Gairah Pesona Sang Penggoda
Club Malam
Ryder keluar dari tempat awalnya, ia menatap seorang wanita yang terus meminta masuk tapi tidak di izinkan oleh dua satpam
Ryder
Ada apa ini? Kenapa kalian ribut di luar, apa kalian tidak akan menganggu pengunjung di sini?
Satpam
Maaf pak. Tapi wanita ini terus saja ingin masuk, saya tidak berani menyuruh dia masuk kalau tidak mendapatkan izin dari bapak.
Ryder
Kalian kembali bekerja saja biar wanita ini menjadi urusan saya
Ryder menarik tangan Delia menjauh dari tempat awal, ia melepaskan tangan itu dengan kasar
Ryder
Kamu mau apa datang kemari? Bukannya kamu yang minta tidak bertemu denganku lagi?
Delia
Bukan gitu sayang! Aku hanya merindukan kamu saja, tadi aku sempat ke apartemen kamu tapi tidak ada orang makanya aku datang ke tempat ini
Ryder
Tapi saya tidak menyuruh kamu datang kemari. Lebih baik kamu pulang saja, saya ingin sendiri di sini.
Delia
Kenapa? Bukannya bagus kita bersenang-senang di tempat ini?
Ryder
Gak bagus untuk kamu, sekarang kamu kembali ke apartemen saja. Saya tidak mau nanti lelaki di sini pada menatap kamu
Ryder
Tidak. Saya takut kalau kamu terperangkap ke tempat ini
Delia tersenyum dengan melingkar kedua tangannya di leher Ryder, ia tidak lupa memberikan kecupan di bibir Ryder.
Delia
Ya sudah, aku pergi. Nanti kamu temui aku di apartemenku saja
Ryder
Kau sudah memiliki tempat tinggal?
Delia
Iya, aku datang kemari untuk ngabarin kamu saja. Jadi aku tidak perlu repot-repot ke tempatmu
Ryder
Oke, nanti aku akan datang menemui mu
Delia mencium pipi kanan Ryder, kepergian Delia langsung ia hapus bekas ciuman itu dan kembali ke tempatnya
Felix Antonio
Wanita itu datang kemari?
Pertanyaan Felix seketika membuat Ryder mengangguk, ia mengambil sebatang rokok tepat di depannya.
Felix Antonio
Berani juga dia datang kemari, sekarang dia sudah pergi?
Ryder
Iya, hanya memberi tau tentang alamat rumah barunya saja.
Edric Antonio (Kakak Felix)
Lu berdua sedang melakukan rencana apa? Sampai serius gitu
Edric yang awalnya pergi entah kemana datang bergabung, ia menatap kedua lelaki itu
Ryder
Oh iya, lu bukannya bisa mencari tau mengenai rencana seseorang. Gimana lu bantu kita
Edric Antonio (Kakak Felix)
Boleh aja, memang lu berdua sedang melakukan rencana apa?
Ryder menceritakan semua masalah awal balas dendamnya, Edric terus mengamati sampai ia mengambil laptop untuk mengecek keberadaan mereka
Setelah menunggu lamanya, akhirnya Edric bisa menemui titik terang. Delia dengan Harold sekarang berada di gang sepi, mereka berdua entah mau melakukan apa tapi di layar tersebut mereka sedang melakukan rencana.
Ryder menggeleng menatap Edric dan juga Felix, gak nyangka aja ternyata Edric bisa sepintar ini
Felix Antonio
Gak sia-sia lu ada di sini. Thanks bro! Nanti gua traktir setelah urusan kita selesai
Edric Antonio (Kakak Felix)
Masalah itu gampang, gua malah senang bisa bantu kalian. Apa perlu gua ikut kalian siapa tau gua bisa mempercepat masalah kalian.
Akhirnya mereka bertiga sepakat menemui gang sempit itu, ternyata seorang wanita yang baru saja keluar dari mobil menatap tempat itu.
Wanita itu adalah Raisa, ia sudah mengetahui rencana awal mereka. Gak mungkin ia salah prediksi kalau tempat ini menjadi sasaran awal mereka berdua
Raisa perlahan demi perlahan melangkah, ia memantau dengan cara hati-hati sampai ia mendengar ke salah satu tempat tidak jauh dari penglihatannya
Edric Antonio (Kakak Felix)
Gua rasa ada seseorang yang baru sampai di sana?
Ryder
Huh! Siapa? Bukannya baru kita yang tau posisi mereka!
Edric Antonio (Kakak Felix)
Dia bukan seperti kita, melainkan dia wanita. Dia kayanya sudah berada di sana, dia juga sedang mencari asal tempat itu
Felix Antonio
Apa mungkin dia Raisa?
Felix Antonio
Lu bilang katanya dia bukan wanita sembarangan, jadi gua yakin pasti dia sudah berada di sana lebih dulu.
Raisa menemui tempat rahasia mereka berdua, di sana Harold dan juga Delia sedang melakukan sesuatu sampai ia merekam semua kejahatannya.
Raisa (anak magang)
{Senjata itu? Barang-barang itu? Bukannya itu semua milik kak Lian, kenapa mereka bisa melakukan hal ini!}
Raisa (anak magang)
{Jadi mereka semua melakukan rencana ini dati jauh-jauh hari, gak nyangka ternyata dia memiliki ambisi yang sama}
Sampai Raisa berhasil merekam semua kejahatan mereka, ia pergi dari tempat itu. Ternyata tuhan berkehendak lain, ia tidak sengaja menyentuh benda mengakibatkan suara itu terdengar
Raisa (anak magang)
{Mampus gua ketahuan}
Harold
Lu tunggu di sini, gua bakal cek di luar
Harold keluar mencari sumber suara itu, tapi tidak ada orang. Ia memutuskan untuk kembali
Harold
Gak ada orang di sana, jelas-jelas gua mendengarnya.
Delia
Sudah gak usah lu pikirkan, lebih baik lu bantu gua sekarang
Saat mereka ingin pergi dari tempat itu ternyata mereka terperangkap, di depan pintu sudah ada lima polisi di tambah lagi di belakangnya.
Felix Antonio
Gua rasa kalian sangat cocok menjadi penjahat tersembunyi. Rencana lu sangat mulus sekali sampai melibatkan perusahaan gua
Felix Antonio
Kenapa anda kaget! Atau jangan-jangan kamu yang sudah memulai rencana ini kan? Hebat banget kalian, boleh dong saya berikan apresiasi sama kalian berdua. Mau apa? Tas, rumah, mobil atau lebih.
Ryder
Delia. Hebat banget ya kamu sudah membunuh Lian dan sekarang masih berpura-pura polos di depan saya.
Delia
M-maksud kamu apa? Saya tidak mengerti. Siapa Liat aku tidak mengenal dia, kamu harus percaya sama aku baby!
Ryder tertawa, dia sangat bodoh kalau percaya dengan perkataannya
Munculah sosok wanita cantik yang awalnya bersembunyi di balik layar, Harold dan juga Delia sama-sama kaget melihat itu.
Harold
Kamu kenapa ada di sini Raisa, bukannya kamu sibuk mengurus pekerjaan sampingan
Raisa (anak magang)
Pekerjaan sampingan? Pak Harold! Eh... Jangan deh! Seharusnya saya panggil anda Harold kalau bapak sepertinya terlalu sopan ya. Gimana sama rencana saya berhasil bukan?
Harold
Jadi kamu melakukan ini untuk menghancurkan saya?
Raisa (anak magang)
Iya, lebih tepatnya ingin membalas perbuatan kalian atas meninggalnya Lian kakak gua. Kalian masih ingatkan dengan Lian?
Delia
ng-ngak. Kita nggak kenal siapa Lian, kamu salah orang Raisa.
Raisa (anak magang)
Salah orang, jelas-jelas gua punya bukti perbuatan kalian. Apa kalian tau perbuatan kalian itu membuat saya gila! Gila kehilangan orang yang sangat amat saya cintai
Raisa (anak magang)
Dan kalian berdua yang membuat hidup saya hancur, gara-gara kalian kak Lian meninggal tepat di depan saya sendiri. Sekarang akan saya tunjukan gimana rasanya menjadi Lian
Raisa (anak magang)
Apalagi sih kak. Gua gak bisa diam saja melihat mereka hanya di penjara seenggaknya mereka merasakan sama persis seperti kak Lian
Felix Antonio
Sudah Raisa lebih baik kita serahkan semuanya ke kantor polisi
Raisa (anak magang)
Polisi!
Raisa tertawa hambar, hatinya sudah tidak percaya dengan polisi. dengan cepat Raisa mengambil pistol di tangan polisi itu dan tembakan itu tepat mengenai kaki Delia berpindah mengenai dada kanan Harold
Comments