Chapter 5 - Dunia Tree of Mana

...[Tentukan Status dan Job Anda]...

Jendela notifikasi itu muncul di hadapan Endra, atau di dunia virtual ini bisa dipanggil dengan nama Nero.

Beberapa jendela menu yang baru pun muncul dengan informasi mengenai beberapa atribut khusus yang dimiliki dari berbagai job tersebut.

...[Warrior]...

...Sebuah Job yang berfokus pada serangan yang kuat serta daya tahan yang tinggi. Job ini memungkinkan pemain untuk menggunakan senjata kelas berat, tapi membatasi penggunaan senjata sihir. Cukup direkomendasikan untuk pemula....

...Atribut khusus : Nilai dari Strength akan meningkat sebesar 25%. Nilai dari Vitality akan meningkat sebesar 30%....

...[Apprentice]...

...Sebuah Job yang berfokus pada serangan area yang luas atau efek yang kuat. Job ini memungkinkan pemain untuk menggunakan senjata sihir, tapi membatasi penggunaan senjata lainnya kecuali gada dan pisau....

...Tidak direkomendasikan untuk pemula karena pengendalian dan cara bermain yang cukup rumit....

...Atribut khusus : Nilai dari Agility akan meningkat sebesar 15%. Nilai dari Intelligence akan meningkat sebesar 35%....

...[Scout]...

...Sebuah Job yang berfokus pada serangan dan gerakan yang lincah. Job ini memungkinkan pemain untuk menggunakan senjata yang lebih kompleks, tapi membatasi penggunaan senjata kelas berat dan senjata sihir....

...Atribut khusus : Nilai dari Strength akan meningkat sebesar 10%. Nilai dari Agility akan meningkat sebesar 40%....

Setelah melihat ketiga informasi itu, Nero sedikit dibingungkan dengan satu hal.

Yaitu sebuah fakta bahwa tidak terdapat informasi mengenai skill dasar, atau skill tree dari job yang bersangkutan.

"Bukankah ini sebuah RPG? Mana skillnya? Jangan katakan...."

Nero mulai berpikir bahwa slogan permainan ini untuk mengejar realitas terlalu tinggi. Dengan kata lain, bisa jadi tak ada atau hanya ada sedikit skill di dalam dunia permainan ini.

Membiarkan sebagian besar gerakan dan serangan murni dilakukan berdasarkan pikiran pemain itu sendiri.

"Kalau begitu, mungkin aku sedikit memiliki peluang. Lagipula aku cukup lihai dalam menggerakkan badanku." Ucap Nero pada dirinya sendiri sambil menekan tombol [Pilih] di bagian Job [Scout] itu.

Setelah menimbang ketiganya, dan memahami situasi dari game ini, kemungkinan besar Job Scout adalah salah satu job yang paling fleksibel karena gerakannya yang lincah.

...[Anda yakin akan memilih Job Scout?]...

...[Peringatan! Anda tak akan bisa merubah Job Anda setelah pembuatan karakter!]...

"Ya ya.... Berisik sekali." Balas Nero sambil menekan tombol [Ya].

Kali ini, jendela baru muncul di hadapannya. Berbeda dari sebelumnya, jendela kali ini memiliki ukuran yang cukup besar serta menampilkan sosoknya di dunia virtual ini.

Penampilannya saat ini sama persis dengan penampilannya di dunia nyata.

Apa yang menyebabkan hal itu adalah mesin kapsul itu sendiri yang melakukan scanning terhadap tinggi badan, berat badan, dan ciri fisik lainnya. Termasuk gaya dan warna rambut.

Satu-satunya hal yang tak bisa dirubah dalam kustomisasi ini adalah jenis kelamin. Itu karena melakukan gender bender atau jenis kelamin yang berbeda lebih banyak menimbulkan masalah daripada keuntungan.

Saat ini, Nero diberikan pilihan untuk melakukan kustomisasi terhadap karakternya. Dan apa yang dilakukannya....

"Nampaknya penampilanku yang saat ini sudah sama seperti korban perang. Jadi tak perlu lagi menggantinya." Ucap Nero sambil melihat lengan virtualnya yang juga memiliki bekas luka itu.

Nero tak terlalu memperdulikan mengenai penampilannya. Apa yang terpenting baginya adalah kemampuan dan hasil.

Oleh karena itu, fokusnya saat ini terpaku pada sisi samping jendela menu itu.

...[Nama : Nero]...

...[Level : 1]...

...[Job : Scout]...

...HP : 100...

...MP : 100...

...SP : 100...

...STR : 5...

...AGI : 5...

...VIT : 5...

...INT : 5...

...STA : 5...

...DEX : 5...

...[Attribute Point : 20]...

Melihat jendela itu, Nero nampak berpikir dengan cukup serius. Mengenai dimana dia akan meletakkan sisa 20 atribut poinnya itu.

"Job milikku memiliki bonus 40% pada efek atribut Agility.... Mungkin memang lebih baik meletakkan sebagian besar disana? Lalu untuk apa aku memiliki MP jika aku tak bisa menggunakan sihir? Apakah skill?"

Nero terus menerus berpikir.

Di saat semua orang yang memainkan permainan ini sebagian besar menyamaratakan semua atributnya, atau meletakkan sebagian besar di atribut utama agar segera bisa bermain, Nero justru masih terjebak di dalam kustomisasi karakternya.

Hingga akhirnya, setelah beberapa saat berpikir, Nero pun telah memutuskannya.

"Jika aku bergerak cukup cepat dan menyerang cukup kuat, aku takkan membutuhkan pertahanan bukan?"

Dengan pemikiran itulah, Nero meletakkan 15 poin di Agility dan 5 poin sisanya di Strength. Membuat karakternya sama seperti sebuah ungkapan "Glass Cannon".

Ungkapan tersebut memiliki sebuah arti karakter yang sangat kuat dalam menyerang, tapi sangat lemah dalam pertahanan.

Setelah semuanya beres, pandangan Nero pun seketika berubah.

Ruangan yang ada di sekelilingnya menghilang. Kini, Ia seakan terseret ke dalam sebuah lorong yang tiada ujung. Semakin lama semakin cepat.

Bersamaan dengan itu, suara narator dari permainan ini pun dapat terdengar di dalam kepalanya.

"Selamat datang, wahai Pengelana. Dunia Tr...."

Sesaat sebelum suara itu selesai, Nero dengan cepat menekan tombol [Skip] yang ada di sisi kanannya. Menghentikan Cutscene dengan video dan penjelasan dunia yang telah dibuat dengan susah payah oleh para developer itu.

"Jangan paksa aku melihat intro bodoh itu. Cepat kirimkan aku dan...."

Kini, perkataan Nero sendiri yang terhenti di tengah jalan. Penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah pemandangan yang ada di hadapannya.

Saat ini, tubuh Nero terhenti tepat di hadapan sebuah dinding dengan peta yang sangat besar. Peta itu menunjukkan dengan jelas dunia yang akan dimasuki olehnya.

Dunia Tree of Mana ini, sama seperti nama permainannya berfokus mengenai sebuah Pohon Mana yang sangat besar di tengah benua ini.

Dimana di dalamnya, terdapat 5 buah kekuatan yang saling memusuhi satu sama lain dengan kekuatan dan kelemahan mereka masing-masing.

Pemain akan diminta untuk memilih di kerajaan atau faksi mana mereka akan bermain.

Nero yang memperhatikan peta itu, beserta dengan informasi dari setiap kekuatan yang ada, kembali berpikir dengan serius.

Ia mempertimbangkan banyak hal dan aspek yang ada. Terutama mengenai hukum di tiap faksi tersebut mengenai PK.

Hingga akhirnya, setelah memikirkannya sejenak, Nero pun telah memutuskan untuk bergabung ke dalam Federasi Brundia.

Alasannya sangatlah sederhana.

Yaitu sebuah kenyataan dimana Faksi tersebut mendukung mercenary atau tentara bayaran. Membuka peluang pekerjaan yang luas bagi pemain yang suka memperoleh misi melawan manusia lain dengan bayaran yang tinggi.

Tak hanya itu....

Senyuman yang cukup lebar nampak di wajah Nero. Apa yang ada dalam pikirannya saat ini, mungkin sama dengan sebagian besar dari mereka yang bergabung dengan Federasi Brundia.

...[Federasi Brundia takkan menghukum sebagian besar tindakan kriminal. Termasuk pembunuhan. Kecuali menyangkut keluarga atau nama yang memiliki peranan penting di dalamnya]...

"Kalau begitu.... Bukankah tempat ini surganya bagi mereka yang suka memburu pemain lain?" Tanya Nero dengan senyuman yang terlihat cukup licik.

Setelah memilih Faksi tersebut, kini tubuh Nero kembali terlempar.

Dan kali ini....

Sepenuhnya telah berpindah ke dunia Tree of Mana yang sebenarnya.

Dimana petualangannya yang penuh dengan darah akan segera dimulai. Dengan satu tujuan utama yang saat ini terpaku dengan jelas di dalam kepalanya.

Yaitu bersenang-senang dengan memburu pemain lain untuk melepaskan stresnya dari semua beban di dunia nyata....

Serta sedikit menghasilkan uang.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***