Gairah Pesona Sang Penggoda
Masuk Ke Dalam Perangkap
Felix turun dari tangga yang masih memakai piyama, dia tidak tahu bahwa saudara kembarnya datang.
Edric yang masih di sana terus memperhatikan pemilik rumah, sampai Felix masuk ke dapur
Edric Antonio (Kakak Felix)
Ekhem...
Felix berhenti saat mendengar suara asing, matanya mencari sumber suara sampai ia tertuju pada lelaki duduk di sofa
Edric Antonio (Kakak Felix)
Enak banget ya tuan rumah bangun sampai lupa menjemput ku di bandara
Felix Antonio
Kenapa tidak menghubungiku?
Edric Antonio (Kakak Felix)
Tidak menghubungimu? Aku sudah menghubungimu malah kamu yang tidak mengangkatnya
Felix Antonio
Hehe, mau minum apa kakakku tersayang.
Felix duduk di dekat Edric dengan merayu saudara kembarnya.
Edric Antonio (Kakak Felix)
Kau ini, kalau bukan saudara kembar sudah ku buang.
Felix Antonio
Jangan gitulah kak. Kakak tahukan aku ini sibuk mana ingat kamu, lagian aku lupa kalau mau jemput kamu di bandara
Edric Antonio (Kakak Felix)
Ck, itu hanya alasan basi kamu. Sudahlah aku ingin ke kamar
Felix Antonio
Berapa hari kamu tinggal?
Tanya Felix dengan suara meninggi, Edric yang baru menaiki beberapa tangga menatap Felix
Edric Antonio (Kakak Felix)
Mungkin selamanya
Felix Antonio
Kau tidak bilang tinggal di sini selamanya, kenapa tidak beritahu ku dulu Edric.
Edric yang baru saja turun dari kamar melihat Felix sudah rapih, bukan pakaian kantor melainkan pakaian normal. Lelaki itu menikmati sarapan sampai dirinya ikut duduk
Edric Antonio (Kakak Felix)
Jam segini kau mau kemana? Ada masalah di kantor?
Felix Antonio
Tidak, ada pekerjaan yang mendesak yang harus aku lakukan.
Edric Antonio (Kakak Felix)
Ck, alasanmu itu selalu sibuk. Lagian juga hari ini kan libur kenapa harus keluar
Felix Antonio
Kau tahu Ryder? Masalahnya dari dia, makanya aku harus membantunya.
Edric yang baru menikmati sepotong roti menatap sang adik
Edric Antonio (Kakak Felix)
Ryder? Apa perlu aku bantu supaya masalah cepat selesai?
Felix Antonio
Tidak perlu, kamu di rumah aja. Siapa tahu kamu mau jadi satpam di rumah ini!
Edric Antonio (Kakak Felix)
Dasar adik kurang ajar, bisa-bisanya aku disamakan dengan satpam.
Felix tertawa melihat kemarahan Edric, ia pamit pergi menemui Ryder.
Di perusahaan Champion Cencer Raisa membuat kopi di pantry, entah kenapa dia merasa kalau bosnya ini sikapnya aneh
Raisa membawa kopi itu ke ruangan Harold, lelaki itu sibuk mengurus berkas yang tidak ada habisnya. Ia berjalan sampai di meja meletakan kopi.
Harold menghentikan langkah Raisa dan terus memperhatikan wanita di depannya ini
Harold
Hari ini kamu cantik sekali cocok sama pakaian kamu
Raisa (anak magang)
terima kasih pak!
Raisa merasa tidak nyaman dengan tatapan yang diberikan Harold, malah dia melakukan rencana untuk membuat bosnya ini jatuh dalam pesonanya
Raisa (anak magang)
Ada yang bapak ingin tanyakan? Apa bapak butuh bantuan saya?
Harold
Saya mau kamu tetap di sini! Siapa tahu saya butuh bantuan kamu.
Raisa diam dengan kepala mengangguk
Tidak disangka ternyata Raisa merasakan sesuatu di bawah tubuhnya, ia melihat sebuah tangan meraba pahanya.
Raisa (anak magang)
Bapak mau ngapain?
Harold terus menyentuh saat Raisa menahan tangannya, ia tetap terjaga sampai bosnya ini berhasil membuatnya melayang
Harold
Saya suka kamu yang seperti ini, lebih menggoda di bandingkan pertama kali melihatmu.
Raisa (anak magang)
Bapak jangan ngada-ngada, bapak jangan merayu saya nanti pacar bapak marah dengan saya?
Raisa (anak magang)
Iya, wanita seksi kemarin itu kekasih bapak kan?
Harold tertawa dengan sikap polos Raisa, ia malah menghentikan aktivitas bekerja memilih memeluk tubuh Raisa
Harold
Dia bukan kekasih saya, dia hanyalah partner kerja. Lagian saya tidak menyukai wanita seperti dia?
Raisa mengangguk, Harold menyuruh Raisa menatapnya. Secara tiba-tiba Harold menyukai pesona yang diberikan Raisa, ia mencium bibir merah merona tanpa polesan apapun. Raisa tidak tinggal diam ia malah membalas ciuman itu sampai mereka berdua menikmati perlakuan Harold
Harold berhenti menatap manik mata Raisa, ia malah beralih mencium seluruh leher jenjang Raisa
Harold
Saya kira kamu tidak mengerti hal ini ternyata kamu sangat mengerti, apa kamu pernah melakukan ini?
Raisa memeluk leher Harold, ia dekatkan bibirnya di telinga Harold
Raisa (anak magang)
Saya belum pernah melakukan ini sama lelaki manapun, sekarang saya melakukan ini kepada bapak. Apa bapak menyukainya?
Harold tersenyum dengan sikap manja Raisa, polos tapi berani. Lugu tapi tidak begitu lugu.
Harold
Saya sangat menyukai sifat manja kamu, mata indah kamu, sikap polos dan lugu kamu membuat saya terhipnotis. Saya ingin terus seperti ini!
Raisa (anak magang)
Kalau nanti wanita itu datang bagaimana?
Harold
Saya sudah katakan kalau dia bukan kekasih saya dia hanyalah partner kerja. Apa kamu masih belum paham juga?
Raisa (anak magang)
Bukan begitu saya tidak ingin dia salah paham, kalau dia mengetahui hubungan ini gimana?
Harold
Bagus dong. Aku akan mengusirnya dan cuman kamu yang ada di hatiku
Rasanya dia ingin muntah di depan wajah lelaki ini, lelaki seperti ini memang pantas di musnahkan
Harold
Kenapa diam? Kamu sedang mikirin apa?
Raisa menatap Harold dengan gelengan, ia terus bermanja-manja sampai Harold selesai mengurus dokumen di atas meja
Sedangkan di apartemen Felix mendengar suara aneh dari dalam, ia sangat hapal mereka sedang ngapain. Felix menunggu di luar tanpa mengganggu mereka berdua.
Felix sudah mengabari Ryder tapi belum ada jawaban, Ryder yang mengikuti keinginan Delia terus menghujam tubuh Delia sampai wanita itu melemah. Barulah ia kembali menemui Felix
Ryder
Dasar wanita lemah, kamu pikir saya bodoh. Emangnya saya sama seperti Lian yang percaya dengan ucapan kamu, jangan mengira saya akan termakan dengan sikap manis mu itu tunggu waktunya kamu akan merasakan hal yang sama.
Ryder mengganti pakaian, ia tidak ingin pakaian yang dia kenakan sampai menyentuh kulitnya lagi. Ryder melangkah keluar apartemen menemui Felix.
Ryder
Sudah menunggu lama?
Felix menghentikan memain hp dan beralih menatap Ryder
Felix Antonio
Tidak begitu lama. Rasanya saya sedang mencium aroma kenikmatan di dalam sana!
Felix Antonio
Mana mungkin tidak mendengar, suara wanita itu menggangu telingaku.
Ryder
Hahaha! Anggap saja angin lalu, kamu akan menikmatinya saat bersama wanita yang kamu cintai. Saya dulu juga begitu tapi tidak dengan wanita ini
Felix Antonio
Anak buah saya mendapatkan info mengenai kematian kekasihmu itu, dia mengatakan kalau adik kekasihmu datang dan sekarang dia berada di perusahaan Harold.
Ryder
Adik? M-maksud mu Raisa?
Felix Antonio
Iya, cukup berani bukan. Saya rasa dia sudah tahu mengenai kematian kakaknya, apa perlu kita membantunya?
Ryder
Tidak usah, saya tahu sifatnya seperti apa. Dia sangat berbeda dari Lian, Raisa wanita nakal dan berani. Jadi bagi dia masalah seperti ini sangat mudah di atasi
Felix Antonio
Menakjubkan sekali kamu bisa tahu tentang adiknya. Pasti dia sama seperti kita memiliki tujuan yang sama bukan?
Dua lelaki itu menikmati segelas kopi setelah urusannya selesai, tidak di sangka ternyata Delia menyuruh dirinya kembali
Ryder
Kau pulanglah, saya ada urusan dengannya. Nanti saya akan kabarin kembali mengenainya
Felix mengangguk, Ryder kembali ke apartemen.
Comments