11. Benci ... dendam atau cinta ...?

Daniel masih menatap Tara di ambang pintu itu dengan menyeringai lalu mempersilahkannya masuk.

"Kamu kenapa sih, senyum-senyum begitu? Apa kamu baru saja menang lotre?" kelakar Tara dan belum menyadari jika orang tuanya ada di ruangan itu.

Saat akan melangkah, Tara kaget melihat kedua orang tuanya yang sudah menatapnya dengan tatapan tajam

Ia langsung mengusap tengkuknya sambil cengengesan .

"Apa kamu akan terus berdiri di situ, hmm?'' tanya Bu Arini.

"Mo-momy, sudah lama ya,'' tanya Tara terbata melihat tatapan tajam sang momy.

Habislah kamu Tara.

Daniel masih menyeringai. Sedangkan Tara, ia merasa nyalinya langsung menciut jika sudah berhadapan dengan Momy Arini.

"Kemarilah, Nak," panggil Pak Mulia sambil menepuk sofa di sampingnya.

Mau tidak mau, Tara menuruti perintah papanya.

"Tumben ... ada urusan apa Papa dan Momy ke kantor?" tanya Tara sesaat setelah duduk di samping sang papa.

Mommy Arini langsung menarik telinganya karena geram dengan sifat tengil putranya itu.

"Kamu ngomong apa barusan? Apalagi jika ingin memastikan kamu sudah ada di ruangan kerjamu," geram momy Arini sambil menarik telinganya.

"Aww, Mo-momy sakit ... sakit ... ampun my," rengek Tara mengaduh kesakitan.

Daniel dan Pak Mulia, hanya tertawa melihat Momy Arini yang terlihat geram saat menarik telinga Tara.

Setelah merasa puas baru lah momy Arini melepas tangannya dari telinga Tara.

Tara mengusap telinganya yang terasa panas dan terlihat memerah.

"Jadi, kapan kamu mau bekerja di perusahaan? Kasian Daniel kamu repotkan," kata Pak Mulia sambil menepuk paha putranya.

"Berikan aku waktu, Pah. Honestly, aku belum siap," akunya. "Saat ini aku lebih fokus dengan bisnis barku. Papa tahu kan, jika keuntungannya lebih besar di situ."

"Lalu apa bedanya dengan perusahaan ini, hmm? Selalu saja banyak alasan.Papa jadi heran sama kamu," keluh pak mulia.

"Aku hanya ingin nambah-nambah pengalaman saja, Pah,'' kata Tara dengan santai lalu menghisap rokoknya.

Lagi-lagi Pak Mulia dan Bu Arini hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Jika Tara sudah berkata demikian. Itu sama saja berbicara dengan tembok.

"Ya sudah, papa dan momy tidak akan memaksamu. Papa percaya padamu. Kalau begitu, papa dan momy pulang dulu," pamit pak Mulia lalu memeluk putra semata wayangnya itu.

Setelah kedua orang tuanya keluar dari ruangan Daniel. Tara langsung menoyor kepala asistennya itu.

"Kamu gimana sih, Dan. Kenapa nggak menghubungi ku, jika papa dan momy mau ke sini? See ... telingaku jadi sasaran momy!" Kesal Tara lalu kembali mengusap telinganya.

Lagi-lagi Daniel hanya bisa tertawa melihat kekesalan bossnya itu.

Sedetik kemudian ia menyandarkan kepalanya di sandaran sofa lalu memejamkan matanya.

"Aku kangen banget padanya," desisnya dengan hela nafas.

"Maksudmu El,Tara?'' tanya Daniel.

"Hmm ... sudah lama aku nggak menjenguknya. Seandainya saja dia mau menerima tawaran bantuan dariku saat itu, aku sudah membawanya pergi meninggalkan kota ini," desis Tara lagi.

"Tara? Apa kamu mencintainya?'' tanya Daniel.

"Entahlah Daniel. Jujur saja, aku juga bingung dengan perasaanku," akunya. "Setiap kali aku menatap matanya, jantungku langsung berdebar," akunya lagi.

Entah mengapa, setiap kali melihat El menangis, Tara seperti ikut merasakan sakit di hatinya.

"Semenjak El nggak bekerja di Bronze, sepertinya suasana club juga ikut berubah. Nico, Hamdan Siska, Varo sang DJ seperti kurang bersemangat. Belum lagi member yang sering bertanya keberadaan gadis itu," lirih Tara.

Daniel hanya diam menatap wajah tampan Sang CEO Perusahaan B.A.M itu.

Padahal, Tara memiliki kemampuan yang mumpuni juga kecerdasan di atas rata-rata.

Namun entah apa sebenarnya yang masih mengganjal di di hatinya, sehingga ia belum mau memimpin perusahaannya sendiri. Bahkan masih enggan menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya.

"Daniel."

"Hmm."

"Aku mohon data dan informasi tentang El, jangan sampai bocor sekalipun Kai meminta bantuan darimu. Berpura-pura nggak tahu saja. Sekaligus jelaskan jika kamu juga nggak bisa membuka aksesnya," pesan Tara mengingatkan.

"Baiklah."

"Aku nggak mau Kai semakin menyakitinya. Lebih-lebih lagi jika ia tahu jika El sudah tidak punya siapa-siapa," pesan Tara lagi. Seketika setetes air matanya ikut lolos .

"Jika aku mau, aku bisa saja menghancurkan, Kai.Tapi aku tidak selicik dan sepicik dirinya yang seenaknya menggunakan pengaruh dan kekuasaannya, hanya demi kepentingan dan kepuasan dirinya sendiri," pungkas Tara.

Sejenak ia menghela nafasnya sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Ada saatnya aku akan memintamu untuk membuka kembali semua akses dan informasi tentang El, maka lakukanlah seperti perintahku. Kamu mengerti kan, Daniel."

Daniel hanya mengangguk takjim.

"Aku juga heran dengan Kai, setelah ia membuat El mendekam di penjara, dia masih saja mengawasi gadis itu. Tapi aku nggak akan tinggal diam jika dia sampai menyakitinya. Walaupun Kai sahabatku. Salah satu alasanku jarang menjenguk El, karena Kai sering ke lapas memantaunya,'' jelas Tara dan sedikit geram.

"Nggak usah khawatir, Tara. El, baik-baik saja. Kamu tahu sendiri, El bukanlah wanita lemah," sahut Daniel.

"Ya kamu benar, Daniel. Syukurnya ada tante Karin. Dialah orang yang paling care terhadapnya," lirih Tara.

"Setelah El bebas nantinya, kita akan terus mendukungnya. Agar dia nggak merasa sendiri melainkan ada kita yang selalu memberi support," timpal Daniel.

"Ya itu sudah pasti," kata tara. "Sebaiknya aku ke ruanganku sebentar," pamit Tara lalu beranjak dari tempat duduknya.

Sesaat setelah berada di ruangannya,Tara berdiri di depan jendela besar lalu menatap gedung-gedung tinggi lewat dinding kaca ruangannya.

Pikirannya terus melayang memikirkan El. Gadis yang tangguh, tidak mudah ditindas, humble dan supel.

"El, aku berjanji, aku nggak akan pernah membiarkanmu disakiti oleh siapapu termasuk Kai meskipun ia sahabatku. Jika sedikit saja mereka menyakitimu, maka aku tidak tinggal diam bahkan tak akan segan-segan membalasnya. Entah mengapa naluriku selalu ingin melindungimu.

"El, percayalah jika kamu itu nggak sendiri. Ada aku, Daniel dan tante Karin yang selalu bersamamu," gumam Tara lalu memejamkan matanya sejenak selama beberapa detik.

Pikirannya terus larut bahkan ia tampak masih saja betah berdiri di depan dinding kacabesar itu sambil memikirkan El.

Entah seperti apa perasaan yang Tara miliki pada gadis itu. Apakah itu hanya perasaannya sebagai SAHABAT ataukah CINTA. Who knows?

How about Kai? Apakah perasaannya terhadap El, benar-benar BENCI, DENDAM atau CINTA?

...----------------...

Terpopuler

Comments

Griselda Nirbita

Griselda Nirbita

menurut ku Kay.. pria yg arogan... sedangkan El jodohin aja sama Tara thor...

2023-07-31

0

nadin putri

nadin putri

jangan b Inggris dong ga mudeng

2022-12-04

1

rusidah siti

rusidah siti

siapa ya kira-kira yg jadi pasangan kedua? moga Vina sama Daniel. aku ship mereka deh

2022-09-30

0

lihat semua
Episodes
1 1. Awal perseteruan
2 2. Perkenalan Tara dan El ...
3 3. Kekesalan Kai ...
4 4. Ternyata dia yatim piatu ...
5 5. Ada hubungan apa mereka ...
6 6. Tawaran Kai ...
7 7. Wanita pengganti ...
8 8. Penangkapan El ...
9 9. Dipenjara ...
10 10. Pasrah menerima hukuman ...
11 11. Benci ... dendam atau cinta ...?
12 12. Dijenguk partner kerja ...
13 13. Kehadiran Clara ...
14 14. Curiga ....
15 15. Memikirkan wanita yang sama ...
16 16. El versus Tasya ...
17 17. Ditikam ...
18 18. Kekhawatiran Tara ...
19 19. Batal menemani El ....
20 20. Takdir seolah mempermainkan ku ...
21 21. Kembali ke lapas ...
22 22. Perginya tante Karin ...
23 23. Dilema ...
24 24. Pertemuan singkat namun berkesan ...
25 25. Merasa getir ...
26 26. Menghirup udara bebas ...
27 27. Ziarah makam ...
28 28. Membuat Viona kesal ...
29 29. Merasa sangat berhutang Budi ...
30 30. Memprovokasi ...
31 31. Siapa kamu sebenarnya ...?
32 32. Weekend berdua ...
33 33. Apa ini cinta yang sebenarnya ...?
34 34. Bertemu Mike dan Lois
35 35. Ke Bronze Bar
36 36. Dasar bastard!!
37 37. Ancaman Tara
38 38. Merasa was-was
39 39. Siapa yang mengirim kalian ...?
40 40. Apa dia psycho ...?
41 41. Merindukan gadis itu ...
42 42. Rencana Kai ...
43 43. Direnggut paksa ...
44 44. Pergi menjauh ...
45 45. Pria bajingan ...!!!
46 46. Tetap semangat dan berjuanglah ...
47 47. Konferensi pers ...
48 48. Merubah penampilan ...
49 49. Maafkan aku ...
50 50. Aku akan membantumu ...
51 51. Cepatlah kembali ...
52 52. Menemui Dian ...
53 53. Mengerjai Candra ...
54 54. Jangan mimpi kamu!!
55 55. Maafkan aku, El ...
56 56. Kasih aku waktu setahun ...
57 57. Tetap semangat ...
58 58. Jangan berharap lebih dari itu ...
59 59. Emosi Tara ...
60 60. Memikirkan rencana ...
61 61. Semoga dia tidak mengenaliku ...
62 62. Dunia ini ternyata sangat kecil ...
63 63. Jika umurku tidak panjang ...?
64 64. Aku akan cari tahu ...
65 65. Only my number ...
66 66. El ... where are you ...?
67 67. Maukah kamu berteman denganku ...?
68 68. Mengerjai Kai ...
69 69. Semua masalah berawal darinya ...
70 70. Apa masalahmu ...!!!
71 71. Kembali dirawat ...
72 72. Aku akan mencari dan menemukannya ...
73 73. Kesal, jengkel, geram ...
74 74. Kamu ini kenapa sih?!
75 75. Aku membencimu!!!
76 76. Tidurlah denganku malam ini
77 77. Enough, just tonight ...
78 78. Sedikit melunak ...
79 79. Aku benar-benar sangat menyesal ...
80 80. Bukan aku tapi kamu Mr. bule bastard ...
81 81. Dasar wanita munafik ...!!!
82 82. Orang yang sama tapi berbeda karakter ...
83 83. Instingku memang nggak salah ...
84 84.Cintaku tulus bukan karena simpati ...
85 85. Syarat konyol ...
86 86. Berapa tarifmu semalam ...?!
87 87. Semua karena sikap egoku ...
88 88. Ada hubungan apa mereka ...?
89 89. Aku berjanji akan selalu membahagiakanmu ...
90 90. Dasar om mesum ...
91 91. Cintailah dia, sayangi dia dan bahagiakan dia ..
92 92. Ternyata kecurigaanku selama ini benar ...
93 93. Apa aku masih menjijikkan bagimu ...?
94 94. Aku takut kita kebablasan ...
95 95. Apa aku salah ucap ...?!
96 96. Ibarat musuh dalam selimut ...
97 97. Apa kamu sudah nggak waras ...?!
98 98. Aku nggak mau menjadi korban lagi ...
99 99. Hal yang membuatku takut adalah kehilangan orang yang aku cintai ...
100 100. Apa kamu nggak ingin berdamai denganku ....
101 101. Jangan sembunyikan apapun dariku ...
102 102. Jangan membuatku menunggu terlalu lama ...
103 103. Kekesalan Tara ...
104 104. Setidaknya bisa memberikan sensasi berbeda ...
105 105. Jangan protes ...
106 106. No ... ingat perjanjian kita ...
107 107. God, berapa lama lagi aku bisa bertahan ...
108 108. Ya, i'm promise ...
109 109. Kamu sulit sekali di atur ...
110 110. Maafkan aku, Dian ...
111 111. I'm scared ...
112 112. Benar benar nekat ...
113 113. Ternyata dia polos banget ...
114 114. Apa mereka kembar ...?
115 115. Pasti ada alasannya ...
116 116. Apa yang ingin kamu ketahui tentang dia ...
117 117. Dia gadis yang unik ...
118 118. Menjadi yang pertama dan terakhir ...
119 119. Apa kamu akan seperti ini terus ...?
120 120. Sebenarnya apa yang membuatmu seperti ini ...?
121 121. You are mine ...
122 122. Suka suka aku dong ...
123 123. Curhatan Kai ...
124 124. Menangislah semau yang kamu inginkan ...
125 125. Aku nggak tertarik dengan pria yang sudah beristri ...
126 126. Suami macam apa kamu ini ...?
127 127. Jangan bilang kamu sedang hamil ...
128 128. Aku nggak sekejam itu ...
129 129. Jujur saja aku cemburu padanya ...
130 130. Maaf aku sering mengabaikanmu ...
131 131. Selamat datang di kota Berlin ...
132 132. Tolong tetap rahasiakan ini dari El ...
133 133. So sweet banget sih mereka bertiga ...
134 134. Aku pernah gagal ...
135 135. Kalian layak bahagia ...
136 136. Spesial Moment ...
137 137. Please jangan biarkan El menangis lagi ...
138 138. Kita akan bertemu lagi di kota A
139 139. Ini gak gratis
140 140. Aku menginginkanmu
141 141. Sampai waktu itu tiba
142 142.
143 143.
144 144.
145 145.
146 146.
147 147.
148 148.
149 149.
150 150.
151 151.
152 152.
153 153.
154 Bab 156
155 154.
156 155.
157 156.
158 157.
159 158.
160 159.
161 160.
162 161.
163 162.
164 163.
165 164.
166 165.
167 166.
168 167.
169 168.
170 169.
171 170.
172 171.
173 172.
174 173.
175 174.
176 175.
177 176.
178 177.
179 178.
180 179.
181 180.
182 181.
183 182.
184 183.
185 184.
186 185.
187 186.
188 187.
Episodes

Updated 188 Episodes

1
1. Awal perseteruan
2
2. Perkenalan Tara dan El ...
3
3. Kekesalan Kai ...
4
4. Ternyata dia yatim piatu ...
5
5. Ada hubungan apa mereka ...
6
6. Tawaran Kai ...
7
7. Wanita pengganti ...
8
8. Penangkapan El ...
9
9. Dipenjara ...
10
10. Pasrah menerima hukuman ...
11
11. Benci ... dendam atau cinta ...?
12
12. Dijenguk partner kerja ...
13
13. Kehadiran Clara ...
14
14. Curiga ....
15
15. Memikirkan wanita yang sama ...
16
16. El versus Tasya ...
17
17. Ditikam ...
18
18. Kekhawatiran Tara ...
19
19. Batal menemani El ....
20
20. Takdir seolah mempermainkan ku ...
21
21. Kembali ke lapas ...
22
22. Perginya tante Karin ...
23
23. Dilema ...
24
24. Pertemuan singkat namun berkesan ...
25
25. Merasa getir ...
26
26. Menghirup udara bebas ...
27
27. Ziarah makam ...
28
28. Membuat Viona kesal ...
29
29. Merasa sangat berhutang Budi ...
30
30. Memprovokasi ...
31
31. Siapa kamu sebenarnya ...?
32
32. Weekend berdua ...
33
33. Apa ini cinta yang sebenarnya ...?
34
34. Bertemu Mike dan Lois
35
35. Ke Bronze Bar
36
36. Dasar bastard!!
37
37. Ancaman Tara
38
38. Merasa was-was
39
39. Siapa yang mengirim kalian ...?
40
40. Apa dia psycho ...?
41
41. Merindukan gadis itu ...
42
42. Rencana Kai ...
43
43. Direnggut paksa ...
44
44. Pergi menjauh ...
45
45. Pria bajingan ...!!!
46
46. Tetap semangat dan berjuanglah ...
47
47. Konferensi pers ...
48
48. Merubah penampilan ...
49
49. Maafkan aku ...
50
50. Aku akan membantumu ...
51
51. Cepatlah kembali ...
52
52. Menemui Dian ...
53
53. Mengerjai Candra ...
54
54. Jangan mimpi kamu!!
55
55. Maafkan aku, El ...
56
56. Kasih aku waktu setahun ...
57
57. Tetap semangat ...
58
58. Jangan berharap lebih dari itu ...
59
59. Emosi Tara ...
60
60. Memikirkan rencana ...
61
61. Semoga dia tidak mengenaliku ...
62
62. Dunia ini ternyata sangat kecil ...
63
63. Jika umurku tidak panjang ...?
64
64. Aku akan cari tahu ...
65
65. Only my number ...
66
66. El ... where are you ...?
67
67. Maukah kamu berteman denganku ...?
68
68. Mengerjai Kai ...
69
69. Semua masalah berawal darinya ...
70
70. Apa masalahmu ...!!!
71
71. Kembali dirawat ...
72
72. Aku akan mencari dan menemukannya ...
73
73. Kesal, jengkel, geram ...
74
74. Kamu ini kenapa sih?!
75
75. Aku membencimu!!!
76
76. Tidurlah denganku malam ini
77
77. Enough, just tonight ...
78
78. Sedikit melunak ...
79
79. Aku benar-benar sangat menyesal ...
80
80. Bukan aku tapi kamu Mr. bule bastard ...
81
81. Dasar wanita munafik ...!!!
82
82. Orang yang sama tapi berbeda karakter ...
83
83. Instingku memang nggak salah ...
84
84.Cintaku tulus bukan karena simpati ...
85
85. Syarat konyol ...
86
86. Berapa tarifmu semalam ...?!
87
87. Semua karena sikap egoku ...
88
88. Ada hubungan apa mereka ...?
89
89. Aku berjanji akan selalu membahagiakanmu ...
90
90. Dasar om mesum ...
91
91. Cintailah dia, sayangi dia dan bahagiakan dia ..
92
92. Ternyata kecurigaanku selama ini benar ...
93
93. Apa aku masih menjijikkan bagimu ...?
94
94. Aku takut kita kebablasan ...
95
95. Apa aku salah ucap ...?!
96
96. Ibarat musuh dalam selimut ...
97
97. Apa kamu sudah nggak waras ...?!
98
98. Aku nggak mau menjadi korban lagi ...
99
99. Hal yang membuatku takut adalah kehilangan orang yang aku cintai ...
100
100. Apa kamu nggak ingin berdamai denganku ....
101
101. Jangan sembunyikan apapun dariku ...
102
102. Jangan membuatku menunggu terlalu lama ...
103
103. Kekesalan Tara ...
104
104. Setidaknya bisa memberikan sensasi berbeda ...
105
105. Jangan protes ...
106
106. No ... ingat perjanjian kita ...
107
107. God, berapa lama lagi aku bisa bertahan ...
108
108. Ya, i'm promise ...
109
109. Kamu sulit sekali di atur ...
110
110. Maafkan aku, Dian ...
111
111. I'm scared ...
112
112. Benar benar nekat ...
113
113. Ternyata dia polos banget ...
114
114. Apa mereka kembar ...?
115
115. Pasti ada alasannya ...
116
116. Apa yang ingin kamu ketahui tentang dia ...
117
117. Dia gadis yang unik ...
118
118. Menjadi yang pertama dan terakhir ...
119
119. Apa kamu akan seperti ini terus ...?
120
120. Sebenarnya apa yang membuatmu seperti ini ...?
121
121. You are mine ...
122
122. Suka suka aku dong ...
123
123. Curhatan Kai ...
124
124. Menangislah semau yang kamu inginkan ...
125
125. Aku nggak tertarik dengan pria yang sudah beristri ...
126
126. Suami macam apa kamu ini ...?
127
127. Jangan bilang kamu sedang hamil ...
128
128. Aku nggak sekejam itu ...
129
129. Jujur saja aku cemburu padanya ...
130
130. Maaf aku sering mengabaikanmu ...
131
131. Selamat datang di kota Berlin ...
132
132. Tolong tetap rahasiakan ini dari El ...
133
133. So sweet banget sih mereka bertiga ...
134
134. Aku pernah gagal ...
135
135. Kalian layak bahagia ...
136
136. Spesial Moment ...
137
137. Please jangan biarkan El menangis lagi ...
138
138. Kita akan bertemu lagi di kota A
139
139. Ini gak gratis
140
140. Aku menginginkanmu
141
141. Sampai waktu itu tiba
142
142.
143
143.
144
144.
145
145.
146
146.
147
147.
148
148.
149
149.
150
150.
151
151.
152
152.
153
153.
154
Bab 156
155
154.
156
155.
157
156.
158
157.
159
158.
160
159.
161
160.
162
161.
163
162.
164
163.
165
164.
166
165.
167
166.
168
167.
169
168.
170
169.
171
170.
172
171.
173
172.
174
173.
175
174.
176
175.
177
176.
178
177.
179
178.
180
179.
181
180.
182
181.
183
182.
184
183.
185
184.
186
185.
187
186.
188
187.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!