Bab. 06. Hal Yang Berbeda

Di sebuah diskotik terkenal Ben bersama beberapa anak buahnya menghadiri pesta salah satu rekan kerja sesama mafia.

Ben duduk dengan beberapa wanita seksi yang mengelilingi tvbvhnya sembari menyesap minuman beralkohol.

"Bos," sapa Daniel pemilik diskotik sekaligus yang mengelar pesta.

"Daniel," balas Ben sembari menegakkan tubuhnya.

Melihat kode Ben membuat beberapa wanita penggoda itu bubar. Daniel langsung mendaratkan bokongnya di samping Ben.

"Bos apa ingin bermain-main? kami memiliki beberapa wanita yang bisa memvaskan bos," ujar Daniel seakan tau kebiasaan Ben sang bos mafia yang tidak dapat ditandingkan.

"Boleh Dan, aku butuh ketenangan," pungkas Ben sembari menyesap minumannya.

"Sam," panggil Daniel dengan kode tangan memanggil anak buahnya. "Pilih wanita yang sesuai selera bos," titah Daniel.

"Baik bos," sahut pria gondrong itu.

Ben dan Daniel kembali melanjutkan obrolan. Tiba-tiba Bram menghampiri mereka.

"Jika begitu aku akan menyambut yang lainnya bos," ujar Daniel karena para tamu yang ia undang sudah berdatangan.

Ben mengangguk dengan memberi kode dengan jarinya.

"Bos ada informasi," bisik Bram di telinga Ben.

"Informasi tentang apa?" balas Ben sedikit penasaran.

"Anak buah dari negara x mendapat informasi jika orang yang bos cari selama ini sudah kembali ke negara ini beberapa minggu lalu," terang Bram seperti yang disampaikan anak buah mereka di sana.

Ben langsung menegakkan tubuhnya dengan rahang mengeras. Dadanya seakan ingin meledak ketika mendengar orang yang selama ini ia cari sudah ada jejak.

"Bos baik-baik saja?" tanya Bram sedikit panik karena wajah Ben berubah menjadi pucat pasi. Bram mengulurkan air mineral kepada Ben, dengan tidak menolak Ben meraih botol mineral lalu meneguknya sampai tak tersisa dengan tangan meremas botol itu sampai penyok.

"Bram batalkan jadwalku malam ini, aku akan segera kembali ke apartemen," ujar Ben seakan nafzvnya hilang.

"Bos baik-baik saja?" tanya Bram menyakinkan Ben.

Ben tak menjawab. Keringat dingin sebesar biji jagung membanjiri seluruh wajahnya.

"Aku antar bos," papar Bram.

Ben menggeleng. "Aku akan pulang sendiri Bram. Sampaikan kepada Daniel aku pulang lebih awal karena ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan," ujar Ben sembari mengenakan topi serta jaket kulit warna hitam yang menjadi khas seorang mafia. Didalam jaket kulit itu tersembunyi benda kecil yang dapat menembus kepala jika dibidik.

"Baik bos," sahut Bram.

Ben segera keluar dengan dari kelap-kelip lampu samar-samar diskotik itu.

🍁🍁🍁

Di parkiran diskotik seorang wanita bertubuh tinggi semampai dengan rambut terurai sedang menangis histeris.

Wanita tersebut memergoki calon tunangannya sedang berbuat mezvm dengan seorang wanita yang sangat dikenalnya, bisa saja mereka menjadi pasangan selingkuhan.

"Kalian," seru wanita itu diluar jendela mobil.

"Honey...." seru pria yang me jadi calon tunangannya sembari menghentikan aktivitas panasnya didalam mobil.

"Tega kamu. Kalian menjijikan," papar wanita itu sembari berlari menjauhi mobil itu.

"Honey tunggu," teriak pria itu sembari menggenakan kembali pakaiannya.

Di samping mobil miliknya wanita itu menangis sesegukan sembari memegang dadanya. Bagaimana bisa kekasih yang sangat ia cintai telah mengkhianatinya dengan sahabatnya sendiri, sedangkan acara pertunangan mereka akan digelar satu minggu lagi.

"Kamu jahat Jos," lirihnya tanpa menghentikan tangisnya. "Dan kamu Lora menikam dari belakang, aku sangat bodoh selama ini dimainkan oleh kalian," imbuhnya dengan tubuh merosot ke bawah.

Tanpa disadari wanita itu, ternyata Ben melihat semua dari awal. Apa lagi saat ini wanita itu menangis di samping mobilnya yang terparkir.

"Ambil ini jika benda ini dapat menghapus air mata itu," ujar Ben dengan menyodorkan sapu tangan hitam miliknya di wajah wanita tersebut. Entah kenapa hati seorang Ben tergerak dengan wanita yang tidak jelas ia lihat rupa wajahnya karena cahaya lampu samar-samar.

Wanita itu langsung menadah wajahnya memandangi sebuah sapu tangan warna hitam disodorkan di wajahnya.

Dengan tangan bergetar wanita itu meraihnya dan segera bangkit, lalu tanpa berpikir panjang memeluk Ben dengan erat.

Ben membelalakkan mata mendapati wanita agresif itu pikirnya. Dengan beraninya wanita yang tak dikenalinya menyentuh tubuhnya.

"Mereka pengkhianat! Mereka tega melakukan itu kepadaku hiks hiks.....kekasihku berselingkuh," lirih wanita itu tak terlalu jelas karena ia membenamkan wajahnya di dada kekar milik Ben.

Ben membeku, pelukan wanita ini mampu menggetarkan hatinya. Baru kali ini ia merasakan tak berkutik.

"Aku terlalu bodoh mencintai orang yang tak pernah mencintaiku, sungguh sangat sakit," paparnya kembali masih terisak.

Ben menelan ludah. Ia ingin mendorong wanita asing itu tetapi ia urungkan karena aroma wanita ini sangatlah berbeda, aroma yang sangat nyaman dihirup.

Lama-kelamaan wanita itu tersadar sehingga membuatnya memundurkan diri, terlepas dari pelukan yang tak dapat balasan. "Maaf," lirihnya dengan wajah tertunduk tanpa ingin tau wajah pria yang sedang ia peluk begitu lancangnya.

Ben tak menjawab, ia juga tak berniat ingin melihat jelas wajah wanita itu. Apa lagi rambut panjang yang terurai semakin menutupi wajahnya.

"Terima kasih sapu tangannya," ucapnya tanpa ingin mengembalikan sapu tangan itu, entah disengaja atau tidak karena pikirannya lagi kacau.

Tanpa mendengar jawaban dari Ben wanita itu langsung masuk kedalam mobil dan segera melakukan kendaraannya dengan hati luka dan kecewa tak ada tara.

"Suaranya begitu lembut," gumam Ben. "Tidak! Semua wanita itu sama, sama-sama berkhianat kecuali Kak Brenda," ujar Ben seakan tersadar atas pujiannya kepada wanita tadi yang sama sekali tak ia kenali. "Cih.... menjijikan sekali, berani-beraninya dia menyentuh tubuhku ini," imbuhnya tiba-tiba merasa jijik.

Ben tidak ingin berlama-lama sehingga ia segera meluncurkan kecepatan roda empat mewahnya membelah jalanan malam.

Sepanjang perjalanan menuju apartemen, ingatannya kepada wanita tadi memenuhi pikirannya. "Ada apa denganku?" gumam Ben sembari memukul setir mobil tepat terjebak di lampu merah.

Ben berulang kali menggelengkan kepalanya agar kesadarannya kembali dan bayangan wanita itu menghilang dari benaknya.

🍁🍁🍁

Didalam kamar apartemen yang gelap, Ben membaringkan tubuhnya dengan posisi terlentang, dengan kedua tangan terangkat ke atas kepala.

Tiba-tiba dalam kegelapan itu bayangan wajah Brenda terlintas, seiringan ia teringat dengan wanita tadi.

"Suara itu mengingatkanku kepadanya," batin Ben sembari meneteskan air mata. Bagaimana tidak, sampai detik ini bos mafia itu sangat mengingat dimana Daddynya ditembak dengan brutal. Belum lagi dengan sang Kakak, bahkan itu lebih kejam.

Ben Brylee memang dikenal bos mafia kejam dan sangat ditakuti tetapi pria tampan itu memiliki kelemahan yang tidak diketahui orang kecuali Bram. Ya kelemahan Ben adalah ketika mengingat kedua orang yang sangat ia sayangi, yang telah pergi untuk selama-lamanya.

Ben langsung mendudukkan dirinya. "Dad, Kak sebentar lagi orang yang telah membunuh kalian akan segera terlempar ke alam baka," ujar Ben dengan rahang mengeras.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Apakah cewek ini yg namanya Arabelle??Anaknya Bird??

2023-07-01

0

m͒0͒π͒&͒3͒🤗ᵇᵃˢᵉ

m͒0͒π͒&͒3͒🤗ᵇᵃˢᵉ

jodoh mu suda terlihat hilal'y Ben🤭

2023-01-27

1

Erriz M'Prima

Erriz M'Prima

apa gadis itu anaknya Brid musuhnya Ben..🤔🤔

2022-05-26

2

lihat semua
Episodes
1 Bab. 01. Pistol Baja
2 Bab. 02. Masa Kecil Ben 1
3 Bab. 03. Masa Kecil Ben 2
4 Bab. 04. Masa Kecil Ben 3
5 Bab. 05. Bayangan Masa Lalu
6 Bab. 06. Hal Yang Berbeda
7 Bab. 07. Keluarga Almero
8 Bab. 08. Bercocok Tanam Untuk Pertama
9 Bab. 09. Nasi Sudah Menjadi Bubur
10 Bab. 10. Drakula Bergigi Lembut
11 Bab. 11. Lion Vs Bird
12 Bab. 12. Sapu Tangan Hitam
13 Bab. 13. Visual
14 Bab. 14. CEO Cantik
15 Bab. 15. Ketua Mafia Hareudeng
16 Bab. 16. Buah Semangka Kendor
17 Bab. 17. Wanita Itu
18 Bab. 18. Tutup Mulut Akan Mati
19 Bab. 19. Ara Kotor
20 Bab. 20. Tangkap Wanita Itu
21 Bab. 21. Dia, Dia
22 Bab. 22. Menikah
23 Bab. 23. Aku Berkuasa Atas Tubuhmu!
24 Bab. 24. Layani Aku!
25 Bab. 25. Mencangkul, Bercocok Tanam
26 Bab. 26. Kebrutalan Ben Brylee
27 Bab. 27. Tidak Mungkin! Bohong
28 Bab. 28. Menuai Apa Yang Ditabur
29 Bab. 29. Ingin Mengakhiri
30 Bab. 30. Biar Saja Aku Mati
31 Bab. 31. Benarkah Itu Dia?
32 Bab. 32. Pilihan Sulit
33 Bab. 33. Aku Istrinya
34 Bab. 34. Ceraikan Aku!
35 Bab. 35. Tanda Itu
36 Bab. 36. Terluka
37 Bab. 37. Luka Ini Tak Sebanding
38 Bab. 38. Sapu Tangan Pengobat Lara
39 Bab. 39. Obat Perangsang
40 Bab. 40. Keganasan Arabelle
41 Bab. 41. Bertemu Gres
42 Bab. 42. Sandiwara Lexsi
43 Bab. 43. Sang Mafia Seperti Anak Kucing
44 Bab. 44. Apakah Dia Mengidam?
45 Bab. 45. Sama-sama Menginginkannya
46 Bab. 46. Sosis Kok Makan Sosis
47 Bab. 47. Jane Menantang Bram
48 Bab. 48. Jangan Sakiti Dia
49 Bab. 49. Ben Di Sandera
50 Bab. 50. Ben Vs Brid
51 Bab. 51. Ibu Dan Anak
52 Bab. 52. Rahasia Terbesar
53 Bab. 53. Penyesalan Ben
54 Bab. 54. Aku Minta Maaf
55 Bab. 55. I Love Yau
56 Bab. 56. 12 Bibit Unggul
57 Bab. 57. Hamil
58 Bab. 58. Melahirkan
59 Bab. 59. Happy END
60 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab. 01. Pistol Baja
2
Bab. 02. Masa Kecil Ben 1
3
Bab. 03. Masa Kecil Ben 2
4
Bab. 04. Masa Kecil Ben 3
5
Bab. 05. Bayangan Masa Lalu
6
Bab. 06. Hal Yang Berbeda
7
Bab. 07. Keluarga Almero
8
Bab. 08. Bercocok Tanam Untuk Pertama
9
Bab. 09. Nasi Sudah Menjadi Bubur
10
Bab. 10. Drakula Bergigi Lembut
11
Bab. 11. Lion Vs Bird
12
Bab. 12. Sapu Tangan Hitam
13
Bab. 13. Visual
14
Bab. 14. CEO Cantik
15
Bab. 15. Ketua Mafia Hareudeng
16
Bab. 16. Buah Semangka Kendor
17
Bab. 17. Wanita Itu
18
Bab. 18. Tutup Mulut Akan Mati
19
Bab. 19. Ara Kotor
20
Bab. 20. Tangkap Wanita Itu
21
Bab. 21. Dia, Dia
22
Bab. 22. Menikah
23
Bab. 23. Aku Berkuasa Atas Tubuhmu!
24
Bab. 24. Layani Aku!
25
Bab. 25. Mencangkul, Bercocok Tanam
26
Bab. 26. Kebrutalan Ben Brylee
27
Bab. 27. Tidak Mungkin! Bohong
28
Bab. 28. Menuai Apa Yang Ditabur
29
Bab. 29. Ingin Mengakhiri
30
Bab. 30. Biar Saja Aku Mati
31
Bab. 31. Benarkah Itu Dia?
32
Bab. 32. Pilihan Sulit
33
Bab. 33. Aku Istrinya
34
Bab. 34. Ceraikan Aku!
35
Bab. 35. Tanda Itu
36
Bab. 36. Terluka
37
Bab. 37. Luka Ini Tak Sebanding
38
Bab. 38. Sapu Tangan Pengobat Lara
39
Bab. 39. Obat Perangsang
40
Bab. 40. Keganasan Arabelle
41
Bab. 41. Bertemu Gres
42
Bab. 42. Sandiwara Lexsi
43
Bab. 43. Sang Mafia Seperti Anak Kucing
44
Bab. 44. Apakah Dia Mengidam?
45
Bab. 45. Sama-sama Menginginkannya
46
Bab. 46. Sosis Kok Makan Sosis
47
Bab. 47. Jane Menantang Bram
48
Bab. 48. Jangan Sakiti Dia
49
Bab. 49. Ben Di Sandera
50
Bab. 50. Ben Vs Brid
51
Bab. 51. Ibu Dan Anak
52
Bab. 52. Rahasia Terbesar
53
Bab. 53. Penyesalan Ben
54
Bab. 54. Aku Minta Maaf
55
Bab. 55. I Love Yau
56
Bab. 56. 12 Bibit Unggul
57
Bab. 57. Hamil
58
Bab. 58. Melahirkan
59
Bab. 59. Happy END
60
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!