Bab. 16. Buah Semangka Kendor

🔥🔥🔥

Seperti janji temu hari ini. Kini yang lebih duluan tiba ditempat yang dijanjikan adalah Jane. Arabelle tidak bisa ikut pertemuan karena kebetulan ia sedang berada di luar negeri. Ada hal penting yang sedang ia kerjakan.

"Semoga saja mereka tidak membatalkan pertemuan ini," gumam Jane sembari mengotak-atik ponselnya.

Jane tiba 5 menit yang lalu karena ia tidak ingin mereka kembali menunggu. Oleh karena itu ia berinsiatif lebih cepat.

"Semoga ketidak hadiran Nona tidak dipermasalahkan," gumamnya kembali.

Seketika Jane langsung bangkit dari tempat duduknya, menyadari kliennya sudah tiba. Jane sempat menatap kedua pria yang tak diragukan lagi atas ketampanannya itu.

Waaw.....desis Jane dalam hati terpesona atas ketampanan Ben.

"Selamat siang Tuan," sapa Jane sembari mengulurkan tangan.

"Selamat siang juga Nona," balas Bram menyambut jabat tangan Jane, sedangkan Ben jangan ditanyakan lagi. Pria itu tidak peduli dengan sapa-menyapa, ia langsung mendaratkan bokongnya tanpa dipersilahkan terlebih dahulu. Itulah kebiasaan seorang Ben.

Jane menjadi kikuk mendapat perlakuan tak acuh Ben. Sedangkan Bram sejak tadi mengedarkan pandangannya ke seluruh tempat, tetapi sosok yang sejak kemarin-kemarin ingin ditemuinya tak menampakkan diri di sana.

"Kenalkan Nona Jane ini adalah CEO dari perusahaan B. B GROUP," ujar Bram memperkenalkan diri Ben. Ben hanya sibuk memainkan ponselnya dengan kedua kaki menyilang tanpa menatap Jane.

Ben mematikan ponselnya lalu menatap Jane dengan seksama. "Apa kau CEO dari perusahaan ALMERO GROUP? yang punya nyali besar mengajukan kerja sama dengan perusahaan kami?" ujar Ben dengan kata-kata membuat nyali Jane kecut.

Jane mengigit bibir bawahnya mendengar pernyataan kurang menyenangkan yang dilayangkan Ben. Pernyataan yang sama saja merendahkan kemampuan perusahaan yang sedang ia kendalikan.

Bram menggelengkan kepala mendengar kebiasaan seorang Ben. Bukan hanya kali ini atau kepada Jane saja ia melayangkan pernyataan seperti itu.

"Sebelumnya kami minta maaf Tuan. Saya asisten Nona Almero, sedangkan beliau tidak bisa hadir karena kebetulan saat ini berada di luar negeri," terang Jane dengan bergidik. Bagaimana tidak, tatapan tajam Ben mengintimidasi dirinya.

"Jadi pertemuan ini tidak penting begitu? kalian yang mengajukan permohonan tetapi beraninya CEO tidak bisa memenuhi pertemuan ini," ujar Ben semakin menyudutkan Jane.

"Saya minta maaf Tuan," lirih Jane.

"Gagal bertemu bidadari surga," batin Bram tak bersemangat.

"Menurut kau bagaimana Bram? ditandatangani sekarang atau kita tunda kembali? sampai CEO se diri yang menyaksikan kerja sama ini?" ujar Ben meminta pendapat Bram.

Bram terdiam sesaat sembari berpikir. Seketika ide cemerlang bersinar begitu saja. "Saya sependapat dengan bos," ujar Bram karena itu adalah kesempatannya untuk bertemu sang bidadari surga lagi.

Jane mengeram tidak setuju karena mendapat kegagalan kembali.

"Urus semuanya, aku banyak pekerjaan." Tanpa permisi kepada Jane, Ben berlalu begitu saja dengan gaya coolnya.

"Cuek sekali," gumam Jane masih dapat didengar oleh Bram.

"Nona mengumpat?" sindir Bram.

"Tidak, mungkin anda salah dengar," elak Jane sembari menyesap jus pesanannya agar cepat habis, ia tidak ingin berlama-lama dengan pria mata keranjang yang ada dihadapannya saat ini.

"Kabari saya jika Nona Almero sudah kembali, agar kita dapat menentukan jadwal pertemuan kembali," papar Bram. "Sekali lagi saya peringatan jangan membuat kesalahan lagi karena bos tidak segan-segan membatalkan kerja sama ini," pungkas Bram menekankan.

Jane menelan ludah mendengar penuturan Bram. Ia tidak pernah percaya jika CEO perusahaan pencakar langit itu memanglah kejam dan tegas. Sekarang ia sudah percaya apa yang dikatakan oleh klien yang lainnya.

"Baik Tuan. Saya janji tidak akan mengulangi kesalahan kembali," ucap Jane dengan serius.

"Hmm boleh tahu Nona Almero memiliki kesibukan apa di luar negeri?" tanya Bram memberanikan diri bertanya karena rasa penasarannya ini tak bisa ia tahan.

Jane mengerutkan dahi mendengar pertanyaan Bram yang diluar pembahasan pekerjaan. "Apa penting itu untuk anda Tuan? sepertinya ini tidak ada sangkut pautnya dengan pembahasan pertemuan kita," ucap Jane dengan wajah memelas tak suka.

"Tentu saja ada sangkut pautnya. Karena ketidak hadiran Nona Almero kami membatalkan kembali pendata tanganan kerja sama ini. Anda masih mengatakan tidak ada sangkut pautnya?" ujar Bram menekankan sehingga membuat Jane menjadi kikuk karena sudah salah berbicara.

"Baru menyadari?" ejek Bram sengaja mengerjai Jane.

Jane membungkuk sembari membereskan berkas yang terletak di atas meja. Tanpa sengaja pandangan Bram jatuh pada payv dara Jane yang menyembul dibalik bra warna hitam. Tanpa disadari Jane kancing kemejanya terlepas dua. Mata Bram melotot seperti ingin keluar dari tempatnya menikmati pemandangan indah itu. Ia tak menyangka jika aset milik Jane semenggoda.

Bram mengeram tertahankan. Ia sama sekali tidak mengalihkan pandangannya. Sedangkan Jane sama sekali tidak menyadari mata keranjang Bram.

Ssst....

Desis Bram tidak sadar sembari mengigit bibir bawahnya. Hal itu membuat Jane terpaksa menoleh kepadanya.

"Apa yang Anda lihat? mau saya colok tuh biji mata?" cemoh Jane masih tidak menyadari.

"Nona sedang menggoda saya?" goda Bram sembari memainkan mata. "Apa Nona sengaja menyembulkan dua bukit kembarr yang sama sekali tak menarik menurut saya?" pungkas Bram gengsi mengakui jika ia tergoda.

Mata Jane melebar, lalu menurunkan pandangannya ke bawah, tepat pada dadanya. "Hah....." mulut Jane menganga melihat apa yang terjadi di sana. Dengan cepat ia mengancingkan bagian yang terlepas. Seketika wajahnya merah padam tak berkutik.

Sedangkan Bram tersenyum. Ia sudah puas memandang saja tetapi untuk merasakannya butuh waktu.

"Singkirkan mata keranjang anda," ucap Jane dengan suara meninggi.

Bram menyipitkan mata, bukankah musibah itu bukan kesalahan darinya tetapi kenapa wanita berkaca mata itu menuduh seolah-olah kesalahan dirinya. "Bukankah Nona sendiri yang memamerkannya? kendor begitu masih percaya diri saja," sindir Bram dengan kasar, ia sengaja memancing kemarahan Jane. Baginya mengerjai Jane kesenangan tersendiri.

Jane mengepalkan kedua tangannya mendengar pelecehan Bram. "Anda bisa saya tuntut dengan kasus pelecehan," ancam Jane karena sudah tersulut emosi.

"Apa tangan saya melakukan itu? saya hanya menonton saja karena sengaja oleh pemiliknya untuk di tonton. Pelecehan? apa tangan serta mulut saya menyentuh atau merasakan buah semangka Nona? tidak bukan?" papar Bram sembari tersenyum.

Wajah Jane sudah merah padam, ingin sekali ia membungkam mulut pria banyak omong itu.

"Sampai di sini pertemuan kita. Terima kasih atas tontonan gratisnya," seru Bram sembari mengedipkan mata kepada Jane yang sudah menahan marah. Berlalu begitu saja sembari bersiul seperti baru saja mendapat hadiah spesial.

Jane mengumpat Bram serta dirinya sendiri.

"Apa tadi ia katakan? kendor? aku sengaja menggoda?. Apa matanya itu sudah buta tidak dapat membedakan kendor dengan kencang? kencang begini dikatai kendor? dasar matanya bermasalah," rutuk Jane sembari memperhatikan dua gundukan miliknya, bahkan sekilas merabanya.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Safa Almira

Safa Almira

haha

2024-07-20

0

Eka

Eka

persatukan thorrr ara sama ben biar tambah seruuu

2023-02-15

2

r_ayu_nv3

r_ayu_nv3

keren thor kayak di film2 nggak jd ketemu trus...

2022-05-31

3

lihat semua
Episodes
1 Bab. 01. Pistol Baja
2 Bab. 02. Masa Kecil Ben 1
3 Bab. 03. Masa Kecil Ben 2
4 Bab. 04. Masa Kecil Ben 3
5 Bab. 05. Bayangan Masa Lalu
6 Bab. 06. Hal Yang Berbeda
7 Bab. 07. Keluarga Almero
8 Bab. 08. Bercocok Tanam Untuk Pertama
9 Bab. 09. Nasi Sudah Menjadi Bubur
10 Bab. 10. Drakula Bergigi Lembut
11 Bab. 11. Lion Vs Bird
12 Bab. 12. Sapu Tangan Hitam
13 Bab. 13. Visual
14 Bab. 14. CEO Cantik
15 Bab. 15. Ketua Mafia Hareudeng
16 Bab. 16. Buah Semangka Kendor
17 Bab. 17. Wanita Itu
18 Bab. 18. Tutup Mulut Akan Mati
19 Bab. 19. Ara Kotor
20 Bab. 20. Tangkap Wanita Itu
21 Bab. 21. Dia, Dia
22 Bab. 22. Menikah
23 Bab. 23. Aku Berkuasa Atas Tubuhmu!
24 Bab. 24. Layani Aku!
25 Bab. 25. Mencangkul, Bercocok Tanam
26 Bab. 26. Kebrutalan Ben Brylee
27 Bab. 27. Tidak Mungkin! Bohong
28 Bab. 28. Menuai Apa Yang Ditabur
29 Bab. 29. Ingin Mengakhiri
30 Bab. 30. Biar Saja Aku Mati
31 Bab. 31. Benarkah Itu Dia?
32 Bab. 32. Pilihan Sulit
33 Bab. 33. Aku Istrinya
34 Bab. 34. Ceraikan Aku!
35 Bab. 35. Tanda Itu
36 Bab. 36. Terluka
37 Bab. 37. Luka Ini Tak Sebanding
38 Bab. 38. Sapu Tangan Pengobat Lara
39 Bab. 39. Obat Perangsang
40 Bab. 40. Keganasan Arabelle
41 Bab. 41. Bertemu Gres
42 Bab. 42. Sandiwara Lexsi
43 Bab. 43. Sang Mafia Seperti Anak Kucing
44 Bab. 44. Apakah Dia Mengidam?
45 Bab. 45. Sama-sama Menginginkannya
46 Bab. 46. Sosis Kok Makan Sosis
47 Bab. 47. Jane Menantang Bram
48 Bab. 48. Jangan Sakiti Dia
49 Bab. 49. Ben Di Sandera
50 Bab. 50. Ben Vs Brid
51 Bab. 51. Ibu Dan Anak
52 Bab. 52. Rahasia Terbesar
53 Bab. 53. Penyesalan Ben
54 Bab. 54. Aku Minta Maaf
55 Bab. 55. I Love Yau
56 Bab. 56. 12 Bibit Unggul
57 Bab. 57. Hamil
58 Bab. 58. Melahirkan
59 Bab. 59. Happy END
60 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab. 01. Pistol Baja
2
Bab. 02. Masa Kecil Ben 1
3
Bab. 03. Masa Kecil Ben 2
4
Bab. 04. Masa Kecil Ben 3
5
Bab. 05. Bayangan Masa Lalu
6
Bab. 06. Hal Yang Berbeda
7
Bab. 07. Keluarga Almero
8
Bab. 08. Bercocok Tanam Untuk Pertama
9
Bab. 09. Nasi Sudah Menjadi Bubur
10
Bab. 10. Drakula Bergigi Lembut
11
Bab. 11. Lion Vs Bird
12
Bab. 12. Sapu Tangan Hitam
13
Bab. 13. Visual
14
Bab. 14. CEO Cantik
15
Bab. 15. Ketua Mafia Hareudeng
16
Bab. 16. Buah Semangka Kendor
17
Bab. 17. Wanita Itu
18
Bab. 18. Tutup Mulut Akan Mati
19
Bab. 19. Ara Kotor
20
Bab. 20. Tangkap Wanita Itu
21
Bab. 21. Dia, Dia
22
Bab. 22. Menikah
23
Bab. 23. Aku Berkuasa Atas Tubuhmu!
24
Bab. 24. Layani Aku!
25
Bab. 25. Mencangkul, Bercocok Tanam
26
Bab. 26. Kebrutalan Ben Brylee
27
Bab. 27. Tidak Mungkin! Bohong
28
Bab. 28. Menuai Apa Yang Ditabur
29
Bab. 29. Ingin Mengakhiri
30
Bab. 30. Biar Saja Aku Mati
31
Bab. 31. Benarkah Itu Dia?
32
Bab. 32. Pilihan Sulit
33
Bab. 33. Aku Istrinya
34
Bab. 34. Ceraikan Aku!
35
Bab. 35. Tanda Itu
36
Bab. 36. Terluka
37
Bab. 37. Luka Ini Tak Sebanding
38
Bab. 38. Sapu Tangan Pengobat Lara
39
Bab. 39. Obat Perangsang
40
Bab. 40. Keganasan Arabelle
41
Bab. 41. Bertemu Gres
42
Bab. 42. Sandiwara Lexsi
43
Bab. 43. Sang Mafia Seperti Anak Kucing
44
Bab. 44. Apakah Dia Mengidam?
45
Bab. 45. Sama-sama Menginginkannya
46
Bab. 46. Sosis Kok Makan Sosis
47
Bab. 47. Jane Menantang Bram
48
Bab. 48. Jangan Sakiti Dia
49
Bab. 49. Ben Di Sandera
50
Bab. 50. Ben Vs Brid
51
Bab. 51. Ibu Dan Anak
52
Bab. 52. Rahasia Terbesar
53
Bab. 53. Penyesalan Ben
54
Bab. 54. Aku Minta Maaf
55
Bab. 55. I Love Yau
56
Bab. 56. 12 Bibit Unggul
57
Bab. 57. Hamil
58
Bab. 58. Melahirkan
59
Bab. 59. Happy END
60
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!