Gairah Pesona Sang Penggoda
Ceroboh
Di dalam ruangan dua manusia sedang tegang, apalagi Zoya. Dia sekarang lagi berada di ruangan Felix, tatapan tegas dan datarnya itu membuat dirinya tak bisa berkutik
Felix Antonio
Saya sudah katakan sama kamu, kenapa kamu malah membuat saya susah. Kamu tahu berapa hasil kerjasama ini?
Zoya tak berani menjawab ia hanya bisa menunduk, Felix melempar semua dokumen yang diberikan Zoya membuat dirinya kaget.
Felix Antonio
Saya tidak mau tahu, kamu mulai awal lagi dokumen ini. Saya tidak ingin kamu melakukan kesalahan lagi
Felix Antonio
Hilangkan semua kecerobohan kamu itu! Saya tidak mau kamu membuat perusahaan saya bangkrut, hanya kecerobohan yang kamu buat!
Zoya/Tyas
Maaf pak. Saya akan berusaha tidak mengulanginya lagi! Kalau gitu saya permisi pak!
Di luar Zoya terus memaki dirinya, sampai Edric menatapnya
Edric Antonio (Kakak Felix)
Zoya, kamu ada masalah? Kenapa kamu malah bersikap seperti itu?
Zoya/Tyas
Hah! Tidak pak. Bapak mau ketemu pak Felix?
Edric Antonio (Kakak Felix)
Iya, dia ada di dalam kan?
Zoya/Tyas
Ada pak. Saya permisi pak!
Edric mengangguk, ia membuka pintu di sana ia melihat Felix terus sibuk dengan alat berbentuk persegi panjang.
Edric Antonio (Kakak Felix)
Gua gak ganggu lu kan?
Edric meletakan berkas yang ia bawa, Edric membuka minuman kaleng yang sempat ia beli.
Edric Antonio (Kakak Felix)
Tadi gua gak sengaja ketemu Zoya di depan. Kayanya sikap dia agak aneh, apa semua ini gara-gara lu?
Felix menatap Edric, ia kembali fokus dengan laptop.
Edric Antonio (Kakak Felix)
Gua udah bilang sama lu, jangan galak sama perempuan. Yang ada dia bakal gak betah kerja di sini
Felix Antonio
Gua cuman memperingati dia saja, gua gak suka sama sikapnya. Gara-gara kesalahan dia hampir membuat perusahaan gua rugi
Edric Antonio (Kakak Felix)
Kesalahan apa sampai lu marah gitu?
Felix Antonio
Ceroboh! Gua gak suka sama orang ceroboh.
Edric Antonio (Kakak Felix)
Kaya gitu aja lu jadi marah ke dia. Apa lu gak tahu gimana perasaannya? Dia perempuan Felix bukan lelaki, kalau dia kenapa-kenapa gimana?
Felix Antonio
Bukan urusan gua
Dan benar saja, saat dirinya baru selesai kerja tak sengaja ia melihat seorang wanita di ruangan lantai dua. Ia mengamati wanita itu sampai dirinya ingin menghampiri wanita itu.
Felix Antonio
{Apa gua sudah keterlaluan ya! Sudah jam segini dia masih menyelesaikan dokumen, apa dia gak kelelahan?}
Wanita itu adalah Zoya, sebelum pulang ia merapikan barang yang berada di atas meja.
Zoya/Tyas
Bapak tidak pulang? Kenapa bapak berdiri di luar?
Felix Antonio
S-saya... Saya kebetulan lewat saja.
Zoya/Tyas
Kalau gitu saya permisi, pak!
Felix Antonio
Saya antar kamu pulang. Gak baik perempuan pulang sendiri apalagi sudah malam begini!
Zoya/Tyas
Enggak usah pak. Saya bawa kendaraan
Felix Antonio
Kendaraan kamu nanti ada yang bawa, sekarang kamu saya antar pulang saja.
Zoya beriringan dengan langkah Felix, barulah mereka masuk ke dalam mobil. Mereka berdua menikmati suasana hening sampai Felix memulai pembicaraan
Felix Antonio
Dimana alamat kamu? Biar saya antar kamu ke rumah?
Zoya/Tyas
Jl. Kencana 3 No. 05
Zoya menyebutkan alamat rumah seketika membuat Felix berhenti, Zoya melirik Felix setelah mobil yang dibawanya berhenti secara mendadak
Zoya/Tyas
Kenapa pak? Apa ada sesuatu yang tertinggal?
Felix Antonio
Kamu yakin alamat kamu di sana?
Zoya/Tyas
Iya, kan itu rumah saya pak. Masa saya gak ingat alamat rumah saya sendiri
Zoya/Tyas
Emangnya kenapa pak?
Tak ada jawaban dari Felix, bosnya ini malah melanjutkan menyetir.
Zoya melirik Felix, dia malah diam saja tanpa bicara apapun lagi setelah kejadian barusan.
Zoya/Tyas
Bapak tidak apa-apa? Bapak mau masuk dulu?
Felix Antonio
Tidak perlu, yang ada nanti orang mengira saya berbuat macam-macam sama kamu.
Zoya mengerutkan kening, apa dia tak salah dengar. Apa dia seperti wanita murahan yang beranggapan bahwa dirinya wanita tak punya harga diri?
Zoya keluar dari mobil, saat dia ingin mengucapkan terima kasih ternyata mobil itu sudah pergi.
Zoya/Tyas
Aneh banget. Pantesan aja semua karyawan menganggapnya aneh, ternyata memang kenyataan bahwa dia aneh
Zoya masuk ke dalam rumah, di perjalanan Felix masih fokus dengan menyetir sampai tiba di mansion pribadi.
Bi Sri (Art)
Tuan sudah kembali?
Bi Sri (Art)
Mau saya buatkan minum? Atau tuan ingin mandi terlebih dahulu?
Felix Antonio
Tidak usah bi. Bibi istirahat saja, kalau saya lapar nanti saya bisa ambil sendiri
Felix memutuskan ke kamar untuk mandi dengan air hangat, malam begini ia memutuskan untuk tidak berendam. Kejadian di dalam mobil terus terlintas di benaknya, alamat rumah Zoya sama persis dengan seorang wanita yang sempat ia temui.
Felix Antonio
{Apa wanita yang pernah aku temui itu adalah Zoya. Tapi kenapa dia tidak mengenalku!}
Felix Antonio
{Atau mungkin dia memang bukan orang yang sama?}
Felix menggeleng dengan cepat, tidak mungkin Zoya adalah dia. Sifat dan karakternya saja jauh berbeda gimana dia bisa menyimpulkan bahwa Zoya sama dengan dia.
Felix memutuskan untuk menghubungi seseorang, entah dengan siapa dia bicara tapi semua itu menyangkut masa lalunya.
Felix Antonio
Temui saya di cafe agrenia. Saya ingin membahas sesuatu sama kamu!
Andrian (Lelaki misterius)
Baik pak.
Lelaki itu adalah orang kepercayaan Felix, ia sudah berencana ingin mengetahui semuanya. Semua yang ada di masa lalu, mungkin bagi orang lain sulit mencari bongkahan memori tapi baginya sangat mudah.
Selesai mandi Felix memutuskan untuk istirahat, dengan balutan piyama berwarna abu-abu dengan rambut yang sudah ia keringkan.
Felix sampai di salah satu Cafe yang sudah ia janjikan, tak butuh lama dirinya menghampiri lelaki itu.
Felix Antonio
Kamu sudah lama datang kemari?
Andrian (Lelaki misterius)
Belum lama bos. Bos ingin membahas apa? Sepertinya penting!
Felix Antonio
Saya mau kamu mencari tahu tentang anak kecil di foto ini!
Lelaki itu menatap foto yang sempat diberikan Felix, hanya ada anak perempuan dengan memakai dress putih bercorak bunga, dengan topi yang berada di kepala.
Felix Antonio
Saya mau kamu mencari informasi mengenai anak ini! Saya beri kamu waktu satu bulan, dalam satu bulan kamu tidak mendapatkan informasi apapun, saya akan menggantikan posisi kamu itu dengan orang lain.
Andrian (Lelaki misterius)
Saya mengerti bos. Apa bos yakin dengan pencarian ini?
Felix Antonio
Kenapa? Bukannya kamu akan melakukan tugas yang saya berikan!
Andrian (Lelaki misterius)
Iya, masalah itu saya akan melaksanakan dengan baik. Tapi bos anak kecil ini pasti sudah dewasa sangat sulit mencari informasinya.
Felix Antonio
Saya tidak mau tahu, informasi apapun mengenai dia. Kamu harus mencarinya dengan sempurna
Felix Antonio
Saya tunggu informasi kamu!
Felix pergi meninggalkan lelaki yang bersamanya, tak habis pikir kenapa bosnya menginginkan anak kecil ini. Bukannya dia sudah tak ingin lagi mendapatkan apapun mengenai anak ini! Sekarang malah bosnya meminta untuk mencarinya dalam waktu satu bulan!
Felix meminta Jerico untuk menggantikan dirinya, dia malah berkunjung ke salah satu tempat dimana tempat itu sudah menjadi kenangan
Diam sejenak tanpa terasa waktu sudah malam, dan dia masih setia di sana.
Comments