Bukan Gurauan Semata

Bianca masih diam tak bersuara, ia enggan menanggapi ucapan bocah laki-laki di hadapannya. Bianca menganggap tawaran Daniel hanya sebuah lelucon dan cara bocah itu untuk menghiburnya.

Sementara Daniel, menatap Bianca penuh keyakinan. Entah apa alasan sebenarnya ia mengatakan hal itu, namun Daniel nampak bersungguh-sungguh. Tidak sedikitpun di wajahnya menunjukkan keraguan.

"Aku akan membicarakan hal ini pada mama dan papaku. Jika Kak Darren benar-benar lebih memilih wanita itu, aku yang akan menikahimu, Kak," ucap Daniel lagi.

"Pulanglah, Dan. Aku tahu kau berniat menghiburku, tapi itu sama sekali tidak lucu!" ucap Bianca. Wanita itu bangkit dari sofa dan hendak pergi.

"Apa aku terlihat sedang bergurau, Kak?" Daniel bangkit, mencegah Bianca berjalan meninggalkannya.

"Itu tidak masuk akal. Jangan membuat masalah ini semakin rumit," tegur Bianca.

"Aku tidak membuatnya rumit, aku ingin menyelamatkan semuanya. Menyelamatkan harga diri keluargaku, keluargamu, juga menyelamatkan nasib bayi itu!" jelas Daniel.

"Tidak, Daniel. Kau belum mengerti, kau belum cukup dewasa. Mengambil keputusan butuh pertimbangan yang matang, bukan asal bicara sepertimu."

"Aku akan membuktikan jika aku tidak sedang asal bicara!" seru Daniel. Bocah laki-laki itu tiba-tiba memeluk tubuh Bianca.

Seketika, Bianca terkejut. Namun ia tidak menolak saat dirinya memang sedang butuh seseorang yang bisa memahami perasaannya.

Meskipun Bianca dan Daniel terpaut lima tahun, tubuh Daniel lebih tinggi dibandingkan Bianca. Dengan usia dua puluh empat tahun, Bianca memiliki tubuh yang ramping dan tidak terlalu tinggi, hingga membuatnya masih terlihat seperti remaja SMA.

"Jangan takut, semua akan baik-baik saja, Kak. Percayalah," ucap Daniel.

Memohon maaf atas kesalahna kakaknya pun tidak akan ada gunanya, tidak sedikitpun hal itu bisa mengurangi rasa sakit dan penderitaan yang dirasakan Bianca. Maka dari itu, Daniel berusaha memperbaiki keadaan yang sudah terlanjur kacau.

Setelah beberapa detik, Bianca sedikit mendorong tubuh Daniel agar melepaskannya. Ia meminta bocah laki-laki itu pulang sebelum kedua orang tuanya panik karena kehilangannya.

"Telepon aku saat kau butuh sesuatu, Kak. Aku akan secepatnya memberimu kabar," ucap Daniel sebelum pergi.

Bianca mengunci pintu rumah dan membiarkan perkataan Daniel menjadi angin lalu. Dalam pikiran Bianca, tidak sedikitpun terlintas ide gila seperti apa yang baru saja Daniel katakan.

Bocah laki-laki itu masih belum cukup dewasa, ia baru saja lulus SMA dan bahkan belum genap berusia dua puluh tahun. Bianca yakin jika Daniel hanya bercanda.

***

Daniel memesan taksi melalui aplikasi online. Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam, ia harus bergegas pulang dan membicarakan permasalahan ini pada kedua orang tuanya.

Bagaimanapun, seseorang harus bertanggung jawab. Daniel tidak bisa membiarkan Bianca menderita seorang diri, sementara Darren tengah bersenang-senang karena bebas bersama wanita lain.

Setelah sampai di rumahnya, Daniel melihat lampu ruang tamu masih menyala terang. Ia masuk ke dalam rumah dan melihat kedua orang tuanya masih duduk bersama Darren. Hanya saja, kini Vania sudah tidak lagi terlihat bersama mereka.

"Dari mana saja kau?" tanya Darren datar.

"Aku tidak sepertimu, Kak. Aku mengantar Kak Bianca pulang dan memastikan dia baik-baik saja," jawab Daniel tidak kalah ketus.

"Beraninya kau!" seru Darren.

"Cukup, kau sudah terlalu banyak membuat masalah. Ini semua karena kau yang kurang ajar!" hardik Bramantyo pada Darren.

"Lalu bagaimana? Kak Bianca sedang hamil dan kau membatalkan pernikahan begitu saja?" Daniel bertanya pada kakaknya.

"Belum tentu itu anakku!" bantah Darren.

Daniel meringis, baji"*ngan memang tidak pernah mengakui perbuatannya.

"Keputusan Papa sudah bulat. Jika kau memilih wanita itu, maka kau harus angkat kaki dari rumah ini. Tinggalkan semuanya dan pergi sejauh mungkin. Perbuatanmu sudah sangat memalukan!" ujar Bramantyo kesal.

Darren tampak keberatan, namun ia sudah memilih. Darren tetap akan mempertahankan Vania dan melakukan apapun agar mereka bisa bersama.

"Baik, baiklah." Darren bangkit dari tempat duduknya, berjalan keluar dari rumah meninggalkan orang tua dan saudaranya di ruang tamu.

Memangnya apa kelebihan Vania hingga Darren begitu tergila-gila? Padahal Bianca adalah sosok wanita sempurna. Tiga orang di ruang tamu sibuk dengan pikiran mereka.

Setelah ruang tamu hening beberapa saat, Daniel berusaha menyusun kata-kata untuk mengungkapkan tujuannya. Namun sebelum ia memulai, Sintia lebih dulu bertanya.

"Bagaimana keadaan Bianca? Apa dia baik-baik saja?" tanya Sintia pada anak bungsunya.

"Dia tidak baik-baik saja, Ma. Dia hampir tidak berhenti menangis," jawab Daniel.

Sintia memejamkan matanya. Wanita paruh baya itu juga nampak sangat pucat, kedua matanya sembab, menangisi kekurangajaran anak sulungnya.

Sebagai seorang ibu juga seorang wanita, Sintia sangat memahami perasaan Bianca, juga bisa membayangkan perasaan kedua orang tua wanita itu jika mengetahui hal ini.

"Ma, Pa, izinkan aku menggantikan Kak Darren. Izinkan aku menikahi Kak Bianca," ucap Daniel mantap.

***

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

mantap ortuny deerren yg mencoret deerren dr ahli waris ny biar Vivian taurasa klu derren kere

2024-04-26

0

Indri Sukawati

Indri Sukawati

jangan² Daniel emang ada rasa🙂

2023-04-13

0

susi 2020

susi 2020

🥰🥰🥰🥰

2023-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 Kejutan Dan Pengakuan
2 Seolah Kuat
3 Hancur Berkeping-keping
4 Penawaran Adik Ipar
5 Bukan Gurauan Semata
6 Satu Dukungan
7 Penawaran Ulang
8 Haruskah Untuk Setuju?
9 Membuktikan Diri
10 Pilihan Sulit
11 Pesta Dan Air Mata
12 Tolak Ukur Kedewasaan
13 Apakah Disengaja?
14 Bercerai?
15 Hari Pertama Kuliah
16 Cinta Terlarang
17 Mencoba Hal Baru
18 Memulai Kisah Baru
19 Berusaha Keras
20 Pemandangan Terbaik
21 Kejahilan Tiada Akhir
22 Kejutan Mantan Sahabat
23 Seiring Berjalannya Waktu
24 Rayuan Mematikan
25 Inikah Sebabnya?
26 Anniversary
27 Dunia Bagai Terbalik
28 Ekstra Cinta
29 Cinta Pertama
30 Saatnya Telah Tiba
31 Rasa Bersalah Itu
32 Banyak Hati Tersakiti
33 Tamu Tak Diundang
34 Permohonan Maaf
35 Wanita Seperti Apa?
36 Pergi Untuk Yang Kedua Kalinya
37 Kedatangan Seseorang
38 Penawaran Mengejutkan
39 Penolakan Daniel
40 Membalas Rasa Sakit Hati
41 Permainan Panas
42 Bukan Urusanku!
43 Tidak Sedikitpun Menyesal
44 Kabar Mengejutkan
45 Sikap Aneh Bianca
46 Sariawan Atau PMS?
47 Persiapan Kejutan
48 Tips Membangunkannya
49 Pejantan Tangguh
50 Rumah Sakit
51 Masih Ada Hati Nurani
52 Bukan Sebuah Kelemahan
53 Kemanakah?
54 Saudara Tetaplah Saudara
55 Sebuah Hukuman
56 Pertengkaran
57 Darah Daging
58 Kabar Bahagia
59 Datang Ke Rumah Sakit
60 Sebuah Pengakuan
61 Makna Sebuah Hubungan
62 Cara Yang Buruk
63 Kenapa?
64 Sumber Kesalahan
65 Hanya Sebuah Alat
66 Tidak Ada Yang Peduli
67 Hati Yang Luas
68 Tiada Kata Maaf
69 Kabar Mengejutkan
70 Jalan Hidupnya
71 Surat Terakhir
72 Malang Nasibmu
73 Hikmah Dan Musibah
74 Segalanya Telah Usai
75 Biarlah Berlalu
76 Menjelang Kelahiran
77 ENDING
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Kejutan Dan Pengakuan
2
Seolah Kuat
3
Hancur Berkeping-keping
4
Penawaran Adik Ipar
5
Bukan Gurauan Semata
6
Satu Dukungan
7
Penawaran Ulang
8
Haruskah Untuk Setuju?
9
Membuktikan Diri
10
Pilihan Sulit
11
Pesta Dan Air Mata
12
Tolak Ukur Kedewasaan
13
Apakah Disengaja?
14
Bercerai?
15
Hari Pertama Kuliah
16
Cinta Terlarang
17
Mencoba Hal Baru
18
Memulai Kisah Baru
19
Berusaha Keras
20
Pemandangan Terbaik
21
Kejahilan Tiada Akhir
22
Kejutan Mantan Sahabat
23
Seiring Berjalannya Waktu
24
Rayuan Mematikan
25
Inikah Sebabnya?
26
Anniversary
27
Dunia Bagai Terbalik
28
Ekstra Cinta
29
Cinta Pertama
30
Saatnya Telah Tiba
31
Rasa Bersalah Itu
32
Banyak Hati Tersakiti
33
Tamu Tak Diundang
34
Permohonan Maaf
35
Wanita Seperti Apa?
36
Pergi Untuk Yang Kedua Kalinya
37
Kedatangan Seseorang
38
Penawaran Mengejutkan
39
Penolakan Daniel
40
Membalas Rasa Sakit Hati
41
Permainan Panas
42
Bukan Urusanku!
43
Tidak Sedikitpun Menyesal
44
Kabar Mengejutkan
45
Sikap Aneh Bianca
46
Sariawan Atau PMS?
47
Persiapan Kejutan
48
Tips Membangunkannya
49
Pejantan Tangguh
50
Rumah Sakit
51
Masih Ada Hati Nurani
52
Bukan Sebuah Kelemahan
53
Kemanakah?
54
Saudara Tetaplah Saudara
55
Sebuah Hukuman
56
Pertengkaran
57
Darah Daging
58
Kabar Bahagia
59
Datang Ke Rumah Sakit
60
Sebuah Pengakuan
61
Makna Sebuah Hubungan
62
Cara Yang Buruk
63
Kenapa?
64
Sumber Kesalahan
65
Hanya Sebuah Alat
66
Tidak Ada Yang Peduli
67
Hati Yang Luas
68
Tiada Kata Maaf
69
Kabar Mengejutkan
70
Jalan Hidupnya
71
Surat Terakhir
72
Malang Nasibmu
73
Hikmah Dan Musibah
74
Segalanya Telah Usai
75
Biarlah Berlalu
76
Menjelang Kelahiran
77
ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!