Chapter 18 - Keputusan

Endra mempertimbangkannya dengan baik mengenai permintaan pertemanan dari Sloth ini. Jika Ia menerimanya, kemungkinan besar dirinya akan diundang dalam sebuah Guild PK.

Hal itu tentunya akan mengamankan permainan PK miliknya, dan memberikannya akses terhadap banyak keuntungan di dalamnya.

Termasuk keuntungan anggota kelompok, markas yang aman, serta target buruan yang lebih banyak.

Akan tetapi....

"Orang yang melakukan PK, sama sekali tak bisa dipercaya. Termasuk diriku. Dan aku paling tahu akan hal itu."

Dengan ucapan itu pada dirinya sendiri, Endra pun menutup jendela situs tersebut tanpa melakukan apapun terhadap permintaan pertemanan dari Sloth.

Baik menerimanya, maupun menolaknya. Ia hanya membiarkannya begitu saja.

Setelah makan paginya beres, Endra kemudian bergegas mencuci mangkuknya dan membersihkan dirinya. Sebelum kembali ke dunia virtual itu sekali lagi.

......***......

Endra kembali terbangun di dalam penginapan tempat terakhirnya Log Out. Tapi kali ini, dalam penginapan yang sedikit lebih baik.

Sebelum melakukan pekerjaan utamanya, Endra memutuskan untuk memenuhi semua kebutuhannya. Baik itu kebutuhan makan, minum, dan juga tidur.

Setelah semuanya beres, Ia segera pergi ke hutan untuk memburu monster sendirian. Sekaligus untuk mencari mangsa, atau membuat dirinya sendiri sebagai mangsa agar PK lain datang menghampirinya.

Tapi kesehariannya kali ini terlalu tenang. Atau bisa dibilang terlalu damai.

Endra menghabiskan lebih dari 2 hari di dunia virtual ini, yang setara dengan 5 jam di dunia nyata, hanya dengan memburu monster di hutan.

"Yang benar saja, apakah tak ada orang yang berburu di hutan ini lagi?" Tanya Endra pada dirinya sendiri.

Di satu sisi, itu adalah hal yang bagus karena Endra bisa mengeksploitasi seluruh monster yang muncul di hutan ini. Mengingat bahwa waktu respawn monster setelah dibunuh itu cukup lama.

Tapi di sisi lain, Endra membutuhkan tantangan baru. Ia ingin memperoleh situasi menegangkan seperti sebelumnya.

Hanya dengan itu lah, Ia bisa merasa menikmati permainan virtual ini.

Sedangkan kesehariannya sekarang?

Pergi ke hutan, berburu babi hutan, serigala dan juga berbagai monster lainnya seperti Goblin. Terus menerus tanpa henti.

Sore harinya, Ia akan kembali ke kota. Menjual sebagian besar hasil buruannya. Membeli perlengkapan baru, lalu makan dan tidur di penginapan yang biasa.

Akhirnya Nero pun mempertanyakannya pada dirinya sendiri.

"Apakah ini.... Yang semua orang rasakan di permainan MMORPG? Apakah ini yang disebut dengan Grinding?! Sialan!" Teriak Nero di tengah hutan itu sambil menebas seekor babi hutan dengan pisaunya.

Nero memang merupakan seorang pemain yang cinta terhadap aksi. Bukan melakukan hal repetitif yang membosankan ini setiap harinya untuk menaikkan level.

Terlebih lagi....

Sesaat setelah mencapai level 5, Experience Point yang dibutuhkan untuk naik level secara tiba-tiba naik menjadi 2 kali lipat daripada biasanya.

Membuat Nero kini terjebak di Level 5 selama satu hari penuh.

Di saat Ia sedang berburu dengan damai itu, terdapat 5 orang pemain berjalan ke area hutan. Lokasi mereka cukup berdekatan dengan tempat Nero berburu.

Percakapan mereka pun terdengar cukup jelas dari kejauhan.

"Sudah ku bilang, para PK itu pasti pergi setelah mengetahui dibentuknya kelompok Pemburu PK. Mereka takkan memiliki kesempatan dengan kelompok kita."

"Lalu apakah kita hanya akan terus berpatroli seperti orang bodoh?"

"Memangnya apalagi? Itu lah tugas kita."

"Sialan, aku ingin bermain game. Bukan bekerja di dalamnya seperti buruh."

"Hahaha, kau benar. Kita malah bekerja di sini. Tapi bukankah bayarannya cukup bagus? Maksudku pekerjaan ini?"

Percakapan antar 5 pemain yang semuanya adalah laki-laki itu terdengar dengan jelas. Membuat Nero merasa heran dengan hal itu.

Tapi Ia telah memutuskannya.

Untuk membuang waktu yang membosankan ini, Ia tak bisa terlalu banyak memilih mangsa. Bahkan pemain yang sedang patroli sekalipun, harus menjadi lawannya.

Dan dengan itu, Nero pun berjalan ke arah tempat mereka berpatroli.

"Permisi, bisakah aku meminta sedikit bantuan kalian?" Tanya Nero dengan wajah yang terlihat cukup bahagia itu.

Seketika, ekspresi semua pemain itu pun berubah. Pekerjaan membosankan mereka pun kini menjadi terlihat cukup menyenangkan.

"Oooh, tentu saja! Kami adalah pasukan patroli! Apa yang bisa kami bantu?"

"PK? Bandit? Katakan saja, kami akan melawannya!"

"Jadi dimana musuhnya? Ayo cepat kita bereskan dan...."

'Jlebbb!!'

Tanpa memberikan kesempatan sedikitpun untuk bereaksi, salah satu pisau Nero telah menusuk tepat di jantung salah seorang pemain.

...[Anda telah memberikan serangan di titik vital!]...

...[Target telah menerima Critical Hit!]...

...[Anda telah memberikan 102 damage!]...

...[Target telah menerima efek Bleeding! Target akan menerima 5 damage per detik!]...

"Kuugghh! Kau.... Apa yang kau...." Ucap pemain yang menerima tusukan dari Nero itu sambil melangkah mundur. Memegangi bekas luka di dadanya yang kini terus berdarah itu.

Rasa sakit yang dirasakannya saat ini begitu luarbiasa. Pemain itu pun mengutuk realisme permainan ini untuk pertama kalinya karena rasa nyeri yang begitu hebat di bagian dadanya.

'Zraaasshh!'

Tanpa sempat keempat pemain lainnya bereaksi, Nero telah mengayunkan kembali pisaunya ke arah leher pemain itu. Mengakhiri nyawanya secara langsung sebelum Nero kembali melompat mundur.

"Tenang saja. Aku akan mengakhiri kalian dengan cepat." Ucap Nero kini dengan senyuman yang terlihat begitu mengerikan.

Keempat pemain yang lain segera menyadarinya dan bersiap untuk bertarung. Mereka mulai menarik senjatanya.

Baik itu pedang maupun tombak. Tapi tak ada satu pun pemain yang menggunakan perisai. Dimana itu adalah satu-satunya cara untuk mengatasi kecepatan dan kekuatan Nero dalam memburu mangsanya.

"Sialan! Jadi kau adalah PK yang dikabarkan itu?!" Teriak seorang pemain dengan senjata tombak itu.

"Mungkin? Entahlah, tapi tolong bantu aku untuk mengatasi kebosanan ini. Sebagai gantinya, aku juga akan menghapus rasa bosan kalian selama berpatroli." Ucap Nero sambil segera memasang kuda-kuda.

Ia berdiri dengan tubuh sedikit condong ke depan dan sedikit membungkuk. Kaki kanannya berada di depan dalam pose yang seakan siap untuk berlari.

Bersamaan dengan itu, keempat pemain itu pun segera menghadap ke arah Nero.

Dua orang mengarahkan tombaknya kedepan di bagian tengah. Sedangkan dua orang lainnya yang menggunakan pedang berada di sisi terluar dari barisan itu.

Sambil tersenyum tipis, Endra hanya berpikir.

'Amatir, kurasa ini akan berakhir dengan cepat.'

Segera setelah mengatakan hal itu, Nero segera berlari tepat ke arah mereka. Tepatnya ke arah pengguna tombak.

Pengguna tombak itu pun segera mempersiapkan diri mereka untuk menusuk Nero ketika sudah dekat. Tapi sesaat sebelum Nero berada dalam jangkauan tombak itu....

'Swuusshh! Jleebbb!!!'

Nero melempar kedua pisaunya. Salah satu dari pisau itu mengenai tepat di wajah pengguna tombak itu.

Sedangkan yang satunya lagi sedikit meleset, mengenai pundak dari pengguna tombak yang lain.

"Kuuugghh!!'

Nero dengan segera merebut salah satu tombak itu dan terus berlari hingga kini berada di bagian belakang barisan mereka.

Kini, sambil berdiri dengan memegang tombak di tangan kanannya, Nero kembali berbicara.

"Ayolah, berjuang lah sedikit lebih baik lagi." Ucap Nero sambil tersenyum.

Tapi pada saat itu, Ia baru menyadari hal baru di hadapannya berkat notifikasi dari sistem.

...[Anda telah menggunakan senjata yang tidak sesuai dengan Job Anda!]...

...[Efek Debuff diterapkan! Strength dan Agility Anda akan berkurang sebesar 25%]...

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

Nero dapat hukuman dari sistem nih

2022-12-25

0

pengikutmu

pengikutmu

lanjut

2022-05-14

3

Ade Furqon

Ade Furqon

saran thor usahakan chapter nya nyampe 1000+ alur nya slow aja thor biar enak di bacanya kalau bisa thor alur ceritanya panjangin seperti game menyatu dengan kenyataan terus nero dapat kekuatan di dunia nyata yang didapat dari game, terus buat nero membantai dewa, ada invansi ke dunia nyata dari dunia game lalu invansi dewa ke bumi, terus buat nero umurnya panjang atau abadi, seperti novel "online games : level 1 l ended the gods" sayangnya baru 1000+ chapter dah hiatus tuh novel. pasti seru tuh hehehe😁😁 jalan cerita nya terserah author.

#saran dari seorang reader😁

2022-05-14

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!