Gairah Pesona Sang Penggoda
Tempat Rahasia
Tembakan itu cukup puas untuknya, saat Raisa ingin melepaskan peluru itu sudah di tahan oleh Ryder.
Ryder
Sudah cukup Raisa, kamu tau mereka akan mati dan kamu akan ikut bersama mereka.
Raisa (anak magang)
Lepas kak. Aku belum puas membuat mereka menderita, apa kalian gak sadar perbuatan mereka sudah membuat gua kehilangan kak Lian.
Felix Antonio
Kamu tenang dulu. Ada saatnya kamu bisa merasakan kepuasan hati kamu itu
Raisa dan juga Ryder bingung dengan perkataan Felix, ia meminta polisi untuk membawa mereka berdua. Sebenarnya yang mereka bawa bukannya polisi melainkan anak buahnya yang menyamar menjadi polisi
Beberapa mobil masuk ke area jalan yang sangat sepi dan luas, hanya terdiri pepohonan lebat dengan bunyi binatang di malam hari.
Mobil yang mereka tumpangi masuk ke daerah tersebut, membuka pintu mobil membuat dua sandra itu dibawa masuk ke ruangan yang amat kosong. Tidak terdapat banyak barang hanya ada lampu itupun tidak seterang lampu rumah
Felix Antonio
Masukan mereka berdua ke tempat ini, jangan biarkan dia sampai melarikan diri
Kedua lelaki itu mengangguk paham, ia membawa dua sandra itu dengan tangan masih diikat tanpa melihat sekitar
Delia
Kalian bawa kita kemana? Kenapa di sini gelap sekali, apa mau kalian.
Raisa (anak magang)
DIAM! Kalian tinggal pilih diam atau akan saya bunuh kalian.
Felix Antonio
Sudahlah Raisa, kamu tenang dulu biar saya saja. Gimana Ryder mau kita apakan mereka berdua?
Pertanyaan Felix membuat Ryder menatapnya, ia tidak lupa membuka penutup mata mereka. Seketika Delia dengan Harold memfokuskan penglihatannya menatap lelaki di depannya
Harold
Kalian! Saya akan balas perbuatan kalian
Ryder tertawa dengan ancaman Harold, sangat lucu bukan kalau Harold yang mengancamnya?
Ryder
Kamu mengancam saya? Sebelum kamu mengancam saya, saya akan lebih dulu mengancam kamu.
Delia
Kamu kenapa melakukan ini sama saya, Ryder bukannya kamu sangat mencintaiku kenapa kamu berpihak dengan Felix.
Ryder
Saya mencintai kamu. Jangan pernah bermimpi! Dulu sampai sekarang saya hanya mencintai Lian bukan kamu, kalau dia masih hidup mungkin dia tidak akan sudi berteman dengan kamu.
Delia
Lian... Lian... Lian! Apa hebatnya dia, aku ini lebih sempurna dari pada dirinya. Dan kenapa kamu memilih dia, apa kamu tau gara-gara dia saya tidak bisa mendapatkan kamu.
Ryder
Bagus dong. Wanita seperti kamu tidak layak di dapatkan. Kamu ingin tau kenapa saya memilih Lian dibandingkan kamu?
Ryder
Karena dia wanita berbeda dibandingkan kamu, hanya saja dia begitu baik sampai dia percaya sama wanita jahat seperti kamu. Mungkin Kalau saya tidak mungkin bisa dijebak seperti Lian
Raisa menghampiri Felix dan juga Ryder, ia mendekat kearah Delia
Tamparan ketiga membuat dirinya ingin menambah lebih, Delia menatap Raisa dengan tatapan penuh kebencian. Tamparan itu belum cukup untuk Raisa, ia beralih menatap Harold
Raisa (anak magang)
Hai sayang! Apa kabar? Gimana rasanya kamu berada di sini dan melihat saya seperti ini?
Harold
Saya sudah percaya sama kamu, sekarang kamu malah membantu mereka berdua
Raisa tertawa, ia menarik ujung baju Harold yang kasih menatap lelaki ini penuh kebencian.
Raisa (anak magang)
Kamu itu bodoh! Memangnya saya tidak tau kalau kamu membantu Delia untuk menyingkirkan Lian. Otak kamu itu sudah dirasuki kejahatan makanya jadi seperti ini. Apa saya percaya kalau kamu tidak akan membantu wanita licik ini!
Raisa menyingkir ia menatap Delia dan juga Harold secara bergantian
Raisa menggeleng, seketika suara dari arah ruangan sebelah terdengar menusuk ke telinga masing-masing
Raisa (anak magang)
Wow, sepertinya ada pertunjukan bagus di sini. Atau saya akan menemani kalian saja ya! Sepertinya sangat menyenangkan bukan?
Setelah di buka tirai-nya terdapat dua singa laki-laki yang begitu kelaparan, membuat Delia dan juga Harold ketakutan melihat tatapan singa itu
Felix Antonio
Kalian tenang aja, gak secepat itu membuat kalian mati. Singa itu masih di bius tenang, jadi dia masih belum buas.
Felix Antonio
Sekarang giliran lu bro! Gua serahkan semuanya sama lu, gua tunggu lu di luar.
Ia pergi bersama Edric, Raisa dan juga Ryder masih ada di dalam. Mereka berdua tersenyum devil, entah kenapa saat melihat senyuman mereka berdua seakan-akan ingin mengungkap sesuatu
Raisa (anak magang)
Sayang juga ya kalau hanya mati begitu saja. Gimana kalau kita siksa sedikit?
Mereka berdua membawa benda yang sangat berarti, ia mencabik-cabik pakaian Delia dengan menggoreskan pisau kecil tepat di lengan Delia.
Begitu darah mengalir membuat Delia menahan rasa perih itu, ia juga menyiksa Harold melebihi yang ia lakukan kepada Delia. Setelah mereka puas barulah ia keluar meninggalkan mereka berdua.
Ryder
Gimana kamu menyukainya?
Ryder bertanya sambil menatap kearah Raisa, ia hanya tersenyum dengan pertanyaan itu. Tapi di hati Raisa sama sekali belum puas, ia akan melihat penderitaan mereka berdua selanjutnya
Raisa datang menemui rumah terakhir Lian. Di sana ia hanya menatap gundukan tanah berwarna coklat itu, tatapannya sangat jelas kalau dirinya sangat merindukan Lian.
Raisa (anak magang)
Kak. Aku kangen banget sama kakak, andai aku bisa lebih cepat menyelamatkan kakak mungkin kakak tidak meninggal seperti ini.
Raisa (anak magang)
Kak, aku sudah membalas kematian kakak. Aku harap kakak bisa tenang di sana!
Raisa pergi dari pemakaman Lian, ia menuju apartemen. Di sana ia masuk ke dalam kamar mandi dengan berendam dengan sabun yang sudah ia masukan
Paginya Felix meminta Jerico untuk mengosongkan jadwal kerja, ia akan berkunjung ke salah satu tempat yang begitu ia nantikan.
Sampai di sana Felix hanya berniat duduk di dalam mobil tanpa turun, ia terus memandang tempat itu tanpa di sengaja ia melihat seseorang yang tak jauh dari pandangannya.
Saat ia ingin menghampiri wanita itu ternyata dia sudah lebih dulu pergi
Felix Antonio
Apa dia kembali? Apa mungkin dia, orang yang selama ini aku rindukan?
Banyak sekali pertanyaan di dalam benaknya, dia malah berharap kalau wanita yang ia temui barusan sama dengan wanita yang ia rindukan
Felix dengan cepat menggeleng, dia kembali ke kantor saat dirinya mendapatkan pesan dari Jerico
Felix Antonio
{Mana mungkin dia kembali, kenangan itu sudah lama. Lagian juga dia gak akan ingat kepadaku.}
Felix terus memikirkan wanita barusan sampai tidak terasa berada di kantor. Jerico memberitahu jadwal mengenai pertemuannya, ia hanya mendengarkan saja tanpa menjawab
Felix Antonio
Ada lagi jadwal kantor saya Jerico?
Jerico (sekretaris Felix)
Tidak ada pak. Hanya itu saja!
Felix Antonio
Oke, kalau ada hal mendesak soal kantor kamu kabarin saya saja
Jerico (sekretaris Felix)
Baik pak.
Selesai dirinya bertemu dengan clean, ia memutuskan kembali ke mansion. Masalah urusan dirinya dengan Cia sudah selesai, karena keluarga mereka setuju dengan keinginannya
Comments
anak_anjing
gw kasihan bangt sm istrinya felix
2022-05-25
0