Membuktikan Diri

Di ruangan lain, Daniel sibuk membereskan rumah. Ia juga membersihkan lemari pendingin dan dapur, memastikan untuk membuang bahan makanan yang sudah tidak layak di konsumsi.

Tidak hanya itu, Daniel pun menyisir seluruh sudut rumah dan memastikan bahwa tidak ada foto atau kenangan apapun tentang Darren yang ditinggalkan di rumah ini.

Melihat kenangan Darren hanya akan membuat Bianca semakin kesakitan. Apapun tentang laki-laki itu harus dihilangkan, ini demi kesehatan mental Bianca yang sedang sangat tidak terkendali.

Setelah rumah menjadi lebih bersih dan rapi, Daniel duduk sambil bermain ponsel. Bocah laki-laki itu berselancar di sosial media miliknya untuk menghilangkan penat.

"Apa ini?" Daniel menyipit, melihat sebuah foto yang di dalamnya terdapat satu orang yang sangat ia kenali.

"Menjijikkan!" seru Daniel membatin.

Tanpa berpikir panjang, Daniel langsung melakukan sebuah panggilan suara pada salah satu nomor yang tersimpan di ponselnya.

"Kak, apa kau sudah tidak waras? Kau gila?" maki Daniel. Rupanya ia menghubungi Darren setelah melihat foto yang sama seperti yang dilihat oleh Bianca.

Sangat tidak berperasaan. Darren sepertinya sengaja membagikan foto mesranya bersama wanita lain di sosial media agar Bianca melihatnya. Apa ia belum puas membuat Bianca menderita seperti saat ini? Apa semua ini masih kurang?

Melalui sambungan telepon, Daniel memaki dan mengeluarkan berbagai sumpah serapah pada kakaknya. Sebagai seorang kakak, Darren sama sekali bukan orang yang patut dihormati.

["Jangan ikut campur, Daniel. Kau bukan siapa-siapa!"] Hanya itu yang Darren katakan untuk membalas berbagai ucapan adiknya.

Daniel merasa sakit hati. Meski ia bukan siapa-siapa, bukan berarti ia harus diam saja saat ada orang lain yang terluka karena perbuatan saudaranya.

Setelah puas memaki kakaknya, Daniel bergegas menuju kamar tempat Bianca beristirahat. Ia harus memastikan wanita itu tidak melihat apa yang Darren lakukan di belakangnya. Jika tidak, keadaan Bianca akan semakin memburuk.

Saat membuka pintu kamar Bianca secara perlahan, Daniel melihat wanita itu duduk di atas kasur dengan kedua tangan memeluk lutut. Wajahnya basah karena tetesan air mata.

Daniel datang terlambat, Bianca lebih dulu melihat hal yang tidak seharusnya ia lihat.

Ketika melihat keadaan Bianca yang sangat memprihatinkan, memunculkan begitu besar kebencian Daniel pada kakaknya, Darren. Bianca memang masih bukan siapa-siapanya, namun Daniel merasa turut merasakan sakit yang sama.

Dengan hati-hati, Daniel mendekati Bianca dan naik ke atas tempat tidur. Daniel memeluk tubuh Bianca, mengusap punggung wanita itu dengan lembut, berusaha sedikit mengurangi rasa sakit yang sedang wanita itu derita.

"Tidak apa-apa, Kak. Menangislah, lepaskan semua beban dan rasa sakitmu. Keluarkan semua agar kau merasa lega, setelah itu, lupakan perlahan," ujar Daniel lembut.

Daniel paham ia tidak bisa memaksa Bianca untuk langsung move on dan melupakan segalanya tentang Darren. Semua penghianatan, kebohongan, serta rasa sakit berkepanjangan yang diterima oleh Bianca bukanlah hal yang mudah.

Wanita itu diselingkuhi selama hampir satu tahun. Ia dihianati oleh sahabat baiknya, di campakkan saat sedang mengandung seorang anak, dan parahnya lagi, harga diri keluarganya pun ikut dipertaruhkan.

Bianca menangis dengan tubuh bergetar di pelukan Daniel. Wanita itu menumpahkan seluruh air mata yang tertahan. Ia membiarkan Daniel membantunya melepaskan seluruh beban dalam hatinya.

"Apa kurangnya aku? Apa salahku? Sedikitpun aku tidak pernah mengecewakannya. Tapi dia memberiku rasa sakit yang teramat sakit," lirih Bianca di sela tangisnya.

"Tidak, Kak. Kau tidak bersalah."

Daniel melepaskan pelukannya, sedikit mendorong tubuh Bianca agar ia bisa melihat wajah wanita itu.

"Semua akan baik-baik saja, percayalah padaku. Penghianat tidak pantas ditangisi, air matamu terlalu berharga untuk orang sepertinya."

"Lusa, aku akan menikahimu, Kak. Jangan pikirkan hal lain, pikirkan pernikahan kita," ucap Daniel.

"Tapi ...."

"Tapi apa, Kak? Apa kau tidak percaya padaku? Aku ini sudah dewasa. Apa kau khawatir akan membiayai kuliahku? Tidak, Kak. Aku bisa melakukannya. Lalu apa lagi yang kau takutkan? Takut aku tidak layak menjadi seorang suami, seorang ayah? Atau, kau takut tentang nafkah batin?"

Bianca menggeleng, salah satu jawaban Daniel membuat sudut bibirnya sedikit terangkat. Wanita itu menatap lekat wajah Daniel dan menemukan kesungguhan di sana. Ia tidak melihat sedikitpun keraguan di mata Daniel dalam mengambil keputusan.

Mengenal Daniel selama lebih dari dua tahun terakhir membuat Bianca begitu memahami sifat bocah laki-laki itu. Hanya saja, Bianca masih memikirkan pendapat orang lain. Apakah pantas ia menikah dengan seorang bocah laki-laki yang baru saja lulus SMA?

Umur mereka selisih lima tahun, Bianca lebih tua. Bagaimana jika orang beranggapan buruk? Apa lagi sebagian orang tahu jika Daniel adalah adik dari Darren. Mereka pasti mengasihani Daniel karena menikah dengan wanita yang lebih tua darinya.

"Aku akan meyakinkan Papa bahwa aku layak sebagai pengganti Kak Darren untukmu. Aku berjanji akan melakukan semua yang terbaik," lirih Daniel.

***

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

bener apa yg di katakan Daniel penghianat td pantas untuk di tangisi.
semangt Bianca

2024-04-26

0

sari

sari

tak dukung Niel

2024-01-31

0

Andi Fitri

Andi Fitri

umur tua tdk menjamin orang itu dewasa..buat Darren menyesal Krn sdh memilih wanita ular bahagia lh bersama Daniel..

2023-08-09

0

lihat semua
Episodes
1 Kejutan Dan Pengakuan
2 Seolah Kuat
3 Hancur Berkeping-keping
4 Penawaran Adik Ipar
5 Bukan Gurauan Semata
6 Satu Dukungan
7 Penawaran Ulang
8 Haruskah Untuk Setuju?
9 Membuktikan Diri
10 Pilihan Sulit
11 Pesta Dan Air Mata
12 Tolak Ukur Kedewasaan
13 Apakah Disengaja?
14 Bercerai?
15 Hari Pertama Kuliah
16 Cinta Terlarang
17 Mencoba Hal Baru
18 Memulai Kisah Baru
19 Berusaha Keras
20 Pemandangan Terbaik
21 Kejahilan Tiada Akhir
22 Kejutan Mantan Sahabat
23 Seiring Berjalannya Waktu
24 Rayuan Mematikan
25 Inikah Sebabnya?
26 Anniversary
27 Dunia Bagai Terbalik
28 Ekstra Cinta
29 Cinta Pertama
30 Saatnya Telah Tiba
31 Rasa Bersalah Itu
32 Banyak Hati Tersakiti
33 Tamu Tak Diundang
34 Permohonan Maaf
35 Wanita Seperti Apa?
36 Pergi Untuk Yang Kedua Kalinya
37 Kedatangan Seseorang
38 Penawaran Mengejutkan
39 Penolakan Daniel
40 Membalas Rasa Sakit Hati
41 Permainan Panas
42 Bukan Urusanku!
43 Tidak Sedikitpun Menyesal
44 Kabar Mengejutkan
45 Sikap Aneh Bianca
46 Sariawan Atau PMS?
47 Persiapan Kejutan
48 Tips Membangunkannya
49 Pejantan Tangguh
50 Rumah Sakit
51 Masih Ada Hati Nurani
52 Bukan Sebuah Kelemahan
53 Kemanakah?
54 Saudara Tetaplah Saudara
55 Sebuah Hukuman
56 Pertengkaran
57 Darah Daging
58 Kabar Bahagia
59 Datang Ke Rumah Sakit
60 Sebuah Pengakuan
61 Makna Sebuah Hubungan
62 Cara Yang Buruk
63 Kenapa?
64 Sumber Kesalahan
65 Hanya Sebuah Alat
66 Tidak Ada Yang Peduli
67 Hati Yang Luas
68 Tiada Kata Maaf
69 Kabar Mengejutkan
70 Jalan Hidupnya
71 Surat Terakhir
72 Malang Nasibmu
73 Hikmah Dan Musibah
74 Segalanya Telah Usai
75 Biarlah Berlalu
76 Menjelang Kelahiran
77 ENDING
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Kejutan Dan Pengakuan
2
Seolah Kuat
3
Hancur Berkeping-keping
4
Penawaran Adik Ipar
5
Bukan Gurauan Semata
6
Satu Dukungan
7
Penawaran Ulang
8
Haruskah Untuk Setuju?
9
Membuktikan Diri
10
Pilihan Sulit
11
Pesta Dan Air Mata
12
Tolak Ukur Kedewasaan
13
Apakah Disengaja?
14
Bercerai?
15
Hari Pertama Kuliah
16
Cinta Terlarang
17
Mencoba Hal Baru
18
Memulai Kisah Baru
19
Berusaha Keras
20
Pemandangan Terbaik
21
Kejahilan Tiada Akhir
22
Kejutan Mantan Sahabat
23
Seiring Berjalannya Waktu
24
Rayuan Mematikan
25
Inikah Sebabnya?
26
Anniversary
27
Dunia Bagai Terbalik
28
Ekstra Cinta
29
Cinta Pertama
30
Saatnya Telah Tiba
31
Rasa Bersalah Itu
32
Banyak Hati Tersakiti
33
Tamu Tak Diundang
34
Permohonan Maaf
35
Wanita Seperti Apa?
36
Pergi Untuk Yang Kedua Kalinya
37
Kedatangan Seseorang
38
Penawaran Mengejutkan
39
Penolakan Daniel
40
Membalas Rasa Sakit Hati
41
Permainan Panas
42
Bukan Urusanku!
43
Tidak Sedikitpun Menyesal
44
Kabar Mengejutkan
45
Sikap Aneh Bianca
46
Sariawan Atau PMS?
47
Persiapan Kejutan
48
Tips Membangunkannya
49
Pejantan Tangguh
50
Rumah Sakit
51
Masih Ada Hati Nurani
52
Bukan Sebuah Kelemahan
53
Kemanakah?
54
Saudara Tetaplah Saudara
55
Sebuah Hukuman
56
Pertengkaran
57
Darah Daging
58
Kabar Bahagia
59
Datang Ke Rumah Sakit
60
Sebuah Pengakuan
61
Makna Sebuah Hubungan
62
Cara Yang Buruk
63
Kenapa?
64
Sumber Kesalahan
65
Hanya Sebuah Alat
66
Tidak Ada Yang Peduli
67
Hati Yang Luas
68
Tiada Kata Maaf
69
Kabar Mengejutkan
70
Jalan Hidupnya
71
Surat Terakhir
72
Malang Nasibmu
73
Hikmah Dan Musibah
74
Segalanya Telah Usai
75
Biarlah Berlalu
76
Menjelang Kelahiran
77
ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!