semuanya? Wanita itu amat terpukul dan menderita.

"Kak, kau pulang ke mana?" tanya Daniel. Bocah laki-laki itu tahu betul alamat rumah orang tua Bianca, juga alamat rumah villa yang akan jadi rumah hadiah pernikahan wanita itu.

Sementara yang ditanya hanya diam, Daniel tidak memaksa. Ia terus mengendarai mobil dengan hati-hati menuju rumah villa. Daniel tahu, Bianca pasti butuh tempat yang tenang dan nyaman untuk sendiri.

Sebelum mereka sampai, Daniel memutuskan untuk berhenti di sebuah minimarket, ia membeli beberapa makanan ringan, juga roti dan susu. Hanya butuh waktu kurang dari sepuluh menit, ia sudah kembali ke mobil.

Bianca tidak menanyakan apapun, ia hanya diam dan menatap kosong kaca mobil, menyaksikan pemandangan malam ramai di jalanan.

Setelah sampai di rumah villa, Bianca turun sendirian. Ia masuk ke dalam rumah dan membiarkan Daniel berjalan di belakangnya.

Bianca berjalan pelan menuju ruang tengah, merebahkan tubuh lelahnya di sofa panjang sambil menutup wajahnya dengan bantal. Ia merasa sangat malu sekaligus kesal pada dirinya sendiri. Bagaimana bisa ia begitu bodoh hingga tidak menyadari perselingkuhan antara kekasih dan sahabat baiknya selama ini?

"Kak, kau pasti belum makan. Ayo makan terlebih dahulu," ajak Daniel. Bocah itu sudah mengambil gelas dan piring dari dapur. Ia menyiapkan roti selai coklat serta segelas susu untuk Bianca.

Sebelumnya, Daniel memang sudah beberapa kali datang ke rumah ini, meski hanya sekadar mampir atau bermain.

"Pulanglah," jawab Bianca pelan. Ia bahkan tidak membuka bantal yang menutupi wajahnya.

"Tidak, aku akan di sini sampai kau selesai makan," tolak Daniel.

Bocah laki-laki itu merasakan perasaannya campur aduk. Hatinya hancur, ia kasihan melihat keadaan Bianca. Mereka sudah kenal dekat sejak Darren memperkenalkannya beberapa tahun lalu. Bahkan ia juga sudah mengenal kedua orang tua Bianca, serta banyak hal yang disukai oleh wanita itu.

Bagi Daniel, Bianca adalah wanita yang baik, ia pintar dan perhatian. Kedua orang tua Daniel sangat menyayangi Bianca dan menganggapnya seperti keluarga sendiri. Namun tidak menyangka semua akan berakhir seperti ini.

Daniel melihat tubuh Bianca bergetar hebat. Sepertinya wanita itu sedang menangis, hanya saja rasa sakit yang luar biasa membuatnya kehilangan tenaga untuk bersuara.

"Kak, ayo makan. Kau tidak boleh sakit," bujuk Daniel. Ia meraih tangan Bianca dan membuka bantal di wajahnya.

Kedua mata Bianca sembab, make up di wajahnya nampak berantakan. Wanita itu terlihat sangat kesakitan.

Daniel membantunya bangun agar bisa duduk, lalu berusaha menenangkannya.

"Aku tidak akan memintamu memaafkan perbuatan Kak Darren, Kak. Aku hanya bisa memintamu untuk kuat, kau layak bahagia."

"Bukankah seharusnya kau bersyukur? Tuhan memberimu kesempatan. Sebelum kalian menikah, semua kebusukan itu terungkap, jadi kau tidak kehilangan masa depanmu. Kau masih bisa memperbaikinya," ujar Daniel.

Bocah laki-laki yang baru saja lulus SMA itu nampak sangat bijaksana dan mampu bersikap dewasa. Hal itu membuat Bianca sedikit tenang.

Bianca tidak mengucapkan sepatah katapun. Wanita itu menggeser tangannya dan menyentuh perutnya yang masih datar.

Bagaimana dengan bayi dalam kandungannya? Bagaimana dengan statusnya sebagai wanita hamil tak bersuami? Bagaimana dengan harga dirinya dan keluarganya?

"Kak, apa kau percaya padaku?" tanya Daniel tiba-tiba.

Bianca mendongak, menatap wajah tampan bocah laki-laki di depannya. Wajah Daniel memang terlihat mempesona, namun ketampanannya terkesan imut. Wajar, bocah itu bahkan baru lulus sekolah.

Bianca menunggu apa yang ingin Daniel katakan, bocah itu terlihat gugup namun meyakinkan.

"Aku yang akan bertanggung jawab. Aku yang akan menggantikan Kak Darren di pesta pernikahan nanti. Aku yang akan menjadi ayah dari anak ini," ucap Daniel mantap.

Bianca membulatkan matanya lebar. Wanita itu terkejut sekaligus tidak mengerti. Apa bocah itu sadar akan apa yang baru saja ia katakan?

"Aku serius, Kak. Aku sungguh-sungguh." Daniel meyakinkan.

Bianca menarik napas dalam-dalam. Ini bukan saatnya membicarakan sebuah lelucon. Penawaran Daniel sama sekali tidak membuat Bianca terhibur, wanita itu justru semakin tidak mengerti.

***

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

lanjut calon adik ipar yg bijak

2024-04-26

0

Dede Mila

Dede Mila

ada berondong manis yg siapa menjadi malaikat penolong...👏👏👏👏🤗

2023-04-14

1

susi 2020

susi 2020

😂😂😂😂

2023-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 Kejutan Dan Pengakuan
2 Seolah Kuat
3 Hancur Berkeping-keping
4 Penawaran Adik Ipar
5 Bukan Gurauan Semata
6 Satu Dukungan
7 Penawaran Ulang
8 Haruskah Untuk Setuju?
9 Membuktikan Diri
10 Pilihan Sulit
11 Pesta Dan Air Mata
12 Tolak Ukur Kedewasaan
13 Apakah Disengaja?
14 Bercerai?
15 Hari Pertama Kuliah
16 Cinta Terlarang
17 Mencoba Hal Baru
18 Memulai Kisah Baru
19 Berusaha Keras
20 Pemandangan Terbaik
21 Kejahilan Tiada Akhir
22 Kejutan Mantan Sahabat
23 Seiring Berjalannya Waktu
24 Rayuan Mematikan
25 Inikah Sebabnya?
26 Anniversary
27 Dunia Bagai Terbalik
28 Ekstra Cinta
29 Cinta Pertama
30 Saatnya Telah Tiba
31 Rasa Bersalah Itu
32 Banyak Hati Tersakiti
33 Tamu Tak Diundang
34 Permohonan Maaf
35 Wanita Seperti Apa?
36 Pergi Untuk Yang Kedua Kalinya
37 Kedatangan Seseorang
38 Penawaran Mengejutkan
39 Penolakan Daniel
40 Membalas Rasa Sakit Hati
41 Permainan Panas
42 Bukan Urusanku!
43 Tidak Sedikitpun Menyesal
44 Kabar Mengejutkan
45 Sikap Aneh Bianca
46 Sariawan Atau PMS?
47 Persiapan Kejutan
48 Tips Membangunkannya
49 Pejantan Tangguh
50 Rumah Sakit
51 Masih Ada Hati Nurani
52 Bukan Sebuah Kelemahan
53 Kemanakah?
54 Saudara Tetaplah Saudara
55 Sebuah Hukuman
56 Pertengkaran
57 Darah Daging
58 Kabar Bahagia
59 Datang Ke Rumah Sakit
60 Sebuah Pengakuan
61 Makna Sebuah Hubungan
62 Cara Yang Buruk
63 Kenapa?
64 Sumber Kesalahan
65 Hanya Sebuah Alat
66 Tidak Ada Yang Peduli
67 Hati Yang Luas
68 Tiada Kata Maaf
69 Kabar Mengejutkan
70 Jalan Hidupnya
71 Surat Terakhir
72 Malang Nasibmu
73 Hikmah Dan Musibah
74 Segalanya Telah Usai
75 Biarlah Berlalu
76 Menjelang Kelahiran
77 ENDING
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Kejutan Dan Pengakuan
2
Seolah Kuat
3
Hancur Berkeping-keping
4
Penawaran Adik Ipar
5
Bukan Gurauan Semata
6
Satu Dukungan
7
Penawaran Ulang
8
Haruskah Untuk Setuju?
9
Membuktikan Diri
10
Pilihan Sulit
11
Pesta Dan Air Mata
12
Tolak Ukur Kedewasaan
13
Apakah Disengaja?
14
Bercerai?
15
Hari Pertama Kuliah
16
Cinta Terlarang
17
Mencoba Hal Baru
18
Memulai Kisah Baru
19
Berusaha Keras
20
Pemandangan Terbaik
21
Kejahilan Tiada Akhir
22
Kejutan Mantan Sahabat
23
Seiring Berjalannya Waktu
24
Rayuan Mematikan
25
Inikah Sebabnya?
26
Anniversary
27
Dunia Bagai Terbalik
28
Ekstra Cinta
29
Cinta Pertama
30
Saatnya Telah Tiba
31
Rasa Bersalah Itu
32
Banyak Hati Tersakiti
33
Tamu Tak Diundang
34
Permohonan Maaf
35
Wanita Seperti Apa?
36
Pergi Untuk Yang Kedua Kalinya
37
Kedatangan Seseorang
38
Penawaran Mengejutkan
39
Penolakan Daniel
40
Membalas Rasa Sakit Hati
41
Permainan Panas
42
Bukan Urusanku!
43
Tidak Sedikitpun Menyesal
44
Kabar Mengejutkan
45
Sikap Aneh Bianca
46
Sariawan Atau PMS?
47
Persiapan Kejutan
48
Tips Membangunkannya
49
Pejantan Tangguh
50
Rumah Sakit
51
Masih Ada Hati Nurani
52
Bukan Sebuah Kelemahan
53
Kemanakah?
54
Saudara Tetaplah Saudara
55
Sebuah Hukuman
56
Pertengkaran
57
Darah Daging
58
Kabar Bahagia
59
Datang Ke Rumah Sakit
60
Sebuah Pengakuan
61
Makna Sebuah Hubungan
62
Cara Yang Buruk
63
Kenapa?
64
Sumber Kesalahan
65
Hanya Sebuah Alat
66
Tidak Ada Yang Peduli
67
Hati Yang Luas
68
Tiada Kata Maaf
69
Kabar Mengejutkan
70
Jalan Hidupnya
71
Surat Terakhir
72
Malang Nasibmu
73
Hikmah Dan Musibah
74
Segalanya Telah Usai
75
Biarlah Berlalu
76
Menjelang Kelahiran
77
ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!