Pesta Dan Air Mata

Abraham segera mengambil keputusan setelah istrinya sadar dari pingsan. Bianca bersyukur, sang mama baik-baik saja dan mau mendengarkan penjelasannya.

"Bagaimanapun, seseorang harus bertanggungjawab," ucap Abraham.

Daniel tersenyum mendengar keputusan bijak calon mertuanya. Meskipun ia paham jika dirinya dinilai kurang layak, namun Daniel akan berusaha membuktikan bahwa ia bisa dipercaya.

Setelah Bellinda membaik, Bianca kembali dirias untuk memperbaiki make up yang rusak karena air mata.

Tepat pukul sepuluh siang, prosesi pernikahan dimulai. Saat nama Daniel di sebut sebagai calon mempelai pria, orang-orang yang paham tentang keluarga ini pun mulai berbisik.

Daniel dan Bianca paham yang akan terjadi, ini adalah resiko yang harus mereka terima saat keduanya setuju untuk menikah.

"Itu kan Daniel, adik Darren. Bukankah di kertas undangan yang tertulis sebagai mempelai pria itu Darren?" Semua orang membicarakan hal yang sama.

Tidak ada penjelasan atau kalimat khusus yang bisa dikatakan oleh Bianca ataupun Daniel. Namun saat janji pernikahan diucapkan, Daniel nampak sangat mempesona, ia masih muda namun setiap kalimat yang keluar dari mulutnya begitu bijak dan mengharukan.

Mengingat kondisi Bianca yang sedang hamil dan butuh banyak istirahat, Daniel memutuskan untuk tidak membawa wanita itu ke lantai dansa, hal yang biasa dilakukan pengantin baru.

Terlebih Bianca terlihat tidak bahagia. Sepanjang acara, Daniel tidak melihat Bianca menunjukkan senyum di bibirnya. Wanita itu tampak murung, enggan berbicara. Ia berdiri dan berjalan seperti mayat hidup, membuat Daniel merasa bingung dan serba salah.

Demi kesehatan tubuh dan mental wanita yang baru saja sah menjadi istrinya, Daniel mengajak Bianca ke kamar khusus yang dipersiapkan untuk tempat istirahat.

Kedua orang tua Bianca dan Daniel tidak bisa melakukan apapun. Kini keputusan telah diambil, suka ataupun tidak, Bianca dan Daniel sudah resmi menjadi pasangan suami istri yang sah di mata hukum dan agama.

Di kamar, Daniel mengabaikan meriahnya pesta dan suara musik yang riuh. Ia membantu Bianca berbaring di atas tempat tidur dengan gaun pengantin yang masih melekat di tubuhnya.

"Bukankah itu tidak nyaman? Bagaimana jika kau berganti pakaian, Kak?" tanya Daniel.

Bianca tidak bersuara, ia hanya menggeleng lemah sambil menatap kosong pada jendela yang sedikit terbuka gordennya. Beberapa saat kemudian, wanita itu berjalan mendekati tempat tidur dan berbaring di sana.

"Jika kau malu berganti pakaian karena ada aku, aku akan tunggu di luar," ucap Daniel sambil duduk di pinggiran tempat tidur. Saat ia hendak beranjak pergi, Bianca menghentikannya.

"Tidak, biarkan tetap seperti ini," jawab Bianca lirih.

Bianca adalah wanita yang beruntung dalam hal kehidupan. Ia lahir dari keluarga kaya raya, bahkan ia sudah menjadi konglomerat sejak dalam kandungan. Ia dikelilingi orang-orang yang menyayanginya. Hanya saja, kisah percintaannya sungguh tragis. Siapapun tidak akan menyangka jika Bianca akan mengalami hal seburuk ini.

Demi melindungi harkat dan martabat keluarganya, ia rela menikah dengan Daniel, bocah laki-laki yang bahkan baru lulus SMA.

"Jangan melamun, semua akan baik-baik saja," tegur Daniel.

Bianca memang tidak lagi menangis, namun tatapan matanya kosong, ekspresi wajahnya datar.

Daniel berusaha menenangkan Bianca dengan mengusap lembut rambut wanita itu. Ia menawarkan makanan, minuman, buah, roti, namun Bianca bungkam. Tidak sedikitpun ia mau bersuara.

Tok ... Tok ... Tok ...

Suara pintu diketuk. Daniel beranjak dari kasur dan membuka pintu. Rupanya Abraham datang, ia pasti sangat mengkhawatirkan putrinya hingga meninggalkan pesta dan semua tamu pentingnya.

"Sayang, bagaimana kondisimu?" tanya Abraham. Bianca sama sekali tidak menoleh.

"Apa yang perlu Papa lakukan untukmu, Sayang? Papa tidak keberatan jika membunuhnya. Laki-laki sepertinya hanya akan menjadi sampah di dunia ini," ucap Abraham.

Daniel menelan ludah mendengar kalimat yang baru saja diucapkan oleh mertuanya. Sadis sekali, namun Darren pantas mendapatkan segala cacian dan kebencian dari keluarga itu.

Masih terlihat jelas kemarahan di wajah Abraham. Semua orang tua pasti tidak rela anak kesayangannya diperlakukan seperti sampah, dibuang begitu saja saat kepercayaan sudah diraih sepenuhnya.

Abraham sangat frustasi melihat keadaan Bianca. Ia sadar batin putrinyanya tersiksa, jiwanya terguncang. Tidak ada satupun wanita bisa bersikap baik-baik saja saat mengetahui penghianatan yang sudah begitu lama terjadi di belakangnya, meninggalkan luka dan rasa sakit yang luar biasa.

"Daniel," lirih Abraham sambil menoleh pada menantunya.

"Ya, Paman?"

"Mulai sekarang kau bisa memanggilku Papa. Kau adalah suami dari Bianca, kau pasti ingin yang terbaik untuknya, kan?" tanya Abraham. Daniel mendadak gelisah.

"Tentu saja, saya menginginkan yang terbaik untuk kami."

"Kalau begitu, bisakah kau mendukung Papa dan membantu Papa dalam mengatasi kakakmu?"

***

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

semangat Bianca ksihn baby ny

2024-04-26

0

sari

sari

menantu dadakan

2024-01-31

0

susi 2020

susi 2020

😍😍😍🥰

2023-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 Kejutan Dan Pengakuan
2 Seolah Kuat
3 Hancur Berkeping-keping
4 Penawaran Adik Ipar
5 Bukan Gurauan Semata
6 Satu Dukungan
7 Penawaran Ulang
8 Haruskah Untuk Setuju?
9 Membuktikan Diri
10 Pilihan Sulit
11 Pesta Dan Air Mata
12 Tolak Ukur Kedewasaan
13 Apakah Disengaja?
14 Bercerai?
15 Hari Pertama Kuliah
16 Cinta Terlarang
17 Mencoba Hal Baru
18 Memulai Kisah Baru
19 Berusaha Keras
20 Pemandangan Terbaik
21 Kejahilan Tiada Akhir
22 Kejutan Mantan Sahabat
23 Seiring Berjalannya Waktu
24 Rayuan Mematikan
25 Inikah Sebabnya?
26 Anniversary
27 Dunia Bagai Terbalik
28 Ekstra Cinta
29 Cinta Pertama
30 Saatnya Telah Tiba
31 Rasa Bersalah Itu
32 Banyak Hati Tersakiti
33 Tamu Tak Diundang
34 Permohonan Maaf
35 Wanita Seperti Apa?
36 Pergi Untuk Yang Kedua Kalinya
37 Kedatangan Seseorang
38 Penawaran Mengejutkan
39 Penolakan Daniel
40 Membalas Rasa Sakit Hati
41 Permainan Panas
42 Bukan Urusanku!
43 Tidak Sedikitpun Menyesal
44 Kabar Mengejutkan
45 Sikap Aneh Bianca
46 Sariawan Atau PMS?
47 Persiapan Kejutan
48 Tips Membangunkannya
49 Pejantan Tangguh
50 Rumah Sakit
51 Masih Ada Hati Nurani
52 Bukan Sebuah Kelemahan
53 Kemanakah?
54 Saudara Tetaplah Saudara
55 Sebuah Hukuman
56 Pertengkaran
57 Darah Daging
58 Kabar Bahagia
59 Datang Ke Rumah Sakit
60 Sebuah Pengakuan
61 Makna Sebuah Hubungan
62 Cara Yang Buruk
63 Kenapa?
64 Sumber Kesalahan
65 Hanya Sebuah Alat
66 Tidak Ada Yang Peduli
67 Hati Yang Luas
68 Tiada Kata Maaf
69 Kabar Mengejutkan
70 Jalan Hidupnya
71 Surat Terakhir
72 Malang Nasibmu
73 Hikmah Dan Musibah
74 Segalanya Telah Usai
75 Biarlah Berlalu
76 Menjelang Kelahiran
77 ENDING
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Kejutan Dan Pengakuan
2
Seolah Kuat
3
Hancur Berkeping-keping
4
Penawaran Adik Ipar
5
Bukan Gurauan Semata
6
Satu Dukungan
7
Penawaran Ulang
8
Haruskah Untuk Setuju?
9
Membuktikan Diri
10
Pilihan Sulit
11
Pesta Dan Air Mata
12
Tolak Ukur Kedewasaan
13
Apakah Disengaja?
14
Bercerai?
15
Hari Pertama Kuliah
16
Cinta Terlarang
17
Mencoba Hal Baru
18
Memulai Kisah Baru
19
Berusaha Keras
20
Pemandangan Terbaik
21
Kejahilan Tiada Akhir
22
Kejutan Mantan Sahabat
23
Seiring Berjalannya Waktu
24
Rayuan Mematikan
25
Inikah Sebabnya?
26
Anniversary
27
Dunia Bagai Terbalik
28
Ekstra Cinta
29
Cinta Pertama
30
Saatnya Telah Tiba
31
Rasa Bersalah Itu
32
Banyak Hati Tersakiti
33
Tamu Tak Diundang
34
Permohonan Maaf
35
Wanita Seperti Apa?
36
Pergi Untuk Yang Kedua Kalinya
37
Kedatangan Seseorang
38
Penawaran Mengejutkan
39
Penolakan Daniel
40
Membalas Rasa Sakit Hati
41
Permainan Panas
42
Bukan Urusanku!
43
Tidak Sedikitpun Menyesal
44
Kabar Mengejutkan
45
Sikap Aneh Bianca
46
Sariawan Atau PMS?
47
Persiapan Kejutan
48
Tips Membangunkannya
49
Pejantan Tangguh
50
Rumah Sakit
51
Masih Ada Hati Nurani
52
Bukan Sebuah Kelemahan
53
Kemanakah?
54
Saudara Tetaplah Saudara
55
Sebuah Hukuman
56
Pertengkaran
57
Darah Daging
58
Kabar Bahagia
59
Datang Ke Rumah Sakit
60
Sebuah Pengakuan
61
Makna Sebuah Hubungan
62
Cara Yang Buruk
63
Kenapa?
64
Sumber Kesalahan
65
Hanya Sebuah Alat
66
Tidak Ada Yang Peduli
67
Hati Yang Luas
68
Tiada Kata Maaf
69
Kabar Mengejutkan
70
Jalan Hidupnya
71
Surat Terakhir
72
Malang Nasibmu
73
Hikmah Dan Musibah
74
Segalanya Telah Usai
75
Biarlah Berlalu
76
Menjelang Kelahiran
77
ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!