2. AAE

El tampak sudah siap berangkat ke Bronze Bar. Tempat di mana ia bekerja sebagai seorang bartender.

"Waktunya bekerja,'' ucapnya dengan semangat.

Setelah mengunci pintu, El menghampiri motor kesayangannya lalu menggulung rambut panjangnya sebelum memakai helm.

"Let's go baby,'' ucap El lalu mulai memacu motornya ke tempat kerjanya.

Mungkin sebagian orang akan menyangka jika gadis itu adalah pria yang sedang menunggangi motor besar.

Ya, seperti itulah El, gadis yang garang saat berada di jalanan, namun akan bersikap lembut dan ramah ketika berhadapan dengan pasien.

Tak butuh waktu yang lama untuk sampai di Bronze Bar, karena jalanan belum terlalu macet.

"Hei, lihatlah ... siapa yang datang?" kata Nico teman seprofesi El di Bar tersebut.

El hanya tersenyum lalu memarkir motornya di parkiran khusus karyawan bar.

"Hai Nic, sudah lama?'' tanya El lalu merapatkan kepalan tangannya ke Nico.

"Tidak juga, baru saja."

"Really?''

"Hmm."

"Ayo masuk." El merangkul punggung partnernya itu.

Nico dan El pun masuk ke dalam bar yang sudah terdengar riuh dengan dentuman musik yang menggema begitu kerasnya, di mainkan oleh DJ club malam tersebut.

Seketika El langsung menggoyangkan badannya karena efek musik yang terdengar asik di telinganya

Nico hanya geleng-geleng kepala melihat El yang begitu lincahnya bergoyang dan menjadi pusat perhatian para pria yang sedang duduk di sofa bar.

Merasa sudah cukup puas, El kembali ke meja bartender.

"El!! Aksi kamu itu mengundang tatapan lapar para pria casanova di sana!!'' pekik Nico dengan karena suara musik yang mendominasi.

El langsung terbahak mendengar ucapan Nico.

"Biarin, kamu juga termasuk kan?'' timpal El dan langsung menoyor kepala partnernya itu.

Sesosok pria yang sejak tadi sedang duduk di salah satu sofa, terus saja memperhatikan gerak geriknya dengan senyum khas bad boynya.

Wow, wow, wow ... sebuah kejutan.

"Dan, apa dia karyawan baru?'' tanya pria tersebut kepada Hamdan, Manager di Bar tersebut.

"Siapa?" Hamdan balik bertanya.

Pria itu mengangkat dagunya mengarah ke arah meja bartender lalu menyemburkan asap rokok ke arah El.

"Gadis cantik yang berada di balik meja bartender itu."

Hamdan langsung mengikuti arah pandangan pria tersebut.

"Oh itu. Tidak, Bro, dia sudah bekerja di sini selama tiga tahun. Namanya El dan calon seorang dokter. Sekarang dia sedang magang di salah satu rumah sakit Kota A.

Jadi dia calon dokter, ya? Hmm ... menarik.

"Apa dia menerima tamu, Dan?'' tanya pria itu disertai dengan rasa penasaran sambil mengusap-usap dagunya.

"Kalau masalah itu maaf, Bro. El tidak seperti teman-temannya yang lain. Dia wanita mahal. Maksudku dia masih mempertahankan mahkotanya. Tamu-tamu yang datang di sini sering mengincarnya, tapi dia menolak mentah-mentah.''

"Prinsipnya, nakal boleh-boleh saja tapi satu-satunya mahkota berharganya akan dia serahkan hanya kepada suaminya."

Hmm ... ini semakin menarik.

"Ok, enough and thanks for you information, Dan."

"Sama-sama, Bro."

Setelah Hamdan meninggalkan pria tersebut, pria itu pun beranjak lalu menghampiri meja bartender tempat El sedang meracik minuman.

"Hai," sapa pria itu.

"Hai juga," balas El. "Do you need something, Bro?'' tanyanya dengan seulas senyum

"Yes, wiski please.''

"Ok."

El mengambil gelas kecil dan meletakkannya di depan pria itu lalu menuang wiski ke dalam gelas.

"Thanks, Dear.''

"Ok," jawab El lalu mengedipkan matanya.

Lagi-lagi pria itu tersenyum dan merasa gemes.

"Anak baru ya di sini?" tanyanya basa basi.

"Nggak, lumayan lama juga sih, sudah tiga tahun. Mungkin, kamu saja yang baru datang ke sini,'' jawab El.

Lagi-lagi pria tersebut tersenyum khas bad boynya dan memutar-mutar jari telunjuknya di bibir gelas minumannya lalu meneguknya dengan sekali teguk.

"Lagi," pintanya sambil mengangkat gelasnya.

El kembali menuang wiski ke dalam gelasnya.

"Oh ya. Kenalin ... aku Tara,'' ucapnya sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan El.

Dengan senyum ramah El menyambut uluran tangan dari Tara.

"El,'' jawabnya.

Singkat padat dan jelas. 😄😄😄

Tara langsung mengecup jemari lentik El.

El hanya geleng-geleng kepala. Hal seperti itu sudah biasa baginya.

"So .... El, tentang kejadian tadi pagi, lupakan saja.

"Lupakan saja, lagian aku juga malas mengingatnya? Aku sudah sering bertemu dengan orang seperti si bule tadi," kata El lalu terkekeh. "Sepertinya dia maniak dan butuh piknik."

Tara langsung tertawa mendengar ucapan gadis cantik itu.

"El, suatu saat nanti jika kamu butuh bantuan, jangan sungkan-sungkan bilang sama aku,'' tawar Tara dan kembali meneguk wiskinya hingga tandas. "El, again and this is the last one." Tara kembali mengangkat gelasnya.

"Apa kamu yakin, Bro? Ini sudah tiga gelas, nanti kamu bisa mabuk,'' tanya El sambil mengerutkan dahinya.

"Tenang saja El, aku nggak akan mabuk hanya karena wiski, soalnya aku sudah terbiasa," jawab Tara

"Really."

"Yes, hanya saja ....." Tara tidak melanjutkan ucapannya.

El sudah tahu apa yang di maksud oleh Tara. Apalagi kalau bukan bed partner.

"Aku sudah tahu yang kamu maksud,'' sambung El sambil terkekeh.

Entah mengapa, Tara merasa ada perasaan yang berbeda dan ia merasa nyaman saat mengobrol dengan gadis itu.

Ternyata dia asik juga di ajak ngobrol, nyambung banget. Sepertinya, aku harus sering-sering main ke sini.

"If you need bed partner, aku ada teman yang bisa menemanimu malam ini,'' ucap El menawari. Namun Tara menggelengkan kepalanya.

Drttt...Drttt...Drttt..

Ponsel Tara bergetar.

"Siapa sih! Ganggu saja," gerutunya.

Saat melihat kontak yang memanggil, Tara sedikit menjauh dari hingar bingar di club malam tersebut.

Saat sudah berada di luar bar, Tara baru menjawab panggilan telfon.

"Ya ... Kai, ada apa?''

"Apa kamu sudah mencari tahu di mana gadis pembangkang itu tinggal?''

"Belum, Kai.''

"Tara! Pokoknya kamu harus cari tahu! Sebelum aku sendiri yang akan turun tangan. Apa kamu mengerti?!" kesal Kai.

"Ok."

Sambungan telepon pun terputus.

Kenapa aku merasa nggak tega dengan El? Kenapa ada rasa ingin melindunginya? Sebaiknya aku harus melakukan sesuatu.

Tara kembali masuk ke dalam bar dan menghampiri El yang sedang melayani salah satu tamu yang duduk di kursi meja bar.

"El, bisa ikut denganku sebentar nggak?'' tanya Tara.

"Ke mana?"

"Ayolah, cuma sebentar saja, aku janji nggak akan macam-macam,'' jawab Tara.

"Tapi ..."

"Nggak usah ada tapi-tapi, lagian ada Nico di situ."

Mau tidak mau, El terpaksa mengikuti langkah kaki Tara ke privat room.

"Are you crazy Tara? Ini privat room bos,'' bisik El di telinga Tara.

Tara seakan menulikan telinganya dan menarik tangannya masuk ke dalam kamar tersebut.

"Kamu tenang saja, El. Pemilik bar ini teman baik aku. So, aku bebas menggunakannya. Kemarilah sebentar dan duduk di samping ku,'' pinta Tara, sambil menepuk-nepuk kasur di sampingnya.

"Kamu mau apa?''

"Sudah, ikuti saja apa yang aku katakan,'' jawab Tara sambil mengeluarkan ponselnya dari kantong celananya.

El menghampiri Tara lalu duduk di sampingnya.

"Aku ingin kita berfoto bareng, pose yang bagus dan sensual, kalau bisa peluk aku. Kamu mau kan? Please."

El hanya terkekeh sambil menggelengkan kepalanya.

"Kalau cuma itu saja, nggak masalah,'' ucap El dan langsung berpose memeluk Tara dari samping dan meletakkan dagunya di pundaknya.

Tara cukup terkejut dengan sikap El yang biasa saja dan tidak terlihat canggung.

Setelah itu, El kembali menangkup kedua rahang tegas Tara dan memanyunkan bibirnya seperti ingin mengecupnya.

Merasa belum puas, El naik ke ranjang dan memeluk Tara dari belakang lalu meletakan dagunya di pundaknya dan menempelkan kepalanya.

Lagi-lagi Tara di buat terkejut, karena dengan santainya El memeluknya begitu intim tanpa rasa malu, namunTara tersadar oleh suara gadis itu.

"Kok, bengong? Padahal dari tadi aku sudah berpose dengan tiga gaya sekaligus, tapi kok belum di foto juga? Kamu gimana sih!''

"Ayo, cepetan foto. Silakan pilih pose yang mana kamu suka, 1, 2, atau 3,'' tanya El lagi dan ingin melepaskan pelukannya namun Tara menahan tangannya.

"Tiga saja ... seperti ini,'' jawab Tara dan langsung memotret dirinya dan El yang tersenyum manis.

Setelah selesai memotret, El kembali duduk di sampingnya.

"Untuk apa sih?" El penasaran.

"Nggak ada. Buat kenang-kenangan saja." Tara berbohong.

"El ."

"Hmm."

"Apa kamu sering seperti ini?''

"Ya, tapi itu dulu, saat aku masih memiliki pacar. Aku sering seperti itu. Jika sekedar ciuman, pelukan dan sentuhan sudah biasa bagiku, tapi ketika di ajak berhubungan intim, aku menolak. Itu lah mengapa hubungan asmaraku selalu kandas."

El menghela nafasnya lalu melanjutkan kalimatnya.

"Honestly, aku juga nggak mau munafik, di setiap pelukan, sentuhan dan ciuman yang aku dapatkan, aku menginginkan lebih dari itu. Kamu tahu kan, jika nafsu itu lebih besar daripada harus menahan hasrat begituan. Tapi aku memilih menahannya. Karena satu-satunya mahkota paling berharga dalam diriku hanya akan aku serahkan kepada suamiku," jelas El panjang kali lebar.

Tara hanya bisa tertegun dengan penjelasan El, lalu menatap wajah cantik sang bartender yang memiliki rambut panjang itu.

"Ok, sudah selesai, kan. Aku akan kembali bekerja, takutnya nanti bos akan memergoki kita berdua di sini. Aku nggak mau di pecat,'' ucap El sambil berlari kecil menghampiri pintu lalu membukanya.

Tara kembali tersenyum melihat tingkahnya.

Sebelum menutup pintu, El memberi ciuman jauh lalu mengedipkan sebelah matanya ke arah Tara yang masih menatapnya.

Tara hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah El yang menggemaskan baginya.

Kenapa dadaku berdebar saat menatap matanya? Apa itu tadi? Dia dengan santainya memelukku. Oh damn!!

Tara menghubungi seseorang dan mengirim fotonya bersama El tadi, ia meminta menutup semua akses informasi dan data-data tentang El.

"Aku percayakan semuanya padamu. Sebelumnya, kabari aku dulu tentang data diri El."

"Siap," jawab seseorang lewat benda pipih itu.

Setelah memutuskan panggilan telfon,Tara langsung merebahkan tubuhnya di ranjang berukuran king size tersebut lalu memejamkan matanya.

.

.

...****************...

Terpopuler

Comments

Jans🍒

Jans🍒

Badasss, keren si cewe make motor gini

2022-09-25

0

Senajudifa

Senajudifa

halo salken dr kutukan cinta dn mr.playboy y..sdh kumasukan dlm favoritku thor supaya aku ngga kehilangan jejak

2022-07-19

3

lihat semua
Episodes
1 1. AAE
2 2. AAE
3 3. AAE
4 4. Ternyata dia yatim piatu ...
5 5. Ada hubungan apa mereka ...
6 6. Tawaran Kai ...
7 7. Wanita pengganti ...
8 8. Penangkapan El ...
9 9. Dipenjara ...
10 10. Pasrah menerima hukuman ...
11 11. Benci ... dendam atau cinta ...?
12 12. Dijenguk partner kerja ...
13 13. Kehadiran Clara ...
14 14. Curiga ....
15 15. Memikirkan wanita yang sama ...
16 16. El versus Tasya ...
17 17. Ditikam ...
18 18. Kekhawatiran Tara ...
19 19. Batal menemani El ....
20 20. Takdir seolah mempermainkan ku ...
21 21. Kembali ke lapas ...
22 22. Perginya tante Karin ...
23 23. Dilema ...
24 24. Pertemuan singkat namun berkesan ...
25 25. Merasa getir ...
26 26. Menghirup udara bebas ...
27 27. Ziarah makam ...
28 28. Membuat Viona kesal ...
29 29. Merasa sangat berhutang Budi ...
30 30. Memprovokasi ...
31 31. Siapa kamu sebenarnya ...?
32 32. Weekend berdua ...
33 33. Apa ini cinta yang sebenarnya ...?
34 34. Bertemu Mike dan Lois
35 35. Ke Bronze Bar
36 36. Dasar bastard!!
37 37. Ancaman Tara
38 38. Merasa was-was
39 39. Siapa yang mengirim kalian ...?
40 40. Apa dia psycho ...?
41 41. Merindukan gadis itu ...
42 42. Rencana Kai ...
43 43. Direnggut paksa ...
44 44. Pergi menjauh ...
45 45. Pria bajingan ...!!!
46 46. Tetap semangat dan berjuanglah ...
47 47. Konferensi pers ...
48 48. Merubah penampilan ...
49 49. Maafkan aku ...
50 50. Aku akan membantumu ...
51 51. Cepatlah kembali ...
52 52. Menemui Dian ...
53 53. Mengerjai Candra ...
54 54. Jangan mimpi kamu!!
55 55. Maafkan aku, El ...
56 56. Kasih aku waktu setahun ...
57 57. Tetap semangat ...
58 58. Jangan berharap lebih dari itu ...
59 59. Emosi Tara ...
60 60. Memikirkan rencana ...
61 61. Semoga dia tidak mengenaliku ...
62 62. Dunia ini ternyata sangat kecil ...
63 63. Jika umurku tidak panjang ...?
64 64. Aku akan cari tahu ...
65 65. Only my number ...
66 66. El ... where are you ...?
67 67. Maukah kamu berteman denganku ...?
68 68. Mengerjai Kai ...
69 69. Semua masalah berawal darinya ...
70 70. Apa masalahmu ...!!!
71 71. Kembali dirawat ...
72 72. Aku akan mencari dan menemukannya ...
73 73. Kesal, jengkel, geram ...
74 74. Kamu ini kenapa sih?!
75 75. Aku membencimu!!!
76 76. Tidurlah denganku malam ini
77 77. Enough, just tonight ...
78 78. Sedikit melunak ...
79 79. Aku benar-benar sangat menyesal ...
80 80. Bukan aku tapi kamu Mr. bule bastard ...
81 81. Dasar wanita munafik ...!!!
82 82. Orang yang sama tapi berbeda karakter ...
83 83. Instingku memang nggak salah ...
84 84.Cintaku tulus bukan karena simpati ...
85 85. Syarat konyol ...
86 86. Berapa tarifmu semalam ...?!
87 87. Semua karena sikap egoku ...
88 88. Ada hubungan apa mereka ...?
89 89. Aku berjanji akan selalu membahagiakanmu ...
90 90. Dasar om mesum ...
91 91. Cintailah dia, sayangi dia dan bahagiakan dia ..
92 92. Ternyata kecurigaanku selama ini benar ...
93 93. Apa aku masih menjijikkan bagimu ...?
94 94. Aku takut kita kebablasan ...
95 95. Apa aku salah ucap ...?!
96 96. Ibarat musuh dalam selimut ...
97 97. Apa kamu sudah nggak waras ...?!
98 98. Aku nggak mau menjadi korban lagi ...
99 99. Hal yang membuatku takut adalah kehilangan orang yang aku cintai ...
100 100. Apa kamu nggak ingin berdamai denganku ....
101 101. Jangan sembunyikan apapun dariku ...
102 102. Jangan membuatku menunggu terlalu lama ...
103 103. Kekesalan Tara ...
104 104. Setidaknya bisa memberikan sensasi berbeda ...
105 105. Jangan protes ...
106 106. No ... ingat perjanjian kita ...
107 107. God, berapa lama lagi aku bisa bertahan ...
108 108. Ya, i'm promise ...
109 109. Kamu sulit sekali di atur ...
110 110. Maafkan aku, Dian ...
111 111. I'm scared ...
112 112. Benar benar nekat ...
113 113. Ternyata dia polos banget ...
114 114. Apa mereka kembar ...?
115 115. Pasti ada alasannya ...
116 116. Apa yang ingin kamu ketahui tentang dia ...
117 117. Dia gadis yang unik ...
118 118. Menjadi yang pertama dan terakhir ...
119 119. Apa kamu akan seperti ini terus ...?
120 120. Sebenarnya apa yang membuatmu seperti ini ...?
121 121. You are mine ...
122 122. Suka suka aku dong ...
123 123. Curhatan Kai ...
124 124. Menangislah semau yang kamu inginkan ...
125 125. Aku nggak tertarik dengan pria yang sudah beristri ...
126 126. Suami macam apa kamu ini ...?
127 127. Jangan bilang kamu sedang hamil ...
128 128. Aku nggak sekejam itu ...
129 129. Jujur saja aku cemburu padanya ...
130 130. Maaf aku sering mengabaikanmu ...
131 131. Selamat datang di kota Berlin ...
132 132. Tolong tetap rahasiakan ini dari El ...
133 133. So sweet banget sih mereka bertiga ...
134 134. Aku pernah gagal ...
135 135. Kalian layak bahagia ...
136 136. Spesial Moment ...
137 137. Please jangan biarkan El menangis lagi ...
138 138. Kita akan bertemu lagi di kota A
139 139. Ini gak gratis
140 140. Aku menginginkanmu
141 141. Sampai waktu itu tiba
142 142.
143 143.
144 144.
145 145.
146 146.
147 147.
148 148.
149 149.
150 150.
151 151.
152 152.
153 153.
154 Bab 156
155 154.
156 155.
157 156.
158 157.
159 158.
160 159.
161 160.
162 161.
163 162.
164 163.
165 164.
166 165.
167 166.
168 167.
169 168.
170 169.
171 170.
172 171.
173 172.
174 173.
175 174.
176 175.
177 176.
178 177.
179 178.
180 179.
181 180.
182 181.
183 182.
184 183.
185 184.
186 185.
187 186.
188 187.
Episodes

Updated 188 Episodes

1
1. AAE
2
2. AAE
3
3. AAE
4
4. Ternyata dia yatim piatu ...
5
5. Ada hubungan apa mereka ...
6
6. Tawaran Kai ...
7
7. Wanita pengganti ...
8
8. Penangkapan El ...
9
9. Dipenjara ...
10
10. Pasrah menerima hukuman ...
11
11. Benci ... dendam atau cinta ...?
12
12. Dijenguk partner kerja ...
13
13. Kehadiran Clara ...
14
14. Curiga ....
15
15. Memikirkan wanita yang sama ...
16
16. El versus Tasya ...
17
17. Ditikam ...
18
18. Kekhawatiran Tara ...
19
19. Batal menemani El ....
20
20. Takdir seolah mempermainkan ku ...
21
21. Kembali ke lapas ...
22
22. Perginya tante Karin ...
23
23. Dilema ...
24
24. Pertemuan singkat namun berkesan ...
25
25. Merasa getir ...
26
26. Menghirup udara bebas ...
27
27. Ziarah makam ...
28
28. Membuat Viona kesal ...
29
29. Merasa sangat berhutang Budi ...
30
30. Memprovokasi ...
31
31. Siapa kamu sebenarnya ...?
32
32. Weekend berdua ...
33
33. Apa ini cinta yang sebenarnya ...?
34
34. Bertemu Mike dan Lois
35
35. Ke Bronze Bar
36
36. Dasar bastard!!
37
37. Ancaman Tara
38
38. Merasa was-was
39
39. Siapa yang mengirim kalian ...?
40
40. Apa dia psycho ...?
41
41. Merindukan gadis itu ...
42
42. Rencana Kai ...
43
43. Direnggut paksa ...
44
44. Pergi menjauh ...
45
45. Pria bajingan ...!!!
46
46. Tetap semangat dan berjuanglah ...
47
47. Konferensi pers ...
48
48. Merubah penampilan ...
49
49. Maafkan aku ...
50
50. Aku akan membantumu ...
51
51. Cepatlah kembali ...
52
52. Menemui Dian ...
53
53. Mengerjai Candra ...
54
54. Jangan mimpi kamu!!
55
55. Maafkan aku, El ...
56
56. Kasih aku waktu setahun ...
57
57. Tetap semangat ...
58
58. Jangan berharap lebih dari itu ...
59
59. Emosi Tara ...
60
60. Memikirkan rencana ...
61
61. Semoga dia tidak mengenaliku ...
62
62. Dunia ini ternyata sangat kecil ...
63
63. Jika umurku tidak panjang ...?
64
64. Aku akan cari tahu ...
65
65. Only my number ...
66
66. El ... where are you ...?
67
67. Maukah kamu berteman denganku ...?
68
68. Mengerjai Kai ...
69
69. Semua masalah berawal darinya ...
70
70. Apa masalahmu ...!!!
71
71. Kembali dirawat ...
72
72. Aku akan mencari dan menemukannya ...
73
73. Kesal, jengkel, geram ...
74
74. Kamu ini kenapa sih?!
75
75. Aku membencimu!!!
76
76. Tidurlah denganku malam ini
77
77. Enough, just tonight ...
78
78. Sedikit melunak ...
79
79. Aku benar-benar sangat menyesal ...
80
80. Bukan aku tapi kamu Mr. bule bastard ...
81
81. Dasar wanita munafik ...!!!
82
82. Orang yang sama tapi berbeda karakter ...
83
83. Instingku memang nggak salah ...
84
84.Cintaku tulus bukan karena simpati ...
85
85. Syarat konyol ...
86
86. Berapa tarifmu semalam ...?!
87
87. Semua karena sikap egoku ...
88
88. Ada hubungan apa mereka ...?
89
89. Aku berjanji akan selalu membahagiakanmu ...
90
90. Dasar om mesum ...
91
91. Cintailah dia, sayangi dia dan bahagiakan dia ..
92
92. Ternyata kecurigaanku selama ini benar ...
93
93. Apa aku masih menjijikkan bagimu ...?
94
94. Aku takut kita kebablasan ...
95
95. Apa aku salah ucap ...?!
96
96. Ibarat musuh dalam selimut ...
97
97. Apa kamu sudah nggak waras ...?!
98
98. Aku nggak mau menjadi korban lagi ...
99
99. Hal yang membuatku takut adalah kehilangan orang yang aku cintai ...
100
100. Apa kamu nggak ingin berdamai denganku ....
101
101. Jangan sembunyikan apapun dariku ...
102
102. Jangan membuatku menunggu terlalu lama ...
103
103. Kekesalan Tara ...
104
104. Setidaknya bisa memberikan sensasi berbeda ...
105
105. Jangan protes ...
106
106. No ... ingat perjanjian kita ...
107
107. God, berapa lama lagi aku bisa bertahan ...
108
108. Ya, i'm promise ...
109
109. Kamu sulit sekali di atur ...
110
110. Maafkan aku, Dian ...
111
111. I'm scared ...
112
112. Benar benar nekat ...
113
113. Ternyata dia polos banget ...
114
114. Apa mereka kembar ...?
115
115. Pasti ada alasannya ...
116
116. Apa yang ingin kamu ketahui tentang dia ...
117
117. Dia gadis yang unik ...
118
118. Menjadi yang pertama dan terakhir ...
119
119. Apa kamu akan seperti ini terus ...?
120
120. Sebenarnya apa yang membuatmu seperti ini ...?
121
121. You are mine ...
122
122. Suka suka aku dong ...
123
123. Curhatan Kai ...
124
124. Menangislah semau yang kamu inginkan ...
125
125. Aku nggak tertarik dengan pria yang sudah beristri ...
126
126. Suami macam apa kamu ini ...?
127
127. Jangan bilang kamu sedang hamil ...
128
128. Aku nggak sekejam itu ...
129
129. Jujur saja aku cemburu padanya ...
130
130. Maaf aku sering mengabaikanmu ...
131
131. Selamat datang di kota Berlin ...
132
132. Tolong tetap rahasiakan ini dari El ...
133
133. So sweet banget sih mereka bertiga ...
134
134. Aku pernah gagal ...
135
135. Kalian layak bahagia ...
136
136. Spesial Moment ...
137
137. Please jangan biarkan El menangis lagi ...
138
138. Kita akan bertemu lagi di kota A
139
139. Ini gak gratis
140
140. Aku menginginkanmu
141
141. Sampai waktu itu tiba
142
142.
143
143.
144
144.
145
145.
146
146.
147
147.
148
148.
149
149.
150
150.
151
151.
152
152.
153
153.
154
Bab 156
155
154.
156
155.
157
156.
158
157.
159
158.
160
159.
161
160.
162
161.
163
162.
164
163.
165
164.
166
165.
167
166.
168
167.
169
168.
170
169.
171
170.
172
171.
173
172.
174
173.
175
174.
176
175.
177
176.
178
177.
179
178.
180
179.
181
180.
182
181.
183
182.
184
183.
185
184.
186
185.
187
186.
188
187.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!