Gairah Pesona Sang Penggoda
Permainan Sang Misterius
Raisa (anak magang)
Aku... Aku tidak ingin merepotkan kakak! Aku sudah kehilangan kak Lian, aku gak mungkin melibatkan Kakak.
Ryder menarik nafasnya, tak lupa ia menatap Raisa.
Ryder
Kalo seperti ini kamu yang terjebak, saya tidak pernah berpikir kalau kamu merepotkan ku. Kalau kamu mau mari kita bekerjasama!
Raisa (anak magang)
Kerjasama? Maksud kalian?
Felix Antonio
Begini Raisa, saya tau kamu bekerja di perusahaan Harold sebagai anak magang. Sebenarnya tujuan kamu bukan mencari tempat magang melainkan untuk membalas perbuatan mereka berdua. Jadi saya meminta kamu untuk bekerjasama untuk menghancurkan mereka, bagaimana menurutmu?
Raisa (anak magang)
Baik, saya terima kerjasama ini. Jadi apa yang harus saya lakukan?
Felix memulai berdiskusi mengenai rencananya, ia terus menatap Ryder dan juga Raisa. Ia mengatur semua strategi sampai Raisa mengangguk paham
Felix Antonio
Gimana kalian sudah paham maksud saya, kan?
Mereka berdua mengangguk secara bersamaan, setelah itu Raisa pamit untuk kembali ke tempat awalnya. Ia tidak ingin Harold curiga mengenai tujuan utama ia datang kemari
Raisa mengetuk pintu ruangan Harold, dia membuka pintu itu ternyata Harold sedang melakukan aktifitas pribadinya bersama Delia. Pasti kalian sudah terbayangkan apa yang mereka lakukan?
Delia sama sekali tidak merasa bersalah sedikitpun, malah wanita itu dengan percaya dirinya memeluk manja Harold.
Raisa (anak magang)
Maaf pak, kalo saya mengganggu kalian berdua. Bapak meminta saya datang kemari untuk apa ya?
Harold
Begini Raisa, saya menyuruh kamu datang keruangan saya untuk mengerjakan dokumen ini. Nggak banyak mungkin kamu hanya mengecek kembali saja dokumen yang saya kerjakan, setelah itu kamu berikan dokumen ini setelah saya memanggil kamu.
Raisa (anak magang)
Oh, oke pak! Kalo gitu saya permisi.
Raisa pergi membawa dokumen yang diperintah Harold, setelah kepergian Raisa Harold mendorong tubuh Delia untuk menjauh. Ia malah meminta Delia memasang pakaiannya kembali
Delia
Kenapa? Kamu takut kalau dia tau mengenai hubungan kita ini? Atau jangan-jangan kamu sudah jatuh hati dengannya?
Harold
Jangan asal bicara kamu, saya tidak mungkin jatuh cinta dengan Raisa. Saya ingatkan sekali lagi sama kamu kalau saya menganggap kamu hanya partner kerja bukan yang lain.
Delia yang mendengar itu tertawa dengan merapikan pakaiannya, matanya langsung tertuju pada Harold yang sedang merapikan kemeja kerja.
Delia
Iya, saya mengerti maksud kamu itu. Kalau kamu menganggap saya partner kenapa kamu mau melakukan hubungan intim dengan saya Harold? Bukannya kamu sama saja dengan saya? Sama-sama saling membutuhkannya?
Delia
Sudahlah anggap saja kita sama-sama menikmatinya. Saya tunggu kabar dari kamu mengenai rencana selanjutnya, saya akan datang menemui kamu kembali.
Delia pergi setelah Raisa melihat mereka dari jauh, ia masuk ke ruangan Harold untuk mengantarkan berkas
Raisa (anak magang)
Permisi pak saya ingin memberikan berkas ini
Raisa meletakan berkas itu dan Harold terus memperhatikan Raisa
Harold
Apa kamu sudah mengeceknya dengan teliti?
Raisa (anak magang)
Sudah pak, semuanya sudah saya selesaikan sesuai permintaan bapak.
Saat Raisa ingin pergi Harold menahan kepergiannya, Harold diam saat Raisa menatap bosnya ini.
Raisa (anak magang)
Ada apa pak? Apa bapak membutuhkan bantuan saya?
Harold
Apa kamu marah dengan kejadian barusan?
Raisa (anak magang)
{Huh! Marah? Maksudnya dia kira saya cemburu melihat dia melakukan hubungan intim Itu?}
Raisa (anak magang)
Nggak pak. Tidak mungkin saya cemburu akan hal itu, lagian bukan hak saya untuk mengomentari urusan pribadi bapak
Harold
K-kamu sama sekali tidak cemburu mengenai barusan?
Raisa menggeleng, mana mungkin ia cemburu dengan lelaki ini. Tujuan dia membuat dia jatuh hati kepadanya setelah itu menghancurkan Harold secara perlahan
Harold menarik tangan Raisa, ia meminta Raisa buat duduk di pangkuannya. Harold memeluk tubuh Raisa begitu erat sampai kepalanya ia tempelkan di pundak Raisa
Harold
Saya minta maaf sudah membuatmu tidak nyaman, makanya saya menyuruh kamu datang keruangan saya.
Raisa (anak magang)
{Apa lelaki ini sudah jatuh cinta denganku? Kalau gitu rencana ku berhasil membuat dia masuk ke perangkap. Sekarang melakukan rencana yang kedua}
Raisa mengubah posisinya menatap Harold, ia memeluk leher bosnya dengan sifat manja.
Raisa (anak magang)
Tidak masalah pak, itukan hak bapak mau melakukan apapun sama siapapun jadi saya tidak berhak ikut campur. Tugas saya hanya membantu karyawan di sini bukan mencari sensasi untuk mendapatkan bapak
Tidak di sangka ternyata Raisa sudah menutup mulut Harold dengan ciuman, awalnya ia ingin memberikan ciuman sekilas saja ternyata semakin memperdalam.
Mereka berdua terus menikmati ciuman panas itu sampai dimana Raisa lebih dulu melepaskannya
Raisa (anak magang)
Ya sudah pak, saya kembali bekerja. Kalau bapak butuh bantuan bilang sama saya saja
Harold mengangguk, tidak lupa bosnya ini memberikan kecupan tepat di keningnya.
Raisa memberikan pesan kepada seseorang, ia sudah melakukan rencana awalnya. Sekarang tinggal menunggu hasilnya saja.
Felix Antonio
Nggak di sangka ternyata dia sangat sukses melakukannya, kamu benar kalau dia bukan wanita sembarangan
Felix menatap Ryder, sekarang mereka berada di bar tanpa di temani oleh wanita seksi.
Ryder meletakan gelas yang udah terisi bir, ia menatap Felix dengan mengangkat satu kakinya ke sebelah kaki kiri
Ryder
Sudah gua katakan kalau dia bukan wanita sembarangan, sudahlah lu jangan khawatir dengannya. Yang terpenting gimana caranya menghancurkan Delia! Gak mudah menghancurkan wanita itu apalagi dia bukan wanita bodoh
Felix Antonio
Lu benar sulit menghancurkan Delia, kita harus melakukan rencana untuk dia saja. Sekarang dia sudah berada di genggaman lu nah urusan lu untuk memudahkan dia supaya bisa seperti Raisa.
Ryder
Masalah itu gampang, lu serahin saja sama gua yang terpenting dia tidak mengetahui rencana awal kita.
Ryder
Oh iya, gimana dengan saudara kembar lu? Bukannya dia ingin datang kemari?
Felix Antonio
Tadinya! Gua juga gak tau apa dia datang atau tidak.
Dan ternyata perkiraan dia salah dari arah jauh lelaki yang mereka bicarakan sampai, dengan santai Edric duduk di sebelah Felix
Ryder menatap Felix secara ia sama sekali kalau lelaki di hadapannya ini kakaknya Felix
Felix Antonio
Dia saudara kembar gua Edric, lu 'kan sudah mengenalnya semasa kita kuliah dulu jadi gak perlu lagi kenalan.
Ryder
Ternyata abang lu gak jauh berbeda dengan lu, sejak kapan dia datang ke tempat lu?
Felix Antonio
Mungkin sudah dua minggu yang lalu atau mungkin lebih. Gimana bang lu suka tempat ini?
Edric Antonio (Kakak Felix)
Lumayanlah. Barusan tadi gua gak sengaja bertemu dengan perempuan katanya cari lu
Edric mengangguk, ia meminta pelayan untuk membawakan minuman untuknya
Edric Antonio (Kakak Felix)
Gua sih gak tau pasti, tapi dia masih berada di luar kayanya tidak dibolehkan masuk sama satpam
Ryder
Oke, lu berdua nikmatin saja gua bakal temuin wanita itu.
Mereka berdua mengangguk, Felix menatap Edric yang terus menuangkan bir ke dalam gelas. Sama-sama diam dengan menikmati musik DJ yang dibawakan oleh wanita cantik
Comments