Bab. 19. Ara Kotor

🔥🔥🔥

Sudah membersihkan diri Arabelle langsung keluar kamar. Langkahnya terhenti karena ternyata Gres berdiri di depan pintu kamarnya.

"Ara kamu baru pulang?" tanya Gres tanpa basa basi.

"Sudah dari tadi Mom," jawab Arabelle apa adanya. "Ada perlu apa Mommy ke kamarku?" tanya Arabelle dengan heran.

"Apa di perusahaan lagi ada masalah?" tanya Gres.

"Setiap pekerjaan pasti ada masalah atau kendala," sahut Arabelle membenarkan.

"Masalah kecil bukan? tanpa Daddy kamu pasti dapat menyelesaikannya sendiri," papar Gres.

Arabelle terdiam tanpa ingin menjawab.

"Mommy hanya heran saja, sudah satu minggu berturut-turut ini Daddy sering keluar tengah malam begini. Setiap ditanyai jawabannya ada urusan," terang Gres.

Arabelle memutar bola matanya ia baru tau karena baru dua hari kembali dari luar negeri. Bahkan ia tahu baru tadi, itupun karena kebetulan ia pulang larut malam. "Aku tidak tahu Mom karena tadi Daddy juga mengatakan seperti yang Mommy katakan. Kebetulan tadi aku bertemu Daddy di garansi," papar Arabelle.

"Sebenarnya urusan apa yang dimaksudkan? apa jangan-jangan Daddymu berselingkuh dari Mommy?" ucap Gres melayangkan tuduhan yang tak terbukti.

Arabelle melebarkan mata mendengar tuduhan Gres. Arabelle yakin pria yang sangat menyayanginya itu berpaling dari wanita yang kini berada di hadapannya. "Jangan asal menuduh Mom, mungkin saja memang ada urusan," ucap Arabelle tidak sependapat dengan tuduhan Gres.

"Segeralah istirahat. Kamu mau kemana lagi?"

"Aku akan tidur bersama Bibi," sahut Arabelle.

Gres berdehem lalu membalikan tubuh kembali menuju kamarnya. Ia sudah tidak heran lagi tentang Arabelle tidur dengan pelayan karena hal seperti itu sudah biasa.

Arabelle juga melangkah menuju kamar Bibi.

Klek

Arabelle membuka kenop pintu kamar Bibi yang terdapat di antara sekat dapur. Bibi sengaja memilih kamar disekitar itu supaya lebih mudah untuk ke area dapur.

"Bi," panggil Arabelle sembari menutup pintu kembali.

"Sini Nak," ucap Bibi sembari menepuk tempat tidur di sampingnya.

Arabelle melangkah mendekati Bibi, lalu mendaratkan bokongnya tepat dimana yang barusan ditepuk Bibi.

"Apa Bibi tahu selama satu minggu ini Daddy selalu keluar tengah malam?" tanya Arabelle berharap mendapat jawaban dari Bibi.

"Bibi tidak pernah tahu Nak, karena selama kamu pergi ke luar negeri Bibi langsung masuk ke kamar setelah Tuan dan Nyonya makan malam," ungkap Bibi.

"Oh," ucap Arabelle ber oh ria.

"Apa masalah ini yang ingin kamu ceritakan?" tanya Bibi sembari meraih selimut untuk Arabelle.

Arabelle menggeleng karena bukan itu yang ingin ia ceritakan.

"Bibi, Ara harap Bibi jangan membenci Ara, bahkan memberitahu siapapun," lirih Arabelle sebelum menceritakannya.

"Atas dasar apa Bibi berani membencimu Nak?" ucap Bibi dengan dahi mengerut.

Arabelle meraih tangan Bibi, lalu mulai menceritakan dari awal sampai akhir.

"Ara kotor Bi hiks.... hiks...." Seketika tangisan Arabelle pecah.

Wanita paruh baya itu membeku tanpa harus mengatakan apa, bahkan lidahnya keluh untuk berbicara. Apa yang diungkapkan Arabelle sangat membuatnya kaget dan tak pernah menyangka.

Bibi lalu merengkuh tubuh Arabelle yang sedang bergetar akibat menangis.

"Ara kotor Bi. Ara kotor," lirih Arabelle kembali dalam pelukan Bibi.

Sesak, terluka itulah yang dirasakan Bibi atas apa yang menimpa Arabelle. Wanita cantik yang sudah ia anggap putri sendiri.

"Sabar Nak." Hanya itu yang bisa Bibi katakan.

Arabelle masih tergugu menangis karena bayangan itu terus-menerus menghantuinya.

"Tidurlah, besok kamu akan kembali bekerja lagi," ucap Bibi sembari menyelimuti tubuh Arabelle sebatas dada. Dengan penuh kesabaran ia mengusap-usap rambut Arabelle seperti biasanya jika menjelang tidur.

Usapan itu membuat Arabelle tenang, rasa kantuk mulai merasuki dirinya. Tanpa menunggu lama deru halus nafas terdengar, menandakan Arabelle telah terlelap.

Bibi bangun perlahan. Kini wanita itu meneteskan air mata menatapi wajah tenang Arabelle yang tengah terlelap. Sejak tadi ia berusaha menahan semua itu karena tidak ingin membuat Arabelle semakin menyalahkan dirinya sendiri.

"Maafkan Bibi Nak sudah gagal menjagamu," lirihnya dengan dada sesak, ia menyeka sisa air mata dikedua pipi yang sudah mengerut.

🔥🔥🔥

Di pagi hari Arabelle sengaja lebih awal bangun. Setelah selesai melakukan kegiatan pagi, ia langsung bergegas keluar kamar untuk sarapan.

Kini Arabelle sudah berada di meja makan, ia terlebih dahulu dari kedua orang tuanya.

"Selamat pagi Bi?" sapa Arabelle ketika Bibi melangkah membawa segelas susu.

"Pagi Nak. Tidurmu begitu nyenyak," ucap Bibi.

"Habis tidurnya sama Bibi sih, rasa takut atau tidak tenang seakan hilang. Apa boleh Ara setiap malam tidur bersama Bibi?" papar Arabelle.

"Boleh saja, bahkan Bibi sangat senang," sahut Bibi.

Tap tap

Derap sepatu membuat Arabelle dan Bibi menghentikan obrolan mereka. Ternyata yang datang adalah kedua orang tuanya.

"Selamat pagi sayang?" ucapan selamat pagi Almero sembari mengecup dahi Arabelle de gan penuh kasih sayang.

"Pagi Dad," balas Arabelle sembari melemparkan senyuman. "Selamat pagi Mom?" Arabelle beralih menyapa Gres.

Hmm

Gres hanya berdehem sembari mengangguk, begitulah biasanya.

"Bibi mau kemana?" tanya Arabelle menghentikan niat Bibi untuk melangkah.

"Bibi akan menyirami tanaman Nak," sahut Bibi.

"Bibi sarapan dulu," kata Arabelle.

"Bibi sudah sarapan tadi," papar Bibi sembari tersenyum.

"Baiklah!"

Kini tinggallah mereka bertiga, menikmati sarapan dengan diam karena beginilah peraturan di keluarga Almero ketika sedang menikmati hidangan jika di Mansion.

Setelah sarapan habis di piring masing-masing, Arabelle mulai membuka suara. Tetapi terlebih dahulu Almero yang bertanya.

"Sayang apa tadi malam kamu tidur di kamar Bibi?" tanya Almero seakan tahu jika putrinya tidak berada di kamar kemungkinan akan tidur bersama Bibi.

"Daddy benar, Ara tidur bersama Bibi," sahut Arabelle membenarkan.

Hmm

"Daddy pulang jam berapa?" tanya Arabelle padahal ia tahu jam berapa Almero pulang karena kebetulan ia terbangun di jam segitu ketika merasa haus, tanpa sengaja menyadari kepulangan Almero.

"Jam 4 sayang," sahut Almero dengan jujur.

Arabelle menatap kedua orang tuanya silih berganti dalam diam. "Apa hubungan Daddy sama Mommy baik-baik saja?" Arabelle melemparkan pertanyaan yang tak pernah disangka oleh kedua orang tuanya. Sehingga membuat kedua paruh baya itu saling memandang. Sedangkan pandangan Arabelle tak lepas dari mereka. "Maaf jika Ara lancang," imbuhnya sembari kembali menyesap susu sampai tandas.

"Tidak sayang, hubungan Daddy sama Mommy baik-baik saja," ujar Almero. "Gres apa kau mengatakan yang tidak-tidak kepada putriku?" pungkas Almero kepada Gres.

"Tidak Dad, Mommy tidak mengatakan apapun. Ini hanya inisiatif Ara saja," Arabelle langsung menjawab.

Hmm

"Dad, hari ini pertemuan kembali dengan klien perusahaan B. B. GROUP. Karena Ara tidak bisa menghadiri pertemuan tempo hari, kita gagal mendapat tanda tangan kerja sama. Untuk itu Ara tidak ingin kembali mensia-siakan kesempatan ini," pungkas Arabelle membicarakan soal pekerjaan.

"Bagus sayang, sangat sulit untuk mendapat kerja sama dengan perusahaan tersebut tetapi kamu dapat menarik perhatian mereka dengan cara kinerja kalian. Daddy salut, baru beberapa memimpin kamu sudah luar biasa," ungkap Almero salut dengan kinerja Arabelle bersama Jane, orang kepercayaannya di kantor.

Arabelle hanya bisa melemparkan senyuman bahagia.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Bet Flowers

Bet Flowers

lanjut thor

2022-05-08

2

lihat semua
Episodes
1 Bab. 01. Pistol Baja
2 Bab. 02. Masa Kecil Ben 1
3 Bab. 03. Masa Kecil Ben 2
4 Bab. 04. Masa Kecil Ben 3
5 Bab. 05. Bayangan Masa Lalu
6 Bab. 06. Hal Yang Berbeda
7 Bab. 07. Keluarga Almero
8 Bab. 08. Bercocok Tanam Untuk Pertama
9 Bab. 09. Nasi Sudah Menjadi Bubur
10 Bab. 10. Drakula Bergigi Lembut
11 Bab. 11. Lion Vs Bird
12 Bab. 12. Sapu Tangan Hitam
13 Bab. 13. Visual
14 Bab. 14. CEO Cantik
15 Bab. 15. Ketua Mafia Hareudeng
16 Bab. 16. Buah Semangka Kendor
17 Bab. 17. Wanita Itu
18 Bab. 18. Tutup Mulut Akan Mati
19 Bab. 19. Ara Kotor
20 Bab. 20. Tangkap Wanita Itu
21 Bab. 21. Dia, Dia
22 Bab. 22. Menikah
23 Bab. 23. Aku Berkuasa Atas Tubuhmu!
24 Bab. 24. Layani Aku!
25 Bab. 25. Mencangkul, Bercocok Tanam
26 Bab. 26. Kebrutalan Ben Brylee
27 Bab. 27. Tidak Mungkin! Bohong
28 Bab. 28. Menuai Apa Yang Ditabur
29 Bab. 29. Ingin Mengakhiri
30 Bab. 30. Biar Saja Aku Mati
31 Bab. 31. Benarkah Itu Dia?
32 Bab. 32. Pilihan Sulit
33 Bab. 33. Aku Istrinya
34 Bab. 34. Ceraikan Aku!
35 Bab. 35. Tanda Itu
36 Bab. 36. Terluka
37 Bab. 37. Luka Ini Tak Sebanding
38 Bab. 38. Sapu Tangan Pengobat Lara
39 Bab. 39. Obat Perangsang
40 Bab. 40. Keganasan Arabelle
41 Bab. 41. Bertemu Gres
42 Bab. 42. Sandiwara Lexsi
43 Bab. 43. Sang Mafia Seperti Anak Kucing
44 Bab. 44. Apakah Dia Mengidam?
45 Bab. 45. Sama-sama Menginginkannya
46 Bab. 46. Sosis Kok Makan Sosis
47 Bab. 47. Jane Menantang Bram
48 Bab. 48. Jangan Sakiti Dia
49 Bab. 49. Ben Di Sandera
50 Bab. 50. Ben Vs Brid
51 Bab. 51. Ibu Dan Anak
52 Bab. 52. Rahasia Terbesar
53 Bab. 53. Penyesalan Ben
54 Bab. 54. Aku Minta Maaf
55 Bab. 55. I Love Yau
56 Bab. 56. 12 Bibit Unggul
57 Bab. 57. Hamil
58 Bab. 58. Melahirkan
59 Bab. 59. Happy END
60 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab. 01. Pistol Baja
2
Bab. 02. Masa Kecil Ben 1
3
Bab. 03. Masa Kecil Ben 2
4
Bab. 04. Masa Kecil Ben 3
5
Bab. 05. Bayangan Masa Lalu
6
Bab. 06. Hal Yang Berbeda
7
Bab. 07. Keluarga Almero
8
Bab. 08. Bercocok Tanam Untuk Pertama
9
Bab. 09. Nasi Sudah Menjadi Bubur
10
Bab. 10. Drakula Bergigi Lembut
11
Bab. 11. Lion Vs Bird
12
Bab. 12. Sapu Tangan Hitam
13
Bab. 13. Visual
14
Bab. 14. CEO Cantik
15
Bab. 15. Ketua Mafia Hareudeng
16
Bab. 16. Buah Semangka Kendor
17
Bab. 17. Wanita Itu
18
Bab. 18. Tutup Mulut Akan Mati
19
Bab. 19. Ara Kotor
20
Bab. 20. Tangkap Wanita Itu
21
Bab. 21. Dia, Dia
22
Bab. 22. Menikah
23
Bab. 23. Aku Berkuasa Atas Tubuhmu!
24
Bab. 24. Layani Aku!
25
Bab. 25. Mencangkul, Bercocok Tanam
26
Bab. 26. Kebrutalan Ben Brylee
27
Bab. 27. Tidak Mungkin! Bohong
28
Bab. 28. Menuai Apa Yang Ditabur
29
Bab. 29. Ingin Mengakhiri
30
Bab. 30. Biar Saja Aku Mati
31
Bab. 31. Benarkah Itu Dia?
32
Bab. 32. Pilihan Sulit
33
Bab. 33. Aku Istrinya
34
Bab. 34. Ceraikan Aku!
35
Bab. 35. Tanda Itu
36
Bab. 36. Terluka
37
Bab. 37. Luka Ini Tak Sebanding
38
Bab. 38. Sapu Tangan Pengobat Lara
39
Bab. 39. Obat Perangsang
40
Bab. 40. Keganasan Arabelle
41
Bab. 41. Bertemu Gres
42
Bab. 42. Sandiwara Lexsi
43
Bab. 43. Sang Mafia Seperti Anak Kucing
44
Bab. 44. Apakah Dia Mengidam?
45
Bab. 45. Sama-sama Menginginkannya
46
Bab. 46. Sosis Kok Makan Sosis
47
Bab. 47. Jane Menantang Bram
48
Bab. 48. Jangan Sakiti Dia
49
Bab. 49. Ben Di Sandera
50
Bab. 50. Ben Vs Brid
51
Bab. 51. Ibu Dan Anak
52
Bab. 52. Rahasia Terbesar
53
Bab. 53. Penyesalan Ben
54
Bab. 54. Aku Minta Maaf
55
Bab. 55. I Love Yau
56
Bab. 56. 12 Bibit Unggul
57
Bab. 57. Hamil
58
Bab. 58. Melahirkan
59
Bab. 59. Happy END
60
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!