Clara terus saja menggoda Tara. Akhirnya sisi bad boy dan se*ks addicted Tara auto terpancing. Bukan Tara namanya jika tidak terpancing bila terus digoda.
Apalagi saat Clara sudah mulai melepas satu persatu pakaiannya dan terus mundur ke belakang mengarahkan dirinya dan Tara ke arah ranjang, yang seolah sedang menanti mereka berdua.
Tara yang terus di pancing, tak kalah seperti seekor kucing yang sedang di umpan dengan ikan segar. Ia merasakan, jika sesuatu di bawah sana sudah mulai sesak dan ingin segera di keluarkan. Ia merasa ingin segera masuk ke dalam sangkarnya.
Siapa yang bisa menolak heaven on earth apalagi gratis..😅
Melihat Clara yang sudah merebahkan dirinya dan terus menggeliat seperti ulat bulu, mau tidak mau Tara ikut melepas semua pakaiannya dan ikut menyusul Clara.
Seperti singa yang begitu lapar, Tara langsung melahapnya dengan ganas. Dan siang itu terjadi lah, pergulatan yang cukup panas, terdengar suara erangan dan desa*han yang saling bersahutan antara Tara dan Clara.
Merasa belum puas melakukannya di kamar dengan berbagai gaya dan posisi, mereka melanjutkan lagi ke kamar mandi.
Kamar mandi itu, kembali menjadi saksi bisu yang mendengar suara kecipak kecipuk, erangan dan desa*han dari sepasang kekasih itu, hingga sampailah mereka di puncak pelepasannya dan membuat keduanya lemas lalu menyandarkan dirinya di sandaran bathtub.
"Sayang, kamu benar-benar sangat memu*askanku," bisik Clara dan kembali melu*mat bibir sang kekasih.
Tara hanya pasrah dan ikut membalas. Ia merasa, hari ini Clara benar-benar sangat agresif. Tara memejamkan matanya, masih dengan menyandarkan punggungnya di bathtub sambil memeluk Clara yang ikut menyandarkan punggungnya di dada bidang Tara.
Tara semakin mengeratkan pelukannya lalu mengecup leher jenjang milik Clara. Ia merasa seolah-olah sedang memeluk El dan mengecup lehernya.
"Thanks El,'' bisiknya tanpa sadar.
Clara mengerutkan dahinya, dan langsung menyikut Tara pelan.
"Sayang, ini aku, Clara, kekasih mu! Bukan El!!'' protes Clara sekaligus kesel dan ingin bangkit berdiri.
Tara langsung gelagapan dan secepat kilat menahan tubuh naked Clara.
"Maaf, aku salah,'' bisik Tara.
Setelah puas berendam di bathtub, mereka membersihkan diri di bawah shower bersama.
Begitu sampai di kamar, Tara langsung mengambil handuk lalu mengeringkan tubuhnya. Ia memungut boxernya yang tergeletak begitu saja di atas lantai lalu kembali memakainya.
Karena merasa lelah dengan permainan panasnya barusan, Tara langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang lalu memejamkan matanya dan akhirnya ia terlelap.
Clara yang sedang duduk di sisi ranjang, terus saja menatap wajah tampan kekasihnya itu. Ia kembali bertanya dalam benaknya. Siapa El.
"Siapa El? Bahkan Tara menyebut nama itu dua kali. Aku harus cari tahu siapa dia,'' gumam Clara
Ia memungut pakaiannya yang tergeletak dilantai begitu saja lalu memakainya kembali.
"Sayang, bangun dong,'' bisik Clara di telinga Tara.
Namun, Tara tidak merespon. Clara kembali menggoyangkan badan Tara.
"Hmmm ... ada apa sih sayang?'' tanya Tara dengan mata terpejam.
"Aku mau pulang,'' jawab Clara.
"Hmm ... ya sudah kamu hati-hati ya, sayang,'' ucap Tara.
Clara hanya mengangguk lalu mengecup bibir Tara. Setelah itu, ia meninggalkan Tara yang sedang tertidur.
.
.
.
Rumah tante Karin ...
Tante Karin dan Daniel tampak sedang mengobrol. Terlihat sekali jika Daniel sudah cukup akrab dengan wanita paruh baya yang berstatus janda itu.
Tante Karin, sudah menganggap El seperti anaknya sendiri dan sangat menyayangi El. Begitu juga dengan El, ia selalu menyisihkan gajinya untuk tante Karin dan selalu memperhatikan kesehatan tante Karin apalagi tante Karin tidak mempunyai anak.
"Tante, yang sabar ya. Aku yakin, El itu gadis yang kuat. Tante lihat sendiri kan setiap kita menjenguknya, El selalu mengatakan dia baik-baik saja. Bersabar lah, Tante, hanya tinggal setahun saja lagi El berada di sana.
"Iya, Nak Daniel, kamu benar, tante juga sudah tidak sabar ingin melihatnya bebas. Apalagi tante paling kangen saat El memanggil tante dengan suara manjanya," ucap tante Karin lalu tersenyum.
"Oh ya, Tante. Aku pulang dulu ya, jika Tante butuh sesuatu jangan sungkan-sungkan menghubungiku. Ini, ambil lah, untuk membeli kebutuhan Tante,'' kata Daniel sambil menyodorkan amplop berisi uang.
"Terima kasih, Nak Daniel."
"Ya sudah, aku permisi ya, Tante,'' pamit Daniel lalu beranjak dari tempat duduknya.
Tante Karin hanya mengangguk.
Saat Daniel sudah berada di luar pagar, ia sempat berpapasan dengan Viona. Ia terus saja menatap Daniel dan sesekali menggigit bibir bawahnya.
Entah mengapa Daniel merasa risih dan jijik saat Viona menatapnya seperti itu. Daniel langsung masuk ke dalam mobil dan segera meninggalkan Viona yang masih berdiri disana.
Wanita tadi kenapa ya? Tatapannya seolah tatapan mendamba. Ih, menjijikan.
Daniel terus melajukan mobilnya hingga ke apartemen mewah milik Tara. Setelah memarkir mobilnya, ia langsung masuk ke dalam lift dan menekan angka sepuluh.Tempat di mana unit apartemen Tara.
Saat berada di dalam lift, entah mengapa wajah El terbayang di matanya. Daniel hanya tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.
Ting...
Pintu lift terbuka. Daniel langsung melangkah keluar dan menuju pintu unit Tara. Ia langsung menekan akses code.
Begitu pintu terbuka, Daniel menghampiri sofa dan langsung mendaratkan bokongnya di sofa itu. Ia menyandarkan punggungnya lalu memejamkan matanya.
"Sepi banget sih. Tara mana ya? Apa dia ada di kamarnya ya?'' bisik Daniel.
Daniel pun beranjak dari tempat duduknya lalu naik ke lantai dua tempat di mana kamar Tara berada.
Saat sudah berada di depan kamar Tara, Daniel hanya menggelengkan kepalanya melihat Tara yang hanya bertelanjang dada dan sebagian pakaiannya tergeletak begitu saja di lantai kamar.
"Perempuan mana lagi yang habis main dengannya sore ini? Anak ini benar-benar ya?'' desis Daniel.
Ia menghampiri Tara yang terlihat sudah membuka matanya.
"Woi .... perempuan mana lagi yang habis main di kamarmu ini, hmm?" tanya Daniel sambil terkekeh.
"Clara."
Daniel mengerutkan keningnya.
"Clara? Seriously? Bukannya dia masih di Jepang?'' tanya Daniel lagi.
"Ya, dia baru saja tiba tadi siang dan langsung ke sini. Aku rasa dia sedikit aneh. Datang-datang langsung menggodaku. Dia agresif banget mainnya,'' ungkapTara sambil mengusap tengkuknya.
Daniel langsung tertawa dan meninju lengan boss-nya itu.
"Tapi kamu sangat menikmatinya bukan,'' ledek Daniel masih sambil tertawa.
"By the way, kamu dari mana?'' tanya Tara.
"Dari rumah tante Karin, kita hanya ngobrol saja. Kasian tante Karin, ia sudah sangat merindukan El,'' jelas Daniel.
Tara hanya menganggukkan kepalanya.
"Tadi aku habis menjenguknya. Aku sekalian mengajak partner kerjanya di k club malam itu untuk ikut menjenguknya. Terlihat banget jika El senang bertemu dengan mereka," kata Tara.
"Syukurlah, akhirnya El bisa bertemu juga dengan temannya,'' balas Daniel sambil tersenyum.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Dehan
hadehhh tara,, taraaa
2022-08-07
0
Senajudifa
semua laki2 sama aj
2022-08-05
0