Bab. 10. Drakula Bergigi Lembut

🔥🔥🔥

Sudah satu hari Arabelle mengurung dirinya di kamar tanpa berniat ingin keluar dan melakukan kegiatan yang seperti biasa ia lakukan. Arabelle juga belum siap untuk bertemu dan berbicara dengan kedua orang tuanya. Pelayan hanya datang mengantarkan makanan untu Arabelle tetapi selera makanya seakan hilang, makanan di atas meja masih utuh tak tersentuh, ia hanya sekedar minum susu dan air putih saja.

"Tuan Nona tidak ingin diganggu dengan alasan menenangkan diri," ucap seorang pelayan yang merawat Arabelle dari usia 10 tahun.

"Ara, Ara kenapa kau bodoh memikirkan pria brengsek itu!"

Almero sangat murka, ia mengira Arabelle tengelam larut dalam kesedihan akibat berakhirnya hubungan mereka dengan perselingkuhan Joseph.

"Apakah makanan yang Bibi antar selalu dimakan oleh Ara?" tanya Almero ingin tahu, ia tidak ingin putri kesayangannya sampai menyiksa dirinya.

"Iya Tuan, Nona tetap makan," sahut wanita paruh baya tersebut dengan menunduk, ia terpaksa berbohong karena disuruh Arabelle.

"Baiklah, tetap perhatikan makanan untuk Ara," ujar Almero sembari bangkit beranjak dari meja makan. "Apa Bibi tau Gres pergi kemana?" tanyanya karena sejak tadi ia tidak melihat sosok Gres, bahkan istrinya itu tidak permisi.

"Bibi tidak tahu, tetapi tadi Bibi sempat melihat Nyonya membawa mobil," terangnya sesuai apa yang ia lihat tadi karena kebetulan wanita bertubuh pendek itu berada di halaman, menyirami tanaman bunga.

Almero mengangguk seakan mengerti. "Istri kurang ajar, kau tidak menghormatiku sebagai suami, pergi sesuka hatimu tanpa permisi," gumam Almero dengan murka. Lalu pria memiliki kekejaman itu menghubungi anak buahnya.

Setelah mengobrol singkat dari sambungan telepon ia menyambar kunci mobil dan bergegas memasuki mobil.

🔥🔥🔥

Sedangkan dalam kamar Arabelle meringkuk duduk di lantai dengan mata membengkak serta wajah sembap.

Ia merasa hidupnya tak punya masa depan yang cerah. Apa yang dijunjung tinggi selama ini telah runtuh dengan mudahnya. Ia memberikan dengan sukarela kepada orang asing yang sama sekali ia tidak kenal bahkan tidak tahu bagaimana rupa pria yang merenggut mahkotanya.

"Pria mana yang benar-benar tulus menerima wanita yang sudah tidak suci lagi seperti diriku ini," lirih Arabelle sembari meneteskan air mata. "Selama ini aku selalu menolak ketika Joseph menginginkan tetapi apa ini? dengan mudahnya aku menyerahkan yang tidak seharusnya," imbuhnya dengan pilu.

Bayangan demi bayangan sentuhan pria yang menggagahinya selalu menghantuinya sehingga membuat Arabelle tidak bisa memejamkan mata.

"Bagaimana jika aku hamil? bagaimana jika itu benar-benar terjadi? Ya Tuhan aku belum siap untuk saat ini," keluh Arabelle sembari mengusap perut yang masih rata. Ia diam sesaat seperti mengingat-ingat sesuatu, seketika senyumannya mengembang. "Aku tidak perlu takut karena aku tidak berada dimasa subur," gumam Arabelle dengan perasaan lega.

Dengan perlahan ia beranjak bangkit, melangkah gontai memasuki kamar mandi. Didalam kamar mandi ia berdiri di depan cermin, memperhatikan seluruh tubuhnya. Stempel keganasan pria itu masih membekas di setiap kulit halusnya.

"Aku benci dengan ini," lirih Arabelle sembari mengusap seluruh leher serta dadanya yang paling banyak di stempel. "Sepertinya pria itu bukan manusia, ia seperti drakula yang memiliki gigi lembut," imbuh Arabelle.

Bayangan sentuhan lidah pria itu terbayang-bayang dalam ingatannya yang membuat jantungnya berdebar.

Aaak....

Ia berteriak histeris sembari menutup kedua telinganya karena terlalu bodoh membayangkan hal yang tak seharusnya ia ingat.

🔥🔥🔥

Di sebuah bar Ben sedang menyesap alkohol yang menjadi teman malamnya. Tak luput dengan dikelilingi beberapa wanita dengan masing-masing berpenampilan seksi yang menggoda iman.

"Bos," sapa Bram yang baru saja datang dari pekerjaannya.

Ben mengangguk sembari menjentikkan jari dengan tanda untuk mengusir setiap wanita penggoda itu.

Setelah para wanita penggoda itu pergi, Bram segera mendaratkan bokongnya di sofa yang ada di hadapan Ben.

"Informasi apa yang kau bawa Bram?" tanya Ben sembari menyandarkan kepalanya di sandaran sofa.

"Bos informasi di kota x beberapa anak buah mengalami luka-luka tembak akibat diserang anak buah dari geng BIRD," ujar Bram seperti informasi yang ia dapatkan dari bawahannya.

Mendengar informasi yang disampaikan Bram membuat Ben menegangkan tubuhnya dengan tatapan tajam. "Berani sekali mereka bermain-main denganku!" Ujar Ben dengan rahang mengeras serta tangan mengepal.

"Apa yang harus kita lakukan bos?"

"Besok aku akan turun sendiri untuk menghabisi mereka. Kalian berani bermain-main dengan seorang Ben Brylee?" ujar Ben dengan wajah menakutkan, aura kekejamannya sangat terlihat saat ini.

"Baik bos, tetapi mereka tidaklah sedikit. Informasi yang didapatkan mereka dari kalangan negara yang berbeda serta memiliki kekuatan yang tidak mudah dikalahkan," papar Bram.

Ben menatap tajam Bram sehingga membuat Bram mengigit pipi dalamnya. "Maaf bos," ujar Bram karena dengan tak sengaja ia sudah menyinggung Ben.

"Kau lupa siapa aku Bram? kau lupa siapa Ben Brylee?" cecar Ben dengan tatapan membunuh.

Bram menelan ludah, tentu saja ia sangat tahu bagaimana seorang Ben, bos mafia yang berkuasa di Rusia dan negara lainnya. Bram bahkan masih sangat ingat bagaimana Ben membunuh para musuh secara brutal. Tetapi ada satu sisi baik Ben yaitu peduli dengan orang-orang miskin dan anak yatim piatu. Setiap bulan Ben akan menyumbangkan hasil dari perusahaan yang murni bersih karena ia tidak ingin anak-anak yatim memakan hasil yang tidak halal. Sedangkan untu orang miskin ia menyumbangkan hasil non halal.

Dari sisi kepedulian itu membuat Bram yakin jika bos mafia kejam itu adalah memiliki kepribadian baik.

"Apa kau sudah sumbangan bulan ini ke panti asuhan CINTA KASIH?" tanya Ben seakan mengingat jadwal.

"Belum bos, besok akan saya urus," jawab Bram karena bukan hanya satu panti saja yang akan disumbangkan.

Hmm

Ben membuka dua kancing baju kemejanya bagian atas. Rasa kepanasan membuatnya melepaskan kancing tersebut tanpa menyadari sesuatu. Bram mengerutkan dahi mendapati stempel merah kehitaman di bagian leher Ben yang baru kali ini ia lihat.

"Apa sekarang bos sudah merubah cara mainnya dalam ran jang?" Bram membatin dan bertanya-tanya.

"Ada apa Bram? apa yang kau lihat dari wajahku?" ujar Ben sehingga membuat lamunan Bram buyar.

"Maaf bos bila saya lancang, sepertinya bos merubah cara bermain?" ucap Bram seperti memberi teka-teki.

"Maksud kau apa?" ujar Ben dengan dahi mengernyit, tidak mengerti dengan maksud Bram.

"Leher bos seperti bekas kecupan, bahkan tidak hanya satu tetapi banyak," papar Bram tidak tahan lagi ingin tahu apa penyebabnya.

Ben memutar bola matanya setelah mendengar penuturan Bram, seketika ingatannya jatuh kepada kejadian kemarin, dimana ia menggagahi wanita memiliki lesung pipi yang masih suci, wanita cantik yang berhasil menembakan pistol baja perkasa ke sasaran yang sebenarnya.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Wkwkwk sikap Gres gak pernah berubah,dulu ninggalin Will dgn alesan ularnya Will udah gak bisa matok,Dan Will udah bangkrut,Terus sekarang alesannya apa lagi??

2023-07-01

0

m͒0͒π͒&͒3͒🤗ᵇᵃˢᵉ

m͒0͒π͒&͒3͒🤗ᵇᵃˢᵉ

wow Ara teryata ganas juga ya walaupun itu pertama x untuk'y🤣🤣🤣🤣

2023-01-28

2

adning iza

adning iza

waaoooww klo ben tau spa ara gmna yaa

2022-10-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 01. Pistol Baja
2 Bab. 02. Masa Kecil Ben 1
3 Bab. 03. Masa Kecil Ben 2
4 Bab. 04. Masa Kecil Ben 3
5 Bab. 05. Bayangan Masa Lalu
6 Bab. 06. Hal Yang Berbeda
7 Bab. 07. Keluarga Almero
8 Bab. 08. Bercocok Tanam Untuk Pertama
9 Bab. 09. Nasi Sudah Menjadi Bubur
10 Bab. 10. Drakula Bergigi Lembut
11 Bab. 11. Lion Vs Bird
12 Bab. 12. Sapu Tangan Hitam
13 Bab. 13. Visual
14 Bab. 14. CEO Cantik
15 Bab. 15. Ketua Mafia Hareudeng
16 Bab. 16. Buah Semangka Kendor
17 Bab. 17. Wanita Itu
18 Bab. 18. Tutup Mulut Akan Mati
19 Bab. 19. Ara Kotor
20 Bab. 20. Tangkap Wanita Itu
21 Bab. 21. Dia, Dia
22 Bab. 22. Menikah
23 Bab. 23. Aku Berkuasa Atas Tubuhmu!
24 Bab. 24. Layani Aku!
25 Bab. 25. Mencangkul, Bercocok Tanam
26 Bab. 26. Kebrutalan Ben Brylee
27 Bab. 27. Tidak Mungkin! Bohong
28 Bab. 28. Menuai Apa Yang Ditabur
29 Bab. 29. Ingin Mengakhiri
30 Bab. 30. Biar Saja Aku Mati
31 Bab. 31. Benarkah Itu Dia?
32 Bab. 32. Pilihan Sulit
33 Bab. 33. Aku Istrinya
34 Bab. 34. Ceraikan Aku!
35 Bab. 35. Tanda Itu
36 Bab. 36. Terluka
37 Bab. 37. Luka Ini Tak Sebanding
38 Bab. 38. Sapu Tangan Pengobat Lara
39 Bab. 39. Obat Perangsang
40 Bab. 40. Keganasan Arabelle
41 Bab. 41. Bertemu Gres
42 Bab. 42. Sandiwara Lexsi
43 Bab. 43. Sang Mafia Seperti Anak Kucing
44 Bab. 44. Apakah Dia Mengidam?
45 Bab. 45. Sama-sama Menginginkannya
46 Bab. 46. Sosis Kok Makan Sosis
47 Bab. 47. Jane Menantang Bram
48 Bab. 48. Jangan Sakiti Dia
49 Bab. 49. Ben Di Sandera
50 Bab. 50. Ben Vs Brid
51 Bab. 51. Ibu Dan Anak
52 Bab. 52. Rahasia Terbesar
53 Bab. 53. Penyesalan Ben
54 Bab. 54. Aku Minta Maaf
55 Bab. 55. I Love Yau
56 Bab. 56. 12 Bibit Unggul
57 Bab. 57. Hamil
58 Bab. 58. Melahirkan
59 Bab. 59. Happy END
60 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab. 01. Pistol Baja
2
Bab. 02. Masa Kecil Ben 1
3
Bab. 03. Masa Kecil Ben 2
4
Bab. 04. Masa Kecil Ben 3
5
Bab. 05. Bayangan Masa Lalu
6
Bab. 06. Hal Yang Berbeda
7
Bab. 07. Keluarga Almero
8
Bab. 08. Bercocok Tanam Untuk Pertama
9
Bab. 09. Nasi Sudah Menjadi Bubur
10
Bab. 10. Drakula Bergigi Lembut
11
Bab. 11. Lion Vs Bird
12
Bab. 12. Sapu Tangan Hitam
13
Bab. 13. Visual
14
Bab. 14. CEO Cantik
15
Bab. 15. Ketua Mafia Hareudeng
16
Bab. 16. Buah Semangka Kendor
17
Bab. 17. Wanita Itu
18
Bab. 18. Tutup Mulut Akan Mati
19
Bab. 19. Ara Kotor
20
Bab. 20. Tangkap Wanita Itu
21
Bab. 21. Dia, Dia
22
Bab. 22. Menikah
23
Bab. 23. Aku Berkuasa Atas Tubuhmu!
24
Bab. 24. Layani Aku!
25
Bab. 25. Mencangkul, Bercocok Tanam
26
Bab. 26. Kebrutalan Ben Brylee
27
Bab. 27. Tidak Mungkin! Bohong
28
Bab. 28. Menuai Apa Yang Ditabur
29
Bab. 29. Ingin Mengakhiri
30
Bab. 30. Biar Saja Aku Mati
31
Bab. 31. Benarkah Itu Dia?
32
Bab. 32. Pilihan Sulit
33
Bab. 33. Aku Istrinya
34
Bab. 34. Ceraikan Aku!
35
Bab. 35. Tanda Itu
36
Bab. 36. Terluka
37
Bab. 37. Luka Ini Tak Sebanding
38
Bab. 38. Sapu Tangan Pengobat Lara
39
Bab. 39. Obat Perangsang
40
Bab. 40. Keganasan Arabelle
41
Bab. 41. Bertemu Gres
42
Bab. 42. Sandiwara Lexsi
43
Bab. 43. Sang Mafia Seperti Anak Kucing
44
Bab. 44. Apakah Dia Mengidam?
45
Bab. 45. Sama-sama Menginginkannya
46
Bab. 46. Sosis Kok Makan Sosis
47
Bab. 47. Jane Menantang Bram
48
Bab. 48. Jangan Sakiti Dia
49
Bab. 49. Ben Di Sandera
50
Bab. 50. Ben Vs Brid
51
Bab. 51. Ibu Dan Anak
52
Bab. 52. Rahasia Terbesar
53
Bab. 53. Penyesalan Ben
54
Bab. 54. Aku Minta Maaf
55
Bab. 55. I Love Yau
56
Bab. 56. 12 Bibit Unggul
57
Bab. 57. Hamil
58
Bab. 58. Melahirkan
59
Bab. 59. Happy END
60
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!