Seolah Kuat

Dengan perasaan hancur, mobil Bianca mengendarai mobilnya ke sebuah rumah dengan konsep villa yang berada di pinggir kota. Rumah ini menjadi hadiah pernikahan mereka yang diberikan oleh kedua orang tua Bianca.

Sebagai anak dari pengusaha kaya, Bianca adalah anak semata wayang yang selalu dimanja. Ia bisa mendapatkan segalanya hanya dengan mengucapkannya satu kata. Namun, rupanya nasib percintaan dan status keluarga tidak mampu membuatnya mendapatkan laki-laki yang baik.

Dering ponsel Bianca tidak berhenti, wanita itu menatap layar dan melihat siapa penelepon itu.

"Mama," lirih Bianca.

Pesta pernikahan yang akan digelar dua hari lagi, mengharuskan seluruh anggota keluarga datang. Begitu pula kedua orang tuanya yang tengah menjalankan bisnis di luar negeri.

Bianca sudah memesan tiket pesawat serta reservasi hotel mewah untuk semua sanak saudara serta teman-temannya yang datang dari luar kota.

Undangan telah disebar, tidak hanya pada orang-orang biasa, melainkan pada partner bisnis serta kolega keluarganya.

Bianca tidak menjawab ponsel yang terus berdering. Ia mematikan daya ponselnya saat sampai di rumah. Bianca mengeluarkan sebuah koper dari dalam lemari. Ia menuju sebuah kamar yang akan menjadi kamar pengantinnya bersama Darren.

Wanita itu dengan kesal mengambil semua pakain milik Darren yang sudah lebih dulu ada di rumah ini. Tidak satupun barang-barang Darren yang tertinggal, Wanita itu mengemas semua ke dalam koper besar.

Tidak seorang pun boleh menginjak harga dirinya, apalagi keluarganya. Bianca tidak membayangkan betapa kecewa dan malunya kedua orang tuanya jika mengetahui hal ini. Anak kesayangan mereka dicampakkan seperti sampah oleh laki-laki yang sudah mereka percaya.

"Aku tidak akan membiarkan diriku diperlakukan seperti sampah!" batin Bianca.

Wanita itu menyeret koper besar dan memasukkannya ke dalam bagasi mobil. Setelah mengunci pintu rumah, ia memacu mobilnya menuju rumah keluarga Darren berada.

***

"Kak Bianca, kenapa datang malam-malam begini?" gumam seorang bocah laki-laki berusia sembilan belas tahun. Ia adalah Daniel Evano, adik dari Darren.

Daniel melihat mobil Bianca memasuki halaman rumahnya, sementara ia baru saja pulang dari rumah sahabatnya.

Daniel memarkirkan motor sportnya di belakang mobil Bianca, ia melihat calon kakak iparnya keluar dari mobil dengan raut wajah berantakan. Masih terlihat jelas air mata yang mengering di pipi Bianca, juga mata sembab serta tubuh yang gemetar.

"Kak, ada apa?" tanya Danial menghampiri calon kakak iparnya.

Bianca tidak menjawab, ia membuka bagasi mobilnya dan mengeluarkan koper besar yang sudah ia siapkan.

"Biar aku bantu," tawar Daniel saat melihat Bianca kesulitan mengangkat koper yang terlihat berat. Namun belum sempat bocah itu menyentuh koper di tangan Bianca, wanita itu menepisnya.

Daniel tidak mengerti, ia juga tidak punya keberanian untuk bertanya. Melihat sikap tidak biasa Bianca, Daniel hanya tahu bahwa ada hal serius yang telah terjadi.

Dengan kekuatan penuh, Bianca menyeret koper dan berniat membawanya masuk ke dalam rumah Darren. Sementara Daniel hanya berjalan di belakangnya.

Saat Bianca berada di depan pintu, sebuah pemandangan mengejutkan membuat Bianca semakin teriris sakit.

Darren, laki-laki yang ia cintai, laki-laki yang dua hari lagi resmi menjadi suaminya, kini duduk bersama wanita lain yang sangat ia kenali di ruang tamu.

Darren yang tiba-tiba melihat kedatangan Bianca, segera berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri wanita itu. Darren mencengkram lengan Bianca dengan mata membulat lebar.

"Beri aku kesempatan untuk menjelaskan semua ini pada orang tuaku, kau tidak perlu ikut campur. Pergilah!" ucap Darren.

Bianca menatap laki-laki itu penuh kebencian, ia menepis kasar tangan yang mencengkram lengannya.

"Bagaimana bisa aku tidak ikut campur saat kau adalah laki-laki yang menghancurkan hidupku?"

Bianca membanting koper yang ia seret, lalu mendorong tubuh Darren agar menyingkir dari hadapannya.

"Tidak, kau harus pergi!" Darren menarik Bianca dengan kasar dan hampir membuat wanita itu jatuh.

"Kak, apa yang kau lakukan? Ada apa denganmu!" seru Daniel. Bocah itu mendorong Darren karena tidak suka melihatnya bersikap kasar pada Bianca.

"Jangan ikut campur!" Darren melotot sambil menunjuk tepat di depan wajah adiknya.

***

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

mampir Thor semoga deerren kena karmany

2024-04-26

0

susi 2020

susi 2020

😍😍😍

2023-01-08

0

susi 2020

susi 2020

😘😘😘

2023-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 Kejutan Dan Pengakuan
2 Seolah Kuat
3 Hancur Berkeping-keping
4 Penawaran Adik Ipar
5 Bukan Gurauan Semata
6 Satu Dukungan
7 Penawaran Ulang
8 Haruskah Untuk Setuju?
9 Membuktikan Diri
10 Pilihan Sulit
11 Pesta Dan Air Mata
12 Tolak Ukur Kedewasaan
13 Apakah Disengaja?
14 Bercerai?
15 Hari Pertama Kuliah
16 Cinta Terlarang
17 Mencoba Hal Baru
18 Memulai Kisah Baru
19 Berusaha Keras
20 Pemandangan Terbaik
21 Kejahilan Tiada Akhir
22 Kejutan Mantan Sahabat
23 Seiring Berjalannya Waktu
24 Rayuan Mematikan
25 Inikah Sebabnya?
26 Anniversary
27 Dunia Bagai Terbalik
28 Ekstra Cinta
29 Cinta Pertama
30 Saatnya Telah Tiba
31 Rasa Bersalah Itu
32 Banyak Hati Tersakiti
33 Tamu Tak Diundang
34 Permohonan Maaf
35 Wanita Seperti Apa?
36 Pergi Untuk Yang Kedua Kalinya
37 Kedatangan Seseorang
38 Penawaran Mengejutkan
39 Penolakan Daniel
40 Membalas Rasa Sakit Hati
41 Permainan Panas
42 Bukan Urusanku!
43 Tidak Sedikitpun Menyesal
44 Kabar Mengejutkan
45 Sikap Aneh Bianca
46 Sariawan Atau PMS?
47 Persiapan Kejutan
48 Tips Membangunkannya
49 Pejantan Tangguh
50 Rumah Sakit
51 Masih Ada Hati Nurani
52 Bukan Sebuah Kelemahan
53 Kemanakah?
54 Saudara Tetaplah Saudara
55 Sebuah Hukuman
56 Pertengkaran
57 Darah Daging
58 Kabar Bahagia
59 Datang Ke Rumah Sakit
60 Sebuah Pengakuan
61 Makna Sebuah Hubungan
62 Cara Yang Buruk
63 Kenapa?
64 Sumber Kesalahan
65 Hanya Sebuah Alat
66 Tidak Ada Yang Peduli
67 Hati Yang Luas
68 Tiada Kata Maaf
69 Kabar Mengejutkan
70 Jalan Hidupnya
71 Surat Terakhir
72 Malang Nasibmu
73 Hikmah Dan Musibah
74 Segalanya Telah Usai
75 Biarlah Berlalu
76 Menjelang Kelahiran
77 ENDING
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Kejutan Dan Pengakuan
2
Seolah Kuat
3
Hancur Berkeping-keping
4
Penawaran Adik Ipar
5
Bukan Gurauan Semata
6
Satu Dukungan
7
Penawaran Ulang
8
Haruskah Untuk Setuju?
9
Membuktikan Diri
10
Pilihan Sulit
11
Pesta Dan Air Mata
12
Tolak Ukur Kedewasaan
13
Apakah Disengaja?
14
Bercerai?
15
Hari Pertama Kuliah
16
Cinta Terlarang
17
Mencoba Hal Baru
18
Memulai Kisah Baru
19
Berusaha Keras
20
Pemandangan Terbaik
21
Kejahilan Tiada Akhir
22
Kejutan Mantan Sahabat
23
Seiring Berjalannya Waktu
24
Rayuan Mematikan
25
Inikah Sebabnya?
26
Anniversary
27
Dunia Bagai Terbalik
28
Ekstra Cinta
29
Cinta Pertama
30
Saatnya Telah Tiba
31
Rasa Bersalah Itu
32
Banyak Hati Tersakiti
33
Tamu Tak Diundang
34
Permohonan Maaf
35
Wanita Seperti Apa?
36
Pergi Untuk Yang Kedua Kalinya
37
Kedatangan Seseorang
38
Penawaran Mengejutkan
39
Penolakan Daniel
40
Membalas Rasa Sakit Hati
41
Permainan Panas
42
Bukan Urusanku!
43
Tidak Sedikitpun Menyesal
44
Kabar Mengejutkan
45
Sikap Aneh Bianca
46
Sariawan Atau PMS?
47
Persiapan Kejutan
48
Tips Membangunkannya
49
Pejantan Tangguh
50
Rumah Sakit
51
Masih Ada Hati Nurani
52
Bukan Sebuah Kelemahan
53
Kemanakah?
54
Saudara Tetaplah Saudara
55
Sebuah Hukuman
56
Pertengkaran
57
Darah Daging
58
Kabar Bahagia
59
Datang Ke Rumah Sakit
60
Sebuah Pengakuan
61
Makna Sebuah Hubungan
62
Cara Yang Buruk
63
Kenapa?
64
Sumber Kesalahan
65
Hanya Sebuah Alat
66
Tidak Ada Yang Peduli
67
Hati Yang Luas
68
Tiada Kata Maaf
69
Kabar Mengejutkan
70
Jalan Hidupnya
71
Surat Terakhir
72
Malang Nasibmu
73
Hikmah Dan Musibah
74
Segalanya Telah Usai
75
Biarlah Berlalu
76
Menjelang Kelahiran
77
ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!