8. Penangkapan El ...

Ting.....

Satu notifikasi pesan masuk ke ponsel Siska. Ia langsung membuka aplikasi M.Bankingnya. Seketika matanya terbelalak melihat nominal uang yang masuk rekeningnya.

"Wahhh ...... sebanyak ini? Tidak rugi aku memberikan servis terbaikku semalam. Yang aku heran, kenapa El menolak pria setampan dan setajir itu?'' tanya Siska penasaran.

Siska langsung menghubungi El.

El yang baru saja selesai mandi, langsung menghampiri arah sumber suara. Ia tersenyum ketika melihat kontak yang memanggilnya.

"Hallo, Sis, ada apa?''

"El, aku shock banget dapat transferan dengan jumlah besar. Sepertinya, pria itu tajir melintir deh, El."

El hanya tersenyum sebelum menjawab.

"Really? Syukur lah, Sis.''

"Aku tuh, heran deh sama kamu, El. Pria tampan seperti itu kamu tolak mentah-mentah."

Siska masih heran dan bertanya-tanya.

"Nggak apa-apa, Sis. Dengar ya, mau setampan dan setajir apa pun pria itu, jika aku nggak suka, tetap saja sama dengan bohong. Sudah ah, aku males ngomongin dia. Kalau kamu mau, ambil saja he.he."

"Hari ini aku traktir. Mau nggak, El?''

"Thanks, tapi lain kali saja, Sis. Aku harus ke rumah sakit sekarang."

"Baiklah dan terima kasih untuk jobnya, semalam," kata Siska.

"Hmm ...Ya sudah aku tutup dulu," balas El.

"Ok, El, bye.''

Setelah memutuskan panggilan telefon. El membuka lemari pakaiannya dan mencari outfit yang cocok dipakai hari ini.

Setelah mendapat setelan yang cocok, barulah El mengenakan baju dan celana pilihannya. El merapikan rambutnya dan hanya ia biarkan tergerai lalu berdandan ala kadarnya.

"Sudah, sebaiknya aku ke rumah tante Karin dulu deh," ucapnya pelan.

El menuruni anak tangga satu persatu hingga ia sampai di depan pintu lalu membukanya. Ia melangkahkan kakinya ke rumah tante Karin yang hanya bersebelahan dengan rumahnya.

Dengan senyum manisnya, El menyapa tante Karin yang baru saja keluar dari dalam rumah.

"El? Ada apa kok senyum-senyum?'' tanya tante Karin.

"Nggak apa-apa tante. Aku hanya mau ngobrol saja sama tante. Soalnya tante Karin yang paling baik sama aku,'' jujur El lalu memeluk tante Karin.

Tante Karin yang sudah terbiasa dengan sikap manja El, hanya tersenyum, sambil mengelus punggung gadis cantik itu.

"Tante, mau nggak, nanti dampingi aku saat wisuda?'' tanya El penuh harap.

"Boleh, El, dengan senang hati Tante mau kok. Jadi, kamu kesini hanya untuk menanyakan ini?''

El mengangguk lalu tersenyum.

"Tante, aku berencana akan menjual rumah peninggalan papa dan mama terus duitnya untuk modal buka praktek nantinya setelah selesai koas."

"Nggak apa-apa El, tante tetap mendukung. Kamu yang semangat ya, tante selalu mendoakanmu," kata tante Karin.

"Terima kasih ya, Tante. Oh ya, aku pamit dulu. Soalnya aku harus ke rumah sakit sekarang.''

Baru saja El membuka pagar untuk keluar, lagi-lagi Viona dan beberapa ibu-ibu yang suka menggunjingnya muncul.

El hanya melewati mereka tanpa menyapa dan tidak memperdulikan tatapan mereka yang seolah merendahkannya.

Begitu sampai di rumahnya, El naik ke lantai 2, tempat kamarnya berada. El mengambil tas ransel serta ponselnya.

Tok ... tok ... tok ...

Pintu rumahnya diketuk seseorang.

Setelah memakai ranselnya, El turun ke bawah lalu menghampiri pintu lalu membukanya.

Entah mengapa perasaannya langsung tidak enak. El mengusap tengkuknya.

Ia terkejut karena di depannya sudah ada polisi yang menunggunya. El hanya menghela nafasnya.

Aku sudah menduga jika ini bakalan terjadi.

"Kami diperintahkan untuk menangkap anda, dan ini surat penangkapan dari kantor polisi. Silakan ikut kami," tegas salah seorang polisi berpakaian preman.

Seketika kompleks perumahan itu heboh dengan penangkapan El. Terdengar suara-suara sumbang yang di tujukan kepadanya. Namun El seakan menulikan telinganya.

"El," panggil tante Karin, ia langsung menghampiri El lalu memeluknya.

"Tante, aku titip motor dan rumah ini,'' bisik El lalu membalas pelukan tante Karin.

"Kamu salah apa, Nak?' tanya tante Karin yang sudah meneteskan air matanya.

"Tante, aku nggak bisa jelaskan sekarang, tapi aku janji, aku akan jelaskan nanti setelah tante datang menjenguk ku dipenjara. Tolong, motorku tante parkir di rumah tante," pinta El.

Tante Karin hanya mengangguk lalu melepaskan pelukannya.

"Ayo ikut kami,'' ajak pak polisi lalu memborgol pergelangan tangan El.

El hanya menurut dan tidak banyak bicara. Ketikan El akan digiring ke dalam mobil polisi. Ia mendengar suara Viona yang meledeknya.

"Bagus, Pak. Kalau bisa, penjarakan saja wanita ja*lang itu lebih lama, dia sudah membuat resah warga di sini."

El hanya tersenyum sinis dan tidak memperdulikan ucapan Viona.

Setelah ia masuk kedalam mobil polisi, El hanya diam dan memikirkan nasib dan pendidikannya.

Tidak masalah jika aku harus di penjara, daripada aku harus mengorbankan kesucianku pada pria itu. Cih sangat menjijikan.

Setelah hampir 20 menit, meraka sampai juga di kantor polisi. El langsung di masukkan ke dalam sel tahanan.

"Anda akan mendekam di sini sampai besok. Setelah itu, anda akan kami langsung pindahkan ke LAPAS. Ingat, sekalipun anda menyewa pengacara, itu tidak akan berpengaruh,'' jelas Pak polisi itu lalu meninggalkan El.

El hanya diam lalu duduk di atas lantai sendirian.

Semudah itukah pria itu memberi perintah?Seberapa besar pengaruhnya di kota A ini?

.

.

.

Kantor Kai ...

Kai yang sedang duduk di kursi kebesarannya, terlihat sedang memejamkan matanya dan menyandarkan punggungnya di sandaran kursi kerjanya.

Entah mengapa ia masih terbayang-bayang tatapan El dan sentuhan lembut jemarinya. Namun, saat teringat El telah mempermainkannya, dalam sekejap, matanya langsung terbuka.

Kai langsung berdiri dan mengambil asbak yang ada di mejanya lalu melemparnya ke dinding.

"What the fu*ck!!! Seorang Kai dipermainkan oleh seorang gadis bartender! Sulit dipercaya," geramnya.

"Kenapa aku sangat terobsesi padanya?! Aku rasa aku sudah nggak waras," desisnya sambil menggelengkan kepalanya.

"Pantasan saja aroma parfumnya berbeda dengan gadis yang menjadi bed partnerku semalam."

Tok ... tok ... tok ...

Pintu ruangannya diketuk.Terlihat Tara sedang membawa berkas yang harus ia tanda tangani.

Tara kaget melihat pecahan kaca asbak yang berserakan dilantai.

"Kai, ada apa? Kenapa wajahmu tertekuk begitu?" tanya Tara yang baru saja masuk ke ruang kerjanya.

"Aku lagi kesel saja. Tolong, jika kamu keluar tolong panggil OB untuk membersihkan pecahan itu,'' pesan Kai yang sedang berdiri di hadapan jendela kaca besar ruangannya.

"Ok. Ini ada berkas yang harus kau tanda tangani. Setelah itu, jam dua siang kamu ada pertemuan dengan klien di hotel xxx," kata Tara.

"Apa masih ada yang lain, Tara?''

"Tidak. Hanya itu saja, Kai. Setelah pertemuan itu kamu free."

"Ok. Terima kasih."

Setelah itu, Tara keluar dari ruang kerja Kai lalu ke ruangannya.

"El, apa dia baik-baik saja? Kenapa dia tidak menjawab panggilan ku?'' tanya Tara pada dirinya sendiri dan merasa khawatir.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Senajudifa

Senajudifa

el tipe orng yg cuek y

2022-07-27

1

lihat semua
Episodes
1 1. Awal perseteruan
2 2. Perkenalan Tara dan El ...
3 3. Kekesalan Kai ...
4 4. Ternyata dia yatim piatu ...
5 5. Ada hubungan apa mereka ...
6 6. Tawaran Kai ...
7 7. Wanita pengganti ...
8 8. Penangkapan El ...
9 9. Dipenjara ...
10 10. Pasrah menerima hukuman ...
11 11. Benci ... dendam atau cinta ...?
12 12. Dijenguk partner kerja ...
13 13. Kehadiran Clara ...
14 14. Curiga ....
15 15. Memikirkan wanita yang sama ...
16 16. El versus Tasya ...
17 17. Ditikam ...
18 18. Kekhawatiran Tara ...
19 19. Batal menemani El ....
20 20. Takdir seolah mempermainkan ku ...
21 21. Kembali ke lapas ...
22 22. Perginya tante Karin ...
23 23. Dilema ...
24 24. Pertemuan singkat namun berkesan ...
25 25. Merasa getir ...
26 26. Menghirup udara bebas ...
27 27. Ziarah makam ...
28 28. Membuat Viona kesal ...
29 29. Merasa sangat berhutang Budi ...
30 30. Memprovokasi ...
31 31. Siapa kamu sebenarnya ...?
32 32. Weekend berdua ...
33 33. Apa ini cinta yang sebenarnya ...?
34 34. Bertemu Mike dan Lois
35 35. Ke Bronze Bar
36 36. Dasar bastard!!
37 37. Ancaman Tara
38 38. Merasa was-was
39 39. Siapa yang mengirim kalian ...?
40 40. Apa dia psycho ...?
41 41. Merindukan gadis itu ...
42 42. Rencana Kai ...
43 43. Direnggut paksa ...
44 44. Pergi menjauh ...
45 45. Pria bajingan ...!!!
46 46. Tetap semangat dan berjuanglah ...
47 47. Konferensi pers ...
48 48. Merubah penampilan ...
49 49. Maafkan aku ...
50 50. Aku akan membantumu ...
51 51. Cepatlah kembali ...
52 52. Menemui Dian ...
53 53. Mengerjai Candra ...
54 54. Jangan mimpi kamu!!
55 55. Maafkan aku, El ...
56 56. Kasih aku waktu setahun ...
57 57. Tetap semangat ...
58 58. Jangan berharap lebih dari itu ...
59 59. Emosi Tara ...
60 60. Memikirkan rencana ...
61 61. Semoga dia tidak mengenaliku ...
62 62. Dunia ini ternyata sangat kecil ...
63 63. Jika umurku tidak panjang ...?
64 64. Aku akan cari tahu ...
65 65. Only my number ...
66 66. El ... where are you ...?
67 67. Maukah kamu berteman denganku ...?
68 68. Mengerjai Kai ...
69 69. Semua masalah berawal darinya ...
70 70. Apa masalahmu ...!!!
71 71. Kembali dirawat ...
72 72. Aku akan mencari dan menemukannya ...
73 73. Kesal, jengkel, geram ...
74 74. Kamu ini kenapa sih?!
75 75. Aku membencimu!!!
76 76. Tidurlah denganku malam ini
77 77. Enough, just tonight ...
78 78. Sedikit melunak ...
79 79. Aku benar-benar sangat menyesal ...
80 80. Bukan aku tapi kamu Mr. bule bastard ...
81 81. Dasar wanita munafik ...!!!
82 82. Orang yang sama tapi berbeda karakter ...
83 83. Instingku memang nggak salah ...
84 84.Cintaku tulus bukan karena simpati ...
85 85. Syarat konyol ...
86 86. Berapa tarifmu semalam ...?!
87 87. Semua karena sikap egoku ...
88 88. Ada hubungan apa mereka ...?
89 89. Aku berjanji akan selalu membahagiakanmu ...
90 90. Dasar om mesum ...
91 91. Cintailah dia, sayangi dia dan bahagiakan dia ..
92 92. Ternyata kecurigaanku selama ini benar ...
93 93. Apa aku masih menjijikkan bagimu ...?
94 94. Aku takut kita kebablasan ...
95 95. Apa aku salah ucap ...?!
96 96. Ibarat musuh dalam selimut ...
97 97. Apa kamu sudah nggak waras ...?!
98 98. Aku nggak mau menjadi korban lagi ...
99 99. Hal yang membuatku takut adalah kehilangan orang yang aku cintai ...
100 100. Apa kamu nggak ingin berdamai denganku ....
101 101. Jangan sembunyikan apapun dariku ...
102 102. Jangan membuatku menunggu terlalu lama ...
103 103. Kekesalan Tara ...
104 104. Setidaknya bisa memberikan sensasi berbeda ...
105 105. Jangan protes ...
106 106. No ... ingat perjanjian kita ...
107 107. God, berapa lama lagi aku bisa bertahan ...
108 108. Ya, i'm promise ...
109 109. Kamu sulit sekali di atur ...
110 110. Maafkan aku, Dian ...
111 111. I'm scared ...
112 112. Benar benar nekat ...
113 113. Ternyata dia polos banget ...
114 114. Apa mereka kembar ...?
115 115. Pasti ada alasannya ...
116 116. Apa yang ingin kamu ketahui tentang dia ...
117 117. Dia gadis yang unik ...
118 118. Menjadi yang pertama dan terakhir ...
119 119. Apa kamu akan seperti ini terus ...?
120 120. Sebenarnya apa yang membuatmu seperti ini ...?
121 121. You are mine ...
122 122. Suka suka aku dong ...
123 123. Curhatan Kai ...
124 124. Menangislah semau yang kamu inginkan ...
125 125. Aku nggak tertarik dengan pria yang sudah beristri ...
126 126. Suami macam apa kamu ini ...?
127 127. Jangan bilang kamu sedang hamil ...
128 128. Aku nggak sekejam itu ...
129 129. Jujur saja aku cemburu padanya ...
130 130. Maaf aku sering mengabaikanmu ...
131 131. Selamat datang di kota Berlin ...
132 132. Tolong tetap rahasiakan ini dari El ...
133 133. So sweet banget sih mereka bertiga ...
134 134. Aku pernah gagal ...
135 135. Kalian layak bahagia ...
136 136. Spesial Moment ...
137 137. Please jangan biarkan El menangis lagi ...
138 138. Kita akan bertemu lagi di kota A
139 139. Ini gak gratis
140 140. Aku menginginkanmu
141 141. Sampai waktu itu tiba
142 142.
143 143.
144 144.
145 145.
146 146.
147 147.
148 148.
149 149.
150 150.
151 151.
152 152.
153 153.
154 Bab 156
155 154.
156 155.
157 156.
158 157.
159 158.
160 159.
161 160.
162 161.
163 162.
164 163.
165 164.
166 165.
167 166.
168 167.
169 168.
170 169.
171 170.
172 171.
173 172.
174 173.
175 174.
176 175.
177 176.
178 177.
179 178.
180 179.
181 180.
182 181.
183 182.
184 183.
185 184.
186 185.
187 186.
188 187.
Episodes

Updated 188 Episodes

1
1. Awal perseteruan
2
2. Perkenalan Tara dan El ...
3
3. Kekesalan Kai ...
4
4. Ternyata dia yatim piatu ...
5
5. Ada hubungan apa mereka ...
6
6. Tawaran Kai ...
7
7. Wanita pengganti ...
8
8. Penangkapan El ...
9
9. Dipenjara ...
10
10. Pasrah menerima hukuman ...
11
11. Benci ... dendam atau cinta ...?
12
12. Dijenguk partner kerja ...
13
13. Kehadiran Clara ...
14
14. Curiga ....
15
15. Memikirkan wanita yang sama ...
16
16. El versus Tasya ...
17
17. Ditikam ...
18
18. Kekhawatiran Tara ...
19
19. Batal menemani El ....
20
20. Takdir seolah mempermainkan ku ...
21
21. Kembali ke lapas ...
22
22. Perginya tante Karin ...
23
23. Dilema ...
24
24. Pertemuan singkat namun berkesan ...
25
25. Merasa getir ...
26
26. Menghirup udara bebas ...
27
27. Ziarah makam ...
28
28. Membuat Viona kesal ...
29
29. Merasa sangat berhutang Budi ...
30
30. Memprovokasi ...
31
31. Siapa kamu sebenarnya ...?
32
32. Weekend berdua ...
33
33. Apa ini cinta yang sebenarnya ...?
34
34. Bertemu Mike dan Lois
35
35. Ke Bronze Bar
36
36. Dasar bastard!!
37
37. Ancaman Tara
38
38. Merasa was-was
39
39. Siapa yang mengirim kalian ...?
40
40. Apa dia psycho ...?
41
41. Merindukan gadis itu ...
42
42. Rencana Kai ...
43
43. Direnggut paksa ...
44
44. Pergi menjauh ...
45
45. Pria bajingan ...!!!
46
46. Tetap semangat dan berjuanglah ...
47
47. Konferensi pers ...
48
48. Merubah penampilan ...
49
49. Maafkan aku ...
50
50. Aku akan membantumu ...
51
51. Cepatlah kembali ...
52
52. Menemui Dian ...
53
53. Mengerjai Candra ...
54
54. Jangan mimpi kamu!!
55
55. Maafkan aku, El ...
56
56. Kasih aku waktu setahun ...
57
57. Tetap semangat ...
58
58. Jangan berharap lebih dari itu ...
59
59. Emosi Tara ...
60
60. Memikirkan rencana ...
61
61. Semoga dia tidak mengenaliku ...
62
62. Dunia ini ternyata sangat kecil ...
63
63. Jika umurku tidak panjang ...?
64
64. Aku akan cari tahu ...
65
65. Only my number ...
66
66. El ... where are you ...?
67
67. Maukah kamu berteman denganku ...?
68
68. Mengerjai Kai ...
69
69. Semua masalah berawal darinya ...
70
70. Apa masalahmu ...!!!
71
71. Kembali dirawat ...
72
72. Aku akan mencari dan menemukannya ...
73
73. Kesal, jengkel, geram ...
74
74. Kamu ini kenapa sih?!
75
75. Aku membencimu!!!
76
76. Tidurlah denganku malam ini
77
77. Enough, just tonight ...
78
78. Sedikit melunak ...
79
79. Aku benar-benar sangat menyesal ...
80
80. Bukan aku tapi kamu Mr. bule bastard ...
81
81. Dasar wanita munafik ...!!!
82
82. Orang yang sama tapi berbeda karakter ...
83
83. Instingku memang nggak salah ...
84
84.Cintaku tulus bukan karena simpati ...
85
85. Syarat konyol ...
86
86. Berapa tarifmu semalam ...?!
87
87. Semua karena sikap egoku ...
88
88. Ada hubungan apa mereka ...?
89
89. Aku berjanji akan selalu membahagiakanmu ...
90
90. Dasar om mesum ...
91
91. Cintailah dia, sayangi dia dan bahagiakan dia ..
92
92. Ternyata kecurigaanku selama ini benar ...
93
93. Apa aku masih menjijikkan bagimu ...?
94
94. Aku takut kita kebablasan ...
95
95. Apa aku salah ucap ...?!
96
96. Ibarat musuh dalam selimut ...
97
97. Apa kamu sudah nggak waras ...?!
98
98. Aku nggak mau menjadi korban lagi ...
99
99. Hal yang membuatku takut adalah kehilangan orang yang aku cintai ...
100
100. Apa kamu nggak ingin berdamai denganku ....
101
101. Jangan sembunyikan apapun dariku ...
102
102. Jangan membuatku menunggu terlalu lama ...
103
103. Kekesalan Tara ...
104
104. Setidaknya bisa memberikan sensasi berbeda ...
105
105. Jangan protes ...
106
106. No ... ingat perjanjian kita ...
107
107. God, berapa lama lagi aku bisa bertahan ...
108
108. Ya, i'm promise ...
109
109. Kamu sulit sekali di atur ...
110
110. Maafkan aku, Dian ...
111
111. I'm scared ...
112
112. Benar benar nekat ...
113
113. Ternyata dia polos banget ...
114
114. Apa mereka kembar ...?
115
115. Pasti ada alasannya ...
116
116. Apa yang ingin kamu ketahui tentang dia ...
117
117. Dia gadis yang unik ...
118
118. Menjadi yang pertama dan terakhir ...
119
119. Apa kamu akan seperti ini terus ...?
120
120. Sebenarnya apa yang membuatmu seperti ini ...?
121
121. You are mine ...
122
122. Suka suka aku dong ...
123
123. Curhatan Kai ...
124
124. Menangislah semau yang kamu inginkan ...
125
125. Aku nggak tertarik dengan pria yang sudah beristri ...
126
126. Suami macam apa kamu ini ...?
127
127. Jangan bilang kamu sedang hamil ...
128
128. Aku nggak sekejam itu ...
129
129. Jujur saja aku cemburu padanya ...
130
130. Maaf aku sering mengabaikanmu ...
131
131. Selamat datang di kota Berlin ...
132
132. Tolong tetap rahasiakan ini dari El ...
133
133. So sweet banget sih mereka bertiga ...
134
134. Aku pernah gagal ...
135
135. Kalian layak bahagia ...
136
136. Spesial Moment ...
137
137. Please jangan biarkan El menangis lagi ...
138
138. Kita akan bertemu lagi di kota A
139
139. Ini gak gratis
140
140. Aku menginginkanmu
141
141. Sampai waktu itu tiba
142
142.
143
143.
144
144.
145
145.
146
146.
147
147.
148
148.
149
149.
150
150.
151
151.
152
152.
153
153.
154
Bab 156
155
154.
156
155.
157
156.
158
157.
159
158.
160
159.
161
160.
162
161.
163
162.
164
163.
165
164.
166
165.
167
166.
168
167.
169
168.
170
169.
171
170.
172
171.
173
172.
174
173.
175
174.
176
175.
177
176.
178
177.
179
178.
180
179.
181
180.
182
181.
183
182.
184
183.
185
184.
186
185.
187
186.
188
187.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!